Memilih raket tenis memang tidak mudah. Untuk mengurangi frekuensi gonta-ganti
raket, kita mesti memperhatikan variabel yang melekat pada sebuah raket saat
memilihnya. Apa saja?
Pada pemain yang memandang tenis sekadar untuk berolahraga, pemilihan raket tenis
umumnya lebih didasarkan pertimbangan harga. Kondisi fisik dan gaya permainan acap
kali tidak diperhitungkan. Yang terjadi kemudian, kemampuan bermainnya berkembang
lambat. Itu tidak akan terjadi jika ia memilah dan memilih secara cermat raket tenis yang
paling pas baginya.
Ukuran pegangan raket tenis juga berbeda. Yang terkecil mulai ukuran keliling 4 in
(sekitar 10 cm) dan naik dengan kelipatan 1/8 in. Yang lazim disebutkan untuk
menyatakan ukuran pegangan raket adalah angka kelipatan 1/8 in-nya. Contohnya, 4 3/4
in disebut juga dengan ukuran 6.
Variabel lain yang melekat pada sebuah raket adalah keseimbangan. Keseimbangan ini
dibagi atas tiga kategori, yakni berat pegangan (head light), seimbang even, dan berat
kepala (head heavy). Raket berat kepala mempunyai momentum pukulan dan power lebih
besar. Contoh jenis ini adalah Wilson seri Hammer. Saat ini raket seimbang jarang ada.
Raket jenis ini memberikan power dari baseline sembari menambahkan kemudahan
manuver. Salah satu contohnya adalah raket Yonex Ultimum RQ Ti-1700 yang dipakai
Martina Hingis.
Terakhir mengenai banyaknya anyaman senar melintang dan membujur. Dalam hal ini
raket tenis dibedakan atas anyaman rapat (close string) dan anyaman longgar (open
string). Yang pertama memiliki anyaman 18 x 20 (18 membujur, 20 melintang) dan yang
kedua mempunyai anyaman 16 x 18 (16 membujur, 18 melintang). Keunggulan raket
anyaman rapat adalah bola lebih terarah dan senar lebih awet karena pergesekan antar
senar kurang. Kekurangannya, raket terasa keras atau kaku dan tenaga yang diperlukan
untuk memukul lebih banyak. Sebaliknya raket dengan anyaman longgar menghasilkan
pukulan lebih keras (efek pemantulan trampoline), terasa lembut, lebih bisa menghasilkan
spin. Hanya saja, senar raket anyaman longgar ini cepat putus karena ruang dan
kemungkinan gesekan antar senar lebih lebar.
Jangan lupa, bobot raket mesti diperhitungkan pula. Raket ringan lebih cocok untuk
pemain dengan power kurang dan memerlukan manuver lebih lincah.
Ketika membeli raket, disarankan pula untuk memilih raket dengan ukuran pegangan
lebih kecil dari genggaman tangan kita. Bila nantinya terasa kurang besar masih dapat
dengan mudah dibesarkan dengan menambahkan lapisan grip. Ukuran yang tepat adalah
sejauh pegangan tangan tidak longgar saat raket diayun. Untuk pemain yang senang
mempermainkan bola, gripnya dianjurkan sedikit lebih kecil dibandingkan dengan ukuran
normal.
Terakhir, kita juga perlu mempertimbangkan keseimbangannya. Pemain base liner
umumnya lebih menyukai raket berat kepala. Sedangkan raket berat pegangan lebih
disukai pemain all-court dan pro, karena ayunan memukul bolanya lebih panjang (full
swing).
Nah, dengan berbekal pengetahuan di atas, pemilihan saat membeli raket akan menjadi
lebih terarah. Kita tidak perlu terlalu banyak mengganti raket hingga cocok dengan gaya
permainan kita. Dengan raket yang baik kita dapat memperkuat sisi kelemahan kita dan
melengkapi sisi kekuatan kita, bukan malah permainan kita yang menurun untuk
menyesuaikan diri dengan peralatan yang dipakai.