DAUN
Oleh: Ruth May
Objek studi Morfologi Tumbuhan :
1. Daun (Folium)
* Tropophyta (tumb. meranggas), gugur daun pada msm kemarau & menjelang
musim hujan membentuk tunas. Contoh : Jati (Tectona grandis), kedondong
(Spondias dulcis Fors.), kapok randu (Ceiba petandra Gaernt.), pohon para (Hevea
brasiliensis Muell.)
Tumbuhan yang mempunyai daun dengan kehilangan 3. Daun duduk (sessilis); hanya terdiri atas helaian
1 atau 2 bagian dari 3 bagian pokok (daun tidak daun saja.
lengkap). - pangkal yg lebar sehingga melingkari batang /
memeluk batang disebut daun memeluk
Macam daun tidak lengkap : batang (amplexi caulis)
1. Daun bertangkai; hanya terdiri atas tangkai dan Contoh : tempuyung (Sonchus oleraceus L.)
helaian daun. 4. Helaian daun semu atau palsu (filodia), dg tangkai
Contoh : nangka (Artocarpus integra Merr.), yg pipih seperti helaian daun
mangga (mangifera indica L.) Contoh : Acacia (Acacia auriculiformis A. Cunn)
2. Daun berupih atau daun berpelepah; hanya terdiri asal Australia.
atas upih dan helaian daun.
Contoh : padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays)
Alat tambahan / pelengkap daun :
3. lidah-lidah (ligula), selaput kecil terdapat pada batas pelepah & helaian
daun (pada rumputan).
Fungsi : mencegah aliran air ke ketiak antara batang dg pelepah daun
(mencegah pembusukan)
Upih Daun
atau Pelepah
Daun (vagina)
Merupakan bagian daun yang melekat / memeluk batang
Umumnya didapati pada tumb. Monocotyledoneae
Contoh suku rumputan (Gramineae), empon-empon
(Zingiberaceae), pisang (Musa sapientum L.), palma (Palmae)
Tangkai
Daun Bagian yang mendukung helaian daun
(Petiolus) Menempatkan helaian daun sehingga mendapat cahaya matahari
secara maksimal
Memiliki bentuk & ukuran berbeda-beda
Bentuk umum : silinder dengan sisi atas agak pipih, menebal di pangkal
Bentuk lain : bulat & berongga (pepaya), pipih dg tepi lebar (jeruk),
bersegi & setengah
lingkaran, menebal di pangkal & ujung (tumb. kupu-kupu)
Permukaannya : kerutan-kerutan, sisik,rambut, lentisel.
Helaian Daun (Lamina)
Memiliki bentuk, ukuran & warna yang beraneka ragam (divisi Plantae)
berbeda pada ukuran dan warnanya (spesies sama)
kecuali pd Lobak (Ropanus sativus L.) :
- daun dekat tanah ukuran lebih lebar dengan bentuk lain dibanding yang jauh
dengan tanah
Pada (Artocarpus elastica Reinw.) dan nangka (Artocarpus integra Merr.)
- daun muda tepinya bertoreh, daun dewasa bertepi rata.
• Tanaman yang bentuk daun berbeda & terletak pada cabang berbeda :
heterofili
• Dlm satu cabang terdpt dua macam bentuk daun : anisofili
Sifat-sifat daun :
1. Bangun / bentuk daun (Circumscriptio)
> menyamakan dengan bentuk benda-benda lain (bangun tombak, anak panah,
perisai)
> tdk terpengaruh dengan adanya toreh/lekuk pada tepi daun
> bila toreh tepi daun sangat dalam (bangun asli tak tampak), bangun daun
ditentukan menurut dangkal / dlm toreh dikombinasi dengan susunan tulang
daun.
a. ovatus
b. triangularis
c. deltoideus
d. rhomboideus
c. Bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun
d. Tidak ada bagian terlebar / dari pangkal sampai ujung helaian daun
hampir sama lebar
- bangun garis (linearis), penampang melintang pipih & daun amat panjang
contoh : rumput-rumputan (Gramineae)
- bangun pita (ligulatus), serupa bangun garis tetapi lebih panjang
contoh : jagung (Zea mays L.)
