Anda di halaman 1dari 42

TUGAS KEPERAWATAN MATERNITAS 1

Implementasi Postpartum Normal


Health Education: Nutrisi Postpartum, Senam Nifas, Managemen Asi
Eksklusif, dan Perawatan Luka
Koordinator Mata Ajar : Ellya Netty, SKp, Mkes
Dosen Pembimbing : Amelia Arnis, SKp, MN

Disusun oleh :
(Kelompok 7B)
Taufik Walhidayah
Tri Dewi Ferina
Tri Rahayu
Uci Lustiangsih
Widiya Cipta Pangestika
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN JAKARTA 1
JURUSAN KEPERAWATAN
TAHUN 2015

Kata Pengantar
Puji syukur marilah kita panjatkan kepada Allah SWT beserta junjungannya yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
keperawatan maternitas 1.
Kami membuat materi mengenai health education postpartum normal ini untuk
memenuhi tugas keperawatan maternitas 1. Dalam pembuatan materi ini kami mencari dari
berbagai sumber di buku maupun internet.
Pembuatan materi health education postpartum normal ini dapat berjalan dengan baik
karena unsur-unsur yang di perlukan dalam pembuatan materi ini sudah terpenuhi. Oleh
karena itu, pada kesempatan kali ini kami mengucapkan terima kasih kepada yang terhormat:
1. Ibu Ellya Netty, SKp, MKes (koordinator mata ajar keperawatan maternitas 1) yang
telah membimbing dan membantu kami.
2. Ibu Amelia Arnis, SKp, MN (dosen pembimbing keperawatan maternitas 1) yang
telah membimbing dan membantu kami.
Penulis sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih jauh dari
sempurna, untuk itu kritik dan saran yang membangun sangat penulis harapkan dan semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi para pembaca pada umumnya.

Jakarta, 20 Maret 2015

Kelompok

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada ibu postpartum memiliki masalah kesehatan yang sangat kompleks
sehingga perlu untuk dilakukan penyuluhan kesehatan terhadap ibu dan keluarga. Hal
ini harus diperhatikan karena kesehatan ibu berperan sangat penting untuk menjaga
bayi yang baru saja lahir. Adapun pengetahuan yang harus diberikan kepada ibu
postpartum seperti nutrisi yang harus dipenuhi, senam nifas, managemen asi eksklusif
yang baik, dan perawatan luka perineum. Jika pengetahuan diatas tidak disampaikan
maka akan mengakibatkan dampak yang serius bagi ibu dan bayinya seperti bayi akan
kekurangan gizi karena tidak mendapatkan nutrisi yang cukup dari ibunya melalui asi
eksklusif dan kelemahan fisik pada ibu serta terjadinya infeksi pada luka perineum
karena tidak mengetahui cara yang benar untuk melakukan perawatan. Perawat sangat
berperan terhadap pemberian pendidikan kesehatan terhadap ibu postpartum sebelum
klien pulang sehingga klien mampu melakukan perawatan postpartum secara mandiri.
Berdasarkan hasil survei kematian ibu dalam masa kehamilan, persalinan, dan
masa nifas berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2009 dinegara
berkembang saat ini sebanyak 2650 orang. Kemudian ibu juga sering mengalami
masalah-masalah pada masa nifas yang timbul akibat ketidaktahuannya.
Oleh karena itu, dukungan keluarga sangat dibutuhkan untuk tercapainya
kesejahteraan antara ibu dan anak sehingga angka kematian dapat berkurang.
Sehingga kelompok akan membahas tentang hal-hal yang harus disampaikan perawat
kepada ibu postpartum.
B. Tujuan
a. Tujuan Umum
Setelah membahas materi tentang promosi kesehatan postpartum normal
mahasiswa mampu untuk mengimplementasikannya.
b. Tujuan Khusus
Setelah membahas materi mahasiswa mampu:
1. Menjelaskan nutrisi postpartum
2. Menjelaskan senam nifas
3. Menjelaskan managemen asi eksklusif
4. Menjelaskan perawatan luka perineum
BAB II
MATERI POSTPARTUM

A. NUTRISI PADA IBU POST PARTUM

A. Pengertian
Nutrisi ibu post partum yaitu nutrisi yang seharusnya dikonsumsi ibu pasca
melahirkan prinsipnya yaitu tinggi kalori dan protein. Nutrisi di butuhkan oleh ibu
post partum sebagai sumber tenaga, zat pembangun dan zat pengatur tubuh supaya
pertumbuhan dan perkembangan bayi yang disusui dapat tumbuh dengan sehat dan
memperlancar produksi ASI serta dapat mempertahankan kesehatan ibu sendiri. Ibu
post partum memerlukan makanan yang mengandung tinggi protein, sayuran daun
hijau dan buah-buahan setiap hari.
Nutrisi dan cairan Pada masa postpartum masalah diet perlu mendapat
perhatian serius, karena dengan nutrisi yang baik dapat mempercepat penyembuhan
ibu dan sangat mempengaruhi susunan air susu. Diet yang diberikan harus bermutu,
bergizi tinggi, cukup kalori, tinggi protein, dan banyak mengandung cairan. Ibu yang
menyusui harus memenuhi kebutuhan akan gizi sebagai berikut yaitu mengkonsumsi
tambahan 500 kalori tiap hari, makan dengan diet berimbang untuk mendapatkan
protein, mineral, dan vitamin yang cukup. Minum sedikitnya 3 liter air setiap hari, pil
zat besi harus diminum untuk menambah zat gizi, setidaknya selama 40 hari
pascapersalinan, minum kapsul vitamin A 200.000 unit agar dapat memberikan
vitamin A kepada bayi melalui ASI.(Saleha, Sitti, 2009)
B. Manfaat Nutrisi Pada Ibu Setelah Melahirkan
Untuk memenuhi kebutuhan nutrisi bagi ibu dan bayi.
Untuk mencegah terjadinya penyakit anemia malnutrisi pada ibu post partum.
Untuk menunjang tumbuh kembang bayi.
Untuk memproduksi ASI yang banyak
Mempercepat penyembuhan luka
Mengganti sel sel yang rusak
Mengembalikan tenaga
C. Macam-macam Nutrisi
i.
Karbohidrat terkandung didalam nasi,jagung, gandum ,kentang,ubi,ketela, roti dll.
Fungsi karbohidrat
a. Sumber Energi
b. Pemberi Rasa Manis pada Makanan
c. Penghemat Protein
d. Pengatur Metabolisme Lemak
e. Membantu Pengeluaran Feses
ii.
Protein

a) Protein Hewani diantarainya : Hati, Telur, Susu, Ikan, Dagin,Udang


b) Protein Nabati terkandung pada Biji-bijan dan kacang-kacangan
(misalnya:Tempe,Tahu, Kedela, Kacang Hijau)
Fungsi protein :
a. Sumber energi
b. Pembetukan dan perbaikan sel dan jaringan
c. Sebagai sintesis hormon,enzim, dan antibodi
d. Pengatur keseimbangan kadar asam basa dalam sel
Lemak
Fungsi lemak adalah sebagai sumber energi, pelindung organ tubuh,

iii.

pembentukan sel, sumber asam lemak esensial, alat angkut vitamin larut lemak,
menghemat protein, memberi rasa kenyang dan kelezatan, sebagai pelumas, dan
memelihara suhu tubuh. Terkandung dalam daging dagingan,minyak
iv.

kelapa,santan, mentega, keju.


Vitamin
Fungsi vitamin masing masing baik itu untuk menjaga kesegaran tubuh
ataupun untuk menghilangkan rasa capek agar tetap bersemangat dalam bekerja

terkandung dalam buah - buahan dan sayuran.


