Anda di halaman 1dari 21

PERATURAN MENTERI KEUANGAN

Nomor-72/PMK.03/2010
tentang

TATA CARA PENGEMBALIAN KELEBIHAN PAJAK PERTAMBAHAN NILAI


ATAU PAJAK PERTAMBAHAN NILAI DAN PAJAK PENJUALAN ATAS
BARANG MEWAH

DIREKTORAT JENDERAL PAJAK


2010
MATERI
1. Policy Statement
2. Dasar Hukum
3. Muatan Pasal
4. Tanggal berlaku

2
Ketentuan lama:
Per Dirjen Pajak
Nomor PER - 48/PJ/2008

Ketentuan baru:
PMK 72/PMK.03/2010
1. Policy Statement

Ketentuan lama bahwa untuk meningkatkan pengamanan


penerimaan negara dengan tetap
memperhatikan pelayanan prima kepada
masyarakat Wajib Pajak dan untuk
memberikan kepastian hukum;

Ketentuan baru Untuk memberikan kepastian hukum


mengenai tata cara pengembalian
kelebihan Pajak Masukan baik
pengembalian Pajak di akhir tahun buku
maupun pengembalian Pajak di Masa
Pajak, baik dengan pengembalian
pendahuluan maupun tidak.

4
2. Dasar Hukum

1. Undang-Undang KUP
2. Undang-Undang PPN
3. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009;
4. Pasal 9 ayat (13) Undang‑Undang PPN

5
Pokok-Pokok Pengaturan:
1. Pasal 1: Definisi
2. Pasal 2: Waktu Pengajuan Restitusi
3. Pasal 3: Cara Pengajuan Restitusi
4. Pasal 4: Proses penyelesaian permohonan restitusi
5. Pasal 5: Penerbitan SKPPKP
6. Pasal 6: Penelitian
7. Pasal 7: Jangka waktu penerbitan SKPPKP
8. Pasal 8: Penerbitan SKP
9. Pasal 9: Pemeriksaan setelah pengembalian pendahuluan
10. Pasal 10: Restitusi akibat kompensasi dari Masa Pajak
sebelum PKP menjadi PKP berisiko rendah, PKP kriteria
tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan tertentu
11. Pasal 11: Standar Pemeriksaan
12. Pasal 12: Mulai berlaku
3. Muatan Pasal
Ketentuan lama Waktu Pengajuan Restitusi
Permohonan restitusi dapat diajukan pada setiap masa
pajak
Ketentuan baru 1. Kelebihan Pajak dikompensasikan ke masa pajak
berikutnya;
2. Kelebihan Pajak terdiri dari: PPN atau PPN dan
PPnBM;
3. Permohonan restitusi pada akhir tahun buku;
4. Permohonan restitusi dapat diajukan setiap bulan
hanya untuk PKP-PKP tertentu (Pasal 9 ayat 4b)
slide berikutnya

• Restitusi hanya diakhir tahun agar lebih efisien


• Restitusi bagi PKP tertentu dapat diajukan setiap bulan karena secara
mekanisme PKP tersebut akan selalu mengalami lebih bayar setiap
Masa Pajak.
7
Permohonan pengembalian pada setiap Masa
Pajak dapat diajukan oleh:

1. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena


Pajak Berwujud;
2. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak kepada Pemungut
Pajak Pertambahan Nilai;
3. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan penyerahan Barang Kena
Pajak dan/atau penyerahan Jasa Kena Pajak yang Pajak
Pertambahan Nilainya tidak dipungut;
4. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Barang Kena
Pajak Tidak Berwujud;
5. Pengusaha Kena Pajak yang melakukan ekspor Jasa Kena Pajak;
dan/atau
6. Pengusaha Kena Pajak dalam tahap belum berproduksi
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 ayat (2a) Undang-Undang
PPN.
3. Muatan Pasal
Ketentuan  Cara Pengajuan Permohonan
lama 1. Permohonan diajukan ke KPP tempat PKP dikukuhkan
2. Satu permohonan untuk satu masa pajak
Ketentuan 1. Permohonan diajukan dengan menggunakan: SPT atau surat
baru tersendiri
2. Dalam hal PKP yang mengajukan permohonan restitusi
merupakan PKP berisiko rendah, dan juga berstatus sebagai:
PKP kriteria tertentu , atau
PKP yang memenuhi persyaratan tertentu
maka PKP tersebut diperlakukan sebagai PKP berisiko rendah.
3. Permohonan diajukan ke KPP tempat PKP dikukuhkan
4. Satu permohonan untuk satu masa pajak

• Untuk memberikan kepastian hukum mengenai cara pengajuan;


• Untuk memberikan kepastian hukum mengenai status PKP bagi PKP yang memenuhi lebih
dari satu status PKP.

