Anda di halaman 1dari 5

MENGEKSPLORASI NILAI PENDIDIKAN BUDAYA DAN

KARAKTER BANGSA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA


INDONESIA
(Tinjauan Analisis dalam Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar)
OLEH
KHURNIA EVA NILASARI
Abstrak
Pembelajaran bahasa Indonesia sarat Pembelajaran bahasa Indonesia sarat dengan muatan
pendidikan karakter. Nilai karakter tersebut dapat diinternalisasikan oleh guru dengan cara tidak
langsung ketika membelajarkan substansi pembelajaran bahasa Indonesia salah satunya dengan
pembelajaran teks sastra dengan genre puisi. Pada puisi Diponegoro Karya Chairil
Anwar nilai-nilai karakter terkandung dengan jelas di dalamnya. Nilai-nilai karakter tersebut
yaitu menghargai prestasi, tanggung jawab, kerja keras, bersahabat/komunikatif, jujur, cinta
tanah air, mandiri, dan religious.
Kata kunci: pembelajaran bahasa Indonesia, nilai karakter, puisi Diponegoro.
A. Pendahuluan
Pembelajaran bahasa Indonesia sesungguhnya memiliki konstribusi yang besar dalam
penanaman nilai karakter. Dalam segala substansi pembelajaran bahasa Indonesia secara
tersembunyi banyak nilai karakter yang dapat ditanamkankan oleh guru selaku pendidik.
Misalnya dalam pembelajaran kesusasteraan dan kebahasaan yang dibelajarkan melalui empat
keterampilan berbahasa yaitu keterampilan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis.
Namun, sayangnya penanaman nilai karakter cenderung terabaikan dengan berbagai kondisi
pembelajaran yang dihadapi oleh pendidik.
Pada pembelajaran sastra pada dasarnya memiliki penanaman nilai-nilai karakter. Sastra
secara etimologi berasal dari kata sas dan tra. Sas memiliki arti mendidik, mengajar, memberikan
instruksi, sedangkan tra menyatakan arti alat. Maka, sastra dapat diartikan sebagai suatu alat
yang digunakan untuk mendidik, mengajar, dan untuk memberi petunjuk. Jadi, jelaskah bahwa
pembelajaran sastra merupakan salah satu upaya mendidik siswa untuk memiliki karakter yang
baik.
Puisi yang merupakan salah satu dari sastra, tentunya juga memiliki nilai guna sebagai alat
mendidik, mengajar, dan memberi arah. Jika membaca dan memaknai lirik-lirik dalam puisi, di
dalamnya banyak mengandung nilai-nilai pendidikan. Akan tetapi, dalam untuk
memberikan kebermanfaatan puisisebagai media dalam menanamkan nilai pendidikan karakter
perlu dilakukan pemilihan dan pemilahan. Berdasarkan hal tersebut, makalah ini memilih salah
satu puisi karya ntuk melihat keterkaitan antara puisi dengan nilai pendidikan karakter, maka
puisi Diponegoro karya Chairil Anwar dapat dijadikan salah satu bahan ajar dalam pembelajaran
sastra yang memiliki nilai pendidikan karakter.
B. Hakikat Nilai pendidikan Karakter
1. Nilai

