Anda di halaman 1dari 30

Kursus Statistika

Bagian 1
Dasar
Bambang Suryoatmono Statistika Deskriptif

Pengelompokan Statistika Pengelompokan Statistika lainnya


„ Statistika Deskriptif: statistika yang menggunakan data „ Statistika Parametrik:
pada suatu kelompok untuk menjelaskan atau menarik … Menggunakan asumsi mengenai populasi
kesimpulan mengenai kelompok itu saja … Membutuhkan pengukuran kuantitatif dengan level
… Ukuran Lokasi: mode, mean, median, dll data interval atau rasio
… Ukuran Variabilitas: varians, deviasi standar, range, dll „ Statistika Nonparametrik (distribution-free
… Ukuran Bentuk: skewness, kurtosis, plot boks
statistics for use with nominal / ordinal data):
„ Statistika Inferensi (Statistika Induksi): statistika yang … Menggunakan lebih sedikit asumsi mengenai
menggunakan data dari suatu sampel untuk menarik populasi (atau bahkan tidak ada sama sekali)
kesimpulan mengenai populasi dari mana sampel … Membutuhkan data dengan level serendah-
tersebut diambil rendahnya ordinal (ada beberapa metode untuk
nominal)

Istilah-istilah Dasar Jenis Data


„ Populasi: sekumpulan orang atau objek yang Nominal Ordinal Interval Rasio
sedang diteliti Bilangan menunjukkan perbedaan √ √ √ √

„ Sensus: pengumpulan data pada seluruh √ √ √


Pengukuran dapat digunakan untuk
populasi membuat peringkat atau mengurutkan
„ Sampel: sebagian dari populasi yang, apabila objek
diambil dengan benar, merupakan representasi
dari populasi Perbedaan bilangan mempunyai arti √ √

„ Parameter: ukuran deskriptif dari populasi Mempuyai nol mutlak dan rasio antara √

„ Statistik: ukuran deskriptif dari sampel dua bilangan mempunyai arti

1
Distribusi Frekuensi Histogram (contoh MINITAB)
„ Ungrouped Data vs Grouped data „ Data:
„ Range 60, 65, 70, 73, ……… , (tulis di C1)
„ Class midpoint „ MINITAB:

„ Frekuensi Relatif
Stat -> Basic Statistics -> Display
Descriptive Statistics
„ Frekuensi Kumulatif

Histogram of Nilai

7 Boxplot of Nilai
6

5
Frequency

30 40 50 60 70 80 90 100

Nilai

Descriptive Statistics: Nilai

30 40 50 60 70 80 90 100
Variable N Mean Median TrMean StDev SE Mean Nilai
Nilai 40 72.83 74.50 73.39 18.37 2.90

Variable Minimum Maximum Q1 Q3


Nilai 35.00 100.00 59.25 89.50 Informasi di dalam Boxplot: Minimum, Q1, Median (Q2), Q3, dan Maksimum

2
Ogive (Poligon Frekuensi
Kumulatif)
MINITAB:
Graph -> Histogram

Pie Chart
40
MINITAB: Graph -> Pie Chart
Cumulative Frequency

30

20

10

30 40 50 60 70 80 90 100
Nilai

Ogive

Pie Chart Pemilih

Bar Chart
B ( 500, 11.8%)
C (1500, 35.5%)
„ MINITAB: Graph ->
A ( 350, 8.3%) Chart

E ( 680, 16.1%)

D (1200, 28.4%)

3
Stem-and-leaf
1500 „ MINITAB: Graph ->
Character Graph ->
Stem-and-leaf
Sum of Pemilih

1000

500

A B C D E
Calon

Character Stem-and-Leaf Display


Ukuran Lokasi pada data tak
Stem-and-leaf of HrgTanah N = 50 terkelompok
Leaf Unit = 10
„ Mean = rata-rata hitung = rata-rata
µ = rata-rata populasi, X = rata-rata sampel
1 4 5
2 5 5 „ Median = nilai tengah dari data yang diurutkan
3 6 5 „ Mode = nilai yang paling sering terjadi pada suatu data
7 7 2699
20 8 0012455555669 „ Persentil = ukuran lokasi yang membagi sekelompok
(18) 9 000000345555556779 data menjadi 100 bagian
12 10 0000 „ Quartil = ukuran lokasi yang membagi sekelompok data
8 11 0000
menjadi 4 bagian atau subkelompok
4 12 0
3 13 00
1 14
1 15 0

Ukuran Lokasi pada data tak Ukuran Variabilitas pada data tak
terkelompok (lanjutan) terkelompok
Mencari persentil ke p: „ Range = maksimum – minimum
- Urutkan n data dari kecil ke besar „ Interquartile range = Q3 – Q1
- Hitung lokasi persentil i = (p/100) * n Q3 = persentil ke 75, Q1 = persentil ke 25
- Jika i = bil bulat, maka persentil ke p ∑ X −µ
„ Deviasi absolut rata-rata MAD =
adalah (bil ke i + bil ke i+1) / 2 N
- Jika i bukan bil bulat, maka persentil ke p
„ Varians populasi
adalah bil ke int(i) + 1
σ2 = ∑ ∑X
( X − µ )2 − ( ΣXN )
2
2

=
N N

4
Ukuran Variabilitas pada data tak Ukuran Variabilitas pada data tak
terkelompok (lanjutan) terkelompok (lanjutan)
„ Varians sampel: „ Deviasi Standar Populasi
( X − µ )2
S 2
=
∑(X − X ) 2

=
∑X 2
− ( ΣX ) 2
n σ=
N
n −1 n −1
„ Deviasi Standar Sampel
„ Catatan: N = ukuran populasi, n = ukuran S=
( X − X )2
sampel n −1
σ
„ Note: Koefisien Variasi CV = 100%
µ

Ukuran Lokasi pada data Ukuran Variabilitas pada data


terkelompok terkelompok
„ Rata-rata „ Varians populasi dan deviasi standar populasi

µ grouped = ∑ ∑
σ2 = ∑ ∑ fM
fM fM f (M − µ )2 2
− ( ΣfM ) 2

= = N
; σ = σ2
∑f N N N

f = frekuensi kelas „ Varians sampel dan deviasi standar sampel


N = frekuensi total
∑ f (M − X ) ∑ fM − ( ΣfMn )
2
2 2

S2 = = ; S = S2
n −1 n −1

Ukuran Bentuk Ukuran Bentuk (lanjutan)


„ Skewness „ Kurtosis (peakedness of a distribution)

Mean Mode Mean


Median Median Median
Mode Mode
Mean

simetris Negatively skewed Positively skewed Distr. Platikurtis Distr. Mesokurtis Distr. Leptokurtis
(datar dan menyebar) (normal) (tinggi dan tipis)

5
Probabilitas
„ P(A) = peluang (probabilitas) bahwa kejadian A
terjadi
Bagian 2 „ 0 < P(A) < 1
„ P(A) = 0 artinya A pasti terjadi
„ P(A) = 1 artinya A tidak mungkin terjadi
„ Penentuan nilai probabilitas:
Probabilitas … Metode Klasikal
… Menggunakan Frekuensi Relatif Kejadian
… Dengan carai subyektif

Metode Klasikal untuk menentukan Metode Frekuensi Relatif Kejadian


Probabilitas untuk Menentukan Probabilitas
„ Metode ini menggunakan: „ Pada metode ini probabilitas suatu event
… Eksperimen, yaitu proses yang menghasilkan outcome, dan
… Event, yaitu outcome dari suatu ekrperimen didapat dari banyaknya event tersebut
ne terjadi di masa lalu, dibagi dengan banyak
P( E ) = total kesempatan event tersebut terjadi.
N
„ N = total banyaknya outcome yang mungkin pada suatu
eksperimen
„ ne = banyaknya outcome di mana event E terjadi
„ Pada metode ini probabilitas dapat ditentukan sebelum
eksperimen dilakukan (a priori)

Probabilitas Subyektif Struktur Probabilitas


„ Hanya didasarkan atas perasaan, intuisi, „ Eksperimen. Contoh: Mencatat kurs US$
terhadap rupiah setiap hari Senin pukul 9 pagi
atau pengetahuan orang yang selama 12 bulan
menentukan probabilitas „ Event. Contoh: mendapati kurs US$ terhadap
rupiah kurang dari 10000
„ Meskipun bukan merupakan cara yang
„ Elementary Event: adalah event yang tidak
ilmiah, namun pendekatan ini dapat saja dapat dipecah lagi menjadi event lain.
menghasilkan probabilitas yang cukup „ Ruang sampel (sample space): adalah daftar
akurat atau tabel lengkap yang memuat semua
elementary event pada suatu eksperimen.

