Anda di halaman 1dari 9

PRE-PLANNING SUPERVISI KELUARGA

LATIHAN KOMBINASI TERAPI AROMATERAPI DAN SLOW DEEP BREATHING


Disusun untuk Memenuhi Tugas Program Profesi Ners Stase Keperawatan Keluarga
Dosen Pembimbing : Ns. Elis Hartati, S.Kep., M.Kep

Oleh:
PUTRI KUMALASARI
220201152110050

PROGRAM PROFESI NERS XXVI


JURUSAN KEPERAWATAN
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016

PRE-PLANNING SUPERVISI KELUARGA


LATIHAN KOMBINASI TERAPI RELAKSASI (AROMATERAPI)
DAN SLOW DEEP BREATHING
Pokok bahasan

: Latihan Kombinasi Terapi Relaksasi (Aromaterapi) dan Slow Deep


Breathing

Sasaran

: Ny. U dari Keluarga Tn. M RT III RW II


Kel. Pedalangan Kec. Banyumanik Semarang

Waktu

: 09.00 09.20 WIB

Tanggal

: 13 Mei 2016

Tempat

: Rumah Keluarga Tn. M

Penyuluh

: Putri Kumalasari

A. LATAR BELAKANG MASALAH


1. Latar Belakang
Hipertensi atau tekanan darah tinggi merupakan kondisi di mana terjadi
peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari 140 mmHg dan tekanan darah diastolik
lebih dari 90 mmHg pada dua kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam
keadaan cukup istirahat atau tenang (Kemenkes, 2014).
Hipertensi merupakan penyakit yang sudah menjadi masalah di dunia. Hampir 1
milliar atau seperempat dari seluruh populasi orang dewasa mengalami tekanan darah
tinggi. Berdasarkan the Seventh Report of tha Joint National Committee on Prevention
Detection, Evaluation, and Treatment of High Blood Presure, 58 juta pendudukan
Amerika (29% populasi) menunjukkan peningkatan 30% pada prevalensi penderita
tekanan darah tinggi selama 10 tahun terakhir (Divine, 2009).
Prevalensi hipertensi di Indonesia tahun 2013 pada kelompok usia 18 tahun
sebanyak 25,8% dan Indonesia sendiri termasuk salah satu Negara dengan tingkat
konsumsi makanan mengandung garam yang cukup tinggi. Menurut Riset Kesehatan
Dasar (Riskesdas, 2007), diketahui hampir seperempat (24,5%) penduduk Indonesia usia
di atas 10 tahun mengkonsumsi makanan asin setiap hari, satu kali atau lebih (Zein,
2012).

Prevalensi hipertensi di Indonesia mencapai 31,7% dari populasi pada usia 18 tahun
ke atas dan hanya 7,2% penduduk yang sudah mengetahui hipertensi dan hanya 0,4%
kasus yang minum obat penurun tekanan darah (Kemenkes, 2012). prevalensi di Provinsi
Jawa Tengah sebanyak 26,4%. Sedangkan angka morbiditas hipertensi pada tahun yang
sama di Kota Semarang sebesar 34.566 kasus (Kemenkes, 2013).
Hipertensi merupakan gangguan sistem peredaran darah yang menyebabkan
gangguan sistem tekanan darah di atas nilai normal, yaitu melebihi 140/90 mmHg. Data
Riskesdas menyebutkan hipertensi sebagai penyebab kematian nomor 3 setelah stroke
dan tuberculosis, jumlahnya mencapai 6,8% dari proporsi penyebab kematian pada semua
usia di Indonesia (Zein, 2012).
Berbagai tindakan dilakukan untuk mengontrol tekanan dara pada pasien hipertensi
baik teknik farmakologi maupun non-farmakologi. Terapi aromaterapi merupakan suatu
terapi non-farmakologi dengan menggunakan wangi-wangian untuk penyembuhan suatu
penyakit. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Kenia, Ni M, dkk, mengenai pengaruh
terapi relaksasi aroma terapi, didapatkan hasil adanya pengaruh relaksasi (aromaterapi)
terhadap perubahan tekanan darah pada lansia (Kenia, 2013). Slow deep breathing atau
nafas dalam dan lambat. Bernafas lambat adalah mengurangi frekuensi pernafasan dari
16-19 kali permenit menjadi 10 kali permenit atau kurang (Anderson, 2008). Melakukan
pernafasan yang dalam dan lambat, akan memerikan kesempatan pada tubuh untuk
melakukan pernafasan diafragma dan secara dramatis dapat mengubah fisiologi hidup
karena mengaktifkan pusat-pusat relaksasi dalam otak (Lovastatin, 2005). Selain itu
penelitian yang dilakukan oleh Sebastianus, dkk mengenai efektifitas kombinasi terapi
musik dan slow deep breathing terbukti mampu menurunkan tekanan darah pada klien
dengan hipertensi (Tahu, 2015).
Oleh karena itu, untuk membantu mengontrol tekanan darah terutama efek pegalpegal yang terjadi pada Ny. U mahasiswa akan menjelaskan dan mendemonstrasikan
latihan slow deep breathing.