Secara leksikal, nilai berarti harga, sifat-sifat yang penting dan berguna bagi kemanusian, dan
sesuatu yang menyempurnakan manusia sesuai dengan hakikatnya (Sugono, 2008: 963). Dengan
itu,
sesuatu itu
bernilai
berarti
sesuatu
itu
berharga
atau
berguna
bagi
kehidupan manusia Kecenderungan yang diminati oleh seseorang terhadap nilai adalah sesuatu
yang baik atau disenangi, bahkan diinginkan untuk dimiliki. Hal yang sama dikemukakan oleh
Bertens (2004: 139) bahwa nilai merupakan sesuatu yang menarik bagi kita, sesuatu yang kita
cari, sesuatu yang menyenangkan, sesuatu yang disukai dan diinginkan. Jika dimaknai, maka
nilai menurut Bertens adalah sesuatu yang baik.
Pendapat lain menyatakan bahwa nilai merupakan abstraksi daripada pengalaman-pengalaman
pribadi seseorang dengan sesamanya (Soekanto, 1983: 161 dan Ali (2002: 134). Pada
hakikatnya, nilai yang tertinggi selalu berujung pada nilai yang terdalam dan terabstrak bagi
manusia, yaitu menyangkut tentang hal-hal yang bersifat hakiki. Berdasarkan beberapa pendapat
di atas dapat disimpulkan bahwa nilai adalah sesuatu yang sangat berharga yang data berupa
sifat-sifat manusia atau suatu hal yang sangat berharga dan disenangi dan berguna bagi
kemanusiaan dan kehidupan social yang bersifat hakiki yang bersumber dari kearifan agama,
bangsa, dan adat istiadat.
C. Pendidikan Karakter
Pendidikan karakter merupakan dua gabungan kata yang pengertian keduanya memiliki
hubungan yang saling terkait. Kedua pengertiannya saling berkontribusi. Penggabungan kedua
kata menjadi sebuah frase koordinatif yang memiliki makna saling menjelaskan dan memperkuat
makna satu dengan makna lainnya.
Pengertian pendidikan adalah proses pengubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau
sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran, pendidikan,
dan pelatihan (Sugono, 2008: 326). Tilar (2002: 435) mengemukakan hal yang sama bahwa
pendidikan adalah upaya memanusiakan manusia dan memanusiakan manusia adalah proses
humanisasi yang melihat manusia sebagai suatu keseluruhan di dalam eksistensinya.
Pada pemaparan yang berbeda, tetapi memiliki makna yang sama dikemukakan oleh Manan
(1989: 9-10) bahwa pendidikan merupakan suatu proses yang dilakukan untuk menolong
membentuk pikiran, karakter, atau kapasitas fisik seseorang yang dilakukan seumur hidup dan ini
juga bermakna bahwa dengan pendidikan dilakukan upaya penenaman pengetahuan,
keterampilan, dan sikap pada peserta didik dalam situasi formal. Pengertian pendidikan ini juga
sejalan dengan yang dikemukakan dalam UU Nomor 20 Tahun 2003, Pasal 1 Butir 1 bahwa
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta
didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan dan akhlak mulia dan keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.

Menilik pengertian pendidikan di atas, memiliki keterkaitan dengan karakter. Secara harfiah
karakter adalah watak dan ciri khas yang terbentuk oleh suatu kebiasaan yang dilakukan secara
berulang dan pada akhirnya menetap pada diri seseorang. Seperti yang dikemukakan oleh
Koesoema (2007: 80) dan Utomo (2010: 3) bahwa karakter memiliki persamaan dengan
kepribadian yang merupakan ciri atau karakteristik atau kekhasan dari seseorang yang
merupakan hasil bentukan dari lingkungan.
Dalam diri individu secara umum memiliki lima karakter dasar yaitu jujur, terbuka,berani
mengambil resiko dan bertanggung jawab, komitmen, dan mampu berbagi. Nilai-nilai karakter
tersebut, bersumber dari tiga dasar kebangsaan Indonesia, yaitu Bhineka Tunggal Ika, Pancasila,