D. Contoh Susunan Menu Ibu Post Partum Per Hari.
Nasi : 3 piring
Ikan : 2 potong
Tempe : 4 potong
Sayuran : 3 mangkok ( bervariasi mulai dari bayam , kangkung , kacang-kacangan

mengandung zat besi )


Buah : 2 potong pepaya
Air : 8 gelas / hari

Contoh Menu Makanan :


Makan Pagi : Nasi, urap sayur, ikan goreng, kudapan (donat dan yoghurt)
Makan Siang : Nasi, ayam goreng, rempeyek, rebon, sayur nangka,

jeruk,kudapan (ubi merah goreng/kukus)


Makan Malam : Nasi, semur daging, pepes tahu, cap cay, pepaya, kudapan
(ubimerah goreng/kukus)

E. Nutrisi pada ibu menyusui


a. Karakteristik makanan bagi ibu menyusui :
Makanan seimbang : kalori, protein dan karbohidrat
Jumlah lebih banyak dari menu biasanya
Kebutuhan air sehadi lebih dari 6 gelas
Makanan tidak mengandung bumbu yang merangsang seperti cabe
Makanan mengandung banyak sayuran hijau untuk meningkatkan produksi
ASI dan proses BAB

b. Kebutuhan zat nutrisi / gizi ibu menyusui


1. Kebutuhan kalori , 825 kilokalori diperoleh dari:
-beras, singkong, kentang, jagung, gandum, mie, minyak
2. Kebutuhan protein 25 gram diperoleh dari:
-kacang-kacangan, tahu, tempe
3. Kebutuhan vitamin C 30 mg diperoleh dari:
-buah-buahan: jeruk, jambu biji
4. Kebutuhan vitamin A: 2500 IU diperoleh dari:
-kuning telur, susu, sayuran hijau, minyak ikan, buah-buahan kuning, hati
5. Kebutuhan zat besi: 500 gram diperoleh dari:
-hati, kuning telur, kacang-kacangan
c. Takaran menu nutrisi ibu menyusui dalam sehari
Kebutuhan 24 jam dalam ukuran takaran 1 porsi rumah tangga
beras

500 gram

daging

75 gram

tempe

125 gram

papaya

200 gram

sayuran

300 gram

susu

200 cc

F. Penambahan Frekuensi Makan/Makanan Selingan


Penambah makanan selingan bisa diberikan pada jam antara makan pagi dan
siang pada saat ibu merasa lapar diantaranya :
a. Roti tawar + keju
b. Buah-buahan
c. Bubur kacang hijau
d. Susu

B. SENAM NIFAS
1. Pengertian senam nifas
Senam nifas adalah senam yang dilakukan setelah bersalin 2 hari sampai kurun waktu
40 hari.
2. Tujuan senam nifas
Mengencangkan otot-otot dasar panggul yang merenggang selama masa kehamilan
dan persalinan.
3. Manfaat senam nifas
a. Mengembalikan bentuk tubuh yang berubah selama masa hamil 9 bulan.
b. Memperlancar peredaran darah pada tungkai.
c. Mengurangi rasa lelah setelah melahirkan.
d. Mempercepat pengeluaran sisa-sisa darah persalinan.
4. Bidan/perawat perlu mengetahui beberapa faktor untuk menentukan kesiapan bagi
seorang ibu untuk dapat memulai senam nifas, antara lain:
a. Tingkat kesegaran tubuh ibu sebelum kelahiran bayi.
b. Apakah ibu telah mengalami persalinan yang lama dan sulit atau tidak
c. Apakah bayinya mudah dilayani atau rewel dalam pemberian asuhan
d. Penyesuaian postpartum yang sulit oleh karena sesuatu sebab
5. Selain itu, bidan/perawat perlu mencermati kondisi-kondisi yang umum pada ibu nifas
sebagai akibat dari stres selama kehamilan dan kelahiran untuk menentukan apakah
ibu sesuai atau tidak untuk memulai senam nifas.
Kondisi umum yang perlu dicermati tersebut antara lain:
a. Pemisahan simphisis pubis
b. Coccyx yang patah atau cedera
c. Punggung yang cedera: bagian atas atau bawah
d. Sciatica
e. Ketegangan pada ligamen kaki atau otot

f. Trauma perineum yang parah atau nyeri luka abdomen (Operasi Seksio Caesaria)
6. Senam Kegel ini dapat membantu penyembuhan postpartum dengan jalan membuat
kontraksi-kontraksi pelepasan secara bergantian pada otot-otot dasar panggul untuk:
a. Membuat jahitan-jahitan lebih merapat satu sama lain
b. Menambah sirkulasi ke jalan lahir dan setiap luka yang ada
c. Mempercepat penyembuhan
d. Meredakan hemoroid dan vasokositas vulva
e. Meningkatkan pengendalian atas urine
f. Meringankan perasaan bahwa segalanya telah berantakan
g. Membangkitkan kembali pengendalian atas otot-otot sphinkter
h. Memperbaiki respon seksual
7. Adapun langkah-langkah senam Kegel yang dapat dianjurkan/dijelaskan oleh
bidan/perawat untuk ibu nifas adalah sebagi berikut:
a. Anjurkan pada ibu untuk melakukan senam Kegel ini kapan saja dan diana saja
b. Jelaskan pada ibu bahwa tidak akan ada orang yang tahu atau melihat bila ibu
sedang melakukannya
c. Anjurkan pada ibu kalau bisa untuk melakukan sampai 100 kali dalam sehari
d. Jelaskan pada ibu untuk mengontraksikan otot-otot panggul, ibu dianjurkan untuk:
Membayangkan bahwa ibu sedang buang air kecil dan kemudian tiba-tiba

menahannya di tengah-tengah
Atau membayangkan bahwa dasar panggul merupakan sebuah elevator;
dimana secara perlahan ibu menjalankan sampai lantai 2, kemudian ke lantai 3

dan seterusnya, dan kemudian balik turun secara perlahan


e. Anjurkan ibu untuk menggunakan visualisasi dan berkontraksi pada otot, angkat
dan tarik masuk, tekan dan tahan, kemudian secara perlahan turunkan dan
lepaskan
8. Program latihan senam nifas
Latihan tahap pertama
Latihan ini dapat dilakukan setelah hari pertama melahirkan dan hari berikutnya
selama 40 hari setelah melahirkan:
a. Latihan pernafasan perut
- Posisi ibu terlentang, kedua tangan berada dibawah kepala
- Tarik nafas panjang secara berlahan dari hidung sampai hitungan ke empat
- Keluarkan nafas lewat mulut secara perlahan sampai hitungan ke empat
- Lakukan setiap gerakan sebanyak empat kali
b. Latihan mengencangkan otot-otot panggul dan perut
- Posisi ibu berbaring diatas matras dengan kedua kaki ditekuk
- Kedua tangan meraih sisi luar kaki kanan dengan mengangkat kepala dan bahu
- Tahan posisi ini sampai enam hitungan
- Lalu kembalikan ke posisi istirahat
- Ulangi gerakan ini pada sisi luar kaki kiri
- Ulangi setiap gerakan sebanyak empat kali (sekuat tenaga ibu)
c. Latihan pergelangan kaki
- Tidru terlentang dengan kedua kaki lurus

Gerakkan kedua telapak kaki kedepan (fleksi) dan yang satu kebelakang
(ekstensi) dilakukan secara bergantian dengan hitungan kedelapan, lakukan

sebanyak empat kaki


Istirahat
Lanjutkan dengan menggerakan telapak kaki berputar empat kali keluar dan

empat kali kedalam


Latihan tahap kedua
Latihan ini lanjutan dari latihan tahap pertama, dilakukan pada hari kedua setelah
melahirkan.
a. Latihan pernafasan: lihat geraka latihan tahap pertama
b. Latihan mengencangkan otot-otot panggul dan perut:
- Gerakan 1 (lihat gerakan tahap pertama)
- Gerakan 2
Posisi ibu berbaring telentang kedua kaki ditekuk dengan tangan berada

disamping.
Angkat kepala dan bahu, perlahan-lahan sampai tangan meraih lutut
sehingga tubuh terangkat 15-20 derajat sambil tarik nafas dalam, tahan

sampai hitungan lima.


