Anda di halaman 1dari 49

LOGO

LOGO

ACUTE
LEUKEMIAS

ACUTE LEUKEMIAS

LOGO

Leukemia adalah malignansi pada darah yang bersifat


heterogen dan disebabkan karena proliferasi tidak
normal dari pembentukan sel darah pada sumsum tulang
sel leukemia muda yang berproliferasi (blast)
mengganggu pematangan dari sel normal pada sumsum
tulang belakang
Proliferasi dari sel leukemia yang belum matang /
immature (blast) yang sangat banyak menghambat
pematangan pada sel-sel normal di sumsum tulang
Mengakibatkan :
anemia
Neutropenia
trombositopenia

KLASIFIKASI

Leukemia
leukemia
leukemia
leukemia

Akut ???
Kronis ???

Limfoblastik akut
limfoblastik kronis
myeloid akut
myeloid kronis

LOGO

EPIDEMIOLOGI

LOGO

2005,,,
Sekitar 15930 kasus terhadap leukema akut
11960 adalah AML
3970 adalah ALL
Estimasi 10490 kematian per tahun
2% adalah kasus kematian karna Leukemia akut
Pembunuh nomor 1 bagi penderita kanker usia <35 tahun
Lebih umum melanda pria daripada wanita
Berdasarkan rata-rata melanda usia lebih muda dari 15
tahun
Dari 9200 penderita kanker di USA
2200 adalah pengidap Leukemia akut

ETIOLOGI
Faktor yang memungkinkan :
genetik
lingkungan
faktor sosial ekonomi
racun
kondisi immunologik
virus

LOGO

LOGO

PATOFISIOLOGI

LOGO

LOGO

Ada dua ciri umum pada Leukemia akut :


peningkatan dari sel leukemia tunggal yang meluas
dan diperoleh dari mutasi tambahan hingga mencapai
puncak dari populasi monoklonal dari sel leukemia
Kegagalan dari pemeliharaan keseimbangan
proliferasi dan difrensiasi sehingga sel itu sendiri
tidak mengenali tingkatan pembelahan yang tepat
Sel kemudian menjadi tidak terkontrol pembelahannya
Proliferasi, dierensiasi dan apoptosis dibawah
kontrol, sehingga leukemia hadir saat keseimbangan
tersebut berubah

Tipe dari perubahan genetik yang


memungkinkan :

LOGO

aktifasi dari protoonkogen, sehingga


membentuk onkogen dan memproduksi protein
yang memberikan sinyal dalam peningkatan
proliferasi
kehilangan sinyal dari diferensisasi
sel darah
kehilangan sinyal dari tumor suppresor
gen dalam mempertahankan proliferasi
normal
Kehilangan apoptosis

KLASIFIKASI LEUKEMIA

LOGO

LOGO

LOGO

PRESENTASI KLINIK

LOGO

Presentasi klinik, lab dan evaluasi


patofisiologis dibutuhkan untuk menentukan
diagnosa dari leukemia
Tes yang dibutuhkan :
biopsi dari sumsum tulang
Aspirate
Penanda sitokimia dapat membantu untuk
penentuan jika Leukemia adalah keturunan
myeloid dan limphoid

LOGO

FAKTOR PROGNOSIS

LOGO

Banyak keberadaan diagnosa dan lab


berhubungan dengan respon pengobatan yang
bergantung pada :
kecepatan CR
Durasi dan remisi
long-term survival
Identifikasi dari faktor resiko
menyebabkan tenaga kesehatan lebih
mengerti tentang penyakit dan pengobatan
terbaik

ACUTE LYMPHOBLASTIC LEUKEMIA

LOGO

Faktor resiko yang berhubungan dengan prognosis :

Pasien dewasa memiliki prognosis yang lebih buruk daripada


anak-anak

ACUTE MYELOID LEUKEMIA

LOGO

Faktor terpenting dari LMA adalah UMUR


Dimana pasien muda lebih mudah untuk
mencapai CR daripada pasien dewasa (> 60
thn)

TUJUAN TERAPI

LOGO

Jangka pendek :
mencapai tujuan penyembuhan secara komplit
remisi dari hematologist
Remisi dianggap komplit :
ketiadaan presentasi klinis dan bukti dari sumsum tulang dari
leukemia
normal cellularity >20% dengan blast <5%
pengadaan hematopoiesis normal
neutrofil >1500/mm3
platelet >100.000/mm3
Kebanyakan pasien akan meninggal karena LA dalam 6 tahun pertama
Sementara waktu harapan hidup selama 6 tahun setelah terapi yang
tidak menampakkan gejala kemunculan dianggap SEMBUH