dan UUD 1945. Dengan menanamkan nilai-nilai karakter diharapkan terbangun karakter
individu masyarakat yang baik, sehingga berimbas kepada pembangunan karater masyarakat, dan
pembangunan Bangsa Indonesia (Soedarsono,2009: 190).
Berdasarkan lima karakter dasar individu tersebut, nilai karakter dijabarkan menjadi 18 nilai
pendidikan karakter yang dicanangkan oleh Pusat Kurikulum Pengembangan dan Pendidikan
Budaya dan Karakter Bangsa, untuk pendoman pada pendidikan formal (sekolah). Melalui
pembelajaran dan pembiasaan terdapat 18 nilai pendidikan karakter yang dapat diinternalisasikan
kepada peserta didik, yaitu: (1) religious, (2) jujur, (3) toleransi, (4) disiplin, (5) kerja keras, (6)
kreatif, (7) mandiri, (8) demikratis, (9) rasa ingin tahu, (10) semangat kebangsaan, (11) cinta
tanah air, (12) menghargai prestasi, (13) bersahabat/ komunikatif, (14) cinta damai, (15) gemar
membaca, (16) peduli lingkungan, (17) peduli social, dan (18) tanggung jawab.
Dengan demikian dapat dijelaskan pula bahwa nilai pendidikan karakter adalah berupa sifat-sifat
manusia berguna bagi kemanusiaan dan kehidupan social yang bersumber dari kearifan agama,
bangsa, dan adat istiadat dilakukan dengan sadar dan terencana melalui proses pengubahan sikap
dan tingkah laku agar potensinya berkembang secara optimal, sehingga terbentuk kepribadian
yang merupakan ciri atau karakteristik atau kekhasan dari seseorang yangpada akhirnya akan
membentuk kepribadian masyarakat dan bangsa.
D. Nilai Pendidikan Karakter dalam Puisi Diponegoro Karya Chairil Anwar
1. Menghargai Prestasi
Menghargai prestasi merupakan sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk
menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat dan mengakui, serta menghormati
keberhasilan orang lain. Nilai terbaca dalam larik
Di masa pembangunan ini
tuan hidup kembali
Dan bara kagum menjadi api.
Segala hal yang dilakukan oleh Pangeran Diponegoro, baik kejujurannya, kepahlawanannya,
serta keberhasilan Pangeran Diponegoro dalam memimpin pasukannya dapat menjadi pemicu
semangat generasi bangsa.
2. Tanggung Jawab
Nilai tanggung jawab ditunjukkan melalui sikap dan prilaku terhadap tugas dan kewajiban
yang dilakukan terhadap diri sendiri, masyarakat, lingkungan. Nilai tanggung jawab ditunjukkan
pada larik berikut.
Di depan sekali tuan menanti
Tak gentar. Lawan banyaknya seratus kali.
Pada larik ini pemimpin harus bertanggung jawab dan berada pada barisan depan,
menjalankan dan mendahulukan kewajiban dalammelindungi dan guna membela
kehormatan keluarga, kerajaan, rakyat dan bangsanya.
3. Kerja keras
Kerja keras merupakan perbuatan yang yang dilakukan dengan sungguh-sungguh. Nilai
karakter ini terlihat pada larik berikut.
Pedang di kanan, keris di kiri
Berselempang semangat yang tak bisa mati.

Larik puisi di atas menunjukkan semangat, berusaha sekuat tenaga, tegar, dan pantang
menyerah. Pedang di kanan, keris di kiri menunjukkan bahwa usaha yang dilakukan harus
sungguh-sungguh dan sekuat tenaga. Berselempang berarti suatu penanda pangkat seseorang
yang disandangkan di bahu, tetapi nilai selempang adalah sebuah kesungguhan.
4. Bersahabat/Komunikatif
Bersahabat/komunikatif merupakan sifat yang memperlihatkan rasa senang berbicara,
bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain. Nilai pendidikan karakter ini terlihat pada larik
puisi:
Ini barisan tak bergenderang-berpalu
Arti bergenderang- beramakna melakukan pekerjaan atas dasar perintah yang
dilakukan melalui isyarat atau penabuhan genderang dan berpalubermakna berdagang atau ada
imbalan terhadap apa yang dilakukan. Dengan demikian, makna dari Ini barisan tak
bergenderang-berpalu, merupakan barisan yang tidak mengharapkan sesuatu atau imbalan, tetapi
didorong atas semangat kesetiakawanan dan kerja sama.
5. Jujur

Jujur adalah suatu sifat seseorang/individu yang berupaya menjadikan dirinya sebagai orang
yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan dan pekerjaan. Nilai pendidikan karakter
ini terbaca pada larik berikut.
Kepercayaan tanda menyerbu.
Larik ini menjelaskan dengan adanya kejujuran dan tindakan menepati janji merupakan sebuah
benteng dalam mengatasi perpecahbelahan, sehingga pekerjaan berat sekalipun dapat dilakukan
dengan baik.
6. Cinta Tanah Air
Nilai pendidikan karakter dimaknai pada lirik berikut.
Bagimu Negeri
Menyediakan api
Api melambangkan semangat dan gejolak jiwa yang persembahkan kepada negeri. Hal ini
menandakan adanya kesetiaan, kepedulian, yang pada akhirnya melahirkan suatu tindakan yang
mencerminkan kecintaan terhadap negeri.
.
7. Mandiri
Nilai pendidikan karakter mandiri yang berupa sikap dan prilaku yang tidak tergantung pada
orang lain tercermin pada lirik puisi berikut.
Punah di atas menghamba
Binasa di atas ditindas
Larik puisi Punah di atas menghamba memiliki makna bahwa akan kehilangan harga dirinya
jika merendahkan dirinya kepada orang lain. Larik pusiBinasa di atas ditindas, memiliki makna
bahwa seseorang akan hancur apabila ditindas dan diperlakukan semena-mena.
Implementasinya seseorang tidak boleh tergantung terhadap orang lain, ia harus memiliki
kekuatan sendiri untuk maju tanpa harus merendahkan diri kepada orang lain.
8. Religius
Nilai pendidikan karakter Religius menghendaki sikap dan perbuatan yang patuh melaksanakan
ajaran agama yang dianutnya.

Sekali berarti
Sudah itu mati
Sesungguhnya jalan ajal baru tercapai
Jika hidup harus merasai
Kedua bait puisi tersebut mengisyaratkan bahwa dalam kehidupannya setiap manusia tidak boleh
menyia-nyiakan hidupnya. Hidup harus dimanfaatkan demi kehidupan sendiri dan kehidupan
orang banyak. Bagaimana memanfatkannya adalah dengan bekerja dan menimba pengalaman
agar ketika ajalnya sampai, kehidupan yang dianugrahkan Tuhan kepada manusia tidaklah siasia.
Berdasarkan analisis dan pembahasan yang dilakukan terhadap puisi Diponegoro terdapat
delapan nilai-nilai pendidikan karakter. Delapan nilai karakter tersebut dapat diinternalisasikan
kepada peserta didik. Proses internalisasi nilai pendidikan karakter tersebut dilakukan oleh
pendidik secara sungguh-sungguh, sehingga peserta didik tidak hanya sekedar mengetahui
puisi Diponegoro, atau hanya sekedar mengetahui pesan yang disampaikan dalam puisi, tetapi
mereka dapat menjadikan sebagai teladan dalam membentuk karakter mereka menjadi lebih baik.
E. Kesimpulan
Nilai pendidikan karakter merupakan hal yang penting diinternalisasikan kepada peserta
didik untuk membentuk watak, kepribadiannya, serta tingkah lakunya menjadi lebih baik. Upaya
penginternalisasikan nilai pendidikan budaya dan karakter bangsa dalam mata pelajaran bahasa
Indonesia dapat dilakukan dengan salah satunya menggunakan puisi. Dalam makalah ini,
puisi Diponegoro salah satu bahan ajar puisi yang dapat dijadikan sebagai media menanamkan
nilai pendidikan karakter. Dalam puisi ini terdapat delapan nilai pendidikan karakter yang dapat
diinternalisasikan,
yaitu
menghargai
prestasi,
tanggung
jawab,
kerja
keras,
bersahabat/komunikatif, jujur, cinta tanah air, mandiri, dan religious.

Anda mungkin juga menyukai