NASKAH PUBLIKASI
Oleh :
FERANIKA
NIM : 100563201021
ii
Pemerintah
berdasarkan
Undang-
dalam
umum.
dibutuhkan
Sedangkan
Nasional,
kekuasaan
hal
masyarakat
sejahtera.
Pelayanan
konstitusi
kepentingan
yaitu
maju,
tercapainya
mandiri,
Termasuk
Kesehatan
oleh
masyarakat.
Regulasi
dan
langsung
atau
Fungsi
terhadap
perilaku
Pelayanan
tidak
langsung
dan
fungsi
yang
alat
(Hafez, 1997:21).
pemerintahan.
Masyarakat
Peran
pemerintah
dalam
tanpa
yaitu
memandang
status
sosial.
sebagai
pengarah,
peran
dalam
mengendalikan
dan
Peran
sebagai
pengarah
penyakit
pemerintah
menetapkan,
yang
diderita
adalah penyakit
salah
Acquired
Immune
Deficiency
Syndrome
(AIDS)
merupakan
kumpulan
disebabkan
kesehatan.
Immunodeficiency
Sebagai
regulator,
satunya
infeksi
oleh
HIV
gejala
menular
dan
penyakit
oleh
Virus
AIDS.
yang
Human
(HIV).
untuk
organisasi
memberikan
menjamin agar
pelayanan
kesehatan
melalui
HIV dan
pemerintah
berkewajiban
menyediakan
pelayanan
yang
bermutu.(WHO : 2000).
masih
menghadapi
masalah
yang
menjadi
perjalanan penyakitnya.
beban
ganda
dalam
relatif
panjang
dalam
Masalah
penularan
waspadai.
Hal
ini
merupakan
Kabupaten/Kota
kematian
kasar
(terutama
dari
sambai
kelompok
usia
produktif)
akan
akan
dratis,
Nomor
meningkat,
harapan
yang
mempengaruhi
hidup
secara
langsung
75
dibentuk
distrik/Kota.
Tahun
2006
dan
Biaya
dan
tidak
anggaran
yang
kesejahteraan
wilayah.
sangat meningkat.
menugaskan
pendapatan
produktifitas
kelevel
perlu
nasional.
kesehatan
(langsung
langsung),
serta
dibutuhkan
untuk
Peraturan
Menteri
Pemerintah
telah
Komisi
Dalam
dan
mengkoordinasikan
upaya
Daerah.
dengan
kelengkapan
mengeluarkan
peraturan
yang
berbagai
melandasi
kerja
Komisi.
layaknya
perangkat/unit
bertujuan
untuk
Namun
Adanya
yang
bersifat
sementara
sebuah
Sistem
khusus
tersebut.
Panduan
ini
sangat
posisi dalam
kebutuhan
keberadaan
bukan
di sekretariat
kesehatan,
ini
juga
memuat
tenaga
harus
KPAP/KPAK.
Penyebaran
untuk
dan Daerah.
organisasi
rekrutmen
pengidap
semata-mata
tetapi
HIV/AIDS,
HIV/AIDS,
masalah
mempunyai
tentang
lambat
menyentuh
semua
aspek
manusia.Masalah
masalah
AIDS
kesehatan
bukanlah
akan
yang
Upaya
penanggulangan
sangat
semata
komplek.
pencegahan
dan
memerlukan
berbagai
pendekatan
kasus
Tanjungpinang,
masyarakat
dengan
arahan
pembinaan
oleh
pemerintah.
Pemerintah
dan
sektror-sektor
HIV/AIDS
Berdasarkan
Kesehatan
Kota
di
Kota
data
Dinas
Tanjungpinang,
berperan
yang
upaya
penanggulangan
menyelenggarakan
pencegahan
dan
seperti
AIDS.
ketahun
KPA
masih
mengalami
yang
diharapkan
Kemudian
tidak
dapat
Masih
masalah
menjalankan
karena
orang
masuk
dengan
masih
ke
banyaknya
fase
sebelumnya.
HIV
Aids
ditahun
yang
masih
judul
IMPLEMENTASI
PROGRAM
AIDS
PENANGGULANGAN
peran
(KPA)
seluruh
Pemerintah
elemen
Kota
khusunya
DI
TANJUNGPINANG.
