Anda di halaman 1dari 15

BAB 5

PENGAMBILAN RESIKO

Nama Kelompok :
1.
2.
3.
4.

Bayu Hary Setiawan


Bagus Prasetyo Adi
Eksan Widanarko
Agus Pratama

(4125111045)
(4125111063)
(4125111006)
(4125111037)

Definisi Resiko
" Adanya konsekuensi, sebagai dampak adanya ketidakpastian yang
memunculkan dampak yg merugikan pihak pelaku usaha"
-

Ketidak pastian (uncertainty)


Konsekuensi yang memunculkan dampak merugikan
Risiko dan pengambilan keputusan bisnis
Hubungan antara : High Risk-High Return

Motivasi mengambil resiko


- Menginginkan pengembalian yang sepadan (return)
*mampu mengkalkulasikan resiko misal bandingkan deposito di bank 5%
dengan bisnis kuliner 100%
-Karena kepepet sehingga tidak cukup waktu
* tidak mampu mengkalkulasikan resiko atau tidak tahu resiko yang di
hadapi

Jenis Jenis Resiko Dalam Bisnis


1. Resiko Murni
Adalah resiko yang muncul akibat dari situasi atau keputusan yang konsekuensinya
adalah kerugian
- resiko hilang atau rusaknya aset yang dimiliki akibat kebakaran, pencurian dan
penggelapan
- resiko akibat tuntutan hukum pihak lain misalnya keracunan makanan yang gk
kita jual
- resiko operasional lain nya
- bencana alam (force majeure) seperti banjir, hempa, angin topan, dll
2. Resiko Spekulatif
Adalah resiko yang muncul sebagai akibat dari situasi atau kepurusan yang
konsekuensinya bisa kerugian atau keuntungan.
* Resiko perubahan harga
- Perubahan harga input, jika harga input naik maka perusahaan rugi
- Perubahan harga output jika harga output naik maka perusahaan untung.
* Resiko kredit yang terjadi dari transaksi kredit seperti utang dagang, jika pihak
lain yang kita berikan kredit gagal bayar maka kita mengalami kerugian.

Bentuk kerugin akibat resiko


A. Kerugian langsung
Nominal yang hrus di tanggung akibat dampak langsung risiko
yang terjadi misalnya korsleting listrik sehingga
mengakibatkan kebakaran
B. Kerugian tidak langsung
1.
2.
3.
4.

Kemungkinan sales/profit yang gagal di terima


Munculnya biaya operasional tambahan
Kesempatan investasi yang hilang
Kerugian lainnya

Bagaimana Mengkalkulasi Resiko


a. Tentukan seberapa sering resiko tersebut
terjadi ( frekuensi dan probability)
b. Tentukan dampak yang timbul dari resiko
yang terjadi (dampak)
c. Hitung kemungkinan prediksi kerugian,
dengan formula

Contoh Mengkalkulasi Risiko


1. Risiko terjadinya pencurian barang dagangan
2. Frekuensi: 1 bulan 5 kali
3. Dampak: Dalam setiap kejadian rata-rata
kerugian yang ditanggung adalah Rp300 ribu
4. Kemungkinan prediksi kerugian:
5 x 300.000 = 1.500.000
Artinya: Dalam satu bulan terdapat risiko pencurian
barang dagangan yang berpotensi menyebabkan
kerugian sebesar Rp1,5 juta

Pengelolaan Risiko
Mulai dari Risiko yang memiliki kemungkinan
prediksi kerugian terbesar (prinsip Pareto)
Pilihan Strategi Pengelolaan:
Dikontrol, supaya risiko-risiko tidak muncul, misal:
SOP, Quality Control
Ditransfer kepada pihak lain, misal: konsumen,
supplier dan asuransi
Dibiayai sendiri, dibuat cadangan dana untuk
membiayai jika risiko terjadi

Tips & Trik

Bagaimana menghadapi risiko


1. Perlu difahami bahwa risiko tidak untuk menjadi
penghambat untuk maju. Risiko harus diambil
sebagai konsekuensi menginginkan sesuatu yang
lebih baik (keberhasilan)
2. Identifikasi risiko apa yang berpotensi muncul
dalam bisnis
3. Identifikasi seberapa sering risiko tersebut muncul
4. Identifikasi seberapa besar dampak dari risiko
yang muncul tersebut
5. Siapkan langkah-langkah mitigasi risiko hanya
pada risiko yang dominan/prioritas

Leadership

Apa itu leadership


leadership adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi
orang-orang lain agar bekerjasama sesuai dengan rencana demi
tercapainya tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

seorang pemimpin harus memiliki kelebihan


dalam 3 hal dari orang-orang yang dipimpinnya
:
1.
2.
3.

