Bila rongga panggul ternyata tidak bisa dilewati janin, diperlukan tindakan untuk mengeluarkan janin
dengan segera. Bantuan berupa alat bantu (seperti vakum atau tang) serta induksi, tidak bisa banyak
membantu. Jadi, satu-satunya tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah ini adalah operasi caesar.
Nia L.T.
Konsultasi ilmiah: dr. Dwiana Okviyanti, Sp.OG, POGI Jaya/RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta
Boks 1:
Ada Lima Penyebab
Gizi kurang baik selama masa pertumbuhan . Akibatnya, pertumbuhan tulang dan rongga panggul jadi kurang
sempurna.
Penyakit tulang . Contohnya, penyakit rakitis yang diderita sejak kanak-kanak maupun setelah dewasa.
Penyakit tulang bisa mengubah bentuk panggul dan menyempitkan rongga bagian dalamnya.
Kelumpuhan . Bila salah satu kaki tidak dapat digunakan dengan sempurna, mau tidak mau berat tubuh
dipikul oleh kaki yang sehat. Akibatnya, panggul bisa tumbuh miring.
Tumor . Adanya tumor pada tulang panggul dapat mengubah bentuk panggul dan menyebabkan sempitnya
jalan lahir.
Kecelakaan . Tulang di tubuh bagian belakang yang mengalami cedera bisa mengubah bentuk panggul,
apalagi bila pengobatan tidak sempurna.
Boks 2:
Pemeriksaan untuk Menentukan Normal Tidaknya Persalinan
Fisik: Melalui rabaan tangan pada perut ibu. Tujuannya, mengetahui sejauh mana bagian terbawah janin
masuk ke dalam rongga panggul.
Periksa dalam: Memasukkan jari ke dalam vagina dan memeriksa panggul bagian dalam secara klinis.
Ultrasonografi (USG): Untuk mengetahui ukuran dan taksiran berat janin.
Boks 3:
Kamus Istilah
Pemeriksaan
Panggul
Bayangkan, jika ukuran panggul calon ibu sempit, namun bayi dalam rahim sangat besar. Apa
yang akan terjadi? Tentu saja, melahirkan melalui proses normal tidak akan mungkin dilakukan
dan operasi caecar adalah solusi.
beraturan.
4. Kelainan letak bayi, misalnya posisi wajah bayi yang langsung menghadap jalan lahir.
Posisi yang benar, adalah ubun-ubun bayilah yang menghadap jalan lahir.
Ada dua cara mengukur panggul:
Pemeriksaan Klinis
Pemeriksaan dilakukan dengan jari pada usia
kehamilan 36 minggu. Caranya, dokter akan
memasukkan dua jarinya (jari telunjuk dan tengah) ke
jalan lahir hingga menyentuh bagian tulang
belakang/promontorium.
Setelah itu, dokter akan menghitung jarak dari tulang
kemaluan hingga promontorium untuk mengetahui
ukuran pintu atas panggul dan pintu tengah panggul.
Jarak minimal antara tulang kemaluan dengan
promontorium adalah 11 cm. Jika kurang maka
dikategorikan sebagai panggul sempit. Namun, jika
bayi yang akan lahir tidak terlalu besar, maka ibu
berpanggul sempit dapat melahirkan secara normal.
Pemeriksaan Rontgen
Dilakukan dengan cara memotret panggul ibu, menggunakan alat rontgen. Selama pemotretan
ibu diminta duduk, persis seperti tindakan rontgen pada anggota tubuh lain, hanya saja intensitas
cahaya yang digunakan lebih rendah. Hasil foto dianalisa untuk mengetahui ukuran panggul.
Bahkan aneka kelainan letak bayi pun sebetulnya bisa terdeteksi dengan cara ini. Dibanding
pengukuran secara klinis, pengukuran dengan alat rontgen menghasilkan data yang lebih
terperinci mengenai diameter pintu panggul.
Peluang calon
berdasarkan
ibu
agar bisa
bobot
melahirkan
bayi:
normal