Kembali ke posisi semula sambil melepaskan nafas
Gerakan ini dilakukan hitungan empat kali
c. Latihan otot punggung dan otot dada
- Gerakan 1
Posisi ibu tidur terlentang dengan kedua kaki ditekuk kedua tangan berada

lurus disamping kiri dan kanan


Angkat kedua lengan lurus keatas dada, tahan hitungan kedelapan lalu

kembali ke posisi semula


Ulangi gerakan ini empat kali
- Gerakan 2
Posisi masih seperti gerakan 1
Angkat kedua lengan kedepan dada, tekuk siku
Kedua telapak tangan saling menekan, tahan selama hitungan kedelapan
Kembali rileks, ulangi gerakan ini empat kali
d. Latihan otot leher
- Posisi ibu tidur terlentang dengan kedua kaki ditekuk, lengan berada
-

disamping
Kepala diangkat 15-25 derajat sehingga dagu dapat menyentuh dada tahan

sampai hitungan keempat


Kembali ke posisi semula, lakukan gerakan ini sebanyak 8 kali atau semampu
ibu.

Latihan tahap ketiga

Latihan ini lanjutan tahap pertama, kedua dan dilakukan pada hari ketiga setelah
melahirkan sampai 40 hari
a. Latihan pernafasan: lihat gerakan latihan tahap pertama
b. Latihan mengencangkan otot-otot panggul dan perut:
- Gerakan 1 (lihat gerakan tahap pertama)
- Gerakan 2 (lihat gerakan tahap kedua)
c. Latihan otot punggung dan otot dada
- Gerakan 1 (lihat gerakan tahap kedua)
- Gerakan 2 (lihat gerakan tahap kedua)
d. Latihan otot punggung dan otot panggul
- Gerakan 1
Tidur terlentang kedua kaki lutut ditekuk, kedua tangan berada disamping
Panggul dinaikkan keatas dan membentuk sudut 15 dderajat
Tahan gerakan ini hitungan keempat
Turunkan ke posisi semula, rileks
Gerakan ini dilakukan 4 kali atau sesuai kemampuan ibu

Gerakan 2
Posisi dalam berbaring dengan kedua kaki ditekuk, kedua tangan
diletakkan diatas kepala
Tekan panggul dan ratakan punggung kelantai
Tahanlah sampai enam hitungan
Kemudian kembali ke posisi semula
Lakukan gerakan sebanyak empat kali (sekuat ibu)
Gerakan 3
Posisi berbaring luruskan kedua kaki dengan kedua tangan diletakkan

diatas kepala
Kencangkan ujung jari kaki keatas
Panggul ditekan/dikencangkan, posisi punggung rata dengan lantai
Tahanlah sampai empat hitungan
Kemudian otot-otot panggul dan ujung jari kaki dikendorkan
Lakukan gerakan sebanyak enam kali (sekuat ibu)
e. Latihan otot pinggang dan otot panggul
- Gerakan 1
Tidur terlentang dengan kedua kaki ditekuk, tangan berada lurus dari

badan ibu
Bahu dan dada datar, secara perlahan gerakkan lutut kearah samping kiri

tubuh sampai menyentuh matras, tahan gerakan ini dalam hitungan 4


Kembali ke posisi semula, lakukan gerakan ini kearah samping kanan
Gerakan ini dilakukan sebanyak 4 kali hitungan.
Gerakan 2

Posisi ibu berbaring dengan kedua kaki ditekuk


Angkatlah kaki kira-kira 60 derajat dari lantai
Raihlah dengan tangan pada bagian sisi luar kaki, sambil angkat bahu dan

kepala
Tahan kira-kira enam hitungan
Kembali ke posisi semula
Ulangi pula gerakan ini pada kaki kanan
Lakukan setiap gerakan empat kali (sekuat ibu)
Gerakan 3
Berbaring miring pada sisi kiri badan
Angkat kaki kanan keatas lalu kembali posisi semula
Lakukan empat kali gerakan (sekuat ibu)
Berbaring miring pada sisi kanan badan
Angkat kaki kiri keatas lalu kembali ke posisi semula
Lakukan empat kali gerkan (sekuat ibu)
Gerakan 4
Posisi erbaring dengan kedua tangan berada disamping
Angkat kaki kanan sampai tegak lurus dengan badan
Kemudian turunkan secara berlan-laha
Ulangi gerakan ini pada kaki kiri
Lakukan gerakan ini sebanyak emapt kali (sekuat ibu)
Jika tubuh sudah kuat coba gerakan ini dengan mengangkat kadua kaki
Gerakan 5
Masih berbaring terlentng
Lipat salah satu kaki dan angkat lutut setinggi mungkin hingga telapak

kaki menyentuh pangkal paha


Tahan posisi ini sampai enam hitungan
Lakukan gerakan yang sama pada kaki yang sebelah kanan
Lakukan gerakan sebanyak empat kali (sekuat ibu)
f. Latihan otot leher
- Gerakan 1 (lihat gerakan tahap kedua)
- Gerakan 2
Lipat kedua tangan di dada
Angkat kepala, bahu dan punggung
Tahan posisi ini sampai empat hitungan
Setelah itu turunkan tubuh perlahan-lahan
Lakukan gerakan sebanyak empat hitungan (sekuat tenaga ibu)
Latihan pergelanggan kaki (lihat gerakan tahap pertama)

Gerakan penutup
Posisi ibu berbaring
Angkat tangan keatas sambil tarik nafas dalam-dalam lepaskan

Lakukan gerakan ini sebanyak empat kali.

C. MANAJEMEN LAKTASI
A. Pengertian

Manajemen laktasi adalah suatu tatalaksana menyeluruh yang menyangkut


laktasi dan penggunaan ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk
pemeliharaan kesehatan ibu dan bayinya. Manajemen laktasi ini harus dipahami oleh
tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan tugas sebagai promotor penggunaan ASI.
Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluhan ibu, pelaksanaan
menyusui dan rawat gabung dan usaha lanjutan perlindungan ibu yang menyusui.
Secara singkat manajemen laktasi dijabarkan berdasarkan faktor-faktor dalam periode
kehamilan sebagai berikut :
Periode Prenatal
1. Pendidikan-penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang manfaat menyusui
dan pelaksaan rawat gabung
Adanya dukungan keluarga
Adanya dukungan dan kemampuan petugas kesehatan
Pemeriksaan payudara
Persiapan payudara dan puting susu:
a. Penggunaan air untuk membersihkan putting susu, jangan menggunakan sabun
b. Pemeliharaan dan mempersiapkan putting susu
c. Pemakaian kutang yang memadai
6. Gizi yang bermutu :
a. Ekstra 300 kalori perhari terutama protein
b. Pemberian preparat besi dan asam folik
c. Tidak melakukan diit untuk mengurangi berat badan, penambahan berat badan
2.
3.
4.
5.

