Anda di halaman 1dari 30

PLANT MORPHOLOGY

DAUN
Oleh: Ruth May
Objek studi Morfologi Tumbuhan :

 Bentuk & susunan luar tubuh tumbuhan (kormus)


 Cormophyta : Pteridophyta (tumb. Paku) dan Spermatophyta
(tumb. Biji)

Kormus : Tubuh tumbuhan yang dengan nyata memperlihatkan diferensiasi


dalam 3 bagian pokok :
- akar (radix)
- batang (caulis)
- daun (folium)

Bagian lain pada tubuh tumbuhan dipandang sbg penjelmaan (metamorfosis)


dari 1 atau 2 bagian pokok tubuh tumbuhan.
Contoh : - kuncup (gemma), penjelmaan batang &daun
- bunga (flos), penjelmaan batang & daun
- duri (spina), penjelmaan dahan maupun daun
- alat pembelit (cirrhus), penjelmaan daun, dahan, cabang
- umbi (tuber), penjelmaan dari batang
- rimpang (rhizoma), penjelmaan batang beserta daunnya
- umbi lapis (bulbus), penjelmaan batang dan daun
Alat Hara
(Organum Nutritivum)

Bagian tubuh tumbuhan yang


secara langsung / tidak
langsung berguna menegakkan
kehidupan tumbuhan
(pengolahan, pengangkutan
& penimbunan zat-zat
makanan)

1. Daun (Folium)

 bagian Tumbuhan yang penting & terdapat dalam jumlah besar


 melekat pada batang yaitu pd buku-buku (nodus) batang, menghadap ke atas
 Karakter : tipis lebar, kaya akan klorofil (berwarna hijau), semakin besar
tumbuhan semakin besar jumlah daun

* Tropophyta (tumb. meranggas), gugur daun pada msm kemarau & menjelang
musim hujan membentuk tunas. Contoh : Jati (Tectona grandis), kedondong
(Spondias dulcis Fors.), kapok randu (Ceiba petandra Gaernt.), pohon para (Hevea
brasiliensis Muell.)

Fungsi : 1. pengambilan zat-zat makanan (resorbsi), terutama CO2


2. pengolahan zat-zat makanan (asimilasi)
3. penguapan air (transpirasi)
4. pernafasan (respirasi)
Bagian-bagian daun
Daun lengkap mempunyai bagian2 :
- Upih daun atau pelepah daun (vagina)
- Tangkai daun (petiolus)
- Helaian daun (lamina)
Contoh : Pisang (Musa paradisiasa L.),
Pinang (Areca catrchu L.),
Bambu (Bambusa sp.)

Tumbuhan yang mempunyai daun dengan kehilangan 3. Daun duduk (sessilis); hanya terdiri atas helaian
1 atau 2 bagian dari 3 bagian pokok (daun tidak daun saja.
lengkap). - pangkal yg lebar sehingga melingkari batang /
memeluk batang disebut daun memeluk
Macam daun tidak lengkap : batang (amplexi caulis)
1. Daun bertangkai; hanya terdiri atas tangkai dan Contoh : tempuyung (Sonchus oleraceus L.)
helaian daun. 4. Helaian daun semu atau palsu (filodia), dg tangkai
Contoh : nangka (Artocarpus integra Merr.), yg pipih seperti helaian daun
mangga (mangifera indica L.) Contoh : Acacia (Acacia auriculiformis A. Cunn)
2. Daun berupih atau daun berpelepah; hanya terdiri asal Australia.
atas upih dan helaian daun.
Contoh : padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea mays)
Alat tambahan / pelengkap daun :

1. Daun penumpu (stipula), berupa 2 helai lembaran


serupa daun yang kecil atau lebar serupa daun,
terdapat dekat pangkal tangkai daun.

Fungsi : - melindungi kuncup muda, contoh : nangka


& mawar (Rossa sp.)
- juga utk asimilasi, contoh : kacang kapri
(Pisum sativum L.)

Letak daun penumpu :

a. letak bebas di kanan kiri pangkal daun (stipulae liberae).


Contoh : kacang tanah (Arachis hypogaea L.)
b. Melekat pada kanan kiri pangkal tangkai daun (stipula
adnatae). Contoh: Mawar (Rosa sp.)
c. Berlekatan menjadi satu & bertempat di dalam ketiak daun
(stipula axillaris atau stipula intrapetiolaris)
d. Berlekatan menjadi satu & bertempat berhadapan dengan
tangkai daun, lebar hingga melingkari batang (stipula petiola
opposita atau stipula antidroma)
e. Berlekatan & bertempat di antara 2 tangkai daun (stipula
interpetiolaris). Contoh: Mengkudu (Morinda citrifolia L.)
2. Selaput bumbung
(ocrea), selaput tipis
menyelubungi pangkal
ruas batang diatas
tangkai daun. Contoh:
pada Polygonum sp.

