Anda di halaman 1dari 8

Kelainan Bentuk Panggul,

Bisa Hambat Persalinan


Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan tidak
berjalan sesuai harapan. Apa yang perlu diketahui?
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas yang hampir membulat (bentuk
ginekoid) . Ini memudahkan calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada
banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung lama garagara kelainan bentuk panggulnya.
Kelainan apa saja?
Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya:
Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid ).
Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk
platipelloid) .
Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).
Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti
Anda pasti tidak bisa melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah
penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda. Sesuai atau tidak dengan
kapasitas rongga panggul Anda.
Hati-hati, berdampak pada ibu
Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam
proses persalinan, apalagi bila tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang
bisa terjadi pada Anda:
Pecah ketuban
Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat
masuknya kepala janin ke dalam rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya
ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu besar, kantung
ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses
persalinan. Hal ini mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah
mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke
tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa janin dan Anda juga terancam.
Rahim robek
Bila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja
terhambat. Akibatnya, tekanan kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan
lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian depan rahim dan
kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir),
amat tipis dan terbatas daya regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani,
rahim bisa robek.

Janin juga berisiko


Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya
janin:
Kekurangan oksigen
Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke
jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi dan juga membuat tali pusat terjepit.
Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala, bahu,
atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan
oksigen ke janin terganggu. Nyawa janin pun terancam.
Tekanan pada kepala
Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan
terjadinya tekanan antara kepala janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya,
kepala janin bisa tertekan.
Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak
terganggu. Bila ini berlangsung lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.
Bisa dilakukan persalinan percobaan
Ada pendapat, wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki
rongga panggul yang kecil pula. Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita
dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul yang kecil. Jadi,
benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?
Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui
melalui pemeriksaan rutin yang dilakukan penolong persalinan, entah dokter
maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan.
Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal
mungkin saja baru diketahui pada saat proses persalinan. Mengapa? Besar
kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi. Walau
berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu
sama. Juga, meski bentuk dan ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa
berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada tulang-tulang dan jaringan
pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini
khusus dilakukan pada anak pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil
tidaknya kepala janin melewati panggul dengan menggunakan skala tertentu.
Selain itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan
atau tidak, tanpa membahayakan Anda dan janin.
Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan
tindakan untuk mengeluarkan janin dengan segera. Bantuan berupa alat bantu
(seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak membantu. Jadi, satusatunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah
operasi caesar.
Nia L.T.

Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto


Mangunkusumo, Jakarta
Boks 1:
Ada Lima Penyebab
Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya, pertumbuhan
tulang dan rongga panggul jadi kurang sempurna.
Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang diderita sejak kanak-kanak
maupun setelah dewasa. Penyakit tulang bisa mengubah bentuk panggul dan
menyempitkan rongga bagian dalamnya.
Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat digunakan dengan sempurna,
mau tidak mau berat tubuh dipikul oleh kaki yang sehat. Akibatnya, panggul bisa
tumbuh miring.
Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul
dan menyebabkan sempitnya jalan lahir.
Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang mengalami cedera bisa
mengubah bentuk panggul, apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui sejauh
mana bagian terbawah janin masuk ke dalam rongga panggul.
Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan memeriksa panggul
bagian dalam secara klinis.
Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
Boks 3:
Kamus Istilah
Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.
Tang : Alat yang terbuat dari logam dan bentuknya menyerupai dua sendok
besar. Digunakan untuk menjepit kepala janin saat menolong persalinan.
Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh untuk merangsang kontraksi.
Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D atau
kekurangan sinar ultraviolet.

Kelainan Bentuk Panggul,


Bisa Hambat Persalinan
Akibat kelainan bentuk panggul, adakalanya proses persalinan tidak berjalan sesuai harapan. Apa
yang perlu diketahui?
Idealnya, rongga panggul berbentuk pintu atas yang hampir membulat (bentuk ginekoid) . Ini memudahkan
calon ibu untuk melahirkan. Masalahnya, ada banyak ibu yang proses persalinannya terhambat dan berlangsung
lama gara-gara kelainan bentuk panggulnya.
Kelainan apa saja?
Ada beberapa kelainan bentuk panggul. Di antaranya:
Bentuk pintu atas panggul lonjong (bentuk anthropoid ).
Bentuk pintu atas panggul lonjong, dan menyempit di bagian belakang (bentuk platipelloid) .
Bentuk pintu atas panggul hampir berbentuk segitiga (bentuk android ).
Namun, meski bentuk panggul Anda tidak tergolong ideal, bukan berarti Anda pasti tidak bisa
melahirkan secara normal. Sebab, yang juga tidak kalah penting dalam persalinan adalah ukuran janin Anda.
Sesuai atau tidak dengan kapasitas rongga panggul Anda.
Hati-hati, berdampak pada ibu
Kelainan pada rongga panggul bisa menyebabkan hambatan dalam proses persalinan, apalagi bila
tidak segera ditangani. Dan, inilah bahaya yang bisa terjadi pada Anda:
Pecah ketuban
Kantung ketuban penting bagi janin, yaitu sebagai pelindung. Tidak dapat masuknya kepala janin ke dalam
rongga panggul bisa jadi akibat tidak pasnya ukuran janin dengan kapasitas panggul. Bila janin Anda terlalu
besar, kantung ketuban mungkin saja pecah sebelum persalinan atau pada awal proses persalinan. Hal ini
mengundang masuknya kuman, karena jalan lahir sudah mulai membuka.
Catatan: Kuman bisa masuk ke dalam sistem peredaran darah janin, lalu ke tubuh Anda. Selain terinfeksi, jiwa
janin dan Anda juga terancam.
Rahim robek
Bila kontraksi berjalan normal, masuknya kepala janin ke jalan lahir bisa saja terhambat. Akibatnya, tekanan
kepala yang seharusnya mengarah ke arah jalan lahir dapat berubah arah. Ke mana saja? Ke depan (bagian
depan rahim dan kandung kemih), samping atau belakang.
Catatan . Pada saat persalinan, dinding rahim bagian bawah (arah jalan lahir), amat tipis dan terbatas daya
regangnya. Bila kondisi ini tidak segera ditangani, rahim bisa robek.

Janin juga berisiko


Inilah beberapa dampak kelainan bentuk panggul terhadap lahirnya janin:
Kekurangan oksigen
Pecahnya ketuban sebelum persalinan atau sebelum kepala janin masuk ke jalan lahir bisa mengakibatkan infeksi
dan juga membuat tali pusat terjepit. Apalagi bila posisi tali pusat terletak di antara dinding rahim dan kepala,
bahu, atau lutut janin.
Catatan: Terjepitnya tali pusat dapat mengakibatkan aliran makanan dan oksigen ke janin terganggu. Nyawa
janin pun terancam.
Tekanan pada kepala
Rongga panggul yang terlalu sempit untuk dilalui kepala janin memungkinkan terjadinya tekanan antara kepala
janin dengan tulang panggul ibu. Akibatnya, kepala janin bisa tertekan.
Catatan: Setiap tekanan pada kepala janin akan membuat aliran oksigen ke otak terganggu. Bila ini berlangsung
lama, sangat berbahaya bagi janin Anda.
Bisa dilakukan persalinan percobaan
Ada pendapat, wanita dengan tubuh lebih pendek cenderung memiliki rongga panggul yang kecil pula.
Meski begitu, tidak tertutup kemungkinan wanita dengan tinggi badan normal juga memiliki rongga panggul
yang kecil. Jadi, benarkah kelainan panggul tidak bisa dideteksi sebelumnya?
Tidak benar. Kondisi panggul yang tidak normal sudah dapat diketahui melalui pemeriksaan rutin yang
dilakukan penolong persalinan, entah dokter maupun bidan, selama kehamilan atau persalinan.
Cuma, ketidakseimbangan antara ukuran janin dengan panggul yang normal mungkin saja baru diketahui pada
saat proses persalinan. Mengapa? Besar kepala janin dan kelenturan tulang-tulang kepala janin sangat bervariasi.
Walau berat lahir bayi Anda sama dengan bayi lain, ukuran kepalanya belum tentu sama. Juga, meski bentuk dan
ukuran panggul Anda normal, kapasitasnya bisa berbeda-beda. Sebab, ini lagi-lagi tergantung pada tulangtulang dan jaringan pada daerah panggul. Apa jalan ke luarnya?
Dalam proses persalinan dikenal istilah persalinan percobaan. Hanya saja, ini khusus dilakukan pada anak
pertama. Dari sini, dokter dapat memantau berhasil tidaknya kepala janin melewati panggul dengan
menggunakan skala tertentu. Selain itu, dokter akan memutuskan apakah persalinan normal bisa diteruskan atau
tidak, tanpa membahayakan Anda dan janin.

Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin
dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak
membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Boks 1:
Ada Lima Penyebab

Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya, pertumbuhan tulang dan rongga panggul jadi kurang
sempurna.
Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa.
Penyakit tulang bisa mengubah bentuk panggul dan menyempitkan rongga bagian dalamnya.
Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat digunakan dengan sempurna, mau tidak mau berat tubuh
dipikul oleh kaki yang sehat. Akibatnya, panggul bisa tumbuh miring.
Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul dan menyebabkan sempitnya
jalan lahir.
Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul,
apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui sejauh mana bagian terbawah janin
masuk ke dalam rongga panggul.
Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan memeriksa panggul bagian dalam secara klinis.
Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
Boks 3:

Kamus Istilah

Vakum: Alat berupa pengisap yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.


Tang : Alat yang terbuat dari logam dan bentuknya menyerupai dua sendok besar. Digunakan untuk menjepit
kepala janin saat menolong persalinan.
Induksi: Memasukkan cairan khusus ke tubuh untuk merangsang kontraksi.
Rakitis: Penyakit tulang yang disebabkan kekurangan vitamin D atau kekurangan sinar ultraviolet.

Pemeriksaan

Panggul

Bayangkan, jika ukuran panggul calon ibu sempit, namun bayi dalam rahim sangat besar. Apa
yang akan terjadi? Tentu saja, melahirkan melalui proses normal tidak akan mungkin dilakukan
dan operasi caecar adalah solusi.

Untuk mengantisipasi kondisi ini, pada usia


kehamilan 36 minggu, dokter akan melakukan
pemeriksaan panggul. Hasil pemeriksaan bisa
membuat dokter menentukan apakah ibu hamil
akan melahirkan secara normal, atau tidak.
Pemeriksaan ini dilakukan dengan mengukur luas
rongga panggul. Semakin luas panggul ibu,
dipastikan semakin mudah bayi keluar.
Sebenarnya, melalui mata telanjang calon ibu bisa
mengetahui luas panggulnya. Kalau ibu bertubuh
tinggi besar, bisa dipastikan ukuran panggulnya
relatif luas. Sedangkan ibu yang tidak terlalu tinggi,
hanya 150 cm atau malah kurang, kemungkinan
besar ukuran panggulnya kecil dan sempit. Namun
calon ibu yang bertubuh kecil, jangan berkecil hati.
Pengamatan ini hanya asumsi. Pemeriksaan yang
akurat hanya bisa dilakukan secara klinis
dengan rontgen.

Indikasi yang mengharuskan pemeriksaan


Idealnya, pemeriksaan ini dilakukan ibu pada usia kehamilan 36 minggu. Namun biasanya dokter
juga akan melakukan pemeriksaan panggul jika ada indikasi tertentu, pada ibu hamil, di
antaranya:
1. Ada dugaan disproporsi atau ketidaksesuaian besar bayi dan ukuran panggul ibu.
Khususnya jika ukuran bayi besar, sedangkan panggul ibu sempit. Biasanya bayi
berbobot 4 kg ke atas sulit dilahirkan secara normal. Selain kepala tidak bisa memasuki
rongga panggul, ukuran bahu bayi yang juga lebar menghambat bayi turun ke panggul.
2. Kelainan panggul, karena trauma kecelakaan yang merusak bentuk panggul. Kondisi ini
boleh jadi kurang ideal bagi ibu untuk melahirkan secara normal.
3. Ibu memiliki riwayat penyakit perusak panggul, seperti TBC tulang, rakhitis, atau polio.
Bakteri TBC tulang mampu merusak bentuk panggul, menjadi bengkok ataupun tidak

beraturan.
4. Kelainan letak bayi, misalnya posisi wajah bayi yang langsung menghadap jalan lahir.
Posisi yang benar, adalah ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.
Ada dua cara mengukur panggul:
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia
kehamilan 36 minggu. Caranya, dokter akan
memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke
jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang
belakang/promontorium.
Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang
kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui
ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul.
Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan
promontorium adalah 11 cm. Jika kurang maka
dikategorikan sebagai panggul sempit. Namun, jika
bayi yang akan lahir tidak terlalu besar, maka ibu
berpanggul sempit dapat melahirkan secara normal.
Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama pemotretan
ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh lain, hanya saja intensitas
cahaya yang digunakan lebih rendah. Hasil foto dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul.
Bahkan aneka kelainan letak bayi pun sebetulnya bisa terdeteksi dengan cara ini. Dibanding
pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data yang lebih
terperinci mengenai diameter pintu panggul.