yang memadai adalah 11-13 kg


7. Cara hidup sehat
Periode Nifas Dini
1. Ibu dan bayi harus siap menyusui
2. Segera menyusu setelah bayi lahir
3. Teknik menyusui yang benar
4. Menyusui harus sering, berdasarkan kebutuhan, sebaiknya tidak usah di jadwal
5. Tidak memberikan susu formula
6. Tidak memakai putting buatan atau pelindung
7. Pergunaan kedua payudara, mulai menyusui dengan putting yang berganti-ganti
8. Perawatan payudara
a. Membersihkan putting susu sebelum dan sesudah menyusui dengan air
b. Setelah menyusui payudara dikeringkan
c. Memakai kutang yang memadai
9. Memelihara psikis dan fisik
10. Makanan yang bermutu
a. Ekstra 500 kalori/hari
b. Kalsium 1.200 mg/hari (susu atau lainnya)
c. Minum banyak
d. Vitamin
e. Tak adapembatasan makanan
f. Penurunan berat badan dalam jangan lebih dari 500 gram/minggu

g. Istirahat cukup
Periode Nifas Lanjut Sistem Penunjang
1. Sangat ideal bila dalam 7 hari setelah pulang dari rumah sakit, si ibu dihubungi
atau dikunjungi untuk melihat perkembangan atau situasi rumahnya, persoalan
biasanya timbul pada minggu pertama
2. Adanya sara pelayanan atau konsultasi bila secara mendadak si ibu mendapat
persoalan dengan laktasi dan menyusui
3. Adanya keluarga atau teman yang membantu di rumah.
B. Tujuan
1. Untuk mengetahui manfaat manajemen laktasi.
2. Untuk mengetahui cara menyusui yang benar dan langkah-langkahnya.
3. Untuk mengetahui cara mengeluarkan ASI yang baik
4. Untuk mengetahui cara penyimpanan ASI
5. Untuk mengetahui cara pemberian ASI setelah disimpan

C. Manfaat
Menurut Weni Kritiyanari (2009: 15-20 ) mengemukakan bahwa manfaat ASI adalah
sebagai berikut :
1.

Bagi Bayi
a. Dapat membantu memulai kehidupannya dengan baik.
b. Bayi yang mendapatkan ASI mempunyai kenaikan berat badan yang baik setelah
lahir, pertumbuhan setelah periode perinatal baik, dan mengurangi kemungkinn
obesitas. Frekuensi menyusui yang sering (tidak dibatasi) dibuktikan bermanfaat
karena volume ASI yang dihasilkan lebih banyak sehingga penurunan berat badan
bayi hanya sedikit.
c. Mengandung antibody
d. Mekanisme pembentukan antibody pada bayi adalah sebagai berikut : apabila ibu
mendapat infeksi maka tubuh ibu akan membentuk antibody dan akan disalurkan
dengan bantuan jaringan limfosit. Antibody di payudara disebut mammae
associated immunocompetent lymphoid tissue (MALT). Kekebalan terhadap
penyakit saluran pernapasan yang ditransfer disebut Bronchus associated
immunocompetent lymphoid tissue (BALT) dan untuk penyakit saluran

pencernaan ditransfer melalui Gut associated immunocompetent lymphoid tissue


(GALT).
e. ASI mengandung komposisi yang tepat
f. Yaitu dari berbagai bahan makanan yang baik untukbayi yaitu terdiri dari proporsi
yang seimbang dan cukup kuantitas semua zat gizi yang diperlukan untuk
kehidupan 6 bulan pertama.
g. Mengurangi kejadian karies dentis
h. Insiden karies dentis pada bayi yang mendapat susu formula jauh lebih tinggi
dibanding yang mendapat ASI, karena kebiasaan menyusui dengan botol dan dot
terutama pada waktu akan tidur menyebabkan gigilebih lama kontak dengan susu
formula dan menyebabkan asam yang terbentuk akan merusak gigi.
i. Memberi rasa nyaman dan aman pada bayi dan adanya ikatan antara ibu dan bayi
j. Hubungan fisik ibu dan bayi baik untuk perkembangan bayi, kontak kulit ibu ke
kulit bayi yang mengakibatkan perkembangan psikomotor maupun social yang
lebih baik.
k. Terhindar dari alergi
l. Pada bayi baru lahir system IgE belum sempurna. Pemberian susu formula akan
merangsang aktivasi system ini dan dapat menimbulkan alergi. ASI tidak
menimbulan efek ini. Pemberian protein asing yang ditunda sampai umur 6 bulan
akan mengurangi kemungkinan alergi.
m. ASI meningkatkan kecerdasan bagi bayi
n. Lemak pada ASI adalah lemak tak jenuh yang mengandung omega 3 untuk
pematangan sel-sel otak sehingga jaringan otak bayi yang mendapat ASI eksklusif
akan tumbuh optimal dan terbebas dari rangsangan kejang sehingga menjadikan
anak lebih cerdas dan terhindar dari kerusakan sel-sel saraf otak.
o. Membantu perkembangan rahang dan merangsang pertumbuhan gigi karena
menghisap mulut bayi pada payudara.
2.

Bagi Ibu
1. Aspek kontrasepsi:
a. Hisapan mulut bayi pada putting susu merangsang ujung syaraf sensorik sehinnga
post anterior hipofise mengeluarkan prolaktin. Proklatin masuk ke indung telur,
menekan produksi estrogen akibatnya tidak ada ovulasi.
b. Menjarangkan kehamilan, pemberian ASI memberikan 98% metode kontrasepsi
yang efesien selama 6 bulan pertama sesudah kelahiran bila diberikan hanya ASI
saja (eksklusif) dan belum terjadi menstruasi kembali.
c. Aspek kesehatan ibu

d. Isapan bayi pada payudara akan merangsang terbentunya oksitosin oleh kelenjar
hipofisis. Oksitosin membantu involusi uterus dan mencegah terjadinya
perdarahan pasca persalinan. Penundaan haid dan berkurangnya perdarahan pasca
persalinan mengurangi prevalensi anemia defisiensi besi. Kejadian karsinoma
mammae pada ibu yang menyusui lebih rendah disbanding yang tidak menyusui.
Mencegah kanker hanya dapat diperoleh ibu yang menyusui anaknya secara
eksklusif.
2. Aspek penurunan berat badan
a. Ibu yang menyusui eksklusif ternyata lebih mudah dan lebih cepat kembali ke
berat badan semula seperti sebelum hamil. Pada saat hamil, badan bertambah
berat, selain karena ada janin, juga karena ada penimbunan lemak pada tubuh.
Cadangan lemak ini disiapkan sebagai sumber tenaga dalam proses produksi ASI.
Dengan menyusui, tubuh akan menghasilkan ASI lebih banyak sehinnga timbunan
lemak yang berfungsi sebagai cadanagan tenaga akan terpakai. Jadi, jika timbunan
lemak menyusut, berat badan ibu akan cepat kembali ke keadaan seperti sebelum
hamil.
3. Aspek psikologis
a. Ibu akan merasa bangga dan diperlukan, rasa yang dibutuhkan oleh semua
manusia.
D. Cara Menyusui yang Baik dan Benar :
1.

Menjelaskan maksud dan tujuan penkes

2.

Cuci tangan sebelum menyusui dan mengajari ibu

3.

Ibu duduk atau berbaring dengan santai (bila duduk lebih baik
menggunakan kursi yang rendah agar kaki ibu menggantung dan
punggung ibu bersandar pada sandaran kursi).

4.

Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian dioleskan


pada puting dan sekitar

5.

Mempersilahkan dan membantu ibu membuka pakaian bagian atas


areola payudara (cara ini mempunyai manfaat sebagai desinfektan
dan menjaga kelembaban puting susu).

6.

Mengajari ibu untuk meletakkan bayi pada satu lengan, kepala bayi
berada pada lengkung siku ibu dan bokong bayi berada pada lengan
bawah ibu

7.

Mengajari ibu untuk menempelkan perut bayi pada perut ibu


dengan meletakkan satu tangan bayi di belakang badan ibu dan
yang satu di depan, kepala bayi menghadap payudara

8.

Mengajari ibu untuk memposisikan bayi dengan telinga dan lengan


pada garis lurus

9.

Mengajari ibu untuk memegang payudara dengan ibu jari diatas dan
jari yang lain menopang dibawah serta jangan menekan puting susu
dan areolanya

10.

Mengajari ibu untuk merangsang membuka mulut bayi :


Menyentuh pipi dengan puting susu atau menyentuh sudut mulut
bayi

11.

Setelah bayi membuka mulut (anjurkan ibu untuk mendekatkan


dengan cepat kepala bayi ke payudara ibu, kemudian memasukkan
puting susu serta sebagian besar areola ke mulut bayi)

12.

