Anda di halaman 1dari 43

Identitas pasien

Pav. Badar
Nama

: An. C
Umur
: 9 bulan
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat
: Johar Baru
Tanggal Masuk RS : 12 Mei 2015 / 17.00
No. Kamar
: R. 13

Alloanamnesis
KU

: Diare sejak 3 hari yang lalu.

KT : muntah dan demam

Alloanamnesis
RPS : pasien datang ke IGD dengan

keluhan diare sejak 3 hari yang lalu. Diare


lebih dari 5x sehari berwarna kuning
disertai ampas, tidak ada lendir, tidak
berbusa, tidak disertai darah. Sehari
sebelum diare (4 hari SMRS) pasien
mengeluh muntah lebih dari 3x sehari,
muntah berisi cairan tanpa disertai darah.

Keluhan diare diikuti demam yg tidak

terlalu tinggi namun terus terusan dan


hanya hilang saat diberi obat penurun
panas. Pasien sempat dibawa ke
puskesmas koja namun keluhan tidak
membaik, ibu pasien mengaku 1 hari SMRS
pasien tampak lemas dan rewel, saat
diberi minum pasien terlihat sangat haus,
BAK sedikit.

RPD : Sebelumnya OS tidak pernah mengalami

keluhan seperti ini, kejang disangkal, tb paru


disangkal, asma disangkal.
RPK: Di keluarga tidak ada mengalami keluhan

seperti ini, kejang disangkal, tb paru disangkal,


asma disangkal.

RPO : 3 hari yang lalu pasien sempat dibawa ke

praktik bidan, namun tidak kunjung sembuh. 1


hari yang lalu pasien berobat kembali ke
puskesmas dan puskesmas merujuk pasien ke
RS.

R. Kehamilan: Selama hamil ibu OS rutin

periksa kehamilan ke dokter kandungan


setiap bulan, selama hamil ibu OS tidak ada
keluhan, dan kondisi janin baik selama
kehamilan.
Riwayat Kelahiran: Usia kehamilan cukup

bulan, ditolong dokter, SC dengan indikasi


letak sungsang, lahir dengan menangis
spontan. BBL : 2400 gr, PBL : 48 cm
Riwayat Makanan: 0-6 bulan ASI esklusif,6

bulan- sekarang pasien masih diberi ASI


dan dicampur MPASI. Sebelum sakit pasien
sempat diberi pisang.

R imunisasi :
hepatitis B (4X)
BCG (1X)
Polio (3x)
DPT (3X)
Hib (3x)
campak (-)

Kesan imunisasi tidak lengkap


R tumbang : Bisa tengkurap usia 6 bulan, bisa

merangkak umur 6-7 bulan, bisa duduk usia 9


bulan.
Kesan tumbuh kembang sesuai usia

Riwayat Alergi

Disangkal
Riwayat Psikososial
MCK pribadi didalam rumah, lingkungan
jauh dengan sungai.

Pemfis
Keadaan umum : Tampak sakit sedang
Kesadaran : Composmentis
Tanda Vital

- Suhu
- Nadi

: 38,5
: 100 x/menit: regular,kuat
angkat
- Pernapasan
: 25 x/menit
- Tekanan Darah : tidak dilakukan

Antropometri

- BB : 8kg
- TB : 73 cm
- LK : 43 cm
- Status Gizi
o BB/U : terletak diantara 2 SD sampai +2 SD
(kesan BB cukup)
o TB/U : terletak diantara 2 SD sampai +2 SD
(kesan TB normal)
o BB/TB : terletak diantara 2 SD sampai +2 SD
(kesan BB/ TB normal)
Kesan : Pertumbuhan sesuai usia

STATUS GENERALIS
KEPALA : normochepal, rambut hitam, tidak

mudah rontok. Ubun ubun tertutup.


MATA: konjungtiva anemis (-/-)
sclera icterus (-/-)
edema palpebra (-/-)
mata cekung (+/+)
HIDUNG: pernafasan cuping hidung (-/-)
deviasi septum nasi (-/-)
sekret (-/-)
epistaksis (-/-)

TELINGA

: Normotia, sekret (-/-)


MULUT : Mukosa bibir kering, perdarah gusi
(-/-). Tonsil
T1/T1. faring hiperemis (-),
lidah kotor (-)
LEHER : Pembesaran KGB (-)
PARU
INSPEKSI : Simetris
PALPASI : Vocal Premitus di kedua lapang paru sama
PERKUSI : Sonor
AUSKULTASI : ronkhi (-/-) seluruh lapang paru, wheezing