Terapi untuk ALL dibagi menjadi 3 fasa LOGO


:
induksi remisi
terapi konsolidasi
terapi maintanance pemeliharaan)

Semua pasien membutuhkan terapi induksi


untuk mendapatkan CR
Terapi post-remisi dibutuhkan untuk
menentukan terapi pemeliharaan

LOGO

INDUKSI REMISI

LOGO

TUJUAN :
Menginduksi secara tepat pengobatan komplit dan remisi
hematologi
Kecepatan CR 7-%
Pengobatan :
Vincristin, dexametasone atau prednison
Dan asparagine atau pegasparagase
Anak dengan resiko tinggi LA :
Daunorobisisn ditambah dengan 3 penginduksi standar :
Daunorobisin/doxorubisin, vincristine dan prednison
CR = 72-92%

LOGO

PROPILAKSIS SSP

LOGO

Didasarkan pada 2 peninjauan :


agen kemoterapi tidak secara aktif
melintasi barrier pembuluh otak
berdasarkan pada percobaan terhadap LLA
bahwa 50-70% dari pasien LLA dan tanpa
keterlibatan SSP pada pengalaman diagnosa
dengan kecepatan tinggi
Tujuan :
Menghilangkan sel leukemia yang tidak
terdeteksi dari SSP

TERAPI KONSOLIDASI

LOGO

Dimulai setelah CR tercapai dan akan


dilanjutkan pada kemoterapi intensif
Pasien dengan respon lambat terhadap terapi
induksinya beresiko tinggi untuk relaps, butuh
regimen yang mebih baik

TERAPI PEMELIHARAAN
Menyangkut long-term drug ;
meminimalkan pembelahan sel
meningkatkan sistem imun dalam melawan sel leukemia
Meningkatkan apoptosis
Tujuan terapi :
membasmi sisa sel leukemia
Memperpanjang durasi remisi
Biasanya mengandung : merkaptopurin atau metrotexat
Durasi :
dewasa : tidak diketahui pasti
anak : 24-36 bulan (perempuan 2 thn, laki-laki 3 thn)

LOGO

LOGO

Leukimia myeloid
akut

Definisi

LOGO

penyakit keganasan yang


ditandai dengan diferensiasi dan
proliferasi abnormal hematopoetik
yang bersifat sistemik dan secara
malignan melakukan transformasi
sehingga menyebabkan penekanan
dan penggantian komponen
sumsumtulang belakang yang
normal.

LOGO
Epidemiologi
AML merupakan kasus leukemia yang
banyak terjadi pada orang dewasa, dan kasus
ini meningkat pada pasien yang lansia. Untuk
anak biasanya hanya 15-20%. Dengan kemoterapi
dan pengobatan suportif, 65-85% pasien mampu
mencapai CR dan 20-40% memerlukan waktu yang
lama untuk sembuh. Durasi median remisinya
adalah 1-2 tahun. Pada pasien dengan umur >60
thn, persentase mencapai CR lebih lambat (3964%) dan durasi median remisi kurang dari
satu tahun.
Berbeda dengan ALL, terapi efeketif yang
digunakan AML menyebabkan severe dan sering
prolonged myelosuppression, kecuali
tretinoin. Hasilnya pada pasien umur >65 thn
memiliki resiko yang tinggi untuk infeksi
yang serius dan komplikasi pendarahan.

LOGO

Perkembangan kesembuhan AML


pada anak-anak selama 5 thn
meningkat dari 17% tahun 1976
menjadi 50% pada thn 2000.
Pengobatan AML berbeda dengan
ALL, biasanya hanya dalam
bentuk induksi dan terapi postremisi.

Etiologi
1. Radiasi dosis tinggi
2. Pemaparan dengan bahan kimia
tertentu
3. Obat-obatan
4. Kemoterapi
5. Faktor keluarga atau genetik
6. Sindrom down
7. Human T-cell leukimia virus 1
8. Sindrom myelodisplastik

LOGO

Gejala klinis

LOGO

Kelemahan badan dan malaise


Febris : demam ini timbul karena infeksi
bakteri akibat granulositopenia atau
netropenia.
Pendarahan : gusi berdarah, lebam, petechiae,
epitaksis, purpuradan lain-lain.
Penurunan berat badan : diikuti juga dengan
gejala anoreksia akibat malaise atau
kelemahan badan
Nyeri tulang : disebabkan infiltrasi sel-sel
leukemik dalam jaringan tulang atau sendi
yangmengakibatkan terjadi infark tulang

Pengobatan
1.Penurunan remisi
2.Terapi post remisi

LOGO

Penurunan remisi

LOGO

Tujuan dari penurunan remisi untuk AML adalah


untuk menurunkan CR dengan cepat. Dibandingkan
ALL, pasien AML lebih sedikit mencapai CR.
Karena Laju CR berhubungan dengan intensitas
regimen remission induction maka penggunaan
obat diberikan dengan dosis yang seragam karna
dapat menyebabkan severe marrow hipoplasia
(kecuali tretinon).
Salah satu alasan kenapa CR pada AML lebih
rendah daripada pada ALL karena ketidakmampuan
untuk memberikan dosis terapi yang optimal
karena adanya toksisitas pada sumsum.