Setelah bayi mulai menghisap, menganjurkan ibu untuk tidak


memegang atau menyangga payudara lagi

13.

Menganjurkan ibu untuk memperhatikan bayi selama menyusui

14.

Mengajari ibu cara melepas isapan bayi (jari kelingking


dimasukkan ke mulut bayi melalui sudut mulut atau dagu bayi
ditekan ke bawah.

15.

Setelah selesai menyusui, mengajarkan ibu untuk mengoleskan


sedikit ASI pada puting susu dan areola. Biarkan kering dengan
sendirinya

16.

Mengajari ibu untuk menyendawakan bayi :


Bayi digendong tegak dengan bersandar pada bahu ibu kemudian
punggung ditepuk perlahan-lahan sampai bayi bersendawa (bila
tidak bersendawa tunggu 10 15 menit) ATAU Bayi
ditengkurapkan dipangkuan.

E. Cara Mengeluarkan ASI yang Paling Baik :

1. Cuci tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih.


2. Pegang cangkir yang bersih untuk menampung ASI.
3. Condongkan badan ke depan dan sangga payudara dengan tangan.
4. Letakan ibu jari pada batas atas areola mamae
( lingkaran hitam ) dan letakan jari telunjuk pada
batas areola bagian bawah.

5. Tekan kedua jari ini ke dalam ke arah dinding dada tanpa menggeser letak kedua jari
tadi.
6. Pijat daerah di antara kedua jari tadi ke arah depan sehingga akan memeras dan
mengeluarkan ASI. Jangan menekan, memijat, atau menarik putting susu karena ini
tidak akan mengeluarkan ASI dan akan menyebabkan rasa sakit.
7. Ulangi gerakan tekan, pijat dan lepas beberapa kali.

8. Setelah pancaran ASI berkurang, pindahkan posisi ibu jari dan telunjuk tadi pada sisi
lain dari batas areola dengan kedua jari selalu berhadapan.
9. Memeras ASI yang efektif dilakukan selama 20-30 menit.
10. Lakukan hal yang sama pada setiap posisi sampai ASI terperah semua, sehingga
payudara terasa kosong.
F. Cara Menyimpan ASI
a. Disimpan pada suhu kamar/ di udara terbuka ( 26 0 C ) akan tahan selama 4 jam,
00C 8 hari,.
b. Disimpan dalam termos berisi es batu (yang dibuat dari air matang) akan tahan
selama 24 jam.
c. ASI yang disimpan dalam lemari es (freezer) tahan sampai berbulan bulan (3
sampai 12 bulan).
G. Cara Pemberian ASI Setelah Disimpan
1. Cuci tangan dengan sabun dan bilas sampai bersih.
2. Apabila ASI di simpan pada suhu kamar, segera berikan sebelum masa simpan
berakhir (8 jam).
3. Apabila ASI disimpan dalam termos atau lemari es, cangkir yang berisi ASI
tersebut terlebih dahulu harus dihangatkan dengan cara merendamnya dalam
mangkok yang berisi air hangat, ditunggu sampai ASI mencapai suhu kamar. ASI
jangan dipanaskan secara langsung di atas api/kompor.
4. ASI diberikan dengan sendok yang bersih, jangan pakai botol dan dot.

D. PERAWATAN LUKA PERINEUM PADA POSTPARTUM NORMAL

A. Pengertian
Robekan perineum terjadi pada semua persalinan, dan biasanya robekan
terjadi di garis tengah dan dapat
meluas apabila kepala janin lahir
terlalu cepat. Perineum yang dilalui
bayi biasanya mengalami peregangan,
lebam, dan trauma. Perawatan luka
episiotomi dimulai segera selama 12
jam pertama setelah melahirkan dan
harus mencakup kombinasi perawatan luka lokal dan manajemen nyeri. Episiotomi
adalah operasi insisi memanjang ke bawah dari orifisium vagina. Episiotomi
dilakukan untuk mengurangi regangan jaringan perineal dan untuk menurunkan
trauma kepala janin selama proses persalinan. (Persis Mary Hamilton, 1995)
B. Tujuan
1. Meningkatkan kenyamanan
2. Mencegah infeksi
3. Mempercepat proses penyembuhan
C. Waktu Penyembuhan Luka

Benang jahit akan meluruh dalam 2 minggu dan wanita dapat mengharapkan
episiotomi sembuh dalam 3-4 minggu. Saat di rumah sakit, perawat akan melakukan
inspeksi tanda-tanda infeksi dan bukti-bukti penyembuhan pada episiotomi setiap 8
jam.
D. Prinsip-prinsip Perawatan Luka Perineum
1. Mencegah kontaminasi dari anus
2. Melakukan perawatan dengan lembut pada jaringan yang terkena trauma
3. Membersihkan semua keluaran yang menjadi sumber bakteri dan bau
E. Hal-hal yang harus diperhatikan
1. Daerah luka harus tetap bersih dan kering untuk menghindari infeksi
2. Ganti pembalut wanita yang bersih setiap 4-6 jam atau atau setelah berkemih atau
defekasi.
3. Jangan pegang area luka tanpa pelindung sampai area tersebut pulih
4. Berbaring miring, hindari berdiri atau duduk lama untuk mengurangi tekanan pada
daerah tersebut.
5. Lakukan latihan kegel untuk merangsang peredaran darah di sekitar perineum.
Dengan demikian, akan mempercepat penyembuhan dan memperbaiki fungsi
otot-otot.
6. Hindari hubungan seks sampai episiotomi telah benar-benar sembuh. Ini bisa
memakan waktu hingga empat sampai enam minggu setelah melahirkan.
F. Perawatan Luka Perineum
Persiapan Alat dan Bahan:
1. Botol semprot
2. Air hangat
3. Air es
4. Baskom kecil atau Sitz bath (jika ada) adalah bak kecil yang terletak di
atas toilet

5.
6.
7.
8.

Pembalut
Tisue
Cairan antiseptik
Salep atau obat yang dianjurkan oleh dokter

Prosedur :
1. Cuci tangan
2. Isi botol semprot dengan air hangat dan cairan antiseptik. Penggunaan air
hangat bertujuan untuk meningkatkan aliran darah ke daerah vagina untuk
proses penyembuhan luka.

3. Buang pembalut yang telah penuh dengan gerakan ke bawah mengarah ke


anus untuk menghindari penyebaran bakteri dari anus ke vagina dan letakkan
pembalut tersebut ke dalam kantung plastik
4. Bersihkan area luka setelah berkemih atau defekasi dengan menggunakan
botol semprot yang berisi air hangat dan cairan antiseptik. Penggunaan botol
semprot bertujuan untuk mengurangi rasa sakit yang terjadi ketika kontak
dengan luka.
5. Rendam daerah luka dengan menggunakan baskom atau sitz bath yang sudah
berisi air hangat selama 20 menit setiap tiga sampai empat kali sehari.
Bertujuan untuk meredakan rasa tidak nyaman.
6. Kompres dingin dengan kain yang telah direndam dalam air es bertujuan
untuk mengurangi rasa sakit dan mengurangi bengkak di tempat episiotomi.
7. Keringkan perineum dengan menggunakan tisue dari arah depan ke belakang
(anus) dengan cara ditepuk-tepuk secara perlahan.
8. Cuci tangan
9. Terapkan salep dan obat-obatan ke area episiotomi untuk mempercepat proses
penyembuhan sesuai instruksi dokter.
10. Posisikan pembalut dengan baik sehingga tidak bergeser.
11. Cuci tangan

BAB III
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
(SAP)
A. NUTRISI POST PARTUM
SATUAN ACARA PEMBELAJARAN
Diagnosa

: Kurang pengetahuan ibu tentang perawatan selama masa nifas

Pokok bahasan

: Perawatan Kesehatan Ibu dalam konteks keluarga

Sub pokok bahasan

: Kebutuhan Nutrisi Ibu Post Partum

Penyuluh

Hari / Tanggal

: ..../ ....Oktober...2014

Waktu

: 09.00 WIB

Lama Waktu

: 25 menit

Tempat

Sasaran

: Ibu Post Partum dan Keluarga

I.

