Anda di halaman 1dari 27

Jaminan Sosial

Dan Integrasi Pelayanan Publik


Romie Erfianto
Kepala Divisi Pengembangan TI
12 November 2014

Pelayanan Publik Indonesia menuju


Citizenship Oriented Approach

Pelayanan Publik dan Jaminan Sosial Saat Ini

Problems Pemberi Kerja/Pekerja:

Akses terbatas, Manual, Duplikasi Administrasi,


orientasi ke kontak sik, informasi terbatas
Tidak eksibel, pelayanan terkotak kotak, Adak
komprehensif
Informasi

MASYARAKAT

Bayar iuran

BPJS
KETENAGAKERJAAN

Outcome
Sosial
Pembiayaan

PEMERINTAH &
PELAYAN PUBLIK

Pelayanan

Kualitas Layanan:

Tumpang Andih manfaat


Administrasi rumit
Kualitas layanan ala kadarnya

Kebijakan dan Regulasi:

Tumpang Andih Kebijakan dan regulasi


Tidak terkoordinasi dan terintegrasi
Pendanaan dan pembiayaan terbatas

Kelembagaan Publik yang Terkait


Jaminan Sosial Saat Ini

Administrasi
penduduk dan
peserta jamsos

Sumber: PT. Martabat Prima Konsul5ndo

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Kemensos

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

BPJS

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Disnakertrans

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Dinnkes

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Dinsos

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Program Lainnya

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Keuangan Mikro

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Perbankan

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Pemberdayaan Masy.

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

CSR

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

OUTCOME
PEMBERDAYAAN

Kemenkes

OUTCOME
KESEHATAN

Layanan/Manfaat 1, 2, 3

Bantuan Sosial
PNPM dan Kredit Usaha
Perpajakan
Pendidikan
Kesehatan
Infrastruktur Kesehatan
Preventif dan Promotif
Pendidikan GIzi

OUTCOME:
PENDAPATAN

Kemenakertrans

PERLINDUNGAN TERINTEGRASI KEPADA PENDUDUK

LEMBAGA LAIN
(SWASTA, NGO)

PEMERINTAH
DAERAH

PEMERINTAH
PUSAT

Kondisi Kebijakan Publik di Indonesia

Pensiun
Return to Work
K3 dan Prevention
Pasar Tenaga Kerja

Prinsip Pelayanan berorientasi Penduduk

Integrated Outcomes-Based
Policy

No Wrong Doors
Service Delivery

Intelligent Processing

CollaboraAve Governments

Sumber: IBM, Ci5zenship Service Delivery

Unifikasi Program merubah Lanskap Perlindungan

Kebijakan yang Efek=f

Pelayanan
terintegrasi

Aksesibilitas
Penduduk

PUBLIC
TRUST

Komitmen
Pelayanan
=nggi

CiAzenship centered
PerspecAve

Kolaborasi Pelayanan
Publik

Integrasi Back Oce


System

Database Nasional
Pelayanan publik

Pelayanan Publik yang Terintegrasi


NOMOR INDUK KEPENDUDUKAN dan ADMINISTRASI JAMINAN SOSIAL
Adaptasi dari Leadership in Customer Service : Delivering on the Promise, Accenture

Benchmarking Sistem Administrasi


Jaminan Sosial di Berbagai Negara

Benchmarking Joint Operation di Negara Lain

KOMPLEKSITAS TEKNOLOGI

Kompleks

Level 4

Level 3

Interaksi Database
Contoh: Belgia
Administrasi terpisah
Formulir dan kepesertaan
terpisah
Data exchange kepesertaan

Level 2

Sederhana

Level 1

Interaksi Nomor Peserta


Administrasi terpisah dengan Contoh: Korea
Common Reference Number
Formulir dan kepesertaan
terpisah
Tidak ada data exchange

Interaksi Administrasi
Terpisah
Administrasi terpisah
Formulir dan kepesertaan
terpisah
Tidak ada data exchange

Contoh: Malaysia

Interaksi Sistem
Administrasi terintegrasi
Formulir dan kepesertaan
sama
Interaksi sistem informasi

Contoh: Filipina
Note:
Proses administrasi mencakup proses akuisisi, pendaEaran, perubahan data,
koleksi iuran, inspeksi dan pengawasan

Tidak ada

Menyeluruh
INTEGRASI
Sumber: Adaptasi dari Layne and Lees four-stage model of e-Government

Level 1 Malaysia

+
1. Sistem administrasi sangat sederhana dan =dak
perlu ada interaksi sistem informasi
2. Masing masing BPJS dapat mengembangkan sistem
administrasi dan sistem informasi sesuai
kebutuhannya
3. Dapat segera diimplementasikan

-
Sistem administrasi kepesertaan benar benar terpisah
dan =dak ada interaksi diantara kedua organisasi

Pre Kondisi: Law Enforcement yang efek=f

1. Masing masing BPJS membangun infrastruktur


administrasi kepesertaannya (SDM, sistem
informasi, Kantor Representasi) Kurang esien
2. Peserta berhubungan administrasi dengan dua BPJS
(pendaVaran, perubahan data, koleksi iuran dan
pengawasan)
3. Masing masing BPJS =dak mengetahui perbedaan
data (prol peserta, upah dan perubahan data) di
masing masing BPJS

10

Level 2 Filipina

CRN*

1. Sistem administrasi masih sederhana dan hanya


berinteraksi dalam hal kartu dan nomor
kepesertaan yang menjadi embrio Single IdenIty
Number
2. Indonesia sudah memiliki NIK (di Kemendagri)
sebagai cikal bakal penerapan CRN
3. Pengeluaran Investasi utuk interaksi nomor
kepesertaan =dak terlalu besar
4. Esiensi produksi kartu kepesertaan (1 peserta
hanya memegang 1 Kartu Peserta)

CRN: Common Reference Number

Sistem administrasi kepesertaan terpisah namun seluruh


penyelenggara jaminan sosial memiliki desain kartu + chip yang
sama dan dilengkapi dengan nomor iden=kasi kepesertaan
yang sama (CRN) untuk seluruh peserta di seluruh
penyelenggara

1. Masing masing BPJS membangun infrastruktur


administrasi kepesertaannya (SDM, sistem
informasi, Kantor Representasi)
2. Peserta berhubungan administrasi dengan dua BPJS
(pendaVaran, perubahan data, koleksi iuran dan
pengawasan)
3. Belum ada interaksi pertukaran data seihingga
masing masing BPJS =dak mengetahui perbedaan
data (upah dan perubahan data) di masing masing
BPJS

11

Level 3 Korea

Sharing Database

1. Sistem administrasi terpisah dan sederhana


2. Memiliki mekanisme interaksi data dan database
sharing di masing masng penyelenggara (prol
peserta, upah, pembayaran iuran)
3. Terdapat mekanisme verikasi data di masing-
masing penyelenggara untuk memonitor kepatuhan
peserta
4. Esiensi sistem enforcement yang dipusatkan di
NHIC
5. Investasi membangun interaksi dan sharing database
bersama =dak besar (dapat menggunakan NIK)

-
Sistem administrasi kepesertaan terpisah namun tersedia
plaorm interaksi data yang menjadi dasar implementasi
one enforcement system gate yang dilakukan oleh
Na=onal Health Insurance Corpora=on

1. Masing masing BPJS membangun infrastruktur


administrasi kepesertaannya (SDM, sistem
informasi, Kantor Representasi)

12

Level 4 Belgia
Jaminan Sosial
Kependudukan

Pajak
Layanan Publik Lain

Crossroad Bank for Social Security

1. Sistem administrasi tersentralisasi dan sangat


memudahkan peserta (dan penduduk)
2. Memiliki mekanisme interaksi data yang terintegrasi
termasuk sentralisasi layanan bayar iuran
3. Bisnis proses layanan publik dan penggunaan
resource (SDM, sistem informasi dan kantor
representasi) sangat esien
4. Terdapat integrasi sistem informasi dengan layanan
publik lain
5. Investasi membangun interaksi dan sharing database
bersama =dak besar (dapat menggunakan NIK)

-
Sistem administrasi kepesertaan dipusatkan ke
organisasi khusus (pendaVaran, perubahan data dan
bayar iuran) untuk berbagai organisasi jaminan sosial
dan melayani one stop data service untuk pelayan
publik lain

1. Membangun ins=tusi baru di Indonesia (kecuali ada


badan Pemerintah yang dapat diberdayakan, misal:
Pemda)
2. Menuntut integrasi back-oce system yang sangat
komprehensif yang membutuhkan komitmen =nggi
dan memakan waktu lama
3. Membutuhkan investasi yang sangat mahal
4. Memerlukan masa transisi yang sangat =nggi

13

Jaminan Sosial dan


Administrasi Pelayanan Publik

Usulan BPJS Ketenagakerjaan


Implementasi Joint Operation Pelayanan Publik
UU 1945
Pasal 34 ay. 2
UU 3/1992
Pasal 3 ay. 2

Negara menyelenggarakan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan


memberdayakan masyarakat yang lemah dan =dak mampu sesuai
dengan martabat kemanusiaan
Se=ap tenaga kerja berhak atas jaminan sosial tenaga kerja

UU 13/2003
Pasal 99 ay. 1

Se=ap pekerja/buruh dan keluarganya berhak untuk memperoleh


jaminan sosial tenaga kerja

UU 32/2004
Pasal 22 ay. h

Pemerintah Daerah mempunyai kewajiban untuk mengembangkan


sistem jaminan sosial

UU 40/2004
Pasal 22 ay. h

Sistem Jaminan Sosial Nasional diselenggarakan berdasarkan asas


kemanusiaan, asas manfaat dan asas keadilan sosial bagi seluruh rakyat
Indonesia

UU 11/2009
Pasal 22 ay. h

Penyelenggaraan kesejahteraan sosial melipu= jaminan sosial


Penyelenggaraan kesejahteraan sosial diprioritaskan kepada mereka yang memiliki kehidupan yang 5dak layak
secara kemanusiaan dan memiliki kriteria masalah sosial

15

Key Success Factor


Implementasi Jaminan Sosial

Key Success Factor


Cakupan Perlindungan untuk seluruh rakyat:
Membayar Iuran
Menerima Bantuan Iuran

Sistem Administrasi yang


efek=f, esien dan akurat

Membutuhkan kombinasi instrumen kebijakan


sosial yang komprehensif dan lintas Departemen

Koordinasi Kelembagaan dan


Antar Ins=tusi
yang efek=f

Sistem monitoring dan evaluasi yang efekAf


(termasuk akurasi targeAng PBI)

Harmonisasi dan Penguatan


peranan Pemda

16

Fragmentasi Pelayanan Publik


dan Penerbitan Kartu di Indonesia

Perlu ada integrasi


administrasi dalam rangka:
SIM

NPWP

Kartu Pintar

KTP

1.Harmonisasi penomoran untuk


integrasi pelayanan publik

Kartu Jaminan
Sosial
(Ketenagakerjaan &
Kesehatan)

Kartu
Keluarga Miskin

Surat Keterangan
Tidak Mampu

2.Akurasi data diantara berbagai


insiAtusi pelayan publik
3.Pemanfaatan akses pelayanan
publik dengan menggunakan ID
tunggal atau Common Reference
Number unique iden5ca5on
key
4.Meminimalkan potensi fraud
dalam pemanfaatan pelayanan
publik
5.Meminimalkan biaya dan beban
administrasi

17

Usulan BPJS Ketenagakerjaan


Implementasi Joint Operation Pelayanan Publik

18

Pemanfaatan Data KTP Elektronik


SEMUA LAYANAN E-SERVICE BPJS KETENAGAKERJAAN
MEMANFAATKAN LAYANAN DATA KTP ELEKTRONIK
)

NOMOR IDENTITAS KEPEDUDUKAN (NIK)


DIJADIKAN SEBAGAI NO PESERTA BPJSTK

19

Solusi Smart Card dalam Pelayanan Publik

Flexibility

Dapat menyimpan data personal, biometric, dll.


Data yang disimpan dapat disesuaikan dg kebutuhan (parameterized)
Mudah disimpan dan dipergunakan oleh pemegang kartu
Verikasi data dapat dilakukan online maupun oine.

Durability

Kekuatan kartu tahan lama: Terbuat dari bahan plasAk PVC


Modul chip contact tahan s/d 100.000 kali penggunaan.
Data idenAtas peserta di phisical kartu tahan lama (tdk cepat hilang)
Proses pelayanan peserta cepat.

Acceptability

Reader dan EDC sebagai media pembaca kartu sudah banyak tersedia
di RS, Klinik, ApoAk, Laboratorium, Kelurahan dll
Kartu dapat dipergunakan sebagai kartu discount atau loyalty
bekerjasama dengan perusahaan farmasi, lab, apoAk dll.

Mengapa Smart Card ?

Multi Purpose Card dan


Implementasi Joint Operation Pelayanan Publik
IDENTITAS
Verifikasi, Otentifikasi, Otorisasi
Eligibilitas dan ID Portabilitas

AKSES MULTI KANAL

AKSES PELAYANAN

Counter, ATM, Perbankan


Integrasi Layanan Publik

Klaim, Fasilitas Kesehatan


(RS/Klinik)

OPERASIONAL & PELAYANAN

AKSES BENEFIT

PERBANKAN

Co - Branding
E Wallet, e Toll, Flazz BCA,
Brizzi BRI , eMoney, Tapcash

TELEKOMUNIKASI
Wifi ID
Telkomsel, Indosat, XL

TRANSPORTASI

Akses Angkutan Publik


Alat Pembayaran

FOOD
Discount & Loyalty
Food Benefit

Collaborative Digital Ecosystem for


Smart Community
Online (Web & Mobile)
Payment Services
(Prepaid,Debit, CC) )

Micro
Payment
Agency

Loyalty
Applications

Cross Merchant
Redemption
Services

BPJS-TK Smart Community

E-Commerce
Services

Merchants/Partners
Dealer, Distribution,
Food, etc

Consumer Journey
Download Apps - Select Choices of Merchants - Select Coupon - Redeem on retail

Mobile Adv. &


Promotion
(M-Coupon)

Community
Database Profiling
Services

Konsep Smart Community

Fasilitas Umum

Financing

Banks
Foods

Fuels

Single
IdenAty

Public
TransportaAon

BPJS-TK Smart Community

Property

E-Money

NaAonal Payment Gateway

Healthcare

Direct Debit

Financing

Loyalty

NPWP & NIK (KTP-el)

T
R
A
N
S
A
K
S
I

Keuntungan Pemanfaatan NIK dalam


Administrasi Pelayanan Publik & Jaminan Sosial

1
1. BIAYA, pelayanan lebih
murah:
Sistem administrasi terintegrasi
Kebutuhan re-encoding
informasi lebih sedikit
(electronic information
exchange)
Beban administrasi minimal

2. KUANTITAS, delivery layanan


publik lebih banyak
Layanan terintegrasi, tersedia
dimana saja dan kapan saja
sesuai kebutuhan penyedia
layanan dan penduduk

3. KECEPATAN, pelayanan
dapat lebih cepat (less time)
Informasi akurat tersedia di
seluruh institusi
Eligibilitas penduduk dapat
divalidasi diseluruh institusi

EFISIENSI

2
1. KUALITAS, pelayanan lebih
baik:
Layanan publik yang
terintegrasi dapat lebih
komperhensif

2. JENIS LAYANAN,
pemanfaatan data lebih
optimal:
Push system, eligibilitas atas
layanan publik dapat lebih
terotomasi
Pemanfaatan data personal
penduduk lebih optimal

3. Alokasi anggaran negara


untuk kesejahteraan dapat
lebih terarah
4. KEAMANAN, pemanfaatan
data penduduk dapat lebih
dikendalikan

EFEKTIVITAS

3
1. E-Government

Re-engineering proses antar


institusi
Back office integration untuk
penyediaan layanan publik
Integrated & personalized frontoffice service

2. MONEV, pelaksanaan
monitoring dan evaluasi
pelayanan publik dengan
database akurat dapat lebih
efektif
3. PERUBAHAN PERILAKU,
penyediaan layanan publik
yang lebih baik akan merubah
perilaku dan budaya
masyarakat
4. FRAUD, meminimalkan kasus
fraud dalam pelayanan publik

SOSIAL
25

Our ciAzens are much more important than customers.. We have


to treat them even bemer than we would to customers
Mats Sjostrand, Director General Swedish NaAonal Tax Agency

11/11/14

26

Terima Kasih

Gedung BPJS Ketenagakerjaan


Jl. Jend. Gatot Subroto No. 79
Jakarta Selatan 12930
T (021) 520 7797
F (021) 520 2310
www.bpjsketenagakerjaan.go.id

Anda mungkin juga menyukai