Gangguan mata akibat kecelakaan kerja adalah penyakit atau kelainan pada
mata akibat pemaparan faktor-faktor resiko yang dapat menyebabkan kelainan tajam
penglihatan, lapangan pandang, binokularitas, dan penglihatan warna. Gangguan
penglihatan pada kelompok pekerja dapat berdampak pada kehidupan sosial,
finansial, dan psikologis.
Kelainan penglihatan dapat mengenai bagian-bagian mata seperti jaringan
penunjang dan adneksa mata, bola mata, saraf, dan jaras penglihatan (retina dan saraf
optik). Kelainan tersebut dapat diakibatkan oleh trauma penetrasi maupun nonpenetrasi
akibat benda asing, percikan toksisk bahan kimia, dan pemaparan yang berlebihan oleh
cahaya. Hal ini menyebabkan kelainan berupa laserasi, fraktur, radang, kelumpuhan
otot mata, ruptur kornea, trauma, katarak, hingga kebutaan total. Pemeriksaan yang
dilakukan meliputi anamnesis, pemeriksaan oftalmologis, serta pemeriksaan penunjang
yang tepat.
Upaya penanganan dan pencegahan PAK pada mata yaitu ketersediaan tenaga
medik yang mampu memberi pelayanan mata, tercukupinya sarana dan prasarana
kesehatan, kedisiplinan penggunaan alat pelindung diri, pemeriksaan kesehatan mata,
dan peningkatan kesadaran akan kesehatan mata melalui edukasi/sosialisasi yang
dilakukan secara berkala.
Saran
Kelainan mata akibat kecelakaan kerja dapat dicegah dengan mengidentifikasi
pekerja yang beresiko, mengadakan program keselamatan kerja yang sesuai,
pemeliharaan yang tepat peralatan pelindung diri, dan penggunaan efektif alat
pelindung diri berupa safety glasses dan face shield.