Tujuan Intruksional Umum ( TIU )


Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, Ibu post partum, suami dan
keluarga mengetahui kebutuhan nutrisi yang dibutuhkannya selama masa nifas untuk
mempertahankan kesehatan pada diri dan bayinya selama menyusui.

II.

Tujuan Intruksional Khusus( TIK )


Setelah mendapatkan penyuluhan diharapkan ibu dan keluarga mampu :
1. Menguraikan kembali kebutuhan nutrisi ibu post partum.
2. Menjelaskan manfaat zat gizi/nutrisi kebutuhan ibu post partum.
3. Menyebutkan karakteristik zat gizi/ nutrisi kebutuhan ibu post partum
4. Menyebutkan contoh menu sehari sesuai kebutuhan ibu post partum

III.

Media


IV.

Leaflet

Metode

Ceramah

Diskusi

V.

Pelaksanaan

No
1.

Tahapan
Fase Pra-Interaksi

Waktu
5 menit

Kegiatan
Penyuluhan
a. Mempersiapkan diri

Audience

b. Mempersiapkan materi
yang akan disampaikan
c. Mempersiapkan media
&

alat

yang

akan

digunakan
d. Mempersiapkan
ruangan
2.

Fase Orientasi

5 Menit

e. Mempersiapkan klien
a. Mengucapakan salam

Menjawab salam

b. Memperkenalkan diri

Menyimak

c. Kontrak waktu

Menyepakati

d. Menyampaikan

tujuan Menyimak

pertemuan
e. Meyampaikan

topik Menyimak

yang penyuluhan
3.

Fase kerja

15 Menit

Menyampaikan
dengan

klien

materi Menyimak
dengan

dan

mengikuti

menjawab setiap point


materi :
a. Pengertian Nutrisi Ibu
Post Partum
b. Manfaat Nutrisi Pada
Ibu Post Partum
c. Macam-macam Nutrisi
d. Contoh Susunan Menu
Ibu Post Partum Per
Hari.
e. Nutrisi
f.

pada

ibu

menyusui
Penambahan Frekuensi
Makan/Makanan
Selingan

Menyimak

dan

menjawab

4.

Fase terminasi

5 Menit

a. Menyimpulkan

materi Menyimak

bersama
b. Memberi

evaluasi Menjawab

secara lisan
c. Memberi

rencana Menyetujui

tindakan
d. Memberi reward kepada Klien
klien

jika

menjawab

dapat

merasa
senang

pertanyaan

dengan benar

VI.

Evaluasi

Bentuk evaluasi

Alat evaluasi

Bentuk soal

Jumlah

Butiran soal

a. Evaluasi subjektif
Bagaimana perasaan bapak dan ibu saat ini setelah saya memberikan
informasi penyakit tentang hipertensi?
b. Evaluasi objektif
Apakah sudah paham dengan apa yang sudah saya jelaskan?

B. SENAM NIFAS
Rancangan Pembelajaran Individual 1
Diagnosa Keperawatan: Kurang pengetahuan ibu tentang perawatan selama masa nifas
a. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum

Setelah dilakukan pembelajaran selama 45 menit, ibu nifas dan anggota keluarga,

b.

c.

d.

e.

mampu melakukan senam nifas.


2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Ibu nifas dan anggota keluarga, mampu:
a. Menyebutkan pengertian senam nifas
b. Menjelaskan tujuan senam nifas
c. Menjelaskan manfaat senam nifas
d. Memperagakan program latihan senam nifas
Materi Pembelajaran
1. Pengertian senam nifas
2. Tujuan senam nifas
3. Manfaat senam nifas
4. Program latihan senam nifas
Metode Belajar
1. Ceramah/Tanya jawab
2. Diskusi
3. Demonstrasi
Media dan Alat Peraga
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Poster
4. Alat-alat peraga
5. Matras, bantal
6. Musik
Evaluasi Belajar
Bentuk evaluasi disesuaikan dengan tujuan pembelajaran khusus
1. Coba ibu jelaskan tujuan senam nifas
2. Coba ibu jelaskan manfaat senam nifas
3. Coba ibu ulangi program latihan senam nifas

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN SENAM NIFAS


Masalah Keperawatan: Kurang pengetahuan ibu tentang perawatan selama masa nifas
Pokok Bahasan

: Perawatan ibu selama masa nifas

Sub Pokok Bahasan

: Senam nifas

Hari/Tanggal

: Jumat/20 Maret 2015

Tempat

: Di rumah ibu S

Sasaran

: Ibu S, anggota keluarga

Pemberi Penkes

: Tri Dewi Ferina

a. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Pembelajaran Umum
Setelah dilakukan pembelajaran selama

45 menit, ibu nifas dan anggota

keluarga, mampu melakukan senam nifas.


2. Tujuan Pembelajaran Khusus
Ibu nifas dan anggota keluarga, mampu:
a. Menyebutkan pengertian senam nifas
b. Menjelaskan tujuan senam nifas
c. Menjelaskan manfaat senam nifas
d. Memperagakan program latihan senam nifas
b. Materi Pembelajaran
1. Pengertian senam nifas
2. Tujuan senam nifas
3. Manfaat senam nifas
4. Program latihan senam nifas
c. Metode Belajar
1. Ceramah/Tanya jawab
2. Diskusi
3. Demonstrasi
d. Media dan Alat Peraga
1. Lembar balik
2. Leaflet
3. Poster
4. Alat-alat peraga
5. Matras, bantal
6. Musik
Kegiatan Pembelajaran
No.
1.

Tahapan
Fase Pra-Interaksi

Waktu
-

Kegiatan
Penyuluhan
a. Mempersiapkan diri.
b. Mempersiapkan
materi

Audience

yang akan disampaikan.


c. Mempersiapkan media dan

2.

Fase Orientasi

5 menit

alat yang akan digunakan.


d. Mempersiapkan ruang.
e. Mempersiakan klien.
a. Mengucapkan salam.
b. Memperkenalkan diri.
c. Kontrak waktu.
d. Menyampaikan
tujuan
pertemuan.
e. Menyampaikan
penyuluhan.

topik

a. Menjawab
salam
b. Menyimak
c. Menyepakati
d. Menyimak
e. Menyimak

3.

Fase Kerja

30 menit

Menyampaikan materi klien Menyimak

dan

dengan menjawab setiap point mengikuti


materi:

4.

Fase Terminasi

10 menit

Pengertian senam nifas Menyimak

Tujuan senam nifas

Manfaat senam nifas

Program latihan senam

nifas
a. Menyimpulkan

dan

menjawab

materi a. Menyimak

bersama
b. Menjawab
b. Memberi evaluasi secara
lisan.
c. Memberi
tindakan.
d. Memberikan

rencana c. Menyimak
reward

kepada klien jika dapat


menjawab
dengan benar

e. Evaluasi
1. Bentuk Evaluasi
: Lisan
2. Alat Evaluasi
: Pertanyaan
a. Coba ibu jelaskan tujuan senam nifas
b. Coba ibu jelaskan manfaat senam nifas
c. Coba ibu ulangi program latihan senam nifas
3. Bentuk Soal
: Lisan dan tanya jawab
4. Jumlah Soal
: 3 soal

pertanyaan

d. Klien merasa
senang

C. MANAJEMEN ASI

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN MANAJEMEN LAKTASI


Masalah Keperawatan

: Kurang pengetahuan ibu tentang perawatan selama masa


nifas

Pokok Bahasan

: Perawatan ibu selama masa nifas

Sub Pokok Bahasan

: Manajemen laktasi

Hari/Tanggal

: Senin, 16 Maret 2015

Waktu

: 09.00 WIB

Lama Waktu

: 30 Menit

Tempat

Sasaran

: Ibu nifas, anggota keluarga

Pemberi Penkes

: Widiya Cipta Pangestika


( Mahasiswi Politeknik Kemenkes Jakarta I )

I.

