TINJAUAN PUSTAKA
A. Kehamilan
1. Definisi Kehamilan
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional,
kehamilan didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari
spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi.
Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan
normal akan berlangsung dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan lunar
atau 9 bulan menurut kalender internasional. Kehamilan terbagi dalam 3
trimester, dimana trimester kesatu berlangsung dalam 12 minggu,
trimester kedua 15 minggu (minggu ke-13 hingga ke-27), dan trimester
ketiga 13 minggu (minggu ke-28 hingga ke-40), (Adriaansz, 2010).
2. Diagnosa Kehamilan
Diagnosis atau ikhtisar pemeriksaan meliputi ada tidaknya tanda
kehamilan. Ada tidaknya tanda kehamilan dapat ditetapkan melalui
tanda pasti (terdengar DJJ, terlihat/terdengar/terasa gerakan janin oleh
pemeriksa, dan terdapat rangka janin melalui hasil rontgen) dan tanda
yang dapat diketahui secara objektif dan subjektif. Tanda subjektif
melalui amenore, mual dan muntah, gerakan janin terasa oleh ibu, serta
polakisuri (sering berkemih). Tanda objektif meliputi tanda Piskacek
(Pembesaran dan perubahan bentuk rahim yang lebih besar di tempat
nidasi), tanda Hegar (konsistensi rahim yang lunak, terutama di daerah
ismus uteri, jika periksa dalam sampai forniks anterior dan tangan
lainnya pada dinding perut, seolah-olah ismus negati), tanda Chadwick
(pada vagina terlihat daerah livida dan keunguan karena kongesti vena,
kontraksi Braxton Hicks, balotemen (minggu keempat atau kelima [ada
yang menganggap tanda pasti]), dan tanda Goodell (Saminem, 2009).
3. Perubahan Anatomi dan Fisiologi
4)
kolostrum.
d. Perubahan perut
Semakin mendekati masa persalinan, perut semakin besar,
biasanya hingga kehamilan empat bulan, pembesaran perut belum
kelihatan. Setelah kehamilan lima bulan, perut mulai kelihatan
membesar. Saat hamil tua, perut menjadi tegang dan pusat menonjol
ke luar. Timbul striae gravidarum dan hiperpigmentasi pada linea
alba dan linea nigra.
e. Perubahan alat kelamin luar
Alat kelamin luar tampak kebiruan karena adanya kongesti
pada peredaran darah. Kongesti terjadi karena pembuluh darah
membesar, darah yang menuju uterus sangat banyak, sesuai dengan
kebutuhan uterus untuk membesarkan dan memberi makan janin.
Gambaran mukosa vagina yang mengalami kongesti berwarna
hitam kebiruan tersebut disebut tanda Chadwick.
f. Perubahan pada tungkai
Timbul varises pada sebelah atau kedua belah tungkai. Pada
hamil tua, sering kali terjadi edema pada salah satu tungkai. Edema
terjadi karena tekanan uterus yang membesar pada vena vena
femoralis sebelah kanan atau kiri.
g. Perubahan sikap tubuh
Sikap tubuh ibu menjadi lordosis karena perut yang membesar.
Perubahan yang tidak dapat dilihat:
a)
b)
c)
membesar
6) Perubahan pada tulang
Keadaan tulang pada kehamilan juga mengalami perubahan,
bentuk tulang belakang menyesuaikan diri dengan keseimbangan
badan karena uterus membesar. Oleh karena itu, pada kehamilan
lebih dari enam bulan, sikap tubuh ibu tampak menjadi lordosis
7) Perubahan pada alat kelamin dalam
Perubahan pada alat kelamin dalam sudah pasti terjadi karena
lat kelamin dalam merupakan alat reproduksi.
4. Standar Asuhan
Pada kehamilan ibu disarankan untuk melakukan pemeriksaan
kehamilan agar mengetahui pertumbuhan dan perkembangan ibu
dan janin selama kehamilan. Kemampuan dasar seorang bidan
adalah mengidentifikasi ibu hamil, memberikan pelayanan
antenatal berkualitas, deteksi dini komplikasi kehamilan dan
memastikan bahwa persalinan dilakukan dilingkungan yang aman
dengan pertolongan bidan atau tenaga kesehatan. Asuhan antenatal
yang baik sangat penting untuk hasil kehamilan yang baik karena
sebagian besar dar kematian ibu bisa dihindarkan melalui asuhan
antenatal, intranatal dan postnatal yang bermutu tinggi. (Megasari,
dkk 2015)
Menurut Kemenkes RI (2013) Untuk mengetahui risiko
komplikasi pada kehamilan dan persalinan, ibu dianjurkan untuk
melakukan kunjungann antenatal komprehensif yang berkualitas
minimal 4 kali, termasuk minimal 1 kali kunjungan diantas
suami/pasangan atau anggota keluarga, sebagai berikut:
Tabel 2.1
10
.
