B. Masalah
a. Apa yang dimaksud perpustakaan ?
b. Bagaimana peraturan pemerintah dalam perpustakaan dan fungsi perpustakaan ?
c. Bagaimana konsep perpustakaan terbuka berbasis budaya di daerah perpariwisataan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perpustakaan.
b. Untuk mengetahui peraturan pemerintah dan fungsi perpustakaan.
c. Untuk mengetahui bagaimana konsep perpustakaan terbuka berbasis budaya di daerah perpariwisataan.
III. PEMBAHASAN
Sesuai dengan tinjauan fungsi perpustakaan umum, perpustakaan terbuka berbasis kebudayaan yang di bangun
pada daerah perpariwisataan memiliki tujuan yang sama dalam menciptakan kehidupan perpustakaan yang efektif,
efisien, fleksibel, modern dan terbuka untuk siapapun. Adapun pembangunan ruang yang disarankan adalah sebagai
berikut :
a. Ruang baca
Ruang baca perpustakaan terbuka berbasis kebudayaan dibagi menjadi tiga jenis ruang yang masing-masing
diperlengkapi rak buku-buku yang siap dibaca pengunjung, yaitu :
1. Ruang baca tertutup atau ruang baca modern, ruang baca ini dirancang seperti pada perpustakaan formal
lainnya sehingga para pembaca atau pengujung dapat merasakan suasana yang tenang dan modern dalam
menikmati bacaaan mereka. Dalam ruangan ini terdapat rak-rak buku yang berisi buku-buku refrensi.
2. Ruang baca terbuka atau ruang baca alami, ruang baca ini dirancang secara alami ataupun tradisional seperti
arsitektur ruang daerah perpariwisataan setempat. Di dalam ruangan ini pengunjung bebas melakukan apapun
baik itu bersantai, makan ataupun minum dalam menikmati bacaan mereka.
3. Ruang baca anak, ruang baca ini didesain sedemikian rupa sesuai dengