MASYARAKAT
Bayar iuran
BPJS
KETENAGAKERJAAN
Outcome
Sosial
Pembiayaan
PEMERINTAH
&
PELAYAN
PUBLIK
Pelayanan
Kualitas Layanan:
Administrasi
penduduk
dan
peserta
jamsos
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Kemensos
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
BPJS
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Disnakertrans
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Dinnkes
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Dinsos
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Program Lainnya
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Keuangan Mikro
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Perbankan
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Pemberdayaan Masy.
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
CSR
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
OUTCOME
PEMBERDAYAAN
Kemenkes
OUTCOME
KESEHATAN
Layanan/Manfaat 1, 2, 3
Bantuan
Sosial
PNPM
dan
Kredit
Usaha
Perpajakan
Pendidikan
Kesehatan
Infrastruktur
Kesehatan
Preventif
dan
Promotif
Pendidikan
GIzi
OUTCOME:
PENDAPATAN
Kemenakertrans
LEMBAGA
LAIN
(SWASTA,
NGO)
PEMERINTAH
DAERAH
PEMERINTAH
PUSAT
Pensiun
Return
to
Work
K3
dan
Prevention
Pasar
Tenaga
Kerja
Integrated
Outcomes-Based
Policy
No
Wrong
Doors
Service
Delivery
Intelligent Processing
CollaboraAve Governments
Pelayanan
terintegrasi
Aksesibilitas
Penduduk
PUBLIC
TRUST
Komitmen
Pelayanan
=nggi
CiAzenship
centered
PerspecAve
Kolaborasi
Pelayanan
Publik
Database
Nasional
Pelayanan
publik
KOMPLEKSITAS TEKNOLOGI
Kompleks
Level 4
Level 3
Interaksi
Database
Contoh:
Belgia
Administrasi
terpisah
Formulir
dan
kepesertaan
terpisah
Data
exchange
kepesertaan
Level 2
Sederhana
Level 1
Interaksi
Administrasi
Terpisah
Administrasi
terpisah
Formulir
dan
kepesertaan
terpisah
Tidak
ada
data
exchange
Contoh: Malaysia
Interaksi
Sistem
Administrasi
terintegrasi
Formulir
dan
kepesertaan
sama
Interaksi
sistem
informasi
Contoh:
Filipina
Note:
Proses
administrasi
mencakup
proses
akuisisi,
pendaEaran,
perubahan
data,
koleksi
iuran,
inspeksi
dan
pengawasan
Tidak ada
Menyeluruh
INTEGRASI
Sumber:
Adaptasi
dari
Layne
and
Lees
four-stage
model
of
e-Government
Level 1 Malaysia
+
1. Sistem
administrasi
sangat
sederhana
dan
=dak
perlu
ada
interaksi
sistem
informasi
2. Masing
masing
BPJS
dapat
mengembangkan
sistem
administrasi
dan
sistem
informasi
sesuai
kebutuhannya
3. Dapat
segera
diimplementasikan
-
Sistem
administrasi
kepesertaan
benar
benar
terpisah
dan
=dak
ada
interaksi
diantara
kedua
organisasi
Pre
Kondisi:
Law
Enforcement
yang
efek=f
10
Level 2 Filipina
CRN*
11
Level 3 Korea
Sharing Database
-
Sistem
administrasi
kepesertaan
terpisah
namun
tersedia
plaorm
interaksi
data
yang
menjadi
dasar
implementasi
one
enforcement
system
gate
yang
dilakukan
oleh
Na=onal
Health
Insurance
Corpora=on
12
Level 4 Belgia
Jaminan
Sosial
Kependudukan
Pajak
Layanan
Publik
Lain
-
Sistem
administrasi
kepesertaan
dipusatkan
ke
organisasi
khusus
(pendaVaran,
perubahan
data
dan
bayar
iuran)
untuk
berbagai
organisasi
jaminan
sosial
dan
melayani
one
stop
data
service
untuk
pelayan
publik
lain
13
UU
13/2003
Pasal
99
ay.
1
UU
32/2004
Pasal
22
ay.
h
UU
40/2004
Pasal
22
ay.
h
UU
11/2009
Pasal
22
ay.
h
15
16
NPWP
Kartu Pintar
KTP
Kartu
Jaminan
Sosial
(Ketenagakerjaan
&
Kesehatan)
Kartu
Keluarga
Miskin
Surat
Keterangan
Tidak
Mampu
17
18
19
Flexibility
Durability
Acceptability
Reader
dan
EDC
sebagai
media
pembaca
kartu
sudah
banyak
tersedia
di
RS,
Klinik,
ApoAk,
Laboratorium,
Kelurahan
dll
Kartu
dapat
dipergunakan
sebagai
kartu
discount
atau
loyalty
bekerjasama
dengan
perusahaan
farmasi,
lab,
apoAk
dll.
AKSES PELAYANAN
AKSES BENEFIT
PERBANKAN
Co - Branding
E Wallet, e Toll, Flazz BCA,
Brizzi BRI , eMoney, Tapcash
TELEKOMUNIKASI
Wifi ID
Telkomsel, Indosat, XL
TRANSPORTASI
FOOD
Discount & Loyalty
Food Benefit
Micro
Payment
Agency
Loyalty
Applications
Cross Merchant
Redemption
Services
E-Commerce
Services
Merchants/Partners
Dealer, Distribution,
Food, etc
Consumer Journey
Download Apps - Select Choices of Merchants - Select Coupon - Redeem on retail
Community
Database Profiling
Services
Fasilitas Umum
Financing
Banks
Foods
Fuels
Single
IdenAty
Public
TransportaAon
Property
E-Money
Healthcare
Direct Debit
Financing
Loyalty
T
R
A
N
S
A
K
S
I
1
1. BIAYA, pelayanan lebih
murah:
Sistem administrasi terintegrasi
Kebutuhan re-encoding
informasi lebih sedikit
(electronic information
exchange)
Beban administrasi minimal
3. KECEPATAN, pelayanan
dapat lebih cepat (less time)
Informasi akurat tersedia di
seluruh institusi
Eligibilitas penduduk dapat
divalidasi diseluruh institusi
EFISIENSI
2
1. KUALITAS, pelayanan lebih
baik:
Layanan publik yang
terintegrasi dapat lebih
komperhensif
2. JENIS LAYANAN,
pemanfaatan data lebih
optimal:
Push system, eligibilitas atas
layanan publik dapat lebih
terotomasi
Pemanfaatan data personal
penduduk lebih optimal
EFEKTIVITAS
3
1. E-Government
2. MONEV, pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
pelayanan publik dengan
database akurat dapat lebih
efektif
3. PERUBAHAN PERILAKU,
penyediaan layanan publik
yang lebih baik akan merubah
perilaku dan budaya
masyarakat
4. FRAUD, meminimalkan kasus
fraud dalam pelayanan publik
SOSIAL
25
11/11/14
26
Terima Kasih