2. Tujuan
a. Tujuan Intruksional Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit, Ny.U mampu menjelaskan
mengenai tujuan dan manfaat latihan slow deep breathing dan terapi relaksasi
aromaterapi, serta mampu melakukan latihan slow deep breathing secara mandiri.
b. Tujuan Intruksional Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 25 menit, warga mampu :
1. Menjelaskan tujuan latihan kombinasi slow deep breathing dan terapi relaksasi
aromaterapi
2. Menjelaskan manfaat latihan kombinasi slow deep breathing dan terapi relaksasi
aromaterapi
3. Menjelaskan dan mendemonstrasikan bersama Ny.U mengenai cara melakukan
latihan kombinasi slow deep breathing dan terapi relaksasi aromaterapi.
B. RENCANA PELAKSANAAN
1.
Pokok Materi
Materi dirancang untuk memberikan pelatihan tentang definisi, manfaat dan prosedur
latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan slow deep breathing untuk Ny. U
dengan hipertensi.
2.
Metode
Metode yang digunakan adalah ceramah, diskusi dan demonstrasi bersama.
3.
Media
Media pendidikan kesehatan yang digunakan yaitu laptop dan speaker, aromaterapi.
4.
Setting Tempat
Keterangan :
= Penyuluh
= Ny.Y

5.

Strategi Pelaksanaan
Tahap
kegiatan
Orientasi

Pelaksanaan

Waktu

Kegiatan

5 Salam pembuka
5 menit Kontrak waktu
Menyampaikan
tujuan
kegiatan
15
Menjelaskan tujuan latihan
menit
kombinasi terapi relaksasi
(aromaterapi) dan slow
deep breathing
Menjelaskan
manfaat

= Dokumenter
Kegiatan =peserta
laptop
Menjawab salam
Memperhatikan
Menyetujui
Ny.U
tampak
memperhatikan
Menirukan
laithan
slow deep breathing

Metode

Media

Ceramah

Ceramah,
demonstr
asi,
diskusi

Video
dan
aromater
api

latihan kombinasi terapi


relaksasi
(aromaterapi)
dan slow deep breathing
Menjelaskan
cara
melakukan
latihan
kombinasi terapi relaksasi
(aromaterapi) dan slow
deep breathing
Mendemonstrasikan
bersama Ny.U mengenai
cara melakukan latihan
slow deep breathing
Memberikan kesempatan
pada Ny.U untuk bertanya
Penutup

5 menit
Memberikan
reinforcement positif
Memberikan feed back
Salam penutup

Menjawab pertanyaan
Menjawab salam

Diskusi

C. EVALUASI
1. Evaluasi Persiapan
a. Mempersiapkan pre-planning 2 hari sebelum hari pelaksanaan.
b. Kontrak waktu dan tempat dengan keluarga Tn.M khususnya Ny.U 2 hari sebelum
hari pelaksanaan.
c. Mempersiapkan media 1 hari sebelum hari pelaksanaan.
2. Evaluasi Proses
a. Ketepatan waktu kehadiran penyuluh
b. Kesesuaian implementasi dengan rencana yang telah disusun
c. Keaktifan Ny.U saat kegiatan
3. Evaluasi Hasil
1) Evaluasi Hasil
a. Menjelaskan tujuan latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan slow
deep breathing
b. Menjelaskan manfaat latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan
slow deep breathing
c. Menjelaskan dan mendemonstrasikan bersama Ny.U mengenai cara
melakukan latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan slow deep
breathing
2) Indikator
a. Ny.U mampu menjelaskan tujuan latihan kombinasi terapi relaksasi
(aromaterapi) dan slow deep breathing

b. Ny.U mampu menjelaskan manfaat latihan kombinasi terapi relaksasi


(aromaterapi) dan slow deep breathing
c. Ny.U mampu melakukan latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan
slow deep breathing secara mandiri.
D. MATERI
(Terlampir)
E. REFERENSI JURNAL
(Terlampir)
F. DAFTAR PUSTAKA
Anderson DE, McNeely JD and Windham. 2010. Regular Slow- Breathing Exercise
Effect on Blood Pressure and breathing patterns at rest. Journal of Human
Hypertension

24,

807-813,

di

akses

pada

tanggal

Mei

2016

dari

http://Journal+of+Human+Hypertension
Divine, J. G. 2009. Program Olahraga Tekanan Darah Tinggi. Klaten: PT. Intan Sejati
Kemenkes. 2013. Riskesdas dalam Angka Provinsi Jawa Tengah 2013.
Kemenkes RI. 2012. Masalah Hipertensi di Indonesia. Diperoleh tanggal 27 April 2016.
Dari http://www.depkes.go.id/index.php
Kemenkes. 2014. Infodatin Hipertensi. Jakarta : Pusat Data dan Informasi Kementerian
Kesehatan RI.
Kenia, Ni Made dan Dian Taviyanda. 2013. Pengaruh Relaksasi (Aromaterapi Mawar)
Terhadap Perubahan Tekanan Darah Pada Lansia Hipertensi. Jurnal STIKES vol.6
no.1: 84-98, Juli 2013. Stikesbaptis.
Lovastin, K. 2005. Penyakit Jantung dan Tekanan Darah Tinggi. Jakarta : Prestasi
Pustaka
Tahu, Sebastianus Kurniadi. 2015. Efektifitas Kombinasi Terapi Musik dan Slow Deep
Breathing terhadap Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi. Universitas

