Chapter 11 Merit Pay System
Chapter 11 Merit Pay System
maka orang tersebut akan memperoleh imbalan yang lebih tinggi begitu pula sebaliknya.
Artinya semakin tinggi kinerja yang diraih karyawan maka akan semakin tinggi pula
kenaikan imbalannya.
Tujuan utama membuat sistem reward adalah untuk memotivasi karyawan dalam rangka
meningkatkan kinerjanya dan mempertahankan karyawan dalam rangka meningkatkan
kinerjanya dan mempertahankan keryawan yang berkompeten bertahann di perusahaan.
Alasan merit system-pay gagal :
1. Nilai insentif dari hadiah yang ditawarkan terlalu rendah. Misalnya memberi
seseorang kenaikan gaji hanya $5,000 dan dia hanya menyisakan $250 sebulan setelah
semua untuk membayar pajak.
2. Hubungan antara kinerja dan manfaat lemah. Di Amerika dari 10.000 orang yang
disurvey hanya 35% percaya bahwa kinerja itu bukan ditentukan faktor senioritas,
namun gaji yang menentukan di tempat mereka bekerja. membayar cukup atau lebih
baik secara signifikan meningkatkan, bonus tahunan, atau total gaji daripada
karyawan dengan kinerja rata-rata
3. Supervisor jarang/tidak mau menilai penilaian kinerja. Harapannya beberapa
pengawas dapat memberikan umpan balik secara akurat, nyaman. Jangan sampai
kinerja yang baik tidak mendapatkan imbalan yang sesuai atau bahkan sama dengan
orang-orang yang kinerjanya rendah/buruk, akhirnya motivasinya orang-orang yang
kinerjanya baik malah merosot.
4. Pengaruh kontrak kerja untuk membayar dan keputusan kinerja dalam organisasi.
Kegagalan untuk mencocokkan/menyetarakan upah selama tiga atau empat tahun
(belum lagi bila terjadi inflasi) yang bisa mengundang pertikaian dan pendapatan
antara karyawan keseluruhan.
5. The annuity problem (Merupakan suatu rangkaian pembayaran atau penerimaan
secara cicilan yang pada umumnya sama besarnya serta dibayarkan setiap masa
tertentu dan masing-masing jumlahnya terdiri dari bagian pokok pinjaman serta
bunganya)
Hambatan bisa diatasi :
lincoln listrik, produsen berbasis cleveland mesin las dan motor, menawarkan tingkat
produktivitas lebih dari dua kali lipat dari produsen lain dalam industrinya. mengikuti dua
aturan kardinal :
1. membayar karyawan untuk produktivitas, dan hanya untuk produktivitas
2. mempromosikan karyawan untuk produktivitas, dan hanya untuk produktivitas
Guidelines for effective merit pay system (pedoman sistem bayar jasa yang efektif)
1. Menetapkan standar kinerja yang tinggi. Dengan menetapkan standar kinerja yang
tinggi harapannya bisa membuat seseorang yang mempunyai produktifitas yang tinggi
dan unggul.
ORGANIZATIONSWIDE INCENTIVES
Pembagian keuntungan (Profit sharing) Karyawan menerima bonus-bonus
berdasarkan besar-kecilnya keuntungan perusahaan. Pembayaran dalam bentuk cash, atau
ditabungkan ke dalam dana pensiun.
Profit Sharing, alasan;
1. Untuk memberikan insentif kelompok untuk meningkatkan produktivitas
2. Untuk memberikan penghasilan pensiun bagi para karyawan
3. Untuk melembagakan stucture reward fleksibel yang mencerminkan posisi ekonomi
perusahaan yang sebenarnya
4. Untuk meningkatkan keamanan karyawan dan identifikasi dengan perusahaan
5. Untuk menarik dan mempertahankan pekerja lebih mudah
6. Untuk mendidik individu tentang faktor-faktor yang mendasari keberhasilan bisnis
dan sistem kapitalistik
Pembagian perolehan (Gain sharing) Manakala suatu target terlampaui oleh suatu unit
kerja, kepada anggota unit diberikan sejumlah bonus. Target sering didasarkan pada
produktivitas, kualitas, dan mutu pelayanan kepada pelanggan.
Gain Sharing, alasannya ;
1. secara umumnya, itu tidak bekerja dengan baik dalam operasi piecework
2. pengembalian dari program gain-sharing muncul berkurang dengan meningkatnya
ukuran rencana
3. Beberapa perusahaan yang tidak nyaman dengan membawa serikat dalam perencanaan
bisnis
4. Beberapa manajer mungkin merasa menyerah
Perbedaaan Profit Sharing dengan Gain Sharing :
N
O
GAIN SHARING
PROFIT SHARING
1.
Based on measure of
productivity
2.
Rewards, annual
3.
Deffered payments
ESOP
a. Sebagai sarana, transfer perusahaan yang dibiayai pajak sehingga disukai oleh para
karyawan perusahaan