Anda di halaman 1dari 19

PENDEKATAN BARU PENANGANAN

BEDAH PADA TRAUMA MEDULLA


SPINALIS AKUT
Sinta Tri Ciptarini (H2A011042)

Ringkasan

Trauma medulla spinalis adalah kejadian yang


berpotensi menyebabkan dampak yang besar.
sampai saat ini, terapi pada studi preklinik sulit
untuk diaplikasikan pada terapi klinis.
Terapi bedah pada trauma medulla spinalis
bertujuan untuk dekompresi medulla spinalis dan
mengembalikan stabilitas vertebra.
Sebagian besar bukti preklinis dan klinis, serta
survey internasional tentang bedah tulang
belakang,mendukung tindakan bedah segera (<24
jam).

Pendahuluan

Pada penelitian National Acute Spinal


Cord Injury Study (NASCIS), semua
terapi farmakologi tidak memberikan
manfaat pada trauma medulla spinalis,
hanya methylprednisolon dosis tinggi
yang memberikan manfaat sedang.
Berkaitan dengan efek samping
penggunaan methylprednisolon dosis
tinggi, beberapa klinisi
mempertimbangkan pemberian
neuroprotektan. Tetapi juga tidak

Terapi bedah memegang peranan penting dalam


kasus cedera tulang belakang dengan atau tanpa
trauma medulla spinallis.
Penanganan bedah pada trauma medulla spinalis,
terdapat 2 tujuan yang berhubungan :
Dekompresi medulla spinalis pada pasien dengan
defisit neurologis dan kompresi medulla spinalis
Mengembalikan columna vertebra dan stabilitas
verterbra untuk mempercepat mobilisasi dan
rehabilitasi pasien

PATOFISIOLOGI
Patologi trauma medulla spinalis :
Trauma primer : trauma kompresif baru yang
menyebabkan laserasi dan atau heamtoma
intermedullar
Trauma sekunder : akibat dari kompresi persisten
sehingga menyebabkan destruksi jaringan.
Proses-proses tersebut terjadi setelah trauma
primer, meliputi radikal bebas, ketidakseimbangan
ion selular, peroksidase sel membran lemak,
pelepasan toksik glutamat, serta gangguan
vaskuler. Sehingga terjadi perluasan dari lesi awal

Bukti Preklinis

Derajat trauma saraf berhubungan


langsung dengan durasi kompresi
medulla spinalis serta waktu antara
trauma dan tindakan dekompresi.

Bukti Klinis

Pada pembedahan segera (< 24 jam)


menghasilkan status neurologis yang
lebih baik daripada pembedahan yang
tertunda (>24 jam).

Tindakan pembedahan < 72 jam


dibandingkan dengan pembedahan > 72
jam tidak memberikan efek yang
berdeba.

Indikasi Tindakan Pembedahan

Kriteria radiologis

Di = anteroposterior (AP) canal diameter at the level of


maximal injury;
Da = AP canal diameter at nearest normal level above level
of injury;
Db = AP diameter at nearest normal level below level of
injury;
di = AP diameter of the cord at the level of maximal injury;
da = AP diameter of cord at nearest normal level above level
of injury;
db = AP diameter ofthe cord at nearest normal level below

CT scan potongan sagital dan MRI T1weighted efektif untuk mengetahui lesi
canalis spinalis (spinal canal
compromise)
MRI T2-weighted efektif untuk
mengetahui kompresi medulla spinalis

Contoh :

Algoritma
Untuk memberikan petunjuk penanganan
pada cedera servikal, subaxial injury
classification (SLIC) memfokuskan pada :
1. morfologi cedera
2. integritas discoligament complex (DLC)
3. defisit neurologik

Skor < 4 : terapi non-operatif


Skor > 4 : terapi operatif
Skor 4 : dengan atau tanpa operatif

Thoracolumbar Injury Classification and


Severity Score (TLICS)

Skor < 4 : terapi non-operatif


Skor > 4 : terapi operatif
Skor 4 : dengan atau tanpa operatif

Pendekatan Operatif

Tindakan operatif secara anterior,


posterior, atau combined tergantung
dari letak lesi

Kasus ilustrasi

Laki-laki 20 th mengalami KLL. Mengalami SCI pada


C7. pada CT-scan cervical 3 dimensi menunjukkan
lesi fleksi dengan dislokasi dan translokasi anterior
pada vertebra C6-C7. MRI menunjukkan kompresi
C6-C7 (53%). Skor SLIC 10. tindakan pembedahan
dilakukan setelah 12 jam setelah terjadi trauma.
Dilakukan corpectomy dengan bonegraft dan fiksasi
postero-lateral.
Setelah 1 th post trauma, dari pemeriksaan MRI
didapatkan alignment cervical normal tanpa
kompresi medulla spinalis atau lesi canalis spinalis.

Kesimpulan

Sangat direkomendasikan untuk


tindakan segera, baik pembedahan
(dekompresi) maupun stabilisasi
vertebra dalam 24 jam setelah terjadi
trauma medulla spinalis

Terima kasih

Anda mungkin juga menyukai