Tujuan Pembelajaran Umum


Setelah dilakukan pembelajaran selama 30 menit, ibu nifas mampu melakukan

manajemen laktasi.
II. Tujuan Pembelajaran Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan diharapkan peserta akan mampu :
a. Menjelaskan kembali pengertian manajemen laktasi
b. Menyebutkan kembali 2 manfaat manajeman laktasi pada ibu dan bayi dengan
baik dan benar
c. Menjelaskan cara menyusui yang benar
d. Menjelaskan cara mengeluarkan ASI yang baik
III. Metode Belajar
1. Ceramah/Tanya jawab
2. Diskusi
3. Demonstrasi
IV. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
2. Power Point

V. Pelaksanaan

No
1.

Tahapan
Fase Pra-Interaksi

Waktu
5 menit

Kegiatan
Penyuluhan
- Mempersiapkan diri
-

Mempersiapkan

Audience
materi

yang akan disampaikan


-

Mempersiapkan media &


alat yang akan digunakan

2.

Fase Orientasi

5 Menit

Mempersiapkan ruangan

Mempersiapkan Klien
Membuka dengan salam

Menjawab salam

Memperkenalkan diri

Mendengarkan

Kontrak waktu

Menjawab pertanyaan

Menjelaskan maksud dan

Menyimak

tujuan
-

Menggali

pengetahuan

peserta sebelum dilakukan


penyuluhan
3.

Fase kerja

15 Menit

Menjelaskan tentang :

1. Menjelaskan

dan

mengikuti

pengertian

manajemen laktasi
2. Menjelaskan

manfaatdan

tujuan manajemen laktasi


3. Menjelaskan cara menyusui
yang baik dan benar
4. Menjelaskan
cara
mengeluarkan ASI yang
benar
- Memberi kesempatan untuk
bertanya0diskusi
tentangmateri penyuluhan
4.

Fase terminasi

5 Menit

Menyimpulkan

materi

bersama
-

Memberi

evaluasi

secara

Menyimak

dan

menjawab

Menyimak

Menjawab

Menyetujui

Klien merasa senang

lisan
-

Memberi rencana tindakan

Memberi

reward

kepada

klien jika dapat menjawab


pertanyaan dengan benar
-

VI.

Menutup dengan salam

Evaluasi
-

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan peserta diharapkan mengerti dan


memahami tentang pengertian manajemen laktasi, tujuan dan manfaat
manajemen laktasi, cara menyususi yang benar dan cara mengeluarkan ASI
yang baik.

Setelah mengikuti kegiatan penyuluhan diharapkan ada perubahan perilaku


kesehatan, yaitu mengerti manfaat ASI dan mempraktikkan cara Menyususi
yang benar.

D. PERAWATAN LUKA PERINEUM

Rancangan Pembelajaran Keluarga


Diagnosa Keperawatan

: Kurang pengetahuan ibu tentang perawatan selama


masa

nifas

Pokok Bahasan

: Perawatan ibu selama masa nifas

Sub Pokok Bahasan

: Perawatan luka perineum

Sasaran

: Ibu X dan anggota keluarga

Tempat

: Rumah sakit bersalin

Hari/tanggal

: Senin, 23 Maret 2015

Waktu

: 45 menit

Pemberi Penkes

: Uci Lustiangsih dan Tri Rahayu


(Mahasiswi Tk. II B Jurusan Keperawatan Poltekkes Jakarta 1)

a. Tujuan Pembelajaran
1. Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, ibu X mampu melakukan perawatan
luka pada area genitalianya dengan benar.
2. Tujuan Khusus
Selama menerima pendidikan kesehatan selama 1 kali 45 menit , ibu X dan
keluarga akan mampu :
a. Menjelaskan pengertian perawatan luka pada jalan lahir, dalam bahasanya
sendiri dengan benar dan jelas
b. Menguraikan tujuan perawatan luka pada jalan lahir
c. Menjelaskan waktu penyembuhan luka pada jalan lahir
d. Menjelaskan prinsip-prinsip perawatan luka pada jalan lahir
e. Menguraikan hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka
f. Melakukan tindakan perawatan luka pada jalan lahir
b. Materi Belajar
Pengertian perawatan luka perineum
Tujuan perawatan luka perineum
Waktu penyembuhan luka perineum
Prinsip-prinsip perawatan luka perineum
Hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka perineum
Prosedur perawatan luka perineum
c.

Metode Belajar
1 Ceramah/Tanya jawab
2 Diskusi
3 Demonstrasi

d. Alat Bantu Belajar


1. Leaflet berisi gambar dan point-point tentang perawatan luka perineum

2. Lembar balik berisi gambar dan point-point tentang perawatan luka perineum
3. Alat-alat peraga perawatan luka perineum
e.

Evaluasi Belajar
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses belajar dan pada akhir dari
proses pendidikan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan lisan.

Pertanyaan Lisan
1. Sebutkan tujuan perawatan luka pada jalan lahir !
2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka perineum!
3. Sebutkan peralatan dan bahan pada perawatan luka perineum!
4. Jelaskan langkah-langkah perawatan luka perineum!

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

Diagnosa Keperawatan

: Kurang pengetahuan ibu tentang perawatan selama


masa
nifas

Pokok Bahasan

: Perawatan ibu selama masa nifas

Sub Pokok Bahasan

: Perawatan luka perineum

Sasaran

: Ibu X dan anggota keluarga

Tempat

: Rumah sakit bersalin, ruang melati

Hari/tanggal

: Senin, 23 Maret 2015

Waktu

: 45 menit

Pemberi Penkes

: Uci Lustiangsih dan Tri Rahayu


(Mahasiswi Tk. II B Jurusan Keperawatan Poltekkes Jakarta 1)

a. Tujuan Pembelajaran
1 Tujuan Umum
Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan, ibu X mampu melakukan perawatan
2

luka pada area genitalianya dengan benar.


Tujuan Khusus
Selama menerima pendidikan kesehatan selama 1 kali 45 menit , ibu X dan
keluarga akan mampu :
a. Menjelaskan pengertian perawatan luka pada jalan lahir, dalam bahasanya

sendiri dengan benar dan jelas


b. Menguraikan tujuan perawatan luka pada jalan lahir
c. Menjelaskan waktu penyembuhan luka pada jalan lahir
d. Menjelaskan prinsip-prinsip perawatan luka pada jalan lahir
e. Menguraikan hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka
f. Melakukan tindakan perawatan luka pada jalan lahir
b. Materi Belajar
Pengertian perawatan luka perineum
Tujuan perawatan luka perineum
Waktu penyembuhan luka perineum
Prinsip-prinsip perawatan luka perineum
Hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka perineum
Prosedur perawatan luka perineum
c. Metode Belajar
1 Ceramah/Tanya jawab
2 Diskusi
3 Demonstrasi
d. Alat Bantu Belajar
1 Leaflet berisi gambar dan point-point tentang perawatan luka perineum
2 Lembar balik berisi gambar dan point-point tentang perawatan luka perineum
3

Alat-alat peraga perawatan luka perineum

e. Evaluasi Belajar
Evaluasi belajar akan dilakukan selama proses belajar dan pada akhir dari
proses pendidikan kesehatan. Cara evaluasi akan dilakukan dengan mengajukan
pertanyaan lisan.
Pertanyaan Lisan
1. Sebutkan tujuan perawatan luka pada jalan lahir !
2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka perineum!
3. Sebutkan peralatan dan bahan pada perawatan luka perineum!
4. Jelaskan langkah-langkah perawatan luka perineum!

