rumah kaca di atmosfer pada tingkat yang akan mencegah intervensi manusia
yang berbahay pada sistem ilkim. 4
UNFCCC dibentuk pada tanggal 1992 dalam Rio Summit di Rio de
Jainero, Brazil yang mempunyai tujuan untuk menegosiasikan perjanjian yang
berskala luas dalam mereduksi dan membatasi dampak dari pemanasan
global. Terdapat beberapa kemajuan dalam satu dasawarsa terakhir. 5
Second World Climate Confrence yang dilaksanakan pada tahun 1990
merupakan sebuah langkah signifikan bagi awal permintaan akan adanya
sebuah kerangka kerja perjanjian internasional. Konfrensi ini di sponsori oleh
WMO
(World
Meteorology
Organization),
UNEP
(United
Nations
The World Bank, World Development Report 2010: Development and Climate
Change in 2010, (Washington: The International Bank for Reconstruction and
Development, 2010), hal 318
5
Mark Maslin, Global Warming: A Very Short Introduction, Oxford University
Press Inc, New York, 2004, hal 118
A. 2 PROTOKOL KYOTO
Perjalanan
Panjang
Protokol
Kyoto,
diakses
dari
http://www.terranet.or.id/beritanya.php?od-12671, pada tanggal 11 november
2010
yaitu:
Carbondioxide ,
Methane,
Nitrousoxide,
pertama,
pengakuan dan penerimaan para mentri dan ketua delegasi atas laporan
IPCC (Intergovernmental Panel on Climate Change) dapat digunakan
sebagai pijakan untuk mengambil tindakan global, nasional dan local
khususnya oleh negara-negara Annex I dalam rangka menurunkan emisi
GRKnya. Kedua, ajakan kepada semua pihak untuk mendukung
pengembangan Protokol dan Instrumen legal lainnya yang didasarkan atas
temuan ilmiah yang disajikan dalam laporan tersebut. Ketiga, instruksi
8
Keempat,
undangan
kepada
negara
berkembang
untuk
yang
dapat
menghasilkan
kredit
penurunan
atau
10
Perdagangan
Emisi
merupakan
mechanisme
yang
Mekanisme
Pembangunan
Bersih
(Clean
Development
Mechanism).
Mekanisme
1. Mempertegas
komitmen
pada
Konvensi
Perubahan
Iklim
Materi pokok yang terkandung dalam Protokol Kyoto, antara lain hal-hal
berikut:
a) Definisi
Protokol
Kyoto
mendefinisikan
beberapa
kelembagaan
12
berkembang.
Tidak
seperti
laporan
methodological
dan
technological
issues
of
13
Sonia Labatt and Rodney R. White, Carbon Finance: The Finanial Implication of
Climate Change, Jon Wiley & Sons, Inc, New Jersey, 2007, hal 5.
serta
unit
technical
support.
WG-1
15
alami
terhadap
perubahan
iklim,konsekuensi
The IPCC Working Group III, diakses dari http://www,ipcc.ch/about/workinggroup3.htm, pada tanggal 16 november 2010
18
Mark Maslin, Op.Cit, hal 15
namun
dibentuk
oleh
dua
organisasi
19
CoP
bertanggung
jawab
mengulas
dan
pihak-pihak;
pembahasanmengenai
kegiatan
21
22
Report of The Conference of the Parties on Its Second Session (CoP II),
Laporan
mengenai
CoP
II
ini
dapat
di
download
melalui
http://unfccc.int/resource/docs/cop2/15a01.pdf, diakses pada tanggal 16
November 2010
23
negara-negara
yang
bertujuan
untuk
24
iklim
terhadap
pihak
lain,
khususnya
negara
berkembang.
(CH4),
Nitrous
Oxide
(N2O),
Hydrofluorocarbon
(HFC),
A. 3 PROTOKOL MONTREAL
a. Sejarah lahirnya Protokol Montreal
Ozon merupakan gas yang tidak berwarna yang tersusun atas tiga
unsure oksigen (O). secara kimia, ozon sangat aktif dan bereaksi
dengan sejumlah zat lain. ozon bisa berdampak positif ketika berada
pada kondisi normal. Salah satu sifat ozon yang sangat baik adalah
mampu menyerap ultraviolet-B (UV-B) yang sangat merusak
kesehatan manusia dan lingkungan, maka ketika ozon dalam kondisi
berlubang yang terjadi adalah persoalan yang rumit terhadap manusia
Ketika ozon dalam jumlah yang standar maka lapisan ozon akan
berfungsi secara optimal. Ozon akan melindungi alam semesta dari
beragam kerusakan baik yang terjadi dalam tubuh manusia maupun
lingkungan. Kerusakan alam yang melanda dunia saat ini serta
munculnya banyak penyakit yang menimpa masyarakat dunia
representasi dari lemahnya pengawasan dan regulasi terhadap lapisan
ozon. Lapisan ozon yang fungsinya sebagai filter terhadap sinar ultra
violet telah mengalami kerusakan akibat munculnya zat radikal bebas
seperti CFC (chlorofluorocarbon). Untuk mengamankan kondisi
lapisan ozom maka perlu dibentuk regim internasional untuk mengatur
jumlah zat-zat yang dapat meipiskan lapisan ozon yang banyak
diproduksi oleh negara-negara besar. Sebelum fase pengaturan zat-zat
25
kebijakan-kebijakan
strategis
terkait
dengan
lingkungan.
bentuknya
pada
beberapa
tahun
pasca
CFC dan zat-zat lain yang merupakan zat yang menipiskan lapisan
ozon. Untuk itu perlu dibuat sebuah regulasi berupa pengaturan
dan amandemen-amandemen dalam Protokol Montreal. Dalam
sejarahnya,
Protokol
Monteal
telah
mengalami
satu
kali
Perlindungan
dan
Pengelolaan
Lingkungan
Hidup
diakses
http://www.digilib-ampl.net/detail/detail.php, tanggal 17 november 2010
dari
menyimpan,
memanfaatkan,
menghasilkan,
membuang,
mengangkut,
mengolah,
dan/atau
Masyarakat memiliki hak dan kesempatan yang sama dan seluas-luasnya untuk
berperan aktif dalam perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup. Untuk
penyelesaian sengketa lingkungan hidup dapat ditempuh melalui pengadilan atau
diluar pengadilan.
1. Adaptasi
UNCCC2007: Bali Roadmap" diakses dari http://www.uncccbaliroadmapMajari Magazine.htm, pada tanggal 16 november 2010
proyek CDM, angka ini akan bertambah menjadi sekitar US$ 80-300 juta dalam
periode 2008-2012. Beberapa negara peserta konferensi belum menyepakati
pelaksanaan proyek adaptasi ini dikarenakan sulitnya regulasi dan penyatuan
kebijakan nasional.
2. Teknologi
Emisi karbon yang disebabkan karena deforestasi hutan merupakan isu utama di
Bali. Negara-negara peserta konferensi bersepakat untuk menyusun sebuah
Merupakan
mekanisme
Implementation.
31
yang
berbasis
Negara-negara
pasar
peserta
juga
sama
konferensi
seperti Joint
bersepakat
untuk
negara
CDM
ke
negara
yang
sebelumnya
tak
bisa
ikut
6. Negara Miskin
31