KESIMPULAN
Telah dilaporkan satu kasus tumor parotis sinistra pada laki-laki usia 67 tahun yang datang
ke poliklinik dengan keluhan terdapat benjolan dibawah daun telinga sebelah kiri baru
disadari sejak lebih kurang 5 bulan yang lalu. Benjolan dikatakan berjumlah 1 buah,
berbentuk bulat, dan kenyal. Awalnya benjolan disadari pasien saat sebesar biji kacang
kara, makin lama dirasakan makin membesar secara perlahan dan saat ini benjolan sudah
sebesar bola pingpong.
Pemeriksaan pada regio infra aurikula sinitra terdapat benjolan, berjumlah satu
buah dan berbentuk bulat, berbatas tegas, dengan diameter 5 cm, permukaan rata, warna
sama dengan kulit, konsistensi kenyal, mobile dikulit terfiksir didasar. Pasien diasses
dengan tumor parotis sinistra suspek benign dd/ malignan. Dilakukan pemeriksaan FNAB,
didapatkan kesan benign salivary glands neoplasma. Pasien didiagnosis degan tumor
parotis sinistra benign dan direncanakan untuk dilakukan tindakan pembedahan
parotidektomi sinistra.
Diagnosis pasca operasi adalah tumor parotis sinistra benign post parotidektomy
sinistra, jaringan yang di eksisi direncanakan untuk diperiksa secara patologi anatomi.
Pada perkembangan pasien pasca operasi, tidak didapatkan keluhan gangguan sensorik
maupun motorik. Pada pemeriksaan patologi anatomi didapatkan kesan adenoid cystic
carcinoma yang merupakan tumor ganas. Berdasarkan anamnesis, pemeriksaan fisik,
maupun pemeriksaan penunjang (FNAB) pasien didiagnosis dengan tumor parotis sinistra
benign. Namun setelah dilakukan operasi dan diambil bahan untuk patologi anatomi, hasil
yang ditemukan sesuai dengan suatu keganasan.
Tumor merupakan tumor kelenjar liur yang paling banyak ditemukan, sekitar 85%
dari keseluruhan tumor kelenjar air liur. Kebanyakan tumor muncul pada lobus superfisial
dan ditandai dengan benjolan yang tumbuh dengan lambat, di bawah telinga, di depan
telinga, atau di aspek atas dari leher. Keganasan pada kelenjar saliva dibagi menjadi dua
subgrup yaitu tumor ganas derajat rendah dan tumor ganas derajat tinggi. Tumor ganas
derajat rendah contohnya karsinoma sel asinik, pada pemeriksaan fisik susah dibedakan
dengan neoplasma jinak. Tumor ganas derajat tinggi biasanya ditandai dengan
pertumbuhan yang cepat, pembengkakan tanpa nyeri di dalam dan sekitar kelenjar parotis.
31
CT scan dan MRI adalah teknik pencitraan yang umum digunakan untuk
menentukan lokasi tumor parotis serta keterlibatan jaringan yang lebih dalam. Fine-needle
aspiration biopsy (FNAB), mungkin membantu dalam memperoleh diagnosis preoperatif.
Parotidektomi superfisial merupakan prosedur paling umum untuk patologi kelenjar
parotis. Tujuannya adalah mengangkat tumor dengan sedikit jaringan normal di sekitarnya.
Parotidektomi radikal dilakukan pada pasien dengan tumor ganas derajat tinggi, misalnya
karsinoma sel skuamosa. Komplikasi dari operasi kelenjar tiroid antara lain fistula kelenjar
air liur, paralisis nervus fasialis serta Freys syndrome.
32