(-/-)

JANTUNG
INSPEKSI : Ictus cordis terlihat
PALPASI : Ictus cordis teraba
PERKUSI : Redup
AUSKULTASI : BJ 1 dan 2 normal. Murmur (-), gallop (-)

ABDOMEN
INSPEKSI :distensi (-), pernafasan perut meningkat
AUSKULTASI : BU (+)
PALPASI : Nyeri Tekan (-), turgor kulit melambat,

supel
PERKUSI : Timpani di ke empat regio abdomen

EKSTREMITAS ATAS
AKRAL : hangat
Edema : Sianosis : RCT : < 2 detik

EKSTREMITAS BAWAH
AKRAL : hangat
Edema : Sianosis : RCT : < 2 detik

KELENJAR INGUINAL : pembesaran kelenjar

inguinal (-)
GENITALIS : -

HASIL PEMERIKSAAN PENUNJANG 12-05-

2016
Laboratorium

Hasil

Satuan

Nilai rujukan

Hb

8,7

g/dL

10.7-14.7

Leukosit

8.01

Ribu/uL

5.50-15.50

Ht

32

31-43

trombosit

347000

Ribu/uL

217-491

Eritrosit

4,97

juta/uL

3.70-7.70

Na

135

mEq/L

4,4

mEq/L

Cl

95

mEq/L

Resume
Anak perempuan 9 bulan datang

dengan keluhan diare cair lebih dari 5x


sehari, febris (+), vomitus (+) >3x
sehari, BAK sedikit, rewel saat diberi
minum tampak kehausan. S: 38,3 C.
pemeriksaan fisik didapat kan: mata
cekung, turgor melambat.

Diagnosis
Diagnosis klinis = GEA dengan dehidrasi

ringan-sedang & BP ringan


Diagnosis tum-bang = sesuai usia
Diagnosis imunisasi = belum lengkap
Diagnosis gizi = gizi baik

Medikamentosa
Paracetamol 3x80mg = 3x1ml (drop)
Ondancentron 3x1mg
Zink 1x20mg
Assering 200cc/kgbb/hari = 1600/24 jam =

66tpm

Non medikamentosa
Segera setelah sembuh lakukan imunisasi

campak
Cuci botol susu formula jika hendak
digunakan
Simpan dan masak MPASI dengan baik
(hygiene)
Gunakan air bersih dan matang untuk
makan dan minum
Cuci tangan sebelum menyiapkan makanan
anak
Membuang tinja di jamban

Tinjauan Pustaka
DIARE

Definisi
Diare akut adalah buang air besar dengan
frekuensi yang meningkat lebih dari
3x/hari dengan konsistensi tinja cair,
bersifat mendadak, dan berlangsung
dalam waktu kurang dari satu minggu
(Mansjoer dkk, 1999).

Definisi
Diare akut adalah buang air besar pada

bayi atau anak lebih dari 3 kali perhari,


disertai perubahan konsistensi tinja
menjadi cair dengan atau tanpa lendir
dan darah yang berlangsung kurang
dari satu minggu
Bayi yang minum ASI, BAB 3-4 x/hari
fisiologis
BAB < 3 x/hari, konsistensi cair diare
(Buku ajar GEH UKK-GEH-IDAI, 2011)

Klasifikasi Diare
Akut

(Buku ajar GEH UKK-GEH-IDAI, 2011)

EPIDEMIOLOGI
DepKes (2000) :
Angka kesakitan 301 / 1000 penduduk
Penyebab utama kematian bayi dan balita
Surkesnas (2001): kematian bayi 9,4 % (peringkat
ke-3), balita 13,2 % (peringkat ke-2)
Biro pusat statistik (2003)
Prevalensi tertinggi terjadi pada usia 6-11 bulan
(19,4%), 12-23 bulan (14,8%) dan 24-35 bulan
(12%)

