kualitas air limbah. Berbeda dengan kebasaan yang mengukur konsentrasi ion
hidrogen di dalam air, alkalinitas berhubungan dengan kemampuan air/larutan
untuk menetralkan asam. Pengukuran alkalinitas mengukur kandungan bikarbonat,
karbonat, dan hidroksida di dalam air yang kemudian dinyatakan dengan satuan
mg/L CaCO3.
Jenis-jenis alkalinitas [1]
Terdapat tiga jenis alkalinitas yaitu karbonat, bikarbonat, dan alkalinitas total.
Alkalinitas karbonat ditentukan dengan cara titrasi sampai titik akhir titrasi
indikator phenolphthalein, yaitu pada pH 8,3. Oleh sebab itu alkalinitas karbonat
juga disebut dengan alkalinitas phenolphthalein. Alkalinitas total diketahui dengan
cara titrasi menggunakan indikator metil jingga hingga titik akhir titrasinya
tercapai, yaitu pada kisaran pH 4,5. Alkalinitas bikarbonat merupakan selisih
antara alkalinitas total dengan alkalinitas karbonat .
Pentingnya analisis alkalinitas di dalam air limbah
Alkalinitas merupakan salah satu parameter yang penting untuk diketahui di dalam
pengolahan air limbah. seperti telah disebutkan sebelumnya, alkalinitas merupakan
kemampuan air untuk menetralkan asam. Dengan kata lain, alkalinitas
menunjukkan sejauh apa air limbah dapat menahan perubahan pH akibat ada input
asam ke dalamnya.
Pada pengolahan biologi, mikroorganisme memegang peranan yang sangat penting
dalam konversi zat-zat organik menjadi senyawa yang lebih sederhana dan dapat
ditolerir lingkungan. Mikroorganisme memiliki kisaran pH tertentu untuk dapat
hidup dan melakukan aktivitas metabolismenya secara optimal. Apabila alkalinitas
tidak mencukupi dan jika sewaktu-waktu terjadi influx asam, pH air limbah akan
turun tiba-tiba dan menyebabkan kondisi yang tidak kondusif bagi
mikroorganisme. Jika hal ini terjadi maka proses pengolahan akan terganggu.
Cara analisis alkalinitas
Alkalinitas dapat diketahui nilainya dengan cara titrasi. Untuk kemudahan operator
dan praktek di lapangan, titrasi dapat dilakukan menggunakan test kit dengan drop
titration, digital titrator, spektrofotometer, bahkan pemantauan dengan instrumen
online. Pemilihan instrumen/test kit dapat disesuaikan dengan kebutuhan rentang
yang dianalisis serta biaya yang tersedia. Dengan segala kemudahan analisis yang
kini sudah tersedia dan mengetahui pentingnya pemantauan alkalinitas, tidak ada
alasan lagi untuk tidak mengecek nilai alkalinitas air limbah.
dan alkalinitas total, yang menyatakan situasi dengan asam menuju titik akhir
indicator metal jingga (pH 4,3), yang ditunjukkan oleh berubahnya kedua jenis ion
karbonat dan bikarbonat menjadi CO2 min. Kalau pH merupakan faktor intesitas,
alkalinitas merupakan faktor kapasitas, dimana kapasitas itu merupakan kapasitas
air tersebut untuk menetralkan asam. Oleh karena itu kadang - kadang penambahan
alkalinitas lebih banyak dibutuhkan untuk mencegah supaya air itu tidak menjadi
asam. Dalam kebanyakan air alami, alkalinitas disebabkan oleh adanya HCO3 min
dan sedikit oleh adanya CO3 dua min, dan air dengan alkalinitas tinggi mempunyai
konsentrasi karbon organik yang tinggi. Dalam media dengan pH rendah, ion
hydrogen dala air mengurangi alkalinitas. - See more at:
http://staypublichealth.blogspot.co.id/2013/05/alkalinitas-pada-pengolahanlimbah.html#sthash.Cv5b9vtN.dpuf
Pengertian Alkalinity
Alkalinity adalah kapasitas air untuk menetralkan tambahan asam tanpa penurunan nilai
pH larutan. Sama halnya dengan larutan bufer, alkalinity merupakan pertahanan air terhadap
pengasaman. Alkalinity adalah hasil reaksi-reaksi terpisah dalam larutan hingga merupakan
sebuah analisa makro yang menggabungkan beberapa reaksi. Alkalinity dalam air disebabkan
oleh ion-ion karbonat (CO32-), bikarbonat (HCO3-), hidroksida (OH-) dan juga borat (BO33-),
fosfat (PO43-),
Dalam air alam alkaliniti sebagian besar disebabkan oleh adanya bikarbonat, dan sisanya
oleh karbonat dan hidroksida. Pada keadaan tertentu (siang hari) adanya ganggang dan lumut
dalam air menyebabkan turunnya kadar karbon dioksida dan bikarbonat. Dalam keadaan seperti
ini kadar karbonat dan hidroksida naik, dan menyebabkan pH larutan naik.
Kalau kadar alkalinity terlalu tinggi (dibandingkan dengan kadar Ca 2+ dan Mg2+ yaitu
kadar kesadahan) air menjadi agresif dan menyebabkan karat pada pipa, sebaliknya alkalinity
yang rendah dan tidak seimbang dengan kesadahan dapat menyebabkan kerak CaCO 3 pada
dinding pipa yang dapat memperkecil penampang basah pipa. Kadar alkalinity yang tinggi
menunjukkan adanya senyawa garam dari asam lemah seperti asam asetat, propionat, amoniak
dan sulfit (SO32-). Alkalinity juga merupakan parameter pengontrol untuk anaerobik digester dan
instalasi lumpur aktif.
Air yang sangat alkali atau bersifat basa sering mempunyai pH tinggi dan umumnya
mengandung padatan terlarut yang tinggi. Sifat-sifat ini dapat menurunkan kegunaannya untuk
keperluan dalam tangki uap, proses makanan dan sistem saluran air dalam kota. Alkalinitas
memegang peranan penting dalam penentuan kemampuan air untuk mendukung pertumbuhan
ganggang dan kehidupan perairan lainnya. Pada umumnya, komponen utama yang memegang
peran dalam menentukan alkalinitas perairan adalah ion bikarbonat, ion karbonat dan ion
hidroksil.
Yang lainnya, yang sedikit menyumbang alkalinitas adalah ammonia dan konyugat basabasa dari asam-asam fosfat, silikat, borat dan asam-asam organik. Alkalinitas umumnya
dinyatakan sebagai alkalinitas fenolftalein yaitu proses situasi dengan asam untuk mencapai
pH 8,3 dimana HCO3- merupakan ion terbanyak, dan alkalinitas total, yang menyatakan situasi
dengan asam menuju titik akhir indicator metal jingga (pH 4,3), yang ditunjukan oleh
berubahnya kedua jenis ion karbonat dan bikarbonat menjadi CO2.