Kelebihan dalam bidang ratio.


Kelebihan dalam bidang rohaniah.
Kelebihan dalam bidang lahiriah/jasmaniah.

syarat yang harus dipenuhi oleh seorang


pemimpin yang baik
1.
2.
3.
4.

5.

Kekuatan atau energi


Penguasaan emosional
Pengetahuan mengenai hubungan kemanusiaan
Motivasi dan dorongan pribadi, yang akan mampu
menimbulkan semangat, gairah, dan ketekunan dalam bekerja.
Kemampuan teknis kepemimpinan

BEKAL MINIMAL SEORANG


PEMIMPIN
1.
2.
3.

4.
5.
6.

Memiliki Kharisma
Memiliki Keberanian
Memiliki kemampuan mempengaruhi
orang lain
Mampu Membuat Strategi
Memiliki Moral yang Tinggi
Memiliki Rasa Humor

3 Hal yang Membedakan Antara


Leader dan Manager
1.

2.

3.

Leader melakukan inovasi, sedangkan manajer


mengelola
Leader menginspirasi sementara manajer
bergantung pada kontrol
Pemimpin bertanya what dan why,
sedangkan manajer bertanya how

Eka Tjipta
Widjaja
Eka Tjipta Widjaja adalah orang Indonesia yang awalnya lahir di Cina
Ia lahir pada tanggal 3 Oktober 1923 dan beliau merupakan pendiri dan
pemilik Sinar Mas Group.
Ia pindah ke Indonesia saat umurnya masih sangat muda yaitu umur 9
tahun. Tepatnya pada tahun 1932, Eka Tjipta Widjaya yang saat itu masih
dipanggil Oei Ek Tjhong akhirnya pindah ke kota Makassar
Pendidikan
Eka Tjipta Widjaja bukanlah seorang sarjana, doktor maupun gelar
gelar yang lain. Namun beliau hanya lulusan sekolah dasar di makasar. Hal
ini di karenakan hidupnya yang serba kekurangan.
Bisnis
Dalam hal bisnis, Eka Tjipta Widjaja merupakan seorang yang unggul
dalam mengembangkan bisnis yang telah dia rintis.
Pada usia 15 tahun ia sudah mengawali bisnisnya, Dia berjualan gula dan
biskuit dengan cara membelinya secara grosir kemudian dia jajakan secara
eceran dan hal tersebut bisa mendapatkan untung yang lumayan.

Namun bisnisnya itu tak bertahan lama karena adanya pajak yang besar
pada saat itu karena Jepang menjajah Indonesia. Pada tahun 1980, ia
memutuskan untuk melanjutkan usahanya yaitu menjadi seorang
entrepreneur seperti masa mudanya dulu. Ia membeli sebidang
perkebunan kelapa sawit dengan luas lahan 10 ribu hektar yang berlokasi
di Riau. Tak tanggung-tanggung, beliau juga membeli mesin dan pabrik
yang bisa memuat hingga 60 ribu ton kelapa sawit.
Pada tahun 1981 beliau membeli perkebunan sekaligus pabrik teh dengan
luas mencapai 1000 hektar dan pabriknya mempunyai kapasitas 20 ribu
ton teh. Selain berbisnis di bidang kelapa sawit dan teh beliau juga mulai
merintis bisnis bank. Ia membeli Bank Internasional Indonesia dengan
asset mencapai 13 milyar rupiah. Namun setelah beliau kelola, bank
tersebut menjadi besar dan memiliki 40 cabang dan cabang pembantu
yang dulunya hanya 2 cabang dan asetnya kini mencapai 9,2 trilliun
rupiah.

Anda mungkin juga menyukai