Diare Osmotik

Diare Sekretorik

Gangguan motilitas usus

Sumber : adaptasi dari Duggan C, Santosham M, glasso RI, MMWR 1992 dan
WHO 1995

Simptom

Minimal/tanpa

Dehidrasi

Dehidrasi Berat

dehidrasi

Ringan-sedang

Kehilangan BB > 9%

Kehilangan BB < Kehilangan BB 3Kesadaran

Denyut
jantung
Kualitas

3%
Baik

9%
Normal,

Apatis, letargis, tidak

lelah,gelisah,

sadar

Normal

irritable
Normal-

Takikardi,

Normal

meningkat
pada kasus berat
Normal-melemah Lemah, kecil, tidak

bradikardi

nadi
Pernapasan
Mata
Air mata
Mulut
dan

Normal
Normal
Ada
Basah

Normal-cepat
Sedikit cekung
Berkurang
Kering

lidah
Cubitan

Segera kembali

Kembali < 2 detik Kembali > 2 detik

kulit
Capillary

Normal

Memanjang

refill

teraba
Dalam
Sangat cekung
Tidak ada
Sangat kering

Memanjang, minimal

Gejala Keadaan

Mata

& Tanda Umum

Tanpa
Dehidra
si

Mulut/

Rasa

Lidah

Haus
Minum

Baik,
Sadar

Normal

Basah

Normal,
Tidak
Haus

Kulit

Estimas

Penuru

i def.

nan BB cairan
Dicubit
kembali

<5

50 cc

cepat

Dehidra
si

Gelisah

Ringan Rewel

Cekung Kering

Tampak

Kembali

Kehausan lambat

5 10 50100

Sedang
Letargik, Sangat
Dehidra Kesadara cekung Sangat
si Berat

dan

Menurun kering

umber : Sandhu 2001

kering

Sulit,

Kembali

tidak bisa sangat


minum

lambat

>10

100 cc

Pemeriksaan penunjang
Pemeriksaan tinja

Makroskopik : watery, lendir,


darah, bau busuk
Mikroskopik : leukosit
Pemeriksaan darah
AGD
Elektrolit
Kultur dan tes kepekaan terhadap
antibiotik
Biopsi duodenum bila diare kronik

Rencana
Terapi A
Oralit yang harus diberikan sebagai

tambahan bagi kebutuhan cairannya seharihari :


< 2 tahun : 50-100 ml tiapkali BAB
>2 tahun : 100-200ml tiap BAB

Beri tablet Zink

Pada anak berumur 2 bulan ke atas, beri


tablet zink selama 10 hari dengan dosis
Umur < 6 bulan : tablet (10 mg) per
hari
Umur > 6 bulan : 1 tablet (20 mg) per hari

Rencana Terapi B
Meskipun belum terjadi dehidrasi berat tetapi bila

anak sama sekali tidak bisa minum oralit mislanya


karena anak muntah profus, dapat diberikan infus
dengan intravena secepatnya.Berikan 70 ml/kg BB
cairan RL / Ringer Asetat (atau jika tak tersedia,
gunakan larutan NaCl) yang dibagi sebagai berikut :
Bayi (dibawah 12 bulan) : 70 ml/kgBB/5 jam
Anak (12 bulan sampai 5 tahun) : 70 ml/kgBB/2,5
jam
(Pelayanan kesehatan anak di rumah sakit, WHO,
2009)

TERAPI C

Antibiotik
Beberapa antimikroba yang sering dipakai
antara lain (WHO, 2006)
Kolera :
Tetrasiklin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3
hari)
Eritromisin 12,5 mg/kg/x (4 x sehari selama 3
hari)
Shigella :
Ciprofloxasin 15 mg/ kgBB (2 x sehari selama
3 hari)
Amebiasis:
Metronidasol 10mg/kg/x (3 x sehari selama 5
hari / 10 hari pada kasus berat)

Seng (Zinc)

Sejak tahun 2004, WHO dan UNICEF telah


menganjurkan penggunaan seng pada
anak dengan diare dengan dosis 20
mg/hari selama 10-14 hari dan pada
bayi< 6 bulan dengan dosis 10 mg
perhari selama 10-14 hari

Probiotik

Lactobacillus aman dan efektif dalam


pengobatan diare akut infeksi pada anak
Prebiotik
Oligosakarida
sebagai
prototipe
prebiotik
masih
perlu
penelitianpenelitian selanjutnya

Komplikasi
Dehidrasi
Gangguan keseimbangan asam basa

(asidosis metabolik)
Gangguan elektrolit
Kejang
Gangguan sirkulasi

Pencegahan
Ada 7 cara diidentifikasi sebagai sasaran

untuk promosi, yaitu :


Pemberian ASI
Perbaikan makanan pendamping ASI
Penggunaan air bersih untuk kebersihan

dan untuk minum


Cuci tangan dengan sabun sehabis buang
air besar dan sebelum makan.
Penggunaan jamban yang bersih dan
higienis
Pembuangan tinja yang aman
Imunisasi campak

TERIMA KASIH..

Anda mungkin juga menyukai