6
Struktur Probabilitas (lanjutan) Struktur Probabilitas (lanjutan)
„ Union = “atau” = gabungan. Simbol: U.
„ Contoh Ruang Sampel: „ Intersection = “dan” = irisan. Simbol: ∩.
Wawancara dengan pertanyaan jenis „ Contoh: Jika diketahui X = {1, 4, 7, 9} dan Y =
{2, 3, 4, 5, 6}, maka
penanaman modal (PMA atau PMDN),
… XUY = {1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 9}
maka ruang sampelnya adalah: … X∩Y = {4}
… Utk1 responden: {PMA, PMDN}
S S
… Utk2 responden: {PMA-PMA, PMA-PMDN,
PMDN-PMA, PMDN-PMDN}
X Y X Y

XUY X∩Y

Struktur Probabilitas (lanjutan) Struktur Probabilitas (lanjutan)


„ Mutually Exclusive Events: adalah kejadian- „ Independent Events: adalah kejadian-kejadian
kejadian yang tidak mempunyai irisan. Artinya, satu sama lain tidak saling mempengaruhi.
kejadian yang satu meniadakan kejadian yang Artinya, terjadi atau tidak terjadinya satu
lainnya; kedua kejadianX∩Y
tidak dapat terjadi kejadian tidak mempengaruhi
X∩Y terjadi atau tidak
terjadinya kejadian yang lainnya. Jadi:
secara simultan. Jadi:
P(X|Y) = P(X) dan P(Y|X) = P(Y)
P(X∩Y) = 0
apabila X dan Y adalah kejadian independen.
apabila X dan Y mutually exclusive. P(X|Y) artinya probabilitas bahwa X terjadi
apabila diketahui Y telah terjadi.

Struktur Probabilitas (lanjutan) Aturan hitungan mn


„ Collectively Exhaustive Events: adalah daftar semua „ Untuk suatu operasi yang dapat dilakukan
kejadian elementer (elementary events) yang mungkin
terjadi pada sebuah eksperimen. Jadi sebuah ruang dengan m cara dan operasi ke dua yang
sampel selalu terdiri atas Collectively Exhaustive Events. dapat dilakukan dengan n cara, maka
„ Komplemen dari kejadian A, diberi notasi A’ yang artinya
“bukan A” adalah semua kejadian elementer pada suatu kedua operasi dapat terjadi dalam mn
eksperimen yang bukan A. Jadi: P(A)+P(A’) = 1 cara. Aturan ini dapat dikembangkan
S untuk tiga atau lebih operasi.
A’ A

7
Pengambilan Sampel dari Suatu Marginal, Union, Joint, and
Populasi Conditional Probabilities
„ Pengambilan sampel berukuran n dari dari „ Marginal Probability: P(A) = probabilitas bahwa
populasi berukuran N dengan penggantian (with A terjadi
replacement) akan menghasilkan
Nn kemungkinan „ Union Probability: P(AUB) = probabilitas bahwa
A atau B terjadi
„ Pengambilan sampel berukuran n dari dari
populasi berukuran N tanpa penggantian „ Joint Probability: P(AB) = P(A∩B) = probabilitas
(without replacement) akan menghasilkan bahwa A dan B terjadi
⎛N⎞ N! „ Conditional Probability: P(A|B) = probabilitas
N Cn = ⎜
⎜ n ⎟⎟ = n!( N − n)! bahwa A terjadi apabila diketahui B telah terjadi
⎝ ⎠
kemungkinan

Aturan Perjumlahan Aturan Perkalian


„ Aturan Umum Perjumlahan: „ Aturan Umum Perkalian:
P(X∩Y) = P(X) * P(Y|X) = P(Y) * P(X|Y)
P(XUY) = P(X) + P(Y) – P(X∩Y)
„ Aturan Khusus Perkalian:
„ Aturan Khusus Perjumlahan:
Apabila X dan Y adalah kejadian yang
Apabila X dan Y adalah kejadian yang
mutually exclusive, maka independen, maka
P(XUY) = P(X) * P(Y)
P(XUY) = P(X) + P(Y)

Aturan untuk Probabilitas Bersyarat Contoh Soal tentang Probabilitas


(Conditional Probability)
„ Di sebuah kota, diketahui bahwa:
… 41% penduduk mempunyai sepeda motor
„ Probabilitas bahwa X terjadi apabila … 19% mempunyai sepeda motor dan mempunyai mobil
diketahui Y telah terjadi „
… 22% mempunyai mobil
Apakah kepemilikan sepeda motor dan kepemilikan mobil di kota
tersebut independen? Gunakan data di atas untuk menjawabnya.
P ( X ∩ Y ) P ( X ) * P (Y | X ) „ Bila seorang penduduk di kota tersebut diambil secara acak berapa
P( X | Y ) = = probabilitas bahwa ia memiliki sepeda motor dan tidak memiliki
mobil?
P (Y ) P(Y ) „ Bila seorang penduduk di kota tersebut diambil secara acak dan
diketahui ia memiliki mobil, berapa probabilitas bahwa ia tidak
memiliki sepeda motor?
„ Bila seorang penduduk di kota tersebut diambil secara acak,
berapakah probabilitas bahwa ia tidak memiliki sepeda motor dan
tidak memiliki mobil?

8
Jawab S
Contoh Soal tentang Probabilitas
M
0.22 0.19 0.03 0.56
„ Hasil sebuah survai yang menanyakan “Apakah
Anda mempunyai komputer dan/atau kalkulator
di rumah?” adalah sebagai berikut. Apakah
„ S = memiliki sepeda motor; M = memiliki mobil kepemilikan kalkulator dan kepemilikan
P(S) = 0.41, P(SM) = 0.19, P(M) = 0.22. komputer independen?
… Karena P(S)P(M) ≠ P(SM), maka kepemilikan sepeda Kalkulator
motor dan kepemilikan mobil tidak independen.
Ya Tdk
… dengan diagram Venn didapatkan P(SM’) = 0.22.
… P(S’|M) = P(S’M) / P(M) = 0.03 / 0.22 = 0.1364
Komputer Ya 46 3
… P(S’M’) = 0.56 (dari diagram Venn) Tdk 11 15

Jawab A = memiliki komputer; B = memiliki kalkulator


Kalkulator
Ya Tdk
Komputer Ya 46 3 49
Tdk 11 15 26 Bagian 3
P(A) =
49
= 0.653 57 18 75
75
57
P(B) = = 0.76 Variabel Acak Diskret
75
46
P(AB) = = 0.613
75
P(A) * P(B) = 0.653 * 0.76 = 0.49628 ≠ P(AB)
→ A dan B tidak independen

Variabel Acak (X) Variabel Acak Diskret


„ Variabel acak diskret: X hanya mempunyai sejumlah terbatas nilai
„ Variabel acak kontinu: X dapat mempunyai tak hingga nilai „ Rata-rata
µ = E ( X ) = ∑ X * P( X )

P(X) f(X)
„ Deviasi Standar
σ= ∑ (X − µ) 2
* P( X )