B. Landasan Teoritis
AIDS Tersebut
AIDS
KOTA
Tanjungpinang
KOMISI
Implementasi
atau
bidang
Menurut
Winarno
(2007:144)
makna
undang-undang
aktor,
dimana
organisasi,
teknik
bekerja
pelaksanaan
berbagai
prosedur
dan
bersama-sama
kesehatan,
kesejahteraan
kebijakan
merupakan
tahap
kedua
pembuatan
atau
kebijakan.
Nugroho
setelah
pengembangan
(2003:158)
mengemukakan
bahwa:
implementasi
untuk
tujuan-tujuan
meraih
yang
mungkin
kebijakan
Nugroho
pada
(2003:158)
dapat
pendapat
ahli
ini
adalah
yang
perlu
bahwa
tahap
ditekankan
sasaran-sasaran
ditetapkan
diidentifikasikan
oleh
atau
keputusan-
keputusan
2. Sumber Daya
kebijaksanaan.Keberhasilan
implementasi
akan
sumber
penting
ada
mengimplementasi kebijakan
empat
kebijakan
variabel
dalam
daya
financial,
untuk
agar efektif.
3. Disposisi
Keberhasilan
Implementasi
oleh
komitmen,
demokratis
sasaarn
kebijakan
harus
implementor,
seperti
kejujuran,
sifat
4. Struktur Birokrasi
ditransmisikan
kepada
kelompok
sasaran
(target
sehingga
akan
distorsi
group)
mengurangi
implementasi.
akan
membuat
pelaksanaan
kebijakan
efektif.
kebijakan
Tindakan-tindakan
Dari
pendapat
diatas
sebelumnya.
ini
mencakup
dapat
usaha-usaha
untuk
mengubah
menjadi
itu berhasil
tindakan-tindakan operasional dalam
dalam pencapaian tujuannya, maka
kurun waktu tertentu maupun dalam
serangkaian usaha perlu dilakukan
rangka
melanjutkan
usaha-usaha
untuk
mencapai
perubahan-
yang
berkualitas
untuk
kebijakan.
pelaksanaannya
dirampungkan
dan
perlunya
struktur
pelaksana
kebijakan.
2007:146)
mengatakan
bahwa :
implementasi
adalah
suatu
kebijakan
publik
tindakan
pejabat
oleh
individu-individu
kelompok-kelompok)
maupun
swasta
yang
(atau
pemerintah
diarahkan
dampak
menimbulkan
dampak
Mazmanian
dan
Sabatier
waktu
negara
rinci:
dapat
dengan
pula
lebih
berbentuk
perintah-
tertentu.
dasarnya
terpenuhi
eksekutif
yang
keputusan
penting
badan
Lazimnya
atas
peradilan.
keputusan
tersebut
menyebut
secara
tegas
dapat
maka
Pada
pula
kebijakan
dirumuskan
harus
sebagai
kebijakan
yang
telah
dan
untuk
artinya
proses
Pelaksanaan
berbagai
cara
menstruktur/mengatasi
implementasinya.
jika
tidak
dilaksanakan.
kebijaksanaan
itu
Implementasi
kebijakan
harus berhasil, akan tetapi tujuan
merupakan
aspek
yang
penting
yang
akan
terkandung
dalam
Agustino
(2006:185)
10
mengatakan
bahwa
pelaksanaan
diperhatikan
dan
diperhitungkan
lain :
Winarno
hal-hal
menyebabkan
pelaksanaan
2007:145)
keluaran
implementasi
nyata.
Winarno
kegagalan
dalam
banyak kegiatan :
2007:145-146)
mengatakan bahwa :
Implemantasi
pada
dapat
Iistilah
menunjukkan
yang
kebijaksanaan
berpendapat
mencakup
11
2. Badan-badan
pelaksana
mengembangkan
bahasa
anggaran
dasar
menjadi
arahan-arahan
konkret,
regulasi,
serta
rencanareancana.
3. Badan-badan pelaksana harus
mengorganisasikan kegiatankegiatan mereka dengan
menciptakan
unit-unit
birokrasi dan rutinitas untuk
mengatasi beban kerja.
