Anda di halaman 1dari 5

JUDUL

The Effect
of
Exercise
Therapy
on Knee
Osteoarth
itis: a
Randomiz
ed Clinical
Trial

P
Populasi:
87 orang
Sampel :
56 orang

I
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui efek terapi
latihan pada OA lutut,
khususnya mengurangi
nyeri, pemenuhan ADL, dan
keadaan fungsional lutut.
Penelitian ini menggunakan
randomized clinical trial
dengan membagi 2
kelompok menjadi
kelompok tanpa terapi dan
kelompok terapi. Kelompok
terapi menerima latihan
otot lutut dan
dikombinasikan dengan
NSAID dan 10 sesi
akupuntur dan fisioterapi
modalitas. Sedangkan
kelompok tanpa terapi
menerima perlakuan yang
sama kecuali program
latihan. Kedua kelompok
tersebut di follow up
melalui telpon dan
dikunjungi secara langsung
oleh orang yang ahli dalam
spesialis kesehatan
olahraga. Perubahan nyeri
partisipan dan status

C
Jurnal pembanding yang
berjudul Assessment of the
effect of glucosamine sulfate
and exercise on knee cartilage
using magnetic resonance
imaging in patients with knee
osteoarthritis: a randomized
controlled clinical trial
menunjukkan ada
peningkatan yyang signifikan
pada nyeri, disability, perilaku
fungsional. Tetapi untuk QOL
dan depresi tidak
menunjukkan perbedaan yang
signiikan antara kedua
kelompok setelah diterapi.
Pemberian glucosamine sulfat
pada penderita OA lutut tidak
memiliki dampak terhadap
pengurangan gejala OA. Selain
itu terapi latihan fisik saja
sangat berpengaruh dalam
mencegah perubahan struktur
dan kehilangan kartilago pada
sendi lutu yang diperiksa
dengan MRI.

O
OA lutu pada kelompok
terapi mempunyai hasil yang
signifikan pada nyeri,
disabilitas, berjalan, menaiki
tangga dan kecepatan
berdiri setelah pengobatan
pda follow up pertama dan
kedua, ketika dibandingkan
dengan kelompok non terapi

T
12
bulan

Pengaruh
terapi
Back
Massage
terhadap
Intensitas
nyeri
reumatik
pada
lansia di
wilayah
puskesma
s
pembantu
karang
asem

Populasi:
122
lansia
Sampel :
13 lansia

ungsional dievaluasi
menggunakan VAS dan
kuesioner KOOS dan dan
test fungsional sebelum dan
sesudah pengobatan.
Dalam penelitian ini untuk
mengetahui pengaruh
terapi back massage
terhadap intensitas nyeri
reumatik pada lansia.
peneliti melakukan back
massage lima orang selama
satu hari. Sebelum
pelaksanaan back massage,
dilakukan pengukuran
tingkat nyeri untuk
mengetahui pada tingkatan
berapa responden
merasakan nyeri yang
dialaminya. Pemberian back
massage kepada responden
selama 30 menit. Setelah
responden diberi back
massage, oleh peneliti
ditanyakan kondisi
responden, apakah rasa
nyeri yang dirasakan
terdapat perubahan atau
tidak

Jurnal pembanding yang


berjudul pengaruh stimulasi
slow stroke back massage
terhadap intensitas nyeri pada
penderita low back pain
dengan desain penelitian
quasi eksperimen dengan
pendekatan pre test-post test
dan hasil menunjukkan
adanya pengaruh yang
signifikan antara sebelum dan
sesudah intervensi. Dengan
demikian hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa ada
pengaruh
stimulasi kutaneus : slow
stroke back massage terhadap
penurunan nyeri pada
responden lanjut usia
penderita low back pain
dimana telah sesuai dengan
rancangan penelitian yaitu
(O1) pengukuran tingkat nyeri
sebelum dilakukan pemberian
terapi, kemudian diberi terapi

1. Intensitas nyeri reumatik


sebelum pemberian terapi
back massage pada lansia di
wilayah Pustu Karang Asem
lebih banyak pada intensitas
nyeri sedang
2. Intensitas nyeri reinnatik
setelah pemberian terapi
back massage pada lansia di
wilayah Pustu Karang Asem
banyak pada intensitas nyeri
ringan.
3. Terdapat pengaruh
pemberian terapi back
massage terhadap intensitas
nyeri reumatik pada lansia di
wilayah Pustu Karang Asem.

1 hari

dan menjadi (O2). Hasil dari


pemberian terapi (O2) terjadi
penurunan nyeri.
Dzikir
Khafi
untuk
Menurunk
an Skala
Nyeri
Osteoartri
tis pada
Lansia

Populasi:
semua
lansia di
panti
wreda
yang
mempun
yai OA
Sample:
48 lansia

interval, dengan demikian


dapat diketahui bahwa
analisis data yang
digunakan dalam
penelitian ini adalah
analisis statistik
parametrik. Dalam analisis
statistik paramatrik
terdapat persyaratan yang
harus dipenuhi yaitu uji
normalitas. Peneliti
menggunakan uji ShapiroWilk dengan kriteria
sampel kurang dari 50
menggunakan
komputerisasi.
Hasil uji normalitas data
skala nyeri sebelum dan
sesudah dilakukan Dzikir
Khafi pada kelompok
perlakuan yaitu dengan
nilai sig 0,068 (> 0,05)
yang menyatakan bahwa
sebaran data normal,

Sebagaian
besar
responden
berjenis
kelamin
perempuan
berusia 75-84 tahun dan
berpendidikan
tidak
sekolah atau SD/MI/SR
sederajat.
Nyeri
sebagian
besar
disebabkan oleh udara
dingin pagi dan malam
hari,
nyeri
dirasakan
seperti dipukul-pukul atau
hilang timbul, dan nyeri
dirasakan
di
lokasi
persendian.
terjadi penurunan skala
nyeri
sebelum
dan
sesudah dilakukan Dzikir
Khafi
pada
kelompok
perlakuan, sehingga Dzikir
Khafi efektif menurunkan
skala nyeri osteoarthritis
pada lansia.

7 hari

sedangkan uji normalitas


data skala nyeri Pre dan
Post pada kelompok
kontrol yaitu dengan nilai
sig 0,003 (< 0,05) yang
menyatakan bahwa
sebaran data tidak normal,
dan uji normalitas skala
nyeri pada kelompok
kontrol dan perlakuan
sesudah dilakukan Dzikir
Khafi yaitu dengan nilai
sig 0,044 (<0,05) yang
menyatakan bahwa
sebaran data tidak normal.
Setelah dilakukan uji
normalitas langkah
selanjutnya adalah
melakukan teknik analisis
untuk mengetahui
perbedaan skala nyeri
osteoartritis sebelum dan
sesudah pada kelompok
perlakukan menggunakan
uji parametrik yaitu uji
paired samples t-tes,
sedangkan teknik analisis
untuk mengetahui

perbedaan skala nyeri


osteoartritis sebelum dan
sesudah pada kelompok
kontrol menggunakan uji
non parametrik yaitu uji
wilcoxon tes, serta untuk
membandingkan skala
penurunan nyeri pada dua
kelompok kontrol dan
perlakuan sesudah
perlakuan dengan
menggunakan uji non
parametrik yaitu uji Mann
Whitney Test

Anda mungkin juga menyukai