9
3. Muatan Pasal
Ketentuan  Proses penyelesaian
lama 1. Bagi PKP kriteria tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan
tertentu permohonan diproses melalui penelitian.
2. Bagi selain PKP tersebut diatas, permohonan diproses melalui
pemeriksaan

Ketentuan 1. Bagi PKP berisiko rendah, PKP kriteria tertentu, PKP yang
baru memenuhi persyaratan tertentu permohonan diproses melalui
penelitian.
2. Bagi selain PKP tersebut diatas, permohonan diproses melalui
pemeriksaan

• Pada dasarnya tidak ada perubahan cara penyelesaian


• Sekarang terdapat PKP berisiko rendah

10
3. Muatan Pasal
Ketentuan Cara Penelitian
lama Penelitian hanya untuk PKP Kriteria tertentu dan PKP yang
memenuhi Persyaratan tertentu
Ketentuan Penelitian dilakukan dengan ketentuan:
1. Bagi PKP kriteria tertentu, penelitian dilakukan berdasarkan
baru
ketentuan Pasal 17C UU KUP
2. Bagi PKP yang memenuhi persyaratan tertentu, penelitian
dilakukan berdasarkan Pasal 17D UU KUP;
3. Pengusaha Kena Pajak berisiko rendah, penelitian dilakukan
terhadap:
4. kebenaran pemenuhan ketentuan Pasal 9 ayat (4b) huruf a, huruf b,
huruf c, huruf d, dan huruf e Undang-Undang PPN;
5. kelengkapan Surat Pemberitahuan dan lampiran-lampirannya;
6. kebenaran penulisan dan penghitungan pajak; dan
7. kebenaran pembayaran pajak yang telah dilakukan oleh Wajib Pajak

• Memberikan kepastian hukum mengenai cara penelitian


• Mengatur tata cara penelitian untuk restitusi bagi PKP Berisiko Rendah sebagaimana
dimaksud dalam pasal 9 ayat (4c) UU PPN
11
3. Muatan Pasal
Ketentuan  Jangka Waktu Penerbitan Surat Keputusan Pengembalian Pendahuluan
lama Kelebihan Pajak`(SKPPKP)
1. Paling lama 1 bulan sejak saat diterimanya permohonan dari PKP kriteria
tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan tertentu, SKPPKP harus diterbitkan;
2. Apabila dalam jangka waktu tersebut diatas, SKPPKP tidak diterbitkan, maka
permohonan dianggap dikabulkan dan dalam jangka waktu 1 bulan sejak batas
waktu tersebut berakhir, SKPPKP harus diterbitkan.

Ketentuan 1. Paling lama 1 bulan sejak saat diterimanya permohonan dari PKP berisiko
baru rendah, PKP kriteria tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan tertentu,
SKPPKP harus diterbitkan;
2. Apabila dalam jangka waktu 1 bulan tidak diterbitkan SKPPKP, permohonan
dianggap dikabulkan dan SKPPKP harus diterbitkan paling lama 7 (tujuh) hari
sejak batas waktu satu bulan diatas berakhir.
3. Dalam hal SKPPKP bagi PKP berisiko rendah tidak diterbitkan karena tidak
memenuhi ketentuan pasal 7 ayat (3), maka PKP diberitahu secara tertulis dan
permohonan diproses sesuai pasal 17B UU KUP – mekanisme normal, 12
bulan.

Mempercepat penyelesaian permohonan dalam hal SKPPKP tidak diterbitkan dalam waktu yang
ditentukan

12
3. Muatan Pasal
Ketentuan  Jangka Waktu Penerbitan SKP
lama Paling lama 12 bulan sejak permohonan diterima dari selain PKP kriteria
tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan tertentu, Dirjen Pajak harus
menerbitkan SKP.

Ketentuan Paling lama 12 bulan sejak permohonan diterima dari selain PKP berisiko
rendah, PKP kriteria tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan tertentu,
baru Dirjen Pajak harus menerbitkan SKP.

Terdapat tambahan status PKP yaitu PKP Berisiko Rendah

13
3. Muatan Pasal
Ketentuan  Pemeriksaan Setelah Pengembalian Pendahuluan
lama 1. Dirjen Pajak setelah melakukan pengembalian pendahuluan, dapat
melakukan pemeriksaan kepada PKP Tertentu dan menerbitkan SKP;
2. Dalam hal diterbitkan SKPKB, PKP tertentu wajib membayar jumlah
kekurangan Pajak ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan
sebesar 100% dari jumlah kekurangan pembayaran Pajak.

