“HOTS sulit untuk didefinisikan tapi mudah dikenali jika sudah didapatkan”
Sebagai Sebagai
Problem Critical
Solving Thinking
1. HOTS sebagai Transfer
Anderson dan Krathwol (2001) menyatakan bahwa dua tujuan paling penting dari Pendidikan
adalah untuk meningkatkan retensi (daya ingat) dan meningkatkan transfer (pembelajaran
bermakna/meaningful learning)
Menurut Norris dan Ennis (1989) Berpikir kritis adalah berpikir reflektif menggunakan alasan
dengan focus untuk memutuskan apakah akan percaya ataukah tidak (terhadap sesuatu).
ELEMEN DEFINISI
F Focus Mengidentifikasi masalah yang dikritisi dengan baik
Jika alasan yang dikembangkan adalah tepat, maka alasan tersebut harus
I Inference
cukup sampai pada kesimpulan yang sebenarnya
• Setiap bidang studi mempunyai masalah untuk dipecahkan, baik di bidang praktis maupun teoretis
• Dalam pembelajaran HOTS peserta didik dilatih mengidentifikasi masalah dan menyelesaikannya,
baik dalam akademik maupun kehidupan sehari-hari
• Masalah ada yang solusinya terbatas dengan langkah-langkah sistematis yang telah diajarkan
(closed problem), ada yang solusinya tidak terbatas dan benar-benar baru (open-ended problem)
• Pendidikan pada dasarnya menyiapkan peserta didik untuk bisa menyelesaikan masalah (sebagai
problem solver) di kehidupan nyata.
• Manusia yang berpikir (tingkat tinggi) adalah manusia yang bisa menyelesaikan masalah dan
bekerja secara kreatif.
1. Menentukan masalah, dengan mendefinisikan masalah, menjelaskan permasalahan,
menentukan kebutuhan data dan informasi yang harus diketahui sebelum digunakan untuk
mendefinisikan masalah sehingga menjadi lebih detail, dan mempersiapkan kriteria untuk
menentukan hasil pembahasan dari masalah yang dihadapi.
2. Mengeksplorasi masalah, dengan menentukan objek yang berhubungan dengan masalah,
memeriksa masalah yang terkait dengan asumsi dan menyatakan hipotesis yang terkait
dengan masalah.
3. Merencanakan solusi dimana peserta didik mengembangkan rencana untuk memecahkan
masalah, memetakan sub-materi yang terkait dengan masalah, memilih teori prinsip dan
pendekatan yang sesuai dengan masalah, dan menentukan informasi untuk menemukan
solusi.
4. Melaksanakan rencana, pada tahap ini peserta didik menerapkan rencana yang telah
ditetapkan.
5. Memeriksa solusi, mengevaluasi solusi yang digunakan untuk memecahkan masalah.
6. Mengevaluasi, dalam langkah ini, solusi diperiksa, asumsi yang terkait dengan solusi dibuat,
memperkirakan hasil yang diperoleh ketika mengimplementasikan solusi dan
mengkomunikasikan solusi yang telah dibuat.
Level Kognitif dalam Pembelajaran HOTS
PROSES KOGNITIF DEFINISI
C1 Mengingat Mengambil pengetahuan yang relevan dari ingatan
L
Membangun arti dari proses pembelajaran, termasuk
C2 O Memahami
komunikasi lisan, tertulis, dan gambar
T
Menerapkan / Melakukan atau menggunakan prosedur di dalam situasi yang
C3 S
Mengaplikasikan tidak biasa
Memecah informasi ke dalam bagian-bagiannya dan
C4 Menganalisis menentukan bagaimana bagian-bagian itu terhubungkan
antarbagian dan ke struktur atau tujuan keseluruhan
H
Menilai /
C5 O Membuat pertimbangan berdasarkan kriteria atau standar
Mengevaluasi
T
Menempatkan unsur-unsur secara bersama-sama untuk
S
Mengkreasi / membentuk keseluruhan secara koheren atau fungsional;
C6
Mencipta menyusun kembali unsur-unsur ke dalam pola atau struktur
baru
Pengembangan Pembelajaran Berorientasi HOTS
FAKTUAL Mengidentifikasi
DIMENSI PENGETAHUAN
C1 C2 C3 C4 C5 C6
MENGINGAT MEMAHAMI MENGAPLIKASIKAN
KKO IPK Pendukung MENGANALISIS
KKO IPK Kunci MENGEVALUASI MENCIPTA
KKO IPK Pengayaan
PERUMUSAN IPK
(Mulyasa, 2007:139)
FUNGSI INDIKATOR
Fungsi indikator antara lain sebagai pedoman dalam:
1. mengembangkan materi pembelajaran atau bahan ajar,
2. mendesain kegiatan pembelajaran
3. merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar
PERUMUSAN IPK
Ketentuan Perumusan Indikator
1. Indikator dirumuskan dari KD
2. Menggunakan kata kerja operasional (KKO) yang dapat diukur
3. Dirumuskan dalam kalimat yang simpel, jelas dan mudah dipahami.
4. Tidak menggunakan kata yang bermakna ganda
5. Hanya mengandung satu tindakan.
6. Memperhatikan karakteristik mata pelajaran, potensi & kebutuhan
peserta didik, sekolah, masyarakat dan lingkungan/daerah;
Perumusan Indikator:
A. Menganalisis tingkat kompetensi yang digunakan pada KD Menganalisis
KKO
1. PROSES SAINTIFIK
DALAM MODEL
MENGOMUNIKASIKAN MENANYA
PEMBELAJARAN
PROSES
SAINTIFIK
MENGUMPULKAN
MENALAR INFORMASI
2. Model-Model Pembelajaran
a. Model Penemuan/Penyingkapan
1) Discovery Learning
Model pembelajaran penyingkapan (Discovery Learning) adalah memahami konsep, arti,
dan hubungan, melalui proses intuitif untuk akhirnya sampai kepada suatu kesimpulan.