X ∞ X
∑ P( X ) = 1 ∫ f ( x)dx = 1
−∞

9
Distribusi Binomial Distribusi Binomial (lanjutan)
n!
„ Distribusi Binomial P( X ) = p X q n− X
X !(n − X )!
n = # trials
X = # sukses
p = probabilitas sukses pada satu trial
q = 1 - p = probabilitas gagal pada satu trial
„ Rata-rata Distribusi Binomial µ = n* p
„ Deviasi Standar Distribusi Binomial σ = n* p*q
„ Terjadi pada: eksperimen yang terdiri atas n trials,
dengan setiap trial mempunyai probabilitas sukses p
(konstan)
„ MINITAB: Calc -> Probability Distribution -> Binomial

Distribusi Poisson
„ Distribusi Poisson:
λX e −λ
P( X ) =
X!
X = 0, 1, 2, ….
λ = rata-rata
e = 2.718282
„ Rata-rata Distribusi Poisson µ = λ
„ Deviasi standar Distribusi Poisson σ = √λ
„ Distribusi Poisson merepresentasikan kejadian yang
amat jarang. X = banyaknya kejadian tersebut terjadi
pada suatu waktu atau area
„ MINITAB: Calc -> Probability Distribution -> Poisson

Distribusi Normal dan Normal


Standar
„ Distribusi Normal (=Gauss)
Parameter: µ = rata-rata, dan σ = deviasi standar
f(x)

Bagian 4

Variabel Acak Kontinu


X
µ

10
Distribusi Normal dan Normal Pilihan Distribusi Probabilitas di
Standar (lanjutan) dalam MINTAB
„ Distribusi Normal Standar = distribusi normal untuk µ = 0 „ Calc -> Probability Distribution -> [nama
dan σ = 1. Konversi dari X yang terdistribusi normal ke Z
yang terdistribusi normal standar: distribusinya, misalnya Normal].
X −µ „ Ada 3 Pilihan:
z=
σ … Probability
Density
… Cumulative Probability
„ MINITAB: Calc -> Probability Distribution -> Normal … Inverse Cumulative Probabilty

Probability Density Cumulative Probability


f(x) f(x)
f(input) = output (untuk kontinu) P(X < input) = output
P(X = input) = output (untuk diskret)

output

output

X X
input input
µ µ

Contoh Soal Distribusi Kontinu


Inverse Cumulative Probabilty
„ Contoh: Diketahui X terdistribusi normal dengan rata-rata
f(x)
120 dan deviasi standar 15. Carilah x agar P(X>x) = 5%.
P(X < output) = input

intput

X
output
µ
„ Ans: x = 144.6728

11
Contoh Pendekatan Normal untuk
Pendekatan Normal untuk Binomial
Binomial
„ Binomial: diskret, parameter n dan p „ Untuk X yang terdistribusi bimonial
„ Normal: kontinu, parameter µ dan σ dengan n = 80 dan p = 0.3, carilah
„ Untuk n besar, distribusi binomial akan … P(X=24)
menyerupai distribusi normal. Jadi untuk
masalah binomial dengan n besar, dapat … P(X>30)
didekati dengan distribusi normal … P(30<X<34)
„ Ingat: … P(X<33)
… Untuk diskret: P(X=x) = ada nilai
… Untuk kontinu: P(X=x) = 0
Jawab:

30.5 − 24
„ Untuk distribusi bimonial: P ( X > 30) = P ( X > 30.5) = P( Z > )
4.0988
… Rata-rata = µ = np = 80*0.3 = 24 = P(Z > 1.5858)
diskret kontinu
… Deviasi Standar = σ = n * p * q = 4.0988 = 0.5 − 0.4441 = 0.0559
„ Rata-rata dan deviasi standar tersebut koreksi kontinuitas
digunakan sebagai parameter distribusi normal 30.5 − 24 34.5 − 24
P (30 < X ≤ 34) = P (30.5 < X < 34.5) = P( <Z < )
23.5 − 24 24.5 − 24 4.0988 4.0988
P ( X = 24) = P (23.5 < X < 24.5) = P( <Z < )
4.0988 4.0988 = P(1.5858 < Z < 2.5617)
diskret kontinu
diskret kontinu
= P(-0.122 < Z < 0.122) = 0.4948 − 0.4441 = 0.0507
= 2 * 0.0478 = 0.0956 koreksi kontinuitas
koreksi kontinuitas 33.5 − 24
P ( X ≤ 33) = P ( X < 33.5) = P ( Z < )
„ Cek dengan rumus Binomial: 4.0988
80! = P(Z < 2.3177)
P( X = 24) = 0.324 0.780− 24 = 0.0969513 diskret kontinu
= 0.5 + 0.4898 = 0.9898
24!(80 − 24)!
koreksi kontinuitas

Distribusi Eksponensial Distribusi Eksponensial (lanjutan)


f ( x ) = λ e − λx „ Adalah distribusi kontinu
„ Adalah kelompok distribusi dengan parameter = λ yang
dengan x ≥ 0 terjadi pada X = 0
„ Mempunyai ekor di sebelah kanan
λ >0 „ Nilai x mulai dari nol sampai tak hingga
„ Puncaknya selalu ada di X = 0
e = 2.71828... „ Kurvanya selalu mengecil untuk X yang membesar
„ Menunjukkan distribusi probabilitas untuk waktu antara
kejadian acak
„ Rata-rata dan deviasi standarnya:
1 1
µ= dan σ =
λ λ

12
Contoh Soal Distribusi
Distribusi Eksponensial (lanjutan)
Eksponensial
f(X)
„ Di restoran sebuah kota kecil kedatangan
pelanggan dapat dianggap terdistribusi Poisson
λ P( X ≥ x0 ) = e − λx0 dengan rata-rata 3.2 pelanggan per 30 menit.
… Berapa menit waktu rata-rata antar kedatangan
pelanggan di restoran tersebut?
… Berapa probabilitas bahwa antar kedatangan
pelanggan ada selang 1 jam atau kurang?
… Berapa probabilitas bahwa dua pelanggan datang
dengan selang waktu kedatangan 15 menit atau
lebih?

x0 X

Jawab
„ µ = 1/3.2 = 0.313. Jadi rata-rata 0.313*30
menit = 9.39 menit waktu antar
kedatangan pelanggan
Bagian 5
„ 1 jam = 2 interval, yaitu 2 * 30 menit. Jadi
x = 2. P(X>2) = 1-exp( -3.2*2) = 0.998
Sampling dan Distribusi
„ 15 menit = 0.5 interval. Jadi x = 0.5.
Sampling
P(X>0.5) = exp( -3.2*0.5) = 0.202

Sampling (pengambilan sampel) Random Sampling


„ Dapat menghemat biaya „ Simple random sampling
„ Dapat menghemat waktu
„ Untuk sumberdaya yang terbatas, pengambilan „ Stratified random sampling
sampel dapat memperluas cakupan studi „ Systematic random sampling
„ Bila proses riset bersifat destruktif, pengambilan
sampel dapat menghemat produk „ Cluster random sampling
„ Apabila akses ke seluruh populasi tidak dapat
dilakukan, pengambilan sampel adalah satu-
satunya pilihan

13
Sampling Distribution (distribusi sampling)
Nonrandom Sampling untuk Rata-rata Sampel
Sampel

„ Convenience sampling Populasi Ukuran sampel = n


„ Judgement sampling Rata-rata sampel =

„ Quota sampling Rata-rata = µ X


Deviasi standar = σ

Sampel Sampel

Ukuran sampel = n Ukuran sampel = n


Rata-rata sampel = Rata-rata sampel =

X Jadi X Variabel acak X

Teorema Limit Tengah untuk Rata- Sampling Distribution (distribusi sampling)


untuk Proporsi Sampel
rata Sampel

„ Apabila sampel berukuran n besar (>30) diambil dari Λ

populasi yang mempunyai rata-rata µ dan deviasi standar


Populasi Proporsi = p
σ, maka rata-rata sampel X akan terdistribusi normal Ukuran sampel = n
dengan rata-rata µ dan deviasi standar σ/√n Proporsi = P
„ Khusus: apabila populasinya terdistribusi normal, maka n
pada teorema di atas tidak harus besar. Jadi
Sampel Sampel
X −µ
Z= adalah normal standar Λ

