ASMA BRONKIAL
Oleh:
dr. Fajri Marindra
Pendamping
dr. Azizah
dr. Lovita
Borang Portofolio
Nama Peserta :
Nama Wahana:
Topik :
Asma bronchial
Tanggal Kasus :
November 2013
Nama Pasien :
Tn. H
Tanggal Presentasi :
Desember
Pendamping :
dr. Azizah
dr. Lovita
2013
RSUD RM. Pratomo Rokan Hilir Bagan Siapiapi
Tempat Presentasi :
Nomor RM :
Objektif Presentasi :
Keilmuan
Keterampilan
Penyegaran
Tinjauan Pustaka
Diagnostik
Manajemen
Masalah
Istimewa
Neo Bayi
Anak
Re
De Lansia
Bu
natus
maja
wasa
mil
Deskripsi : Seorang pasien laki-laki berusia 43 tahun datang ke IGD dengan keluhan sesak
Tujuan :
napas yang semakin hebat sejak 7 jam sebelum masuk rumah sakit
Menegakkan diagnosis Asma bronchial dan penatalaksanaan yang tepat
Bahan
Tinjauan Pustaka Riset
Bahasan :
Cara
Diskusi Presentasi dan Diskusi
Membahas:
Kasus
Audit
Pos
No. Reg:
Tn. H
Telp : -
Masuk RS :
2013
November
Dalam
Data Utama untuk bahan diskusi :
1. Diagnosis / Gambaran Klinis :
Sejak 7 jam SMRS pasien mengeluhkan sesak nafas semakin hebat, sesak disertai suara
napas berbunyi ngik. Sesak nafas disertai batuk berdahak berwarna putih, demam (-).
Pasien merasakan sesak saat berbicara dan lebih nyaman dengan posisi duduk. Pasien
sebelumnya keletihan akibat banyak aktivitas dan sedang mengalami masalah. Sesak
1
3.
4.
Riwayat Kesehatan/Penyakit :
Riwayat TB tidak ada
Riwayat Hipertensi (-)
Riwayat Diabetes Melitus (-)
Riwayat Pengobatan : Pasien berobat bila asmanya kambuh
Riwayat Keluarga :
Sesak disertai suara napas berbunyi ngik. Pasien sering mengalami keluhan sesak seperti
ini dan sering berobat jika kambuh. Sesak timbul biasanya 2x dalam sebulan dan mengalami
serangan pada malam hari 2x dalam sebulan.
Objektif :
Kesadaran
: Composmentis
Tekanan Darah
: 110/70 mmHg
Nadi
: 103 kali/menit
Nafas
: 30 kali/menit
Suhu
: 36,8 C
Status Generalis:
Kepala : Tidak ditemukan kelainan
Mata : Konjungtiva anemis (-/-), Sklera ikterik (-/-), edema palpebra (-/-), ptosis (-/-)
Muka : Udem (-)
Mulut dan tenggorokan : mukosa mulut sianosis (-), lidah kotor (-), tonsil membesar (-)
Leher : KGB tidak membesar. Kelenjar thyroid tidak membesar. Peningkatan JVP (-)
Thoraks
-
Paru : gerakan simetris, fremitus kiri=kanan, perkusi sonor, vesicular (+/+), rhonki (-/-),
wheezing (+/+)
Jantung : iktus cordis tidak terlihat, iktus teraba di SIC 5, batas jantung dalam batas
normal, irama teratur, bising tidak ada
Abdomen : tampak sedikit membuncit, supel, nyeri tekan epigastrium (-), hepar lien tidak
teraba, perkusi tympani, blast tidak menonjol, auskultasi BU (+) normal
Ekstremitas : Akral hangat, perfusi baik, udem (-/-)
Laboratorium :
Parameter Darah
Hemoglobin
Leukosit
Hematokrit
Trombosit
Assesment :
Hasil
11,3
9100
33,9
289.000
Pada pasien ini ditegakkan diagnosis asma bronkial persisten ringan dengan derajat
serangan sedang karena adanya keluhan sesak napas yang timbul bila pasien terpapar cuaca
3
dingin, ketika beraktivitas berat atau ketika emosi tidak stabil. Bila sesak nafas timbul terdapat
suara ngik. Gejala sesak nafas >2 kali dalam sebulan, gejala sesak nafas malam >2 kali dalam
sebulan, sesak nafas dirasakan mengganggu aktivitas dan tidur. Hal ini sesuai dengan kriteria
klasifikasi derajat sedang asma persistent ringan berdasarkan gambaran klinis. Pasien lebih suka
posisi duduk, sesak bertambah jika pasien berbicara. Hal ini sesuai dengan kriteria beratnya
serangan asma sedang. Riwayat asma pada keluarga (+). Pada pemeriksaan fisik didapatkan
adanya wheezing dan ekspirasi memanjang pada kedua paru. Pada pasien ini tidak dilakukan
pemeriksaan spirometri, sebaiknya pemeriksaan ini dilakukan karena akan sangat membantu
diagnosis dan beratnya derajat asma serta untuk menyingkirkan diagnosis bandingnya.
Asma bronkial dicirikan sebagai suatu penyakit kesulitan bernapas, batuk, dada sesak
dan adanya wheezing episodik. Gejala asma dapat terjadi secara spontan ataupun diperberat
dengan pemicu yang berbeda antar pasien.
Terapi pengobatan asma meliputi beberapa hal diantaranya yaitu menjaga saturasi
oksigen arteri tetap adekuat dengan oksigenasi, membebaskan obstruksi jalan napas dengan
pemberian bronkodilator inhalasi kerja cepat (2-agonis dan antikolinergik) dan mengurangi
inflamasi saluran napas serta mencegah kekambuhan dengan pemberian kortikosteroid sistemik
yang lebih awal.
Plan :
Diagnosis :
asma bronkial persisten ringan dengan derajat serangan sedang
Penatalaksanaan :
Non farmaka
Istirahat
Farmaka
O2 3-5 L/menit
Nebulisasi (combivent)
IVFD RL + Aminophilin 1 ampul 20 tpm
Salbutamol 3 x 2 mg
Dexamethason 3 x 1
Ambroxol 3 x 1
4
Pendidikan :
Memberikan edukasi kepada pasien dan keluarga mengenai penyakit atopi yang diderita pasien,
bahwa tidak mungkin sembuh total, tetapi penyakit ini dapat dicegah timbul serangannya
dengan menghindari factor pencetusnya.
Konsultasi :
Menjelaskan secara keseluruhan tentang kondisi pasien dan menganjurkan untuk berkonsultasi
dengan dokter paru atau penyait dalam untk penetapan dosis dalam pengobatan jangka panjang
dengan mempertimbangkan derajat asma dan efek samping yang mungkin timbul.