LOGO

Dengan peningkatan pengobatan


suportif misalnya dengan kemoterapi,
regimen pengobatan yang lebih
intensif dapat menurunkan tingkat
kekambuhan leukemia. Kebanyakan
pasien mencapai CR setelah dua kali
kemoterapi. Pasien yang mendapatkan
terapi tambahan untuk kemoterapi
biasanya mengalami prognosis yang
buruk, walaupun setelah itu remisi
tercapai.

Obat untuk induksi remisi

LOGO

1.Antibiotic antrasiklin
(danorubicin, doxorubicin,
idarubicin)
Mekanisme kerja : dapat mengikat
DNA secara kompleks, sehingga
sintesisnya terhenti.(Tjay, 2007)

LOGO

2. Antracenedion (metoxantrone)
Mekanisme kerja :

LOGO

3. Antimetabolite
Cytarabin
cytarabin
Mekanisme : kerjanya mengganggu
sintesis pirimidin dan digunakan
terutama untuk menimbulkan remisi
leukimia mioblastik akut. (IONI,
2000)

LOGO

Metotreksat
Mekanisme kerja : menghambat
reduksi asam folat menjadi THFA
dengna jalan pengikatan enzim
reduktase.

LOGO

Regimen yang umum :


(7+3) kombinasi daunorubicin yang
diberikan secara iv singkat 45-60mg/m2
per hari selama hari 1-3.
Selanjutnya dengan cytarabin 24 jam
secara infus 100 mg/m2 sehari selama 7
hari.
Laju CR dengan regimen 7+3 biasanya 6080% pada pasien yang lebih muda. Laju
remisi menurun 40-50% pada pasien yang
berumur besar dai 60 thn.

LOGO

Pengobatan yang direkomendasikan olen NCCN :


Pasien umur <60 tahun : kemoterapi dengan cytarabin
dosis tinggi dengan antrasiklin atau antradione
Pasien umur >60 thn : regimen 7+3 konvensional
Pasien gangguan hematologi : alloHSCT
Anak-anak : antrasiklin dan citarabin, bisa juga
thioguanin atau etopsida

LOGO

Setelah terapi induksi,


perkembangan nya harus di
evaluasi.
Pada anak-anak, jika tidak
muncul CR, lakukann tambahan
kemoterapi, dikenal dengan
reinduksi. Dan dilakukan biopsi
sumsum tulang 7-10 hari setelah
kemoterapi.

Terapi post remisi

LOGO

Tujuan : menghilangkan sisa sel leukemia


dan mencegah resistensi obat
Strategi terapi :
1.dosis rendah, prolonged maintanance
therapy
2.kemoterapi intensif pendek-reggimen
tunggal
3.kemoterapi dosis tinggi dgn atau tanpa
radiasi, terapi diikuti dengan alloHSCT

Terapi post remisi

1.Kemoterapi
2.Transplantasi sel stem
hematopoetic allogenic
3.Transplantasi sel stem
hematopoetic autologic

LOGO

Kemoterapi

LOGO

Disebut juga dengan terapi konsolidasi.


Metode ini merupakan bentuk utama terapi
induksi remisi, yang menggunakan bahan kimia
untuk membunuh sel kanker dalam tubuh. Karena
obat kemoterapi menghancurkan banyak sel-sel
darah normal dalam proses pembunuhan sel-sel
leukemia, sehingga pasien harus tinggal di
rumah sakit selama terapi ini. Pengobatan ini
mungkin perlu diulang satu atau lebih dari dua
kali dalam kasus siklus pertama kemoterapi yang
tidak menyebabkan remisi.
Terapi kunci nya adalah sitarabin dosis tinggi.

LOGO

LOGO

Transplantasi sel stem hematopoetic


allogenic

AlloHSCT merupakan pendekatan


yang paling agresif untuk terapi
post remisi dalam pengelolaan
AML.
Banyak kontroversi seputar ini
seperti : Pendekatan pengobatan,
khususnya kesesuaian, waktu,
desain pengobatan, dan pemilihan
donor.

LOGO
Transplantasi sel stem hematopoetic
autologic

LOGO

Thank You !!!

Anda mungkin juga menyukai