3. lidah-lidah (ligula), selaput kecil terdapat pada batas pelepah & helaian
daun (pada rumputan).
Fungsi : mencegah aliran air ke ketiak antara batang dg pelepah daun
(mencegah pembusukan)
Upih Daun
atau Pelepah
Daun (vagina)
 Merupakan bagian daun yang melekat / memeluk batang
 Umumnya didapati pada tumb. Monocotyledoneae
 Contoh suku rumputan (Gramineae), empon-empon
(Zingiberaceae), pisang (Musa sapientum L.), palma (Palmae)

Fungsi : - pelindung kuncup muda (pada tebu (Saccharum


officinarum L.)
- memberi kekuatan batang (pada pisang (Musa
paradisiaca L.) disebut juga batang semu.

Tangkai
Daun  Bagian yang mendukung helaian daun
(Petiolus)  Menempatkan helaian daun sehingga mendapat cahaya matahari
secara maksimal
 Memiliki bentuk & ukuran berbeda-beda
 Bentuk umum : silinder dengan sisi atas agak pipih, menebal di pangkal

Bentuk lain : bulat & berongga (pepaya), pipih dg tepi lebar (jeruk),
bersegi & setengah
lingkaran, menebal di pangkal & ujung (tumb. kupu-kupu)
Permukaannya : kerutan-kerutan, sisik,rambut, lentisel.
Helaian Daun (Lamina)
 Memiliki bentuk, ukuran & warna yang beraneka ragam (divisi Plantae)
 berbeda pada ukuran dan warnanya (spesies sama)
 kecuali pd Lobak (Ropanus sativus L.) :
- daun dekat tanah ukuran lebih lebar dengan bentuk lain dibanding yang jauh
dengan tanah
Pada (Artocarpus elastica Reinw.) dan nangka (Artocarpus integra Merr.)
- daun muda tepinya bertoreh, daun dewasa bertepi rata.

• Tanaman yang bentuk daun berbeda & terletak pada cabang berbeda :
heterofili
• Dlm satu cabang terdpt dua macam bentuk daun : anisofili
Sifat-sifat daun :
1. Bangun / bentuk daun (Circumscriptio)

> menyamakan dengan bentuk benda-benda lain (bangun tombak, anak panah,
perisai)
> tdk terpengaruh dengan adanya toreh/lekuk pada tepi daun
> bila toreh tepi daun sangat dalam (bangun asli tak tampak), bangun daun
ditentukan menurut dangkal / dlm toreh dikombinasi dengan susunan tulang
daun.

Penggolongan daun berdasarkan letak bagian terlebar :


a. Bagian terlebar berada di tengah-tengah helaian daun

- Bangun bulat / bundar (orbicularis)


contoh : teratai besar (Nelumbium nelumbo Druce.)
- Bangun perisai (peltatus), tangkai daun tertanam ditengah helaian daun
contoh : jarak
- Bangun jorong (ovalis / ellipticus), panjang : lebar = 1 ½ - 2 : 1
contoh : nangka dan nyamplung (Calophyllum inophyllum L.)
- Bangun memanjang(oblongus), panjang : lebar = 2 ½ - 3 : 1
contoh : srikaya (Annosa squamosa L.) dan sirsak (A. muricata L.)
- Bangun lanset (lanceolatus), panjang : lebar = 3-5 : 1
contoh : kamboja (Plumiera acuminata Ait.), oleander (Nerium oleander L.)
b. Bagian terlebar terdpt di bawah tengah-tengah daun

1. Pangkal daun tdk bertoreh

- bangun bulat telur (ovatus)


contoh : kembang sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), lombok rawit(Capsicum frutescens)
- bangun segi tiga (triangularis), serupa segi tiga sama kaki
contoh : bunga pukul empat (Mirabilis jalapa L.)
- bangun delta (deltoideus), serupa segi tiga sama sisi
contoh : daun air mata pengantin (Antigonon leptopus Hook. et Arn.)
- bangun belah ketupat (rhomboideus)
contoh : anak daun di ujung pada bengkuang (Pachyrrhizus erosus Urb.)
2. Pangkal daun bertoreh atau berlekuk