σ
Λ
Proporsi = p Proporsi = p
Ukuran sampel = n Ukuran sampel = n
n p̂ Variabel acak

Teorema Limit Tengah untuk


Proporsi
„ Apabila sampel berukuran n diambil dari populasi
yang proporsinya P, dengan n*P > 5 dan n*Q > 5,
Λ

maka proporsi sampel p akan terdistribusi Bagian 6


normal dengan rata-rata P dan deviasi standar
√(P*Q/n). Jadi
pˆ − P Estimasi untuk Populasi
Z= adalah Normal standar
P *Q Tunggal
n

14
Statistika Inferensial Estimasi Interval untuk µ
Populasi
„ Selang kepercayaan σ
100(1-α)% untuk µ X ± Zα
pada sampel besar: 2 n
Sampel ⎛ σ σ ⎞
„ Artinya: P⎜⎜ X − Z α ≤ µ ≤ X + Zα ⎟ = 100(1 − α )%
⎝ 2 n 2 n ⎟⎠
Distribusi Normal Standar

Simpulkan (estimasi) tentang parameter mendapatkan statistik α α Note: apabila σ


2 2 tidak diketahui
1-α dapat digantikan
dengan s
Z
„Estimasi: Estimasi titik, estimasi interval, uji hipotesa 0
− Zα Zα
2 2

Estimasi Interval untuk µ (lanjutan) Estimasi Interval untuk µ (lanjutan)


„ MINITAB: Stat -> Basic Statistics -> 1-sample z
Output MINITAB:

Confidence Intervals

The assumed sigma = 120

Variable N Mean StDev SE Mean 95.0 % CI


HrgTanah 50 924.2 174.7 17.0 ( 890.9, 957.5)

Estimasi Interval untuk µ, sampel kecil. Estimasi Interval untuk µ sampel


Asumsi: Populasi terdistribusi Normal
„ Selang kepercayaan
kecil (lanjutan)
s „ MINITAB: Stat -> Basic Statistics -> 1-sample t
100(1-α)% untuk µ X ± tα
, n −1 n
pada sampel kecil: 2

⎛ s s ⎞
„ Artinya: P⎜⎜ X − t α ≤ µ ≤ X + tα ⎟ = 100(1 − α )%
⎝ 2
, n −1 n 2
, n −1 n ⎟⎠

distribusi t dengan df = n-1


α
α
2
2
1-α

t
− tα 0 tα
, n −1 , n −1
2 2

15
Estimasi Interval untuk µ sampel Estimasi Interval untuk P
Syarat: nP>5 dan nQ>5
kecil (lanjutan)
Populasi
Output MINITAB: Sampel
Confidence Intervals
Proporsi = P Ukuran = n
(akan diestimasi)
proporsi p̂
Variable N Mean StDev SE Mean 95.0 % CI
HrgTanah 15 952.7 243.4 62.8 ( 817.9, 1087.5) qˆ = 1 − pˆ

Selang kepercayaan pˆ qˆ
„ pˆ ± Z α
100(1-α)% untuk P 2 n

⎛ pˆ qˆ pˆ qˆ ⎞
„ Artinya: P⎜⎜ pˆ − Z α ≤ P ≤ pˆ + Z α ⎟ = 100(1 − α )%
⎝ 2
n 2
n ⎟⎠

Estimasi Interval untuk Varians Estimasi Interval untuk Varians


Populasi σ2 Populasi σ2
„ Syarat: „ Selang kepercayaan 100(1-α)% untuk varians populasi σ2
- Populasi terdistribusi Normal ⎛ ⎞
- Sampel besar ⎜ (n − 1) S 2 (n − 1) S 2 ⎟
⎜ , 2 ⎟
⎜ χ α ,n −1 χ α
2
1− , n −1

⎝ 2 2 ⎠
Populasi
Sampel „ Artinya
⎛ ⎞
Varians Populasi = σ2 Ukuran = n ⎜ (n − 1) S 2 (n − 1) S 2 ⎟
(akan diestimasi) Varians sampel P⎜ ≤σ2 ≤ 2 ⎟ = 100(1 − α )%
⎜ χ α ,n −1 χ α
2
= S2 1− , n −1

⎝ 2 2 ⎠

Estimasi Interval untuk Varians Estimasi Interval untuk Varians


Populasi σ2 (lanjutan) Populasi σ2 (lanjutan)
„ Distribusi χ2 „ Contoh distribusi χ2 untuk df = 34 dan α = 0.05
„ MINITAB: Calc -> Probability Distribution -> Chisquare
( )
f χ2

α
α
2
2 1-α

0 χ2 α
1− , n −1
χ α2
, n −1
χ2 dengan derajat
2 2
bebas = n-1

16
Estimasi Interval untuk Varians Ukuran Sampel dalam
Populasi σ2 (lanjutan) Mengestimasi Rata-rata Populasi µ
f χ2( ) „ Dalam mengestimasi rata-rata populasi µ, ukuran
sampel minimum untuk suatu α dan E yang ditetapkan,
adalah
⎛z σ ⎞
2

n = ⎜ α /2 ⎟
⎝ E ⎠
0.025
0.025 dengan
0.95 E = galat estimasi = error of estimation = x − µ
σ = deviasi standar populasi,
0
χ 02.975,34 χ 02.025,34 χ 2dengan derajat = range/4 apabila tidak diketahui
= 19.8063 = 51.9660 bebas = 34 α = taraf keterandalan
100(1 – α)% = tingkat keyakinan = level of confidence

Contoh Jawab
„ Seorang manajer bank ingin menentukan rata- „ X = besarnya deposito bulanan nasabah,
rata deposito bulanan per nasabah di bank dinyatakan dalam juta rupiah
tersebut. Untuk itu ia akan mengestimasi
dengan menggunakan selang kepercayaan. „ σ = 1000
Berapa ukuran sampel yang harus ia ambil „ Tingkat keyakinan 99% → α = 0.01 dan α/2 =
apabila ia ingin yakin 99% dan kesalahannya 0.005, sehingga zα/2 = z0.005 = 2.5758
tidak lebih dari 200 juta rupiah. Ia asumsikan „ E = 200
bahwa deviasi standar untuk deposito bulanan
semua nasabah adalah 1 milyar rupiah „ Ukuran sampel minimum
⎛ z σ ⎞ ⎛ 2.5758 *1000 ⎞
2 2

n = ⎜ α /2 ⎟ = ⎜ ⎟ = 165.87 = 166
⎝ E ⎠ ⎝ 200 ⎠

Ukuran Sampel dalam


Contoh
Mengestimasi Proporsi Populasi p
„ Dalam mengestimasi proporsi populasi p, ukuran sampel „ Seseorang ingin menyelidiki berapa proporsi
minimum untuk suatu α dan E yang ditetapkan, adalah sekretaris di seluruh perkantoran di Bandung
zα / 2 pq yang diperlengkapi dengan komputer di ruang
n= kerjanya. Ia akan menjawab pertanyaan ini
E2
dengan dengan melakukan survai acak. Berapa ukuran
E = galat estimasi = error of estimation = pˆ−p sampel yang harus ia ambil apabila ia ingin
p = proporsi populasi, yakin 95% dan galat pada selang kepercayaan
= 0.5 apabila tidak diketahui (agar n maksimum) tidak dapat lebih dari 0.05? Anggap bahwa
q=1-p
α = taraf keterandalan
proporsi aktual tidak diketahui sebelumnya.
100(1 – α)% = tingkat keyakinan = level of confidence