4. Badan-badan
pelaksana
memberikan
keuntungan
kepada kelompok-kelompok
target
yang
adaagar
Implementasi
Program
implementasi
sebuah
terlaksana dengan baik
kebijakan
sebagaimana
yang
D. Hasil Penelitian
dilakukan
di
Kota
Sosialisasi
Implementor
juga
diskusi, penyuluhan dan ceramah.
memberikan
pelayanan
tentang
KPA
Kota
Tanjungpinang
12
Tanjungpinang.
Kegiatan
merupakan
kegiatan
tahunnya
karena
pentingnya
pengetahuan
ini
rutin
tiap
melaksanakan
rencana
anggaran
mengingat
tentang
2. Sumber daya
multilateral.
Untuk itu,
pencegahan
dan
Komisi
Penanggulangan
program
penanggulangan
dari
daerah.
kemandirian,
melakukan
terhadap
3. Disposisi
peninjauan
pembangunan
Semangat
Disposisi
sudah
dan
nasional
dan
dasar
dari
penigkatan
diketahui
bahwa
komitmen
dengan
KPA
13
dan
peningkatan
manfaatnya.
narkoba
lewat
Penyalahgunaan
di
Kota
penyebaran
sosialisasi
AIDS
dan
telah
dirasakan
Tanjungpinang
kondom
pengetahuan
dan
berkaitan
D. Penutup
1. Kesimpulan
diketahui
4. Struktur Birokrasi
Di
bahwa
Komisi
Program
Penanggulangan
AIDS
Tanjungpinang
dilaksanakan.
dilihat
mempengaruhi
seperti
2. Saran
LSM
dan
pihak
terkait
(KPA)
Kota
sudah
Hal
dari
saran
ini
faktor
dapat
yang
implementasi
Adapun
disampaikan
Implementasi
Komisi
guna
yang
dapat
meningkatkan
Penanggulangan
Program
AIDS
14
1. Sebaiknya
diupayakan
Sosialisasi
dengan
berbagai
seperti
diskusi,
4. Harusnya pemerintah
Sosialisasi
HIV
dan
AIDS
ini
juga
difokuskan
kepada
harus
ibu-ibu
AIDS di Kota
menjadi korban.
Tanjungpinang.
2. Perlu
adanya
penambahan
15
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Said Zainal. 2002. Kebijakan Publik. Jakarta : Yayasan Pancur Siwah.
Adi, Tarwiyah Tuti. 2005.Kebijakan pendidikan Era 0tonomiDaerah.Jakarta:
RajaGrafindo Persada.
Agustino, Leo. 2006. Dasar-dasar Kebijakan Publik. Bandung : CV Alfabetha
Arikunto. Suharsini. 2006. Prosedur Penelitian suatu pendekatan praktek.
Jakarta: Rineka Cipta.
Badjuri, Abdulkahar dan Yuwono, Teguh. 2002. Kebijakan Publik: Konsep dan
Strategi. Semarang: Universitas Diponegoro
Bush, T., dan Coleman, M. 2006. Manajemen Strategis Kepemimpinan.
Pendidikan, rogyakarta: IRCiSod
Dunn, W William. 2000. Analisa kebijakan. Jakarta: PT. Bumi Aksara
Islamy, M Irfal. 2001. Prinsip-prinsip Perumusan Kebijakan Pemerintah. Jakarta.
Bumi Aksara
Jones, Charles O. 1996. Pengantar Kebijakan Publik (Public Policy. Terjemahan
Ricky Ismanto. Jakarta : Penerbit PT RajaGrafmdo Persada.
Moleong, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif Edisi Revisi. Bandung :
PT. Remaja Rosdakarya
Mustopadidjaya (2002), Manajemen Proses Kebijakan Publik, Formulasi,.
Implementasi dan Evaluasi Kinerja, Jakarta:LAN.
Nugroho, Riant D. 2003. Kebijakan Publik Formulasi Implementasidan
Evaluasi.Jakarta : PT.Elex Media Komputindo
Putra, Fadillah. 2005. Kebijakan Tidak Untuk Publik. Yogyakarta : Penerbit Resist
Book.
Subarsono. 2008. Analisis Kebijakan Publik. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Sugiono. 2005. Metode Penelitian Administrasi. Bandung: Alfa Beta.
16
AIPI
Kebijakan Publik,
Perundang-undangan :
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 20 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Umum Pembentukan Komisi Penanggulangan Aids Dan Pemberdayaan
Masyarakat Dalam Rangka Penanggulangan HIV dan AIDS Di Daerah
17