- bangun jantung (cordatus)


contoh : waru (Hibiscus tiliacus L.)
- bangun ginjal atau gerinjal (reniformis)
contoh : pegagan atau kaki kuda (Centella asiatica Urb.)
- bangun anak panah (sagittatus)
contoh : enceng (Sagittaria sagittifolia L.)
- bangun tombak (hastatus)
contoh : wewehan (Monochoria hastata Solms.)
- bertelinga (auriculatus)
contoh : tempuyung (Sonchus asper Vill.)
Keterangan
Gambar :

a. ovatus
b. triangularis
c. deltoideus
d. rhomboideus
c. Bagian terlebar terdapat di atas tengah-tengah helaian daun

- bangun bulat telur sungsang (obovatus)


contoh : sawo kecik (Manilkara kauki Dub.)
- bangun jantung sungsang (obcordatus)
contoh : sidaguri (Sida retusa L.), semanggi gunung (Oxalis corniculata L.)
- bangun pasak (cuneatus)
contoh : anak daun semanggi (Marsilea crenata Presl.)
- bangun sudip/solet (spathulatus)
contoh : tapak liman (Elephantopus scaber L.), lobak (Raphanus sativus L.)

d. Tidak ada bagian terlebar / dari pangkal sampai ujung helaian daun
hampir sama lebar

- bangun garis (linearis), penampang melintang pipih & daun amat panjang
contoh : rumput-rumputan (Gramineae)
- bangun pita (ligulatus), serupa bangun garis tetapi lebih panjang
contoh : jagung (Zea mays L.)
- bangun pedang (ensiformis), serupa bangun garis tapi tebal dibagian tengah & tipis di kedua tepi
contoh : nenas sebrang (Agave sisalana Perr.)
- bangun paku / dabus (subulatus), bentuk hampir silinder dg ujung runcing
contoh : daun Araucaria cunninghamii Ait.)
- bentuk jarum (acerosus), seperti bangun paku, lebih kecil dan meruncing panjang
contoh : daun Pinus merkusii Jungh.)
2. UJUNG DAUN (Apex folii)

Bentuk Ujung Daun :

a. Runcing (acutus), kanan kiri ibu tulang daun sedikit demi sedikit menuju ke atas,
puncak daun membentuk sudut lancip (< 900). Dijumpai pada daun dengan bangun:
bulat memanjang,lanset, segitiga, delta, belah ketupat.
contoh : ujung daun oleander
b. Meruncing (acuminatus), seperti ujung runcing dengan titik pertemuan kedua
tepi daun jauh lebih tinggi, sempit memanjang dan runcing.
contoh : ujung daun sirsat
c. Tumpul (obtusus), ujung daun yang terbentuk > 900, sering dijumpai pada daun
bulat telur atau bangun sudip
contoh : ujung daun sawo kecik (Munilkara kauki Dub.)
d. Membulat (rotundatus), ujung daun serupa busur, tidak terbentuk sudut
contoh : ujung daun kaki kuda
e. Rompang (truncatus), ujung daun tampak sebagai garis rata
contoh : ujung daun semanggi, jambu monyet (Anarcadium occidentale L.)
f. Terbelah (retusus), ujung daun memperlihatkan lekukan
contoh : ujung daun sidaguri
g. Berduri (mucronatus), ujung daun ditutup dengan duri
contoh : ujung daun nenas sebrang
3. PANGKAL DAUN (Basis folii)

a. Tepi daun di pangkal daun tidak bertemu, terpisah oleh pangkal ibu tulang / ujung
tangkai daun.
- runcing (ocutus), terdapat pada daun bangun memanjang, lanset, belah ketupat
- meruncing (acuminatus), pada daun bangun bulat telur sungsang atau sudip
- tumpul (obtusus), pada daun bangun bulat telur jorong
- membulat (rotundatus), pada daun bangun bulat jorong & bulat telur
- rompang/rata (truncatus), pada daun bangun segitiga, delta, tombak
- berlekuk (emarginatus), pada daun bangun jantung, ginjal, anak panah
4. Susunan tulang-tulang daun (nervatio
atau venatio)

