Anda di halaman 1dari 2

Berdasarkan pasal 1 ayat (1) KUHP maka seseorang dapat dihukum bila

memenuhi
a.
b.

hal-hal

Ada
Norma

suatu
pidana

sebagai
norma

tersebut

berikut:

pidana

berdasarkan

tertentu
Undang-undang

c. Norma pidana itu harus telah berlaku sebelum perbuatan itu terjadi.
Dengan

kata

ditentukan

lain

suatu

tidak

seorangpun

hukuman

dapat dihukum

berdasarkan

kecuali telah

Undang-undang

perbuatan
Menurut

terhadap
itu.

Moeljatno,

kata

perbuatan

dalam

perbuatan

pidana

mempunyai arti yang abstrak yaitu merupakan suatu pengertian yang


menunjuk pada dua kejadian yang kongkrit yakni adanya kejadian
tertentu dan adanya orang yang berbuat sehingga menimbulkan kejadian.
Berdasarkan bunyi ayat (2) pasal ini, maka unsur kekerasan atau
ancaman kekerasan merupakan hal yang memperberat pidana. Jadi, delik
aslinya yang tercantum di ayat satu tidak perlu ada unsur kekerasan atau
ancaman

kekerasan.

Delik berlanjut yaitu delik yang terdiri atas melangsungkan atau


membiarkan suatu keadaan yang terlarang, walaupun keadaan itu pada
mulanya ditimbulkan untuk sekali perbuatan. Contohnya, terdapat dalam
pasal 221 tentang menyembunyikan orang jahat, pasal 333 tentang
meneruskan

kemerdekaan

orang,

pasal

250

tentang

mempunyai

persediaan bahan untuk memalsukan mata uang

bahwa Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang Pemberantasan


Tindak Pidana Korupsi dinyatakan tidak berlaku sejak Undang-undang
Nomor 31 Tahun 1999 diundangkan, sehingga timbul suatu anggapan
adanya kekosongan hukum untuk memproses tindak pidana korupsi yang
terjadi sebelum berlakunya Undang-undang Nomor 31 Tahun 1999. Uud
no.Berdasarkan pertimbangan tersebut diatas, Undang-undang Nomor 3
Tahun 1971 tentang Pemberantasan Tindak Pidanan Korupsi perlu diganti

dengan Undang-undang ini. Dalam rangka mencapai tujuan yang lebih


efektif untuk mencegah dan memberantas tindak pidana korupsi, Undangundang ini memuat ketentuan pidana yang berbeda dengan Undangundang sebelumnya, yaitu menentukan ancaman pidana minimum
khusus, pidana denda yang lebih tinggi, dan ancaman pidana mati yang
merupakan pemeratan pidana. Selain itu, Undang-undang ini memuat
juga pidana penjara bagi pelaku tindak pidana korupsi yang tidak dapat
membayar pidana tambahan berupa uang pengganti kerugian negara.
Undang-undang ini

yaitu undang undang 31 tahun1999 dimaksudkan

untuk menggantikan Undang-undang Nomor 3 Tahun 1971 tentang


Pemberantasan
memenuhi

dan

Tindak

Pidana

mengantisipasi

Korupsi,

yang

perkembangan

diharapkan
kebutuhan

mampu
hukum

masyarakat dalam rangka mencegah dan memberantas secara lebih


efektif setiap bentuk tindak pidana korupsi yang sangat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara pada khususnya serta
masyarakat pada umumnya.

Anda mungkin juga menyukai