17
Jawab
„ p = proporsi sekretaris di seluruh perkantoran di
Bandung yang diperlengkapi dengan komputer di ruang

„
kerjanya
Karena p tidak diketahui, asumsikan nilainya 0.5
Bagian 7
„ q = 1 – p = 0.5
„ Tingkat keyakinan 95% → α = 0.05 dan α/2 = 0.025,
sehingga zα/2 = z0.025 = 1.96
„ E = 0.05
Uji Hipotesa untuk Populasi
„ Ukuran sampel minimum Tunggal
2
zα / 2 pq 1.962 * 0.5 * 0.5
n= = = 384.16 = 385
E2 0.052

Beberapa Uji Hipotesis pada


Uji Hipotesis
Statistika Parametrik
„ Uji z 1 sampel: mengestimasi rata-rata populasi dengan
„ Hipotesis Riset: menggunakan sampel besar
H0 benar H0 salah
menyatakan hubungan „ Uji t 1 sampel: mengestimasi rata-rata populasi dengan
menggunakan sampel kecil pada populasi yang terdistribusi normal
… Hipotesa nol (H0) vs
Hipotesa alternatif (H1 = „ Uji t 2 sampel: mengestimasi perbedaan rata-rata 2 populasi
Pertahank Keputusan Galat Tipe independen dengan menggunakan sampel kecil pada populasi yang
Ha) an H0 benar II (β) terdistribusi normal
… Galat (error) tipe I, galat „ Anova 1 arah (completely randomized design): mempelajari apakah
tipe II, dan power Tolak H0 Galat Tipe Keputusan
rata-rata c populasi semuanya sama, atau ada yang berbeda
I (α) benar „ Anova 2 arah (factorial design):
(power) … mempelajari apakah rata-rata c populasi semuanya sama, atau ada
yang berbeda
… mempelajari apakah rata-rata r populasi semuanya sama, atau ada
yang berbeda
„ R = Rejection Region. Apabila statistik uji (test statistic) … mempelajari apakah efek interaksi ada atau tidak ada
ada di daerah ini, maka tolak H0. Bila tidak, maka
pertahankan H0.

Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi


Beberapa Uji Hipotesis pada
dengan menggunakan Sampel Besar, Uji
Statistika Nonparametrik z 1 sampel
X − µ0
„ Uji U Mann-Whitney: membandingkan dua „ Statistik uji Z=
populasi independen σ
„ Uji peringkat bertanda Wilcoxon: n
membandingkan dua populasi yang related
„ Uji K Kruskal-Wallis: menguji apakah c populasi „ H0: µ = µ0 vs H1: µ > µ0
identik atau berbeda pada completely random Distribusi Normal Standar
design R: Z > Zα
„ Uji Friedman: menguji apakah c populasi identik
atau berbeda, pada randomized block design 1-α α

Z
0

18
Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi
dengan menggunakan Sampel Besar, Uji dengan menggunakan Sampel Besar, Uji
z 1 sampel (lanjutan) z 1 sampel (lanjutan)
„ H0: µ = µ0 vs H1: µ < µ0 „ H0: µ = µ0 vs H1: µ ≠ µ0
Distribusi Normal Standar

R R
R: Z < -Zα Distribusi Normal Standar
α α
2 1-α
2
α 1-α
Z
− Zα 0 Zα
Z 2 2
0
− Zα
R : Z > Zα
2

Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi
dengan menggunakan Sampel Besar, Uji dengan menggunakan Sampel Besar, Uji
z 1 sampel (lanjutan) z 1 sampel (lanjutan)
Distribusi
„ Cara lain: dengan menggunakan nilai p (p-value), Normal Standar
berlaku untuk ketiga hipotesa alternatif:
Nilai p Untuk kasus:
Tolak H0 jika p < α
H1: µ < µ0

Distribusi Normal Standar Z


Z 0
Distribusi
Normal Standar

Nilai p
Untuk kasus:
Ha: µ > µ0 Untuk kasus:
Z H1: µ ≠ µ0
Z
0 -Z 0 Z
Z
Jumlahnya = nilai p

Contoh Aplikasi Uji Z 1 sampel Data 9.7


8.5
10.5
10.2
9.8 5.5
11.0 7.0
„ Sebuah laporan menyebutkan bahwa rata- 11.5
13.0
7.2
8.0
rata penjualan harian di restoran A tidak 8.7 8.0
7.9 9.5
melebihi 10 juta rupiah. Untuk menguji 8.4 9.5
apakah hal ini benar, maka 7.6
10.6
7.8
10.5
dikumpulkanlah data penjualan di restoran 10.9 11.0
A selama 30 hari (dalam juta rupiah). 11.0
9.1
12.0
9.8
Gunakanlah taraf keterandalan α = 5%. 10.0 7.0

Kesimpulan apakah yang dapat ditarik?


MINITAB: Stat -> Basic Statistics -> 1-sample Z
Note: Hitung dahulu deviasi standar sampel, S

19
Output MINITAB
Z-Test

Test of mu = 10.000 vs mu < 10.000


The assumed sigma = 1.71

Variable N Mean StDev SE Mean Z P


Masuk 30 9.373 1.715 0.313 -2.00 0.023

• Dengan metode nilai p: terlihat bahwa nilai p = 0.023 < α =


0.05. Jadi, tolak H0. Artinya: rata-rata penjualan di restoran A
tidak melebihi 10 juta rupiah.

• Dengan metode nilai kritis: Z = -2.00 berada di R, yaitu Z < -


1.645. Kesimpulan: tolak H0. Artinya: rata-rata penjualan di
restoran A tidak melebihi 10 juta rupiah.

Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi dengan
dengan menggunakan Sampel Kecil, Uji t 1 menggunakan Sampel Kecil, Uji t 1 sampel.
sampel. Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal (lanjutan)
X − µ0
„ Statistik uji t= „ H0: µ = µ0 vs H1: µ < µ0
s
n
Distribusi t dengan
derajat bebas = n-1
„ H0: µ = µ0 vs H1: µ > µ0 R: t < -tα

Distribusi t dengan derajat bebas = n-1

R: t > tα α 1-α

1-α α
t
0
t − tα ,n −1
0
tα ,n −1

Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi dengan Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi dengan
menggunakan Sampel Kecil, Uji t 1 sampel. menggunakan Sampel Kecil, Uji t 1 sampel.
Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal (lanjutan) Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal (lanjutan)
„ H0: µ = µ0 vs H1: µ ≠ µ0 „ Cara lain: dengan menggunakan nilai p (p-value),
Distribusi t dengan berlaku untuk ketiga hipotesa alternatif:
derajat bebas = n-1 Tolak H0 jika p < α
Distribusi t dengan
R R derajat bebas = n-1

α α
2 1-α
2
Nilai p
Untuk kasus:
t H1: µ > µ0
− tα 0 tα
, n −1
, n −1 t
2 2
0
t
R : t > tα
, n −1
2

20
Uji Hipotesis tentang Rata-rata Populasi dengan
menggunakan Sampel Kecil, Uji t 1 sampel. Contoh Aplikasi Uji t 1 sampel
Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal (lanjutan)
Distribusi t dengan
derajat bebas = n-1 „ Majalah A menyebutkan bahwa rata-rata usia
Nilai p Untuk kasus:
direktur utama bank di sebuah kota 41 tahun.
H1: µ < µ0 Untuk menguji apakah hal ini benar, maka
dikumpulkanlah data acak dari 11 direktur utama
t
t 0 bank di kota tersebut. Asumsikan bahwa usia
Distribusi t dengan
derajat bebas = n-1
direktur utama bank di kota tersebut terdistribusi
normal. Gunakanlah taraf keterandalan α = 5%.
Kesimpulan apakah yang dapat ditarik?
Untuk kasus:
H1: µ ≠ µ0
„ Data: 40, 43, 44, 50, 39, 38, 51, 37, 55, 57, 41
t
-t 0 t „ MINITAB: Stat -> Basic Statistics -> 1 Sample t
Jumlahnya = nilai p

Output MINITAB
T-Test of the Mean

Test of mu = 41.00 vs mu not = 41.00

Variable N Mean StDev SE Mean T P


Usia 11 45.00 7.07 2.13 1.88 0.090

• Dengan metode nilai p: terlihat bahwa nilai p = 0.090 > α =


0.05. Jadi, pertahankan H0. Artinya: data yang ada mendukung
pernyataan bahwa rata-rata usia direktur bank di kota tersebut
41 tahun.