Fungsi : memberi kekuatan pada daun (rangka


daun /sceleton) dan sebagai berkas pembuluh
dalam pengangkutan zat-zat yg diambil tanah
dan hasil-hasil asimilasi.
Pembagian tulang-tulang daun : Ibu tulang daun
(Costa), tulang-tulang cabang (Nervus lateralis),
dan urat-urat daun (Vena)
Berdasarkan arah tulang-tulang cabang yg besar (susunan tulang), macam daun :

a. Daun bertulang menyirip (penninervis), umumnya pada tumb. Dicotyledoneae


misal : daun mangga (Mongifera indica L.)
b. Daun bertulang menjari (palminervis), dari ujung tangkai daun keluar tulang
daun yang menjari, di tengah paling besar & panjang ke samping semakin pendek.
Umumnya juga pada tumb. Dicotyledoneae
misal : daun pepaya dan jarak, kapas
c. Daun bertulang melengkung (cervinervis), satu tulang ditengan paling besar dan
yang lain mengikuti tepi daun (melengkung). Biasanya terdapat pada tumb.
Monocotyledoneae
misal : genjer (Limnocharis flava Buch.), gadung (Dioscorea hispida Dennst.)
d. Daun bertulang sejajar / lurus (rectinervis), biasanya pada daun bangun garis
/ pita. Satu tulang di tengah besar membujur daun dan tulang lainnya kecil sejajar
dengan ibu tulang. Lazim terdapat pada Monocotyledoneae.
misal : semua rumputan (Gramineae), teki-tekian (Cyperaceae).

Perkecualian :
 Dicotyledoneae bertulang daun melengkung sirih (Piper betle L.), senggani
(Melastoma polyanthum Bl.)
 Monocotyledoneae bertulang daun menyirip (pisang, bunga tasbih), dan bertulang
menjari (siwalan (Borassus flaberrifer L.)
5. Tepi daun (margo folii)

Dapat dibedakan menjadi 2


macam :
a. Tepi daun rata (integer),
misalnya daun nangka
(Artocarpus integra Merr.)
b. Tepi daun bertoreh (divisus)

Toreh-toreh pd tepi daun


dibedakan menjadi 2 golongan :

1. Toreh yg tdk mempengaruhi atau


mengubah bangun asli daun,
* tidak seberapa dalam dan letaknya
tidak bergantung pd jalannya tulang-
tulang daun (toreh yg merdeka).
2. Toreh yg mempengaruhi bentuk daun
Toreh merdeka menyebabkan tepi daun yg dinamakan :

a. Bergerigi (serratus), jika sinus dan angulus sama lancipnya (misal


daun lantana (Lantana camara L.)
b. Bergerigi ganda / rangkap (biserratus), tepi daun seperti bergerigi
tetapi angulus cukup besar dan tepinya bergerigi lagi
c. Bergigi (dentatus), jika sinus tumpul sedang angulusnya lancip (misal
daun beluntas (Pluchea indica Less.)
d. Beringgit (crenatus), jika sinusnya tajam dan angulusnya tumpul
(misal daun cocor bebek (Kalanchoe pinnata Pers.)
e. Berombak (repandus), jika sinus dan angulus sama tumpul (misal
daun air mata pengantin)
2. Toreh yg mempengaruhi bentuk daun

Toreh daun besar dan dalam, biasanya terdapat di antara tulang-tulang yg besar atau
diantara tulang-tulang cabang. Berdasarkan dlmnya toreh, tepi daun dpt dibedakan :

a. Berlekuk (lobatus), dalamnya toreh kurang dari pada setengah panjangnya tulang-
tulang yg terdapat di kanan kirinya.
b. Bercangap (fissus), jika dalamnya toreh kurang lebih sampai tengah-tengah panjang
tulang daun di kanan kirinya.
c. Berbagi (partitus), jika dalamnya toreh melebihi setengah panjangnya tulang daun di
kanan kirinya.

Kombinasi sifat toreh yang dalam & besar dengan susunan tulang daun, macam tepi daun :
a. Berlekuk menyirip (pinnatilobus), tepi daun berlekuk mengikuti tulang daun
menyirip. Contoh : daun terong (Solanum melongena L.)
b. Bercangap menyirip (pinnatifidus), tepi bercangap dg tulang daun menyirip
Contoh : daun keluwih (Artocarpus communis Fors.)
c. Berbagi menyirip (pinnatipartifus), tepi daun berbagi dg susunan tulang daun
menyirip. Contoh : daun kenikir (Cosmos caudatus M.B.K.) dan sukun.
d. Berlekuk menjari (palmatilobus), Contoh pd daun jarak pagar (Jatropha curcas L.)
dan kapas (Gossypium sp.)
e. Bercangap menjari (palmatifidus), Contoh pd daun jarak (Ricinus communis L.)
f. Berbagi menjari (palmatipartitus), Contoh daun ketela pohon (Monihot utilisima
Pohl.)
DAFTAR PUSTAKA
• Tjitrosoepomo, Gembong. 2009. Morfologi
Tumbuhan. Yogyakarta: UGM Press

Anda mungkin juga menyukai