Anda di halaman 1dari 5

RAMBU-RAMBU

PENULISAN PROPOSAL KUANTITATIF

I. Sistematika Rancangan Skripsi / Proposal


A.
B.
C.
D.
E.
G.
H.

I.
J.

Judul Skripsi / proposal


Latar Belakang Masalah
Rumusan Masalah
Manfaat Penelitian
1. Teoritis
2. Praktis
Landasan Teori
Hipotesis
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
2. Variabel Penelitian
a. Identifikasi variabel
b. Hubungan variabel
c. Definisi Operasional variabel
3. Populasi dan sampel penelitian
4. Metode dan alat pengumpulan data
5. Validitas dan reliabiltas data
6. Tehnik analisis data
Garis Besar Sistematika Skripsi
Daftar Pustaka (sementara)
Semarang. ..

Menyetujui
Teem Seminar I

Yang Mengajukan

()
NIP

(..)
NIM

Teem Seminar II

Mengesahkan
Ketua Jurusan BK FIP UNNES

()
NIP

()
NIP

II. Panduan Penyusunan Skripsi.


Latar Belakang Masalah
Dalam latar belakang masalah hendaknya mengandung hal-hal sebagai berikut:
1. Fenomena atau permasalahan yang ada di lapangan.
2. Teori yang akan digunakan untuk memecahkan masalah harus jelas.
3. Alasan ilmiah mengangkat permasalahan untuk diteliti dan melakukan penelitian
pada lokasi tersebut.
4. Secara jelas harus menggambarkan kerangka pikir ilmiah bahwa permasalahan
yang diangkat dapat dipecahkan atau dijawab dengan mengacu pada kerangka
teori yang ada dan metode peelitian yang dipergunakan.
Rumusan Masalah
1. Masalah harus jelas,memberikan persepsi yang sama bagi semua orang.
2. Masalah haruslah merupakan issu baru yang berhubungan dengan pengembangan
profesi bimbingan.
3. Masalah dapat dipecahkan sesuai dengan waktu yang telah direncanakan
4. Masalah yang dipilih harus benar-benar menarik bagi calon penelitinya.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian harus mengacu pada permasalahan, jadi harus bertujuan untuk
mencari jawaban atas permasalahan yang dirumuskan sebelumnya dan minimal harus
sama jumlahnya dengan permasalahan penelitian.
Landasan Teori
1. Menyediakan kerangka konsepsi atau kerangka teori utk penelitian yg
direncanakan.
2. Menyediakan informasi ttg penelitian yg lampau yg berhubungan dengan
penelitian yg akan dilakukan.

3. Memberi informasi tentag metode penelitian, populasi & sample, intrumen,


pengumpulan data, dan perhitungan statistic yang digunakan pada penelitian.
4. Mencari jawaban sementara (hipotesis) dari masalah yg dirumuskan.
5. Menyediakan temuan-temuan dan kesimpulan-kesimpulan penelitian terdahulu
yang dapat dihubungkan dengan kesimpulan saat ini.
Hipotesis
1. Hipotesis harus dirumuskaan dengan jelas dan dengan kalimat pernyataan.
2. Hipotesis harus dengan nyata menunjukkan adanya hubungan dua atau lebih
variabel.
3. Hipotesis harus didukung oleh teori-teori yang dikemukakan oleh para ahli atau
hasil peneliti yang relevan.

Jenis penelitian
Dalam penelitian kuantitatif ini terdapat berbagai jenis di antaranya adalah:
a. penelitian Ex Post Facto,
b. korelasional, eksperimen, survei, deskriptif, dan lain-lain.
2. Variabel Penelitian
a. Identivikasi variabel.
Di sini peneliti diminta untuk menyebutkan variabel yang akan diteliti dan
sekaligus bagaimana posisi masing-masing variabel tersebut. Misalnya variabel
bebas, tergantung, kontrol, perantara atau dan lain-lain.
b. Hubungan antar variabel
di sini peneliti diminta untuk menggambarkan bagaimana hubungan antar variabel
Terdapat beberapa bentuk hubungan antar variabel dalam penelitian, di antaranya
adalah:
1) Hubungan SIMETRIS: adalah suatu hubungan antara dua variabel atau lebih
yang bersifat kebersamaan artinya bahwa variabel yang satu tidak disebabkan
atau dipengaruhi oleh variabel yang lainnya.

kedua variabel merupakan indikator sebuah konsep yang sama,.

kedua variabel merupakan akibat dari suatu faktor yang sama,

kedua variabel saling berkaitan secara fungsional,

kedua variabel berhubungan karena kebetulan semata-mata.

2) Hubungan TIMBAL BALIK: adalah hubungan di mana variabel dapat


menjadi sebab dab dapat pula menjadi akibat dari variabel lainnya.
3) Hubungan ASIMETRISsimetris: adalah hubungan di mana variabel yang satu
mempengaruhi variabel yang lainnya.
Pada pembahasan hubungan variabel ini, peneliti sudah mulai membuat desian
awal penelitian yang akan dilakukan dan desian lebih rinci akan dijelaskan pada
bab III.
c. Definisi Operasinal Variabel
Untuk memperoleh gamabaran yang lebih rinci dan jelas tentang variabel
yang akan diteliti, maka peneliti harus merumuskan definisi operasional
variabelnya. Dalam definisi operasional ini harus tampak jecara jelas indikator
atau ciri-ciri variabelnya sehingga dapat diukur oleh peneliti. Dalam merumuskan
definisi operasinal variabel mahasiswa harus mengacu pada kajian teori yang ada
pada bab II.
Metode dan alat Pengumpulan data
Dalam tahap ini mahasiswa harus mengemukakan metode dan alat pengumpul
data dan diikuti dengan alasan pemilihan alat tersebut. Harus dikemukakan pula
masing-masing alat pengumpul data tersebut untuk mengumpulkan data yang mana.
Hal penting yang harus dibahas secara lebih mendetil adalah cara pembuatan
intrumen kalau memang mahasiswa harus membuat sendiri intrumen yang akan
dipakai untuk mengambil data. Pembuatan instrumen minimal harus dimulai dari
pembuatan kisi-kisi, di mana kisi-kisi ini harus mengacu pada difinisi operasinal
variabel.
Validitas dan Reliabilitas Intrumen
Pada tahap ini mahasiswa harus menjelaskan secara ilmiah alasan menggunakan
tahnik validasi dan reliabelitas instrumennya. Mengingat banyak jasa pengolahan data

yang berbuat curang, maka untuk mengurangi adanya kecurangan mahasiswa dalam
memanipulasi pengolahan data hasil try out, maka sebaiknya Dosen Pembimbing
meminta mahasiswa untuk menyerahkan tabulasi data mentah / manual kepada dosen
pembimbing dan mengeceknya dengan hasil print out tabulasi data yang ada.
Tehnik Analisis Data
Dalam pemilihan tahnik analisis data perlu dicermati oleh Dosen Pembimbing
adalah asumsi-asumsi dari pemilihan tehnik tersebut, karena setiap tehnik analisis
data mempunyai asumsi yang berbeda-beda. Hal-hal yang mempengaruhi jenis tahik
analisis data di antaranya adalah sebagai berikut : Jenis data, hubungan variabel,
jumlah variabelnya, jumlah subyek penelitian (N/n), hubugan sampelnya, skala
pengukuran, dan lain-lain.
Tehnik analisis data dengan jumlah N kecil (< 15)
Untuk dua sampel berhubungan

Anda mungkin juga menyukai