BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Secara teori yang disebut dengan pendidikan adalah : “usaha sadar untuk

menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan pengajaran dan atau latihan

bagi peranannya di masa yang akan datang”.1

UU No. 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen pada Bab V , tugas, hak dan

kewajiban (pasal 12) bahwa guru sebagai pendidik mempunyai tugas :

a. Mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih dan

mengevaluasi peserta didik
b. Menilai hasil belajar peserta didik
c. Membina akhlak mulia, budi pekerti dan kepribadian peserta didik
d. Merencanakan, mempersiapkan, melaksanakan dan mengembangkan
proses pembelajaran secara efektif.2

Menurut James B.Brow yang dikutip Soedirman mengemukakan bahwa tugas

dan peran guru antara lain : “Menguasai dan mengembangkan materi pelajaran,

merencanakan dan mempersiapkan pelajaran sehari-hari, mengontrol dan

mengevaluasi kegiatan siswa”3.

Menurut UU Guru dan Dosen Seorang guru harus memiliki kompetensi guru

yaitu “adanya pengetahuan, keterampilan, kewenangan, kecakapan dan kekuasan

guru dalam menentukan dan memutuskan sesuatu”.4

1
UU RI, 2005. Undang-Undang Guru dan Dosen Tim Perumus Komisi X DPR RI, Jakarta
2005, hlm.23.
2
Ibid, hlm. 28
3
Soedirman, Arief. Media Pendidikan. CV. Rajawali, Jakarta,1990, hlm. 142
4
UU RI, Op-Cit, hlm. 30

1
 2

Adapun aspek yang penting yang menopang bagi kesuksesan mengajar guru

adalah penggunaan strategi mengajar sebagai suatu jalan untuk mengefektifkan

metode mengajar yang tepat. Maksud diterapkannya strategi yang dapat

mengefektifkan methode mengajar adalah agar materi pelajaran yang disampaikan

guru mudah dimengerti oleh siswa. Berbagai macam strategi yang dilakukan oleh

guru sebagai upaya untuk mengefektifkan penggunaan methode mengajar , sehingga

tepat pada materi yang diajarkan.

Strategi pengajaran yang dilakukan sebagai upaya untuk mengefektifkan

penggunaan methode yang sesuai menekankan pada kegiatan ceramah, praktek

langsung yang dapat dilakukan di dalam kelas maupun di luar kelas. Setelah

diadakan praktek lalu diamati hasil kegiatan praktek tersebut. Berbagai methode

biasanya digunakan pada berbagai materi pelajaran yang baik bersifat motoris seperti

menulis, membaca, berhitung, keterampilan, praktek fisika atau biologi dan praktek

keagamaan.

Melalui strategi pengajaran sebagai upaya mengefektifkan penggunaan

methode pengajaran menuntut siswa dilatih kecakapan dan kemampuannya dalam

bidang pengajaran yang telah ditentukan sehingga dapat diukur apakah siswa dapat

menerima materi pelajaran dengan baik dan benar. Melalui latihan-latihan yang

diberikan kepada siswa diharapkan dapat mahir atau pandai tentang sesuatu ilmu

yang diberikan guru.

Konsep belajar yang digunakan dalam proses pembelajaran bukan hanya apa

saja yang harus dipelajari siswa, tapi bagaimana siswa harus mempelajarinya dan
 3

mempraktekkannya. “Penerapan strategi terhadap penggunaan methode dalam proses

pengajaran akan memberikan kesan tersendiri bagi siswa, melalui methode yang tepat

siswa akan dihantarkan kepada keberhasilan dalam belajarnya”5.

Dengan demikian melalui kegikatan pengajaran yang menggunakan methode

yang tepat aktivitas belajar siswa dapat dioptimalkan yang mencakup aktivitas fisik,

mental, emosional maupun intelektual motorik siswa. Memberdayakan siswa dalam

kegiatan belajar dengan menggunakan methode ini artinya mengkondisikan

lingkungan belajar dan cara belajar siswa yang lebih efektif dan efisien serta

mengajak siswa untuk bersikap proaktif dalam belajar.

Berdasarkan pemikiran di atas menunjukkan bahwa penggunaan metode yang

tepat oleh guru bermuara pada satu titik sentral, yakni agar siswa dapat memahami

materi pelajaran dengan baik dan benar sehingga berpengaruh terhadap minat belajar

siswa.

Namun persoalan mendasar yang penulis analisa sementara, khususnya di

sekolah Madrasah tsanawiyah Al-Ikhsan Desa Pertumbukan, bahwa untuk

mempermudah siswa dalam penguasaan materi pelajaran guru menggunakan strategi

belajar mengajar dengan metode Ekspositori, dimana proses pembelajaran ini adalah

menekankan pada proses penyampaian marteri secara verbal. Namun apakah strategi

pembelajaran ini adapat meningkatkan penguasaan siswa terhadap materi yang

diajarkan adalah merupakan landasan bagi penulis untuk melakukan penelitian lebih

mendalam.

5
Jhon Lark Mark, Metode Pengajaran, Erlangga, Jakarta, 1998, hlm. 87
 4

Berdasarkan latar belakang tersebut di atas, menjadi daya tarik bagi penulis

hingga menetapkan judul : PENERAPAN STRATEGI BELAJAR MENGAJAR

EKSPOSITORI DAN PENGARUHNYA TERHADAP PENGUASAAN SISWA

DALAM MATA PELAJARAN SKI MTS AL-IKHSAN DESA PERTUMBUKAN

KECAMATAN WAMPU KABUPATEN LANGKAT.

B. Rumusan Masalah

Sesuai dengan penjelasan identifikasi masalah di atas maka ditarik rumusan

masalahnya mengenai penerapan strategi pembelajaran dan pengaruhnya terhadap

penguasaan materi belajar siswa yaitu sebagai berikut :

1. Bagaimana penerapan strategi belajar mengajar ekspositori

dalam mata pelajaran SKI MTs Al-Ikhsan Desa Pertumbukan ?

2. Bagaimanakah penguasaan siswa dalam mata pelajaran SKI

MTs Al-Ikhsan Desa Pertumbukan ?

3. Bagaimana pengaruh penerapan strategi belajar mengajar

ekspositori dalam mata pelajaran SKI MTs Al-Ikhsan Desa Pertumbukan ?

C. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini aalah :

1. Untuk mengetahui penerapan strategi belajar mengajar

ekspositori dalam mata pelajaran SKI MTs Al-Ikhsan Desa Pertumbukan

 5

2. Untuk mengetahui penguasaan siswa dalam mata pelajaran SKI

MTs Al-Ikhsan Desa Pertumbukan

3. Untuk mengetahui pengaruh penerapan strategi belajar

mengajar ekspositori dalam mata pelajaran SKI MTs Al-Ikhsan Desa

Pertumbukan

D. Kegunaan Penelitian

Dengan adanya penelitian ini penulis berharap dapat memberi manfaat antara

lain sebagai berikut :

1. Sebagai informasi bagi penulis mengenai metode pembelajaran dan

pengaruhnya terhadap penguasaan belajar siswa pada pelajaran SKI

2. Sebagai informasi bagi guru untuk lebih meningkatkan peranannya

dalam mengajar

3. Sebagai bahan pertimbangan bagi peneliti lain yang ingin membahas

permasalahan yang sama