Kegiatan Pembelajaran

No
1

Tahapan
Fase Pra-Interaksi

Waktu
-

Kegiatan
Penyuluhan
a. Mempersiapkan diri
b. Mempersiapkan materi yang

Audience

akan disampaikan
c. Mempersiapkan media & alat
yang akan digunakan
d. Mempersiapkan ruangan
e. Mempersiapkan klien

Fase Orientasi

5 menit

a. Mengucapkan salam
b.
c.
d.
e.

Memperkenalkan diri
Kontrak waktu
Menyampaikan tujuan pertemuan
Menyampaikan topik yang

a. Menjawab
b.
c.
d.
e.

salam
Menyimak
Menyepakati
Menyimak
Menyimak

penyuluhan

Fase Kerja

20 Menit

Menyampaikan materi pada klien


dan keluarga dengan menjawab
setiap point materi
a. Pengertian perawatan luka
perineum
b. Tujuan perawatan luka
perineum
c. Waktu penyembuhan luka
perineum

Menyimak dan
mengikuti

d. Prinsip-prinsip perawatan

Menyimak dan

luka perineum
e. Hal-hal yang harus

menjawab

diperhatikan pada perawatan


luka perineum
f. Prosedur perawatan luka
4

Fase Terminasi

10 Menit

a.
b.
c.
d.

perineum
Menyimpulkan materi bersama
Memberi evaluasi secara lisan
Memberi rencana tindakan
Memberi reward kepada klien dan
keluarga jika dapat menjawab
pertanyaan dengan benar

Menyimak
Menjawab
Menyimak
Klien dan
keluarga
merasa senang

E. Evaluasi
1. Bentuk evaluasi

: Lisan

2. Alat evaluasi

: Pertanyaan

1. Sebutkan tujuan perawatan luka pada jalan lahir !


2. Sebutkan hal-hal yang harus diperhatikan pada perawatan luka perineum!
3. Sebutkan peralatan dan bahan pada perawatan luka perineum!
4. Jelaskan langkah-langkah perawatan luka perineum
3. Bentuk Soal

: Lisan dan tanya jawab

4. Jumlah Soal

: 4 soal

BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Nutrisi pada ibu setelah bersalin merupakan hal yang sangat penting yang
perlu di perhatikan setelah persalinan. Karena pada periode ini ibu memerlukan
nutrisi lebih untuk mencukupi kebutuhan nutrisi bayi melalui ASI. Ibu yang nutrisi
nya baik, akan memperlancar pengeluaran ASI yang baik, dan memperbaiki
kebutuhan metabolisme setelah hamil.
Setelah bersalin, ibu sangat dianjurkan untuk melakukan Senam Nifas, karena
pada saat persalinan, otot-otot panggul dan rahim bekerja sangat kuat untuk
mendukung kontraksi, jadi setelah persalinan otot-otot tersebut akan mengendur dan
terjadi penurunan elastisitas. oleh karena itu perlu di lakukan senam nifas secara
terarur untuk Mengencangkan otot-otot dasar panggul yang merenggang selama
masa kehamilan dan persalinan.
Manajemen laktasi adalah suatu tatalaksana menyeluruh yang menyangkut
laktasi dan penggunaan ASI, yang menuju suatu keberhasilan menyusui untuk
pemeliharaan kesehatan ibu dan bayinya. Manajemen laktasi ini harus dipahami oleh
tenaga kesehatan agar dapat melaksanakan tugas sebagai promotor penggunaan ASI.
Manajemen ini meliputi suatu persiapan dan pendidikan penyuluhan ibu,
pelaksanaan menyusui dan rawat gabung dan usaha lanjutan perlindungan ibu yang
menyusui.
Robekan perineum terjadi pada semua persalinan, dan biasanya robekan
terjadi di garis tengah dan dapat meluas apabila kepala janin lahir terlalu cepat.
Perineum yang dilalui bayi biasanya mengalami peregangan, lebam, dan trauma.
Perawatan luka episiotomi dimulai segera selama 12 jam pertama setelah melahirkan
dan harus mencakup kombinasi perawatan luka lokal dan manajemen nyeri.
Episiotomi adalah operasi insisi memanjang ke bawah dari orifisium vagina.
Episiotomi dilakukan untuk mengurangi regangan jaringan perineal dan untuk
menurunkan trauma kepala janin selama proses persalinan.

B. Saran
Dengan diberikannya materi tentang pendidikan kesehatan pada ibu postpartum
secara normal diharapkan perawat dapat memberikan pendidikan kesehatan dengan
baik dan benar, sehingga ibu postpartum dan bayi mendapatkan kesejahteraan dan
kesehatan serta dapat menurunkan angka kematian ibu dan bayi.

DAFTAR PUSTAKA

Bahiyatun. 2009. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas Normal. EGC: Jakarta
Bobak, dkk. 2005. Buku Ajar Keperawatan Maternitas. EGC: Jakarta
Huliana, M. 2003.Perawatan ibu pasca melahirkan. Puspa sehat: Jakarta
Kristiyansari, W. 2009. ASI, Menyusui & Sadari. Nuha Medika: Yogyakarta
Manurung, S, dkk. 2006. Pendidikan kesehatan dalam keperawatan maternitas untuk
program DIII keperawatan dan kebidanan. TIM: Jakarta
Maryunani, A. 2009. Asuhan Pada Ibu dalam Masa Nifas (POSTPARTUM). TIM: Jakarta
Prawirohardjo, S. 2002. Ilmu Kebidanan. YBP-SP: Jakarta
Retna, D. 2008. Asuhan Kebidanan Nifas. Nuhu Medika: Yogyakarta
Saleha, S. 2009. Asuhan Kebidanan padaMasa Nifas. Salemba Medika: Makassar
http://bidanku.com/tips-perawatan-qmiss-vq-pasca-melahirkan diakses

tanggal

17 Maret

2015
http://www.wikihow.com/Care-for-an-Episiotomy-Postpartum diakses tanggal 12 Maret 2015
http://www.healthline.com/health/pregnancy/intrapartum-cepisiotomy#CareAfterDelivery2
diakses tanggal 12 Maret 2015
https://www.scribd.com/doc/167567044/Sap-Pada-Ibu-Post-Partum/
http://digilib.stikesmuhgombong.ac.id/files/disk1/4/jtstikesmuhgo-gdl-dyahastuti-161-1giziibu-m.pdf
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/115/jtptunimus-gdl-tissaanggi-5737-2-babiit-a.pdf
ocw.usu.ac.id/course/download/.../gds137_slide_manajemen_laktasi.pd
digilib.unimus.ac.id/download.php?id=6321

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen4 halaman
    Bab Iii
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Sap Hipertensi Fix
    Sap Hipertensi Fix
    Dokumen8 halaman
    Sap Hipertensi Fix
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • BAB 2 Fix
    BAB 2 Fix
    Dokumen16 halaman
    BAB 2 Fix
    Anggraeni Jasmine Hutagalung
    Belum ada peringkat
  • Sap Asi Eksklusif
    Sap Asi Eksklusif
    Dokumen6 halaman
    Sap Asi Eksklusif
    CindyFilylya
    Belum ada peringkat
  • 5 Cara Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
    5 Cara Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
    Dokumen3 halaman
    5 Cara Meningkatkan Kesuburan Pada Wanita
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Keloid
    Keloid
    Dokumen4 halaman
    Keloid
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii1
    Bab Ii1
    Dokumen2 halaman
    Bab Ii1
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Dinneu Satuan Acara Pembelajaran
    Dinneu Satuan Acara Pembelajaran
    Dokumen6 halaman
    Dinneu Satuan Acara Pembelajaran
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii1
    Bab Ii1
    Dokumen2 halaman
    Bab Ii1
    DinneuTriAnandaa
    Belum ada peringkat