• Dengan metode nilai kritis: t = 1.88 berada di luar R, yaitu |t| <
2.2281. Kesimpulan: pertahankan H0 (sama dengan kesimpulan
di atas).

Uji Hipotesis tentang Proporsi Populasi. Uji Hipotesis tentang Proporsi Populasi.
nP>5 dan nQ>5 nP>5 dan nQ>5 (lanjutan)
pˆ − P0
„ Statistik uji Z= „ H0: P = P0 vs H1: P < P0
P0Q0
n
Distribusi Normal Standar
„ H0: P = P0 vs H1: P > P0 R: Z < -Zα

Distribusi Normal Standar

R: Z > Zα α 1-α

1-α α
Z
0
Z − Zα
0

21
Uji Hipotesis tentang Proporsi Populasi. Uji Hipotesis tentang Proporsi Populasi.
nP>5 dan nQ>5 (lanjutan) nP>5 dan nQ>5 (lanjutan)
„ H0: P = P0 vs H1: P ≠ P0 „ Cara lain: dengan menggunakan nilai p (p-value),
berlaku untuk ketiga hipotesa alternatif:
Distribusi Normal Standar Tolak H0 jika p < α
R R
Distribusi Normal Standar
α α
2 1-α
2
Nilai p
Untuk kasus:
Z H1: P > P0
− Zα 0 Zα
2 2
Z
0
Z
R : Z > Zα
2

Uji Hipotesis tentang Proporsi Populasi. Contoh Uji Hipotesis Tentang


nP>5 dan nQ>5 (lanjutan) Proporsi Populasi
Distribusi
Normal Standar „ Untuk menyelidiki kebenaran apakah manajer
Nilai p Untuk kasus: restoran yang wanita di sebuah kota kurang dari
H1: P < P0 30%, seseorang mengumpulkan data dari 20
Z restoran di kota tersebut yang diambil secara
0
Z
Distribusi
acak. Hasilnya: ada 5 restoran yang manajernya
Normal Standar wanita, sisanya mempunyai manajer pria. Apa
kesimpulan dari data tersebut, apabila α yang
Untuk kasus: digunakan 5%?
H1: P ≠ P0
Z
-Z 0 Z

Jumlahnya = nilai p

Jawab Uji Hipotesis tentang Varians Populasi.


„ H0: P = 0.30 vs H1: P < 0.30
Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal
5 (n − 1) S 2
pˆ = = 0.25 „ Statistik uji χ2 =
20 σ 02
0.25 − 0.30 „ H0: σ2 = σ2 0 vs H1: σ2 < σ2 0
Z= = −0.488
0.30 * 0.70 Distribusi ( )
f χ2
20 Normal
Standar
R: Z < -1.645
R : χ 2 < χ12−α ,n −1
Z di luar R,
jadi terima H0.
Artinya, tidak benar 0.05
bahwa manajer
α
restoran yang 1-α
wanita di kota -0.488 Z
0
tesrsebut kurang
dari 30%
-1.645
0
χ12−α ,n −1 χ2 dengan derajat
bebas = n-1

22
Uji Hipotesis tentang Varians Populasi. Uji Hipotesis tentang Varians Populasi.
Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal Asumsi: Populasi Terdistribusi Normal
(lanjutan) (lanjutan)
„ H0: σ2 = σ2 0 vs H1: σ2 > σ2 0 „ H0: σ2 = σ2 0 vs H1: σ2 ≠ σ2 0

( )
f χ2 ( )
f χ2

R:χ2 < χ2α


1− , n −1
R : χ 2 > χ α2
R : χ > χα ,n −1
2 2 2
2
, n −1

α α
1-α
α 1-α
2 2
0
χ 2 0
χ 2
χα
2 χ2
χα2 ,n −1 dengan derajat α
1− , n −1 , n −1
dengan derajat
bebas = n-1 2 2 bebas = n-1

Data
Contoh Uji Hipotesis Tentang 105 100
Varians Populasi 110
106
101
102
111 103
„ Spesifikasi mesin pemotong menyebutkan 101 100
bahwa deviasi standar hasil potongan 100 103
101 99
kurang dari 6 mm. Untuk menguji hal ini, 101 99
dikumpulkan 30 hasil potongan mesin 100 98
95 98
tersebut. Dengan menggunakan α = 10%, 97 94
kesimpulan apakah yang dapat ditarik dari 108 100
99 100
data tersebut. 99 101
100 100

Jawab

„ N = 30
„ S = 3.82 (Stat -> Basic Statistic -> Descriptive Statistics)
„ H0: σ2 = 36 vs H1: σ2 < 36 Bagian 8
„ Untuk df = 29 dan α = 0.10, χ20.90,29 = 19.7677 (Calc ->
Probability Distribution -> Chisquare)
„ R: χ2 < χ20.90,29 = 19.7677

χ2 =
(30 − 1)3.82 2
= 11.7550
Statistika Inferensi untuk Dua
„ Statistik uji:
62 Populasi
„ Karena 11.7550 < 19.7677, maka tolak H0. Artinya, benar
bahwa deviasi standar hasil potong mesin tersebut
kurang dari 6 mm.

23
Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2
Statistika Inferensi Tentang Rata-
Populasi Independen dengan menggunakan
rata Dua Populasi Independen Sampel Besar
Populasi 1 X 1 − X 2 − (µ1 − µ 2 ) Catatan: Bila deviasi
Sampel 1 „ Statistik uji Z= standar populasi σ
σ 12 σ 22 tidak ada, dapat
Ukuran = n1 (besar) + digantikan dengan
Rata-rata = µ1 Rata-rata = X 1 n1 n2 deviasi standar
(tidak diketahui) Deviasi Standar = S1
sampel S

„ H0: µ1 – µ2 = µ0 vs H1: µ1 – µ2 > µ0


independen Distribusi Normal Standar
Populasi 2
Sampel 2 R: Z > Zα

Ukuran = n2 (besar)
Rata-rata = µ2 Rata-rata = X 2
1-α α
Deviasi Standar = S2
(tidak diketahui)
Z
0

Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2 Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2
Populasi Independen dengan menggunakan Populasi Independen dengan menggunakan
Sampel Besar (lanjutan) Sampel Besar (lanjutan)
„ H0: µ1 – µ2 = µ0 vs H1: µ1 – µ2 < µ0 „ H0: µ1 – µ2 = µ0 vs H1: µ1 – µ2 ≠ µ0
Distribusi Normal Standar

R R
R: Z < -Zα Distribusi Normal Standar
α α R : Z > Zα
2 1-α
2 2
α 1-α
Z
− Zα 0 Zα
Z 2 2
0
− Zα „ Catatan: sebagai alternatif, metode nilai p juga
dapat digunakan

Selang Kepercayaan 100(1-α)% Perbedaan Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2


Rata-rata 2 Populasi Independen µ1 – µ2 Populasi Independen dengan menggunakan
dengan menggunakan Sampel Besar Sampel Kecil. Asumsi: Kedua Populasi terdistribusi
⎡ Normal dan Deviasi standar kedua populasi sama
σ 12 σ 22 ⎤
⎢( X 1 − X 2 ) ± Z α + ⎥ X 1 − X 2 − (µ1 − µ 2 )
⎣⎢ 2 n1 n2 ⎥⎦ „ Statistik uji t=
1 1
S +
Artinya: n1 n2
⎛ σ 12 σ 22 σ 12 σ 22 ⎞
P⎜ ( X 1 − X 2 ) − Z α + ≤ µ1 − µ 2 ≤ X 1 − X 2 ) + Z α + ⎟
⎜ n1 n2 n1 n2 ⎟ „ S = pooled standard deviation
⎝ 2 2 ⎠
= 100(1 − α )%
S12 (n1 − 1) + S 22 ( n2 − 1)
S=
Catatan: Bila deviasi standar populasi σ tidak ada, dapat
digantikan dengan deviasi standar sampel S
n1 + n2 − 2