Ketentuan 1. Direktur Jenderal Pajak setelah melakukan pengembalian pendahuluan


kelebihan Pajak, dapat melakukan pemeriksaan kepada PKP berisiko
baru rendah, PKP kriteria tertentu, PKP yang memenuhi persyaratan tertentu.
2. Dalam hal diterbitkan SKPKB, bagi PKP kriteria tertentu atau PKP yang
memenuhi persyaratan tertentu wajib membayar jumlah kekurangan Pajak
ditambah dengan sanksi administrasi berupa kenaikan sebesar 100% dari
jumlah kekurangan pembayaran Pajak.
3. Dalam hal diterbitkan SKPKB, bagi PKP Berisiko Rendah wajib membayar
jumlah kekurangan Pajak ditambah dengan sanksi administrasi berupa
bunga sebesar 2% (dua persen) per bulan paling lama 24 bulan dari jumlah
kekurangan pembayaran Pajak.

Bagi PKP Berisiko Rendah, atas penerbitan SKPKB dikenai sanksi bunga sesuai Pasal 13 (2) UU KUP
sebesar 2% per bulan dari jumlah kekurangan Pajak agar PKP yang bersangkutan memanfaatkan
kemudahan tersebut.
14
3. Muatan Pasal
Ketentuan Restitusi akibat kompensasi dari Masa Pajak sebelum PKP
lama menjadi PKP berisiko rendah, PKP kriteria tertentu, PKP
yang memenuhi persyaratan tertentu

Pada dasarnya tidak ada perubahan dengan ketentuan baru, hanya di


ketentuan baru terdapat tambahan PKP Berisiko Rendah.

Ketentuan Dalam hal permohonan pengembalian kelebihan Pajak yang disampaikan


oleh PKP berisiko rendah, PKP kriteria tertentu, PKP yang memenuhi
baru persyaratan tertentu meliputi kelebihan pembayaran akibat kompensasi
Masa Pajak sebelum PKP menjadi PKP Tertentu, Dirjen Pajak wajib
melakukan pemeriksaan Pajak atas SPT Masa PPN yang menyatakan
kelebihan pembayaran yang dikompensasikan tersebut.

15
3. Muatan Pasal
Ketentuan  Standar Pemeriksaan
Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (5), Pasal 6 ayat
lama (1), Pasal 7 ayat (1), Pasal 9, dan Pasal 10 ayat (1), dilakukan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku di bidang pemeriksaan.

Ketentuan Pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, dan Pasal


10 dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
baru

Lebih tepat kalau dengan menggunakan frasa peraturan perundang-undangan

16
4. Tanggal berlaku
Peraturan Menteri Keuangan ini mulai berlaku
pada tanggal 01 April 2010

17
TERIMA KASIH

18
PKP Kriteria Tertentu
Yang dimaksud dengan WP Kriteria Tertentu :

a.tepat waktu dalam menyampaikan Surat Pemberitahuan;


b.tidak mempunyai tunggakan pajak untuk semua jenis pajak, kecuali tunggakan
pajak yang telah memperoleh izin untuk mengangsur atau menunda pembayaran
pajak;
c.Laporan Keuangan diaudit oleh Akuntan Publik atau lembaga pengawasan
keuangan pemerintah dengan pendapat Wajar Tanpa Pengecualian selama 3 (tiga)
tahun berturut-turut; dan
d.tidak pernah dipidana karena melakukan tindak pidana di bidang perpajakan
berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap
dalam jangka waktu 5 (lima) tahun terakhir.

Pasal 17C UU KUP

19
PKP Persyaratan Tertentu
Yang dimaksud dengan PKP yang memenuhi persyaratan tertentu :

Pengusaha Kena Pajak yang menyampaikan Surat Pemberitahuan Masa Pajak


Pertambahan Nilai dengan jumlah penyerahan dan jumlah lebih bayar sampai
dengan jumlah tertentu. (jumlah penyerahan menurut Surat Pemberitahuan Masa
Pajak Pertambahan Nilai untuk suatu Masa Pajak paling banyak Rp 400.000.000,00
(empat ratus juta rupiah); dan jumlah lebih bayar menurut Surat Pemberitahuan
Masa Pajak Pertambahan Nilai paling banyak Rp 28.000.000,00 (dua puluh delapan
juta rupiah)).

Pasal 17D UU KUP


PMK 193/PMK.03/2007 stdd PMK 54/PMK.03/2009

20
Pasal 7 ayat (3) PMK-72/2010

SKPPKP tidak diterbitkan apabila:


a. hasil penelitian menyatakan PKP tidak
memenuhi ketentuan Pasal 9 ayat (4b)
huruf a, huruf b, huruf c, huruf d, dan
huruf e UU PPN;
b. hasil penelitian menyatakan tidak lebih
bayar;
c. lampiran Surat Pemberitahuan tidak
lengkap; dan / atau
d. pembayaran pajak tidak benar.

Anda mungkin juga menyukai