TINJAUAN PUSTAKA
2.1
menurut
WHO,
kelompok yaitu:
1. Usia pertengahan (Middle Age)
2. Lansia (Elderly)
: 60-74 tahun
: 75-90 tahun
menuanya
organ
tubuh.
Sedangkan faktor
faktor
kebiasaan
risiko
merokok,
antara
penyakit
lain
riwayat
yang
keluarga,
diderita
etnis,
sebelumnya,
fisiologis
yang
terjadi
pada
kelemahan
organ,
kemunduran
fisik,
timbulnya
berbagai
macam
penyakit
degeneratif.
Hal
ini
akan
terhadap
kemunduran
fisiknya
(Disenggagement
ketidakberdayan,
perasaan
tidak
beguna,
kenyataan
usia
ini
lanjut
mempertemukan
para
perlu
yang
anggotannya
dibentuk
kelompok-
memiliki
kegiatan
agar
kontak
sosial
berlangsung.
2.3
psikis
dan
sekelilingnya.
3.
Kebutuhan
yaitu
kebutuhan
mendapatkan
sosial,
yaitu
untuk
perhatian
dihargai,
lebih
kebutuhan
dari
untuk
tambahan
ketrampilan,UEP
(Usaha
Ekonomi
lansia
tidak
diisi
dengan
biasanya
sangat
dipengaruhi
keluarga,
meninggal
tetapi
kehidupan
jika pasangan
segerabangkit dari
kedukaannya.
Tipe Kepribadian Bermusuhan (Hostility personality), pada
tipe ini setelah
puas
memasuki
lansia
dengankehidupannya,
kadang-kadang
tetap
banyak
tidakdiperhitungkan
merasa
keinginan
secara
tidak
yang
seksama
perasaan
tersisihkan,
diri,
ketergantungan,
keterlantaran
yang
menyatakan
dirinya
kesepian
yang
menghadirkan
banyak.
lingkungan
kedudukan
atau
aktif
atau
dalam
berbagai
berhubungan
Hilangnya perhatian
sosial
atau
yang
perannya
keguncangan.
Masalah
dan
terkait
dapat
ini
kegiatan
dengan
dukungan
yang
orang
dari
dengan hilangnya
menimbulkan
terkait
dengan
konflik
sikap
sesepuh
seorang
lansia
produktif),
sehingga
masih
lebih
kurang
aktif
jauh
bisa menerima
dalam
dinyatakan
berbagai
bila
kegiatan
bahwa
penyebab
Ditinggalkan
oleh
semua
anaknya
karena
masing-
Berhenti
dari
pekerjaan
(pensiun
sehingga
kontak
Mundurnya
dari
berbagai
kegiatan
(akibatnya
Ditinggalkan
oleh
orang
yang
dicintai:
pasangan
kondisi
sosial
ekonomi
sebagaI
akibat
pensiun
laku
sesuai
dengan
yang mengalinasi
tuntutan
mereka,
dan
opini
walaupun
Depresi
adalah
suatu
bentuk
gangguan
emosi
yang
yang
ketiadaan
asa.
ditandai
dengan
kemurungan,
kelesuan,
Untuk
menanyakan
menduga
adakah
seseorang
perubahan
depresi
adalah
perasaan,
perubahan
dengan
orang
lain;
tidak
puas
dalam
keluarga
atau
teman
seperti
biasanya;
keluhan
fisik
lainnya
seperti:
insomnia,
kehilangan
kepala.
Depresi merupakan kondisi yang mudah membuat lanjut usia
putus asa, kenyataan yang menyedihkan karena kehidupan
kelihatan suram dan diliputi
banyak
tantangan. Lansia
10
dua
kali,
berisiko
jantung
empat
mengalami
tersebut,
kali
mengalami
kematian
akibat
jugaberisiko meningkatkan
11
DAFTAR PERTANYAAN
1. Tanggal berapakah hari ini?
(bulan, tahun)
PENILAIAN
0 2 kesalahan = baik
3 4 kesalahan = ganggua
intelek ringan
5 7 kesalahan = ganggua
intelek sedang
ah
8 10 kesalahan = gangg
uan
intelek berat
ggal,
ta?
i di
belum
atas
da?
10. Hitung mundur 3-3, mulai d
ari
Tabel 2.
12
dalam
bayang-bayang
kebesaran
masa
kecerdasannya,
Dalam
pada
kasus-kasus
tertentu,
hati
yang
lapang.
dimana seseorang
13
satu-satunya penopang
hidup
keluarga,
resiko
2.5
bagi para
lanjut
kesehatan
merupakan
kemudahan
pelayanan
sebagai
bentuk
santun
lanjut
usia
adalah:
puskesmas
yang
15
keringanan/penghapusan
bagi
lanjut
usia
dari
biaya
keluarga
pelayanan
miskin/tidak
hidup
ataupun
bagi
16
sesuai
ketentuan
yang
berlaku.
Untuk
5. Melakukan
pelayanan
secara
pro
aktif
untuk
dapat
unit
kesehatan
terdepan
masyarakat,
dalam
maka
melakukan
dalam
pembinaan
pembinaan
dan
17
pelayanan
kesehatan
kepada
lanjut
usia,
tidak
saja
ke
puskemas,
teteapi
juga
membentuk,
terkait
Pembinaan
di
kecamatan
kesehatan
usia
dengan
lanjut
asa
kemitraan.
khususnnya
dalam
1. Perencanaan
Pengumpulan data dasar melalui pendataan sasaran
2. Pelaksanaan
masyarakat sekitarnya
Preventif: deteksi dini dan pemantauan kesehatan lanjut
Untuk
kegiatan
diluar
gedung,
sebagai
bentuk
pelayanan
kesehatan
di
kelompok
lanjut
usia
(posyandu lansia).