24
Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2 Populasi Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2
Independen dengan menggunakan Sampel Kecil. Populasi Independen dengan menggunakan
Asumsi: Kedua Populasi terdistribusi Normal dan Sampel Kecil. Asumsi: Kedua Populasi
Deviasi standar kedua populasi sama (lanjutan) terdistribusi Normal dan Deviasi standar kedua
populasi sama (lanjutan)
„ H0: µ1 – µ2 = µ0 vs H1: µ1 – µ2 > µ0
„ H0: µ1 – µ2 = µ0 vs H1: µ1 – µ2 < µ0
Distribusi t, df = n1 + n2 - 2 Distribusi t, df = n1 + n2 - 2
R: t < -tα
R: t > tα

1-α α α 1-α

t
0 t
tα 0
− tα

Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2 Populasi Selang Kepercayaan 100(1-α)% Perbedaan Rata-rata 2
Independen dengan menggunakan Sampel Kecil. Asumsi: Populasi Independen µ1 – µ2 dengan menggunakan
Kedua Populasi terdistribusi Normal dan Deviasi standar Sampel Kecil. Asumsi: Kedua populasi terdistribusi normal
kedua populasi sama (lanjutan) dan deviasi standarnya sama
„ H0: µ1 – µ2 = µ0 vs H1: µ1 – µ2 ≠ µ0 ⎛ ⎞
⎜ ( X 1 − X 2 ) ± tα S 1 + 1 ⎟ Derajat bebas t adalah
⎜ n n ⎟
Distribusi t, df = n1 + n2 - 2 ⎝ 2 1 2 ⎠ n1 + n2 -2

R R Artinya:

α α R : t > tα ⎛ 1 1 1 1 ⎞
1-α P⎜⎜ ( X 1 − X 2 ) − t α S + ≤ µ1 − µ 2 ≤ X 1 − X 2 ) + t α S + ⎟

2 2 2 ⎝ 2 n1 n2 2 n1 n2 ⎠
t = 100(1 − α )%
− tα 0 tα
2 2

„ Catatan: sebagai alternatif, metode nilai p juga dapat digunakan

Row Jakarta Bandung


Contoh Uji Hipotesis Perbedaan Rata-rata 2 1
2
5.6
7.1
8.1
7.9
Populasi dengan menggunakan Sampel Data 3 6.8 5.4
4 10.2 4.5
Kecil 5 12.5 5.6
6 13.5 6.8
„ Sebuah laporan menyebutkan bahwa rata-rata 7 6.8 9.2

gaji bulanan direktur bank di Jakarta lebih tinggi 8


9
5.8
9.9
8.1
7.2
dari pada di Bandung. Untuk menyelidiki 10 10.2 4.5
kebenaran hal ini, seorang peneliti 11
12
15.6
7.7
5.2
6.8
mengumpulkan data yang diambil secara acak 13 9.8 6.7
di Jakarta dan di Bandung, sebagaimana 14 6.8 5.7

tercantum dalam data berikut (dalam juta 15


16
5.8
6.8
5.8
5.8
rupiah). Dengan menggunakan taraf 17 8.9 10.3
keterandalan α = 5%, kesimpulan apa yang 18
19
9.4
10.5
4.5
5.8
dapat ditarik mengenai laporan tersebut di atas. 20 12.6 10.2
21 9.8
22 5.8
23 5.5
24 5.6
25 7.2

25
Solusi (asumsi: gaji bulanan direktur bank di Solusi (asumsi: gaji bulanan direktur bank di
Bandung dan Jakarta terdistribusi normal) Bandung dan Jakarta tidak terdistribusi normal)
Ho: µJ – µB = 0 vs H1: µJ – µB > 0 -> Statistika Nonparametrik
Ho: µJ – µB = 0 vs H1: µJ – µB > 0

Two-sample T for j vs b Mann-Whitney Test and CI: Jakarta, Bandung

N Mean StDev SE Mean Jakarta N = 20 Median = 9.150


j 20 9.12 2.83 0.63 Bandung N = 25 Median = 5.800
b 25 6.72 1.75 0.35 Point estimate for ETA1-ETA2 is 2.100
95.2 Percent CI for ETA1-ETA2 is (0.899,3.800)
Difference = mu j - mu b W = 593.5
Estimate for difference: 2.395 Test of ETA1 = ETA2 vs ETA1 > ETA2 is significant at
95% lower bound for difference: 1.240 0.0012
T-Test of difference = 0 (vs >): T-Value = 3.48 P-Value = The test is significant at 0.0012 (adjusted for ties)
0.001 DF = 43
Both use Pooled StDev = 2.29 Kesimpulan: tolak Ho: µJ – µB = 0. Jadi: laporan bahwa
Kesimpulan: tolak Ho: µJ – µB = 0. Jadi: laporan bahwa rata-rata gaji bulanan direktur bank di Jakarta lebih
rata-rata gaji bulanan direktur bank di Jakarta lebih tinggi dari pada di Bandung didukung data.
tinggi dari pada di Bandung didukung data.

Uji Hipotesis tentang Perbedaan Rata-rata 2


Contoh Aplikasi. Uji Hipotesis tentang
Populasi Terkait (related) dengan menggunakan
Sampel Kecil. Asumsi: Perbedaan tersebut
Perbedaan Rata-rata 2 Populasi Terkait
Terdistribusi Normal (related) dengan menggunakan Sampel
Banyak data: n pairs Kecil
„ Sebuah lembaga kursus Bahasa Inggris mengklaim
bahwa apabila seseorang mengikuti kursus selama 2
bulan di lembaga tersebut, maka nilai TOEFL orang
Populasi
Sampel 1 Sampel 2
tersebut akan meningkat sedikitnya 30. Untuk menguji
Yang Terkait (related) klaim tersebut, 11 orang diukur nilai TOEFL mereka
sebelum dan sesudah mengikuti kursus Bahasa Inggris
di lembaga tersebut. Data terlampir. Dengan
menggunakan α = 10%, kesimpulan apakah yang dapat
“Before” “After”
ditarik mengenai klaim lembaga tersebut? Asumsikan
„ Hitung d = perbedaan antara before dan after untuk perbedaan nilai TOEFL seblm dan sesdh kursus
setiap pasang data. Selanjutnya, lakukan uji t 1 sampel terdistribusi normal
dengan data d tersebut.

Data Row Krywan Before After D

1 Adi 450 470 20


2 Budi 503 535 32
3 Cica 400 433 33
4 Dedi 435 450 15
5 Edi 370 450 80
6 Feri 550 570 20
7 Gina 525 555 30
8 Hedi 378 410 32
9 Iwan 440 480 40
10 Joni 510 555 45
11 Kia 522 535 13
12 Lena 533 566 33

D = after - before
Untuk menghitung D, Calc -> Calculator

26
MINITAB: Stat -> Basic Statistics -> 1 Sample t
Output MINITAB
T-Test of the Mean

Test of mu = 30.00 vs mu > 30.00

Variable N Mean StDev SE Mean T P


D 12 32.75 17.77 5.13 0.54 0.30

Nilai p = 0.30 dan α = 0.10. Ternyata nilai p > α, maka terima H0.
Kesimpulan: klaim lembaga kursus Bahasa Inggris bahwa
setelah kursus peningkatan nilai TOEFL sedikitnya 30, tidak
didukung data.

Estimasi Interval untuk d, sampel kecil.