- bangun pedang (ensiformis), serupa bangun garis tapi tebal dibagian tengah & tipis di kedua tepi
contoh : nenas sebrang (Agave sisalana Perr.)
- bangun paku / dabus (subulatus), bentuk hampir silinder dg ujung runcing
contoh : daun Araucaria cunninghamii Ait.)
- bentuk jarum (acerosus), seperti bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang
contoh : daun Pinus merkusii Jungh.)
2. UJUNG DAUN (Apex folii)
a. Runcing (acutus), kanan kiri ibu tulang daun sedikit demi sedikit menuju ke atas,
puncak daun membentuk sudut lancip (< 900). Dijumpai pada daun dengan bangun:
bulat memanjang,lanset, segitiga, delta, belah ketupat.
contoh : ujung daun oleander
b. Meruncing (acuminatus), seperti ujung runcing dengan titik pertemuan kedua
tepi daun jauh lebih tinggi, sempit memanjang dan runcing.
contoh : ujung daun sirsat
c. Tumpul (obtusus), ujung daun yang terbentuk > 900, sering dijumpai pada daun
bulat telur atau bangun sudip
contoh : ujung daun sawo kecik (Munilkara kauki Dub.)
d. Membulat (rotundatus), ujung daun serupa busur, tidak terbentuk sudut
contoh : ujung daun kaki kuda
e. Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis rata
contoh : ujung daun semanggi, jambu monyet (Anarcadium occidentale L.)
f. Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan lekukan
contoh : ujung daun sidaguri
g. Berduri (mucronatus), ujung daun ditutup dengan duri
contoh : ujung daun nenas sebrang
3. PANGKAL DAUN (Basis folii)
a. Tepi daun di pangkal daun tidak bertemu, terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung
tangkai daun.
- runcing (ocutus), terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat
- meruncing (acuminatus), pada daun bangun bulat telur sungsang atau sudip
- tumpul (obtusus), pada daun bangun bulat telur jorong
- membulat (rotundatus), pada daun bangun bulat jorong & bulat telur
- rompang/rata (truncatus), pada daun bangun segitiga, delta, tombak
- berlekuk (emarginatus), pada daun bangun jantung, ginjal, anak panah
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio
atau venatio)
Perkecualian :
Dicotyledoneae bertulang daun melengkung sirih (Piper betle L.), senggani
(Melastoma polyanthum Bl.)
Monocotyledoneae bertulang daun menyirip (pisang, bunga tasbih), dan bertulang
menjari (siwalan (Borassus flaberrifer L.)
5. Tepi daun (margo folii)
Toreh daun besar dan dalam, biasanya terdapat di antara tulang-tulang yg besar atau
diantara tulang-tulang cabang. Berdasarkan dlmnya toreh, tepi daun dpt dibedakan :
a. Berlekuk (lobatus), dalamnya toreh kurang dari pada setengah panjangnya tulang-
tulang yg terdapat di kanan kirinya.
b. Bercangap (fissus), jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang
tulang daun di kanan kirinya.
c. Berbagi (partitus), jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang daun di
kanan kirinya.
Kombinasi sifat toreh yang dalam & besar dengan susunan tulang daun, macam tepi daun :
a. Berlekuk menyirip (pinnatilobus), tepi daun berlekuk mengikuti tulang daun
menyirip. Contoh : daun terong (Solanum melongena L.)
b. Bercangap menyirip (pinnatifidus), tepi bercangap dg tulang daun menyirip
Contoh : daun keluwih (Artocarpus communis Fors.)
c. Berbagi menyirip (pinnatipartifus), tepi daun berbagi dg susunan tulang daun
menyirip. Contoh : daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.) dan sukun.
d. Berlekuk menjari (palmatilobus), Contoh pd daun jarak pagar (Jatropha curcas L.)
dan kapas (Gossypium sp.)
e. Bercangap menjari (palmatifidus), Contoh pd daun jarak (Ricinus communis L.)
f. Berbagi menjari (palmatipartitus), Contoh daun ketela pohon (Monihot utilisima
Pohl.)
DAFTAR PUSTAKA
• Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press