2.6
19
sosial
yang
peduli
terhadap
pembinaan
Pendanaan/Donatur tersendiri
2.6.3 Pelayanan Kesehatan di Posyandu Lansia
Pelayanan kesehatan di Posyandu Lansia meliputi pemeriksaan
kesehatan fisik dan mental emosional. Kartu Menuju Sehat
(KMS) Lansia sebagai alat pencatat dan pemantau untuk
mengetahui lebih awal penyakit yang diderita (deteksi dini)
atau ancaman masalah kesehatan yang dihadapi dan mencatat
perkembangannya
dalam
Buku
Pedoman
Pemeliharaan
berjalan,
mandi,
berpakaian,
naik
turun
21
yang
tidak
datang,
dalam
rangka
kegiatan
22
Tahap
kedua:
pencatatan
kegiatan
sehari-hari
yang
sehat,
serta
sebagai
pusat
pengembangan
dan
yang
baik
dan
berkesinambungan
dengan
(Helath
Approach)
2. Pembinaan progam kesehatan lanjut usia terutama ditujukan
pada upaya peningkatan kesehatan dan kemampuan untuk
23
bagian
pelayanan
rujukannya
4. Pembinaan
dai
kesehatan
kesehatan
upaya
di
kesehatan
tingkat
lanjut
usia
usia
dilaksanakan
keluarga
pelayanan
melalui
dasar
dilaksanakan
dan
melalui
kesehatan
usia
bersama-sama
lanjut
dengan
dilaksanakan
upaya
secara
kuratif
dan
rehabilitatif.
7. Peningkatan peran serta aktif masyarakat termasuk swasta
dan partisipasi lanjut usia sendiri diarahkan dan dilakukan
atas dasar kekeluargaan dan kegotongroyongan serta dibina
oleh pemerintah pada semua tingkat adminstrasi.
8. Partisipasi aktif masyarakat diharapkan seperti pendataan,
pemanfaatan pelayana, pengenalan, pengenaan dini masalah
kesehatan pada lanjut usia, pengaturan transportasi dan
pendanaan bagi rujukan yang diperlukan.
9. Pelayanan kesehatan lanjut usia dilaksanakan
dengan
24
langsung,
dengan
menyelenggarakan
paket
umur
Sasaran
tidak
langsung,
pembinaan
melalui
upaya
penyuluhan (KIE)
2) Preventif
Meliputi Pemeriksaan dini dan pemeliharaan kesehatan
berkala.
3) Kuratif
Pengobatan terhadap lanjut usia, termasuk rujukan ke rumah
sakit
4) Rehabilitatif
Merupakan upaya
untuk
mengembalikan
semaksimal
evaluasi.
Upaya
ini
melibatkan
partisipasi
25
III. PEMBAHASAN
Puskesmas Rawat Inap Panjang merupakan puskesmas santun lanjut usia karena
melakukan pelayanan kepada lanjut usia yang mengutamakan aspek promotif dan
preventif disamping aspek kuratif dan rehabilitatif, secara pro aktif baik dan sopan
serta memberikan kemudahan dan dukungan bagi lanjut usia.
Puskesmas Rawat Inap Panjang memiliki data pasien usia lanjut usia melalui
pengumpulan data dasar melalui pendataan sasaran lanjut usia dan melakukan
pemetaan. Untuk aspek promotif, dilakukan penyuluhan kepada lanjut usia, keluarga
atau masyarakat sekitarnya. Untuk aspek preventif dilakukan deteksi dini dan
pemantauan kesehatan lanjut usia dengan menggunakan berkas keluarga. Lalu untuk
aspek kuratif dilakukan pengobatan dan perawatan bagi lanjut usia yang sakit. Bila
dibutuhkan penanganan dengan fasilitas yang lebih lengkap, dilakukan rujukan
kerumah sakit. Setelah itu dilakukan monitoring dan evaluasi melalui pencatatan dan
pelaporan atau pengamatan langsung.
Untuk kegiatan diluar gedung, dilaksanakan posyandu lansia, 1 bulan sekali di setiap
desa. Di puskesmas panjang sendiri memiiliki 8 posyandu lansia yaitu daerah panjang
utara, panjang selatan, karang maritim, srengsem, pidada, ketapang, kuela ketapang
dan way lunik.
Jenis pelayan kesehatan yang dapat diberikan kepada lanjut usia di puskesmas
Panjang berupa :
Senam lansia dilakukan sebelum memulai pemeriksaan posyandu
Pemeriksaan fisik (tanda-tanda vital, head to toe)
26
Pemeriksaan status gizi yaitu pemeriksaan tinggi badan dan berat badan
Pemeriksaan laboratorium (hb, gula darah, kolestrol, asam urat)
Pengobatan
Penyuluhan.
Setiap dilaksanakan program posyandu lansia ini antusiasme masyarakat cukup baik,
hampir disetiap kesempatan selalu ramai. Posyandu lansia panjang selatan, karang
maritim dan srengsem adalah yang paling ramai. Menurut ketua program posyandu
lansia tidak ada kendala dalam pelaksanaan posyandu lansia ini.
27