Trimester
Jumlah Kunjungan
Minimal
Waktu kunjungan
yang dianjurkan
1x
Sebelum minggu ke 16
II
1x
III
2x
11
12
13
seorang
kemampuannya
ayah
adalah
mempunyai
timbulnya
keturunan
kebanggan
bercampur
atas
dengan
nilai-nilai
penting
dalam
keluarga
untuk
14
Memberikan
dukungan
dalam
bentuk
perhatian,
pengertian, kasih sayang pada wanita dari ibu, terutama dari suami,
anak jika sudah punya anak dan keluarga-keluarga lainnya serta
kerabatnya untuk membantu ketenangan jiwa ibu hamil (Megasari,
2015).
c. Dukungan tenaga kesehatan
Memberikan pendidikan, pengetahuan dari awal kehamilan sampai
akhir kehamilan tentang kecemasan dan ketakutan sering
dipengaruhi
oleh
cerita-cerita
yang
menakutkan
mengenai
kehamilan berbentuk konseling, penyuluhan, dan pelayananpelayanan kesehatan lainnya. Menganjurkan ibu latihanlatihan
fisik seperti senam hamil untuk memperkuat otot-otot dasar
panggul, melatih pernafasan, teknik mengejan yang baik, dan
latihan-latihan relaksasi, serta adaptasi pada lingkungan tempat
bersalin
dengan
memperkenalkan
ruang
bersalin,
alat-alat
15
1. Pengertian
Anemia adalah kondisi dimana berkurangnya sel darah merah
(eritrosit) dalam sirkulasi darah atau masa hemoglobin
sehingga
tidak
mampu
memenuhi
fungsi-fungsinya
2. Patofisiologi
Selama kehamilan kebutuhan tubuh akan zat besi
meningkat sekitar 800-1000 mg untuk mencukupi kebutuhan
seperti itu terjadi peningkatan sel darah merah membutuhkan
300-400 mg zat besi dan mencapai puncak pada usia kehamilan
32 minggu, janin membutuhkan zat besi sekitar 100-200 mg
dan sekitar 190 mg terbuang selama melahirkan. Dengan
demikian jika cadangan zat besi sebelum kehamilan berkurang
maka pada saat hamil pasien dengan mudah mengalami
kekurangan zat besi (Riswan, 2003).
Gangguan percernaan dan absorbs
zat
besi
bisa
16
sebagian
anemia
pada
ibu
hamil
disebabkan
makanan
yang
kurang
memadai,
gangguan
17
disebabkan
kerusakan
primer
sistem
sel
18
dan
sari-sari
makanan
yang
dibawa
melalui
19
mencukupi
untuk
kontraksi
uterus
sehingga
Abortus
Terjadi kematian intrauterin
Persalinan prematuritas tinggi
Berat Badan Lahir Rendah
Kelahiran dengan anemia
Dapat terjadi cacat bawaan
Bayi mudah mendapat infeksi sampai kematian perinatal
Inteligensia rendah
20
8. Penatalaksanaan Anemia
Menurut Proverawati, 2011 dan Tarwoto dan Wasnindar (2007)
penatalaksanaan anemia dilakukan dengan cara:
a. Melakukan anamnesa apakah ibu sudah benar cara
mengkonsumsi tablet Fe
b. Menganjurkan ibu agar mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi baik yang berasal dari
tumbuhan
tersebut
membentuk
kerangka
lengkap
yang
dapat
21
riwayat
haid,
riwayat
utama,
riwayat
obsetrik,
riwayat
atau
pemeriksaan
fisik,
pemeriksaan
Leopold,
Leopold II
Leopold III
22
dan
melakukan
rujukan.
Misalnya
melakukan
diperlukan
23
tidur
malam minimal 6-7 jam dan tidur siang 1 jam jika sempat.
e. Menjelaskan kepada ibu tentang tanda-tanda bahaya kehamilan
yaitu pandangan mata menjadi kabur, sakit kepala yang sangat
dan tidak bisa hilang jika di istirahatkan, nyeri pada ulu hati,
merasakan pergerakan janin berkurang, terdapat oedema pada
wajah, tangan, dan kaki, perdarahan pervaginam.
g. Langkah VII (evaluasi)
Merupakan tahap terakhir dalam manejemen kebidanan yakni
dengan melakukan evaluasi dari perencanaan maupun pelaksanaan
yang dilakukan bidan. Evaluasi sebagai bagian dari proses yang
dilakukan terus menerus untuk meningkatkan pelayanan secara
komprehensif dan selalu berubah sesuai dengan kondisi atau
kebutuhan klien.
2. SOAP
Menurut Megasari dkk, 2015 SOAP adalah cara mencatat
informasi tentang pasien yang berhubungan dengan masalah pasien
yang terdapat pada catatan kebidanan. Konsep SOAP adalah
sebagai berikut.
S
: Catatan yang berhubungan dengan masalah dari sudut
pandang pasien. Ekspresi pasien mengenai kekhawatiran dan
keluhannya dicatat sebagai kutipan langsung atau ringkasan yang
24
kondisi
mempertahankan
pasien
sebaik
kesejahteraannya.
mungkin
Proses
atau
menjaga/
ini
termasuk