PENDAHULUAN
Sindrom Down merupakan salah satu kelainan
genetik yang sering terjadi pada bayi baru lahir
menimbulkan berbagai kelainan ketika lahir
keterbatasan dari segi kognitif, wajah
dismorfik, kelainan jantung dan masalah
masalah kesehatan lain
Prevalensi kejadian bayi lahir dengan sindrom
Down adalah 1 dari 800 kelahiran.
DEFINISI
Sindrom Down merupakan kelainan genetik
yang dikenal sebagai trisom = individu yang
mendapat sindrom Down memiliki kelebihan
satu kromosom.
Kelebihan kromosom keseimbangan genetik
tubuh berubah perubahan karakteristik fisik
dan kemampuan intelektual, serta gangguan
dalam fungsi fisiologi tubuh
Terdapat tiga tipe sindrom Down yaitu trisomi
21 reguler, translokasi dan mosaik.
ETIOLOGI
Nondisjunction.
Kesalahan
dalam
meosis yang
menyebabkan
nondisjunction
monosomi.
Faktor Risiko
usia ibu saat
hamil wanita
yang hamil pada
usia di atas 35
tahun.
pernah mendapat
bayi dengan
sindrom Down
adanya anggota
keluarga yang
terdekat yang
memiliki riwayat
anak dengan
sindrom down
Screening
Amniosentesis
USG
Chorionic Villus Sampling
(CVS)
Maternal Serum
Screening
PATOFISIOLOGI
Pertumbuhan:
Tingkah laku:
Gangguan kejang:
Penuaan dini
Tulang tengkorak
Mata
Hidung:
Telinga
Leher
Abdomen:
Skeletal
penyakit jantung bawaan sering terjadi (40-50 endocardial cushion defect (43%),
ventricular septal defect (32%), secundum atrial septal defect (10%), tetralogy of Fallot
(6%), dan isolated patent ductus arteriosus (4%).
Sekitar 30% pasien mengalami cacat jantung yang berat.
Lesi yang paling sering adalah patent ductus arteriosus (16%) dan pulmonic stenosis
(9%). Sekitar 70% dari semua endocardial cushion defects berhubungan dengan
Sindroma Down.
tangan pendek dan lebar, klinodaktil pada jari ke lima dengan lipatan fleksi tunggal
(20%), sendi jari hiperekstensi, meningkatnya jarak antara dua jari kaki pertama dan
dislokasi panggul yang didapat.
Sistem endokrin:
Sistem hematologi:
leukemia, termasuk leukemia limfoblastik akut
dan leukemia mieloid.
Transient Myeloproliferative Disease (TMD)
dikarakteristikkan dengan proliferasi mieoblas
yang berlebihan di darah dan sumsum tulang.
(10%)
Imunodefisiensi:
risiko 12 kali untuk terkena penyakit infeksi,
terutama pneumonia, karena kerusakan
imunitas seluler.
Kulit:
Temuan fisik
Hematologi
Prevalensi 40-50%.
penyakit jantung kongenital yang ditemukan
Sistem imun
Immunodefisiensi
risiko 12 kali lebih tinggi untuk mendapat
infeksi karena mereka mempunyai respons
sistem imun yang rendah.
Contohnya : sangat rentan mendapat
pneumonia
Sistem Gastrointestinal
Sistem Endokrin
Tiroiditis
Hashimoto
hipothyroidism adalah gangguan pada
sistem endokrin yang paling sering
ditemukan. Onsetnya sering pada usia
awal sekolah, sekitar 8 hingga 10 tahun.
Graves disease
juga dilaporkan meningkat, dengan
persentase yang semakin meningkat
seiring dengan bertambahnya umur.
Gangguan Psikologis
Pencegahan
1.
Konseling Genetik
2.
3.
TATALAKSANA
Fisioterapi
Monitoring