Asumsi: Populasi terdistribusi Normal
„ Selang kepercayaan sd
100(1-α)% untuk d d ± tα
, n −1 n
pada sampel kecil: 2

„ Artinya:

P⎜⎜ d − t α
sd
≤ d ≤ d + tα
sd ⎞
⎟ = 100(1 − α )% Bagian 9
⎝ 2
, n −1 n 2
, n −1 n ⎟⎠

distribusi t dengan df = n-1


α Anova
α
2
2
1-α

t
− tα 0 tα
, n −1 , n −1
2 2

Anova Satu Arah (One Way Anova) Anova Satu Arah (lanjutan)
„ Membandingkan C (>2) populasi independen Populasi 1 Populasi 2 Populasi C

(completely randomized design) Varians σ2 Varians σ2 Varians σ2


„ Asumsi: …..
Rata-rata = µ1 Rata-rata = µ2 Rata-rata = µC
… Populasi terdistribusi normal
… Sampel diambil secara acak dari masing-masing
populasi
… Varians semua populasi sama
„ H0: µ1 = µ2 = µ3 = …… = µC
„ H1: sedikitnya ada 1 rata-rata populasi yang Sampel 1 Sampel 2 Sampel C
berbeda …..
Ukuran n1 Ukuran n2 Ukuran nc

27
Anova Satu Arah (lanjutan) Contoh Aplikasi Anova Satu Arah

Source DF SS MS F „ Untuk mengetahui apakah ada pengaruh


kemasan suatu produk kecantikan terhadap
Treatment (C
C-1 SSC MSC =
SSC
F=
MSC penjualannya, sebuah pabrik alat-alat
C −1
=Column) MSE kecantikan melakukan pengujian dengan
MSE =
SSE membuat 4 macam kemasan, yaitu A, B, C, D.
Error N–C SSE N -C Penjualan selama beberapa bulan (dalam juta
Jumlah N–1 SST rupiah) untuk masing-masing kemasan dicatat
(terlampir). Dengan menggunakan α = 5%,
C
kesimpulan apakah yang dapat ditarik?
Catatan: N = ∑ ni
i =1
Derajat bebas F adalah C-1 (pembilang) dan N-C
(penyebut)

Row Sale Tr
Data 1 15 1
MINITAB: Stat -> ANOVA -> One Way
2 11 1
A B C D 3
4
10
9
1
1
15 8 11 14 5
6
8
8
2
2
7 7 2
11 8 11 11 8 9 2
9 11 2
10 7 8 10 10 8 2
11 11 3
9 9 8 9 12 11 3
13 8 3
11 9 11 14 8 3
15 9 3
8 10 12 16 10 3
17 14 4
12 18 11 4
19 10 4
10 20
21
9
11
4
4
22 12 4
23 12 4
24 10 4

Output MINITAB
One-Way Analysis of Variance
Dengan Metode Nilai Kritis Fα
Analysis of Variance for Sale
„ Distribusi F
f (F )
Source DF SS MS F P F dengan derajat
Tr 3 31.21 10.40 3.67 0.029 bebas = C-1 dan N-C
Error 20 56.62 2.83
Total 23 87.83
Individual 95% CIs For Mean R: F > Fα
Based on Pooled StDev
Level N Mean StDev -----+---------+---------+---------+-
1 4 11.250 2.630 (--------*--------)
2 6 8.500 1.378 (------*-------) α
3 6 9.500 1.378 (------*-------)
4 8 11.125 1.553 (------*-----) 1-α
-----+---------+---------+---------+-
Pooled StDev = 1.683 8.0 10.0 12.0 14.0 0 Fα
Dengan metode nilai p: „ Pada contoh ini: F = 3.67 dan F0.05 = 3.0984 untuk
Nilai p = 0.029, sedangkan α = 0.05, sehingga nilai p < α. Tolak H0.
Artinya sedikitnya ada satu rata-rata penjualan produk kecantikan yang
derajat bebas 3 dan 20. Karena F > F0.05, maka
berbeda dengan yang lainnya tolak H0 (sama dengan kesimpulan di atas)

28
Anova Dua Arah (Two Way Anova) Anova Dua Arah (lanjutan)
„ Membandingkan C (>2) populasi sekaligus Variabel Independen Tunggal
membandingkan efek blok (randomized block design)
„ Asumsi:
… Populasi terdistribusi normal
.

Variabel Blocking
…
…
Sampel diambil secara acak dari masing-masing populasi
Varians semua populasi sama
.
„ H0: µ1 = µ2 = µ3 = …… = µC
H1: sedikitnya ada 1 rata-rata treatment yang berbeda
.
denga yang lain . . . . .
„ H0: µ1 = µ2 = µ3 = …… = µR
H1: sedikitnya ada 1 rata-rata blok yang berbeda
dengan yang lain
.
Catatan: Setiap sel hanya berisi satu pengamatan

Anova Dua Arah (lanjutan)


Contoh Aplikasi Anova Dua Arah
Source DF SS MS F
SSR MSR „ Untuk mengetahui apakah ada pengaruh kemasan
Block (R =Row) R-1 SSR MSR = F= (warna dan ukuran kemasan) suatu produk kecantikan
R −1 MSE terhadap penjualannya, sebuah pabrik alat-alat
Treatment (C SSC MSC kecantikan melakukan pengujian dengan membuat
C-1 SSC MSC = F= kemasan berwarna: merah, kuning, biru, dan hijau
=Column) C −1 MSE dengan ukuran kemasan kecil, sedang, dan besar.
SSE Banyaknya produk kecantikan yang terjual selama satu
Error (C-1)(R-1) SSE MSE =
(C - 1)(R - 1) minggu untuk masing-masing kemasan dicatat
(terlampir). Dengan menggunakan α = 5%, kesimpulan
Jumlah N–1 SST apakah yang dapat ditarik mengenai pengaruh ukuran
kemasan? Kesimpulan apa pula yang dapat ditarik
• N = RC = total banyaknya data yang diamati mengenai pengaruh warna kemasan?
• Untuk pengujian efek Blok: derajat bebas F adalah R-1 (pembilang) dan
(C-1)(R-1) (penyebut)
• Untuk pengujian efek Treatment: derajat bebas F adalah C-1
(pembilang) dan (C-1)(R-1) (penyebut)

Data MINITAB: Stat -> ANOVA -> Two Way

Row NSale Ukuran Warna


Merah Kuning Biru Hijau
1 6 1 1
2 7 2 1
3 9 3 1
Kecil 6 5 6 7 4 5 1 2
5 9 2 2
6 8 3 2
7 6 1 3
Sedang 7 9 6 8 8 6 2 3
9 10 3 3
10 7 1 4
11 8 2 4
Besar 9 8 10 12 12 12 3 4

29
Output MINITAB
Two-way Analysis of Variance Topik-topik Lanjut
Analysis of Variance for NSale
Source
Ukuran
DF
2
SS
28.50
MS
14.25
F
9.00
P
0.016
„ Regresi Linear Sederhana
Warna
Error
3
6
6.25
9.50
2.08
1.58
1.32 0.353
„ Regresi Berganda
Total 11 44.25
„ Deret Waktu

„ Efek Blok (ukuran kemasan): F = 14.25/1.58 = 9.00. F0.05 = 5.1433


„ Statistika Nonparametrik
untuk df = 2 dan 6. Jadi F > F0.05, kesimpulan: Tolak H0. Artinya: ada
pengaruh ukuran terhadap penjualan. „ dan lain-lain
„ Efek Treatment (warna kemasan): F = 2.08/1.58 = 1.32. F0.05 =
4.7571 untuk df = 3 dan 6. Jadi F < F0.05, kesimpulan: Pertahankan
H0. Artinya: tidak ada pengaruh warna kemasan terhadap penjualan
„ Metode nilai p juga akan menghasilkan kesimpulan yang sama.

Daftar Pustaka
„ Black, K. 2003. Business Statistics for
Contemporary Decision Making. 4th Ed.
West Publishing Co.
„ MINITAB, Inc. 2003. Meet MINITAB
Terima kasih
Release 14 for Windows
„ Lind, D.A. 2002. Basic Statistics for
Business and Economics . 4nd Ed.
McGraw-Hill Companies

30

Anda mungkin juga menyukai