Peluang calon
berdasarkan

ibu

agar bisa
bobot

melahirkan
bayi:

normal

1. Panggul sempit, panggul jenis ini hanya bisa


mengeluarkan bayi berbobot 2,5 kg ke bawah.
2. Panggul sedang, bisa mengeluarkan bayi berbobot
2,5 kg s/d 3,5 kg.
3. Panggul luas, panggul jenis ini bisa mengeluarkan
bayi berukuran besar 3,5 kg s/d 3,9 kg.

Ukuran panggul rata-rata dan terkategori normal:


1. Pintu atas panggul (pelvic inlet) minimal memiliki diameter 22 cm.
2. Pintu tengah panggul (mid pelvic) diameter minimalnya adalah 20 cm.
3. Pintu bawah panggul, panjang diameter normalnya rata-rata minimal 16 cm.

Anda mungkin juga menyukai

  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Desy Bab 3
    Lapsus Desy Bab 3
    Dokumen21 halaman
    Lapsus Desy Bab 3
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Jasa Translate - Obgyn - Puja Agustus 2015 (Terapi Konservatif Menggunakan Metformin Plus Megestrol)
    Jasa Translate - Obgyn - Puja Agustus 2015 (Terapi Konservatif Menggunakan Metformin Plus Megestrol)
    Dokumen17 halaman
    Jasa Translate - Obgyn - Puja Agustus 2015 (Terapi Konservatif Menggunakan Metformin Plus Megestrol)
    Dita Nidya Kartika
    Belum ada peringkat
  • Bab 1 Nya Ihda
    Bab 1 Nya Ihda
    Dokumen20 halaman
    Bab 1 Nya Ihda
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen1 halaman
    Cover
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Pustaka
    Daftar Pustaka
    Dokumen3 halaman
    Daftar Pustaka
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Hasil Skrining Fito
    Hasil Skrining Fito
    Dokumen5 halaman
    Hasil Skrining Fito
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Sprain - Keseleo
    Sprain - Keseleo
    Dokumen2 halaman
    Sprain - Keseleo
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • BAB 3 Tambahan Rev
    BAB 3 Tambahan Rev
    Dokumen14 halaman
    BAB 3 Tambahan Rev
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Punya Kelompok Kita
    Punya Kelompok Kita
    Dokumen35 halaman
    Punya Kelompok Kita
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik
    Farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik
    Dokumen14 halaman
    Farmakologifarmakokinetikfarmakodinamik
    Anni Najiyah
    Belum ada peringkat
  • Cover + Daftar Isi
    Cover + Daftar Isi
    Dokumen3 halaman
    Cover + Daftar Isi
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • 6
    6
    Dokumen7 halaman
    6
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Makalah Dower Kateter
    Makalah Dower Kateter
    Dokumen10 halaman
    Makalah Dower Kateter
    Yukawa Itoewahyu
    Belum ada peringkat
  • Bab Iii
    Bab Iii
    Dokumen9 halaman
    Bab Iii
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Pembahasan
    Pembahasan
    Dokumen3 halaman
    Pembahasan
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab 4 Clear
    Bab 4 Clear
    Dokumen6 halaman
    Bab 4 Clear
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Tugas Dr. Edi Daftar Isinya
    Tugas Dr. Edi Daftar Isinya
    Dokumen2 halaman
    Tugas Dr. Edi Daftar Isinya
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Daftar Isi
    Daftar Isi
    Dokumen1 halaman
    Daftar Isi
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Tugas
    Tugas
    Dokumen1 halaman
    Tugas
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Kesimpulan Saran
    Kesimpulan Saran
    Dokumen2 halaman
    Kesimpulan Saran
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Aute Kidney Injury
    Aute Kidney Injury
    Dokumen2 halaman
    Aute Kidney Injury
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Cover
    Cover
    Dokumen2 halaman
    Cover
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Analisis Jurnal IKM
    Analisis Jurnal IKM
    Dokumen4 halaman
    Analisis Jurnal IKM
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat
  • Panggul Sempit
    Panggul Sempit
    Dokumen29 halaman
    Panggul Sempit
    Hayati Rizki Putri
    100% (1)
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen1 halaman
    Bab V
    Hayati Rizki Putri
    Belum ada peringkat