Muhammadiyah Yogyakarta. http://thesis.umy.ac.id/datapublik/t43212.pdf diakses


pada 15 April 2016.
Zein, A. 2012. Hipertensi. Diperoleh tanggal 27 April 2016 dari http://ardika-zeinfzt08.web.unair.ac.id

G. MATERI PENDIDIKAN KESEHATAN


Lampiran 1. Materi
1. Pengertian
Terapi relaksasi (aromaterapi) berasal dari kata aroma yang berarti harum atau
wangi, dan therapy yang dapat diartikan sebagai cara pengobatan atau penyembuhan,
sehingga aromaterapi dapat diartikan sebagai suatu cara perawatan tubuh dan atau
penyembuhan penyakit dengan menggunakan wangi-wangian (Jaelani, 2009).
Penggunaan wangi-wangian mampu menurunkan tekanan darah, selain itu
aromaterapi digunakan mampu menumbuhkan perasaan tenang (rileks) pada jasmani,
pikiran, dan rohani (soothing the physical, mind, and spiritual), dapat menciptakan
suasana damai, serta dapat menjauhkan dari perasaan cemas dan gelisah (Jaelani,
2009).
Teknik slow deep breathing atau nafas dalam merupakan teknik mengurangi
frekuensi pernafasan dari 16-19 kali permenit menjadi 10 kali permenit atau kurang
(Tahu, 2015). Teknik slow deep breathing dapat menurunkan konsumsi oksigen,
frekuensi pernafasan, frekuensi jantung yang menghentikan siklus nyeri, ansietas dan
ketegangan otot (Jeffrey dan Janet, 2010). Terapi slow deep breathing sangat baik
untuk di lakukan setiap hari oleh penderita tekanan darah tinggi, agar membantu
relaksasi otot tubuh terutama otot pembuluh darah sehingga mempertahankan
elastisitas pembuluh darah arteri (National Safety Council, 2004).
2. Manfaat
Manfaat latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan slow deep
breathing antara lain sebagai berikut :
a. Memelihara pertukaran gas
b. Mencegah terjadinya atelektasis paru
c. Meningkatkan efisiensi batuk
d. Mengurangi stress
e. Menurunkan tekanan darah
f. Menenangkan pikiran
g. Menurunkan kecemasan

3. Prosedur
Prosedur latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dan slow deep
breathing antara lain sebagai berikut :
a. Nyalakan lilin aromaterapi
b. Ambil posisi senyaman mungkin, anjurkan memejamkan mata
c. Anjurkan bernafas 6-10 kali permenit
d. Ketika bernafas hanya perut yang bergerak dan bagian dada diam. Hal ini
dilakukan agar pergantian nafas tidak terlalu cepat
e. Ambil nafas dalam melalui hidung dan pikirkan kata rileks
f. Tahan nafas selama 3 detik
g. Hembuskan nafas melalui mulut dan pikirkan kata bernafas
h. Ulangi kata-kata tersebut dalam pikiran dan perlahan-lahan ikuti penafasan
i. Lakukan teknik tersebut selama 5 menit (Jeffrey dan Janet, 2010)
Lampiran 2. Tabel Evaluasi Struktur dan Proses
NO

TINDAKAN

/-

Keterangan

/-

Keterangan

Struktur

1.

Preplanning sudah disiapkan 2 hari sebelum


pelaksanaan

2.

Media telah dipersiapkan

3.

Kontrak waktu dan tempat sudah disepakati


Proses

1.

Waktu dan tempat sesuai kontrak

2.

Ny.U memperhatikan saat dijelaskan mengenai


latihan kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi)
dengan slow deep breathing

3.

Kegiatan sesuai dengan yang direncanakan

4.

Ny.U aktif saat kegiatan

Tabel Evaluasi Hasil


NO

Evaluasi
Ny.U mampu menjelaskan tujuan latihan

1.

kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dengan


slow deep breathing

2.

Ny.Y mampu menjelaskan manfaat latihan


kombinasi terapi relaksasi (aromaterapi) dengan

NO

Evaluasi
slow deep breathing
Ny.Y mampu melakukan latihan kombinasi
terapi relaksasi (aromaterapi) dengan slow deep
breathing

3.

1. Menyalakan lilin aromaterapi


2. Mengambil posisi senyaman mungkin,
memejamkan mata

4.
5.

6.
7.
8.

9.

Bernafas 6-10 kali permenit


Ketika bernafas hanya perut yang bergerak dan
bagian dada diam
Mengambil nafas dalam melalui hidung dan
memikirkan kata rileks
Menahan nafas selama 3 detik
Menghembuskan nafas melalui mulut dan
memikirkan kata bernafas
Mengulangi kata-kaa tersebut dalam pikiran dan
perlahan-lahan ikuti pernafasan

/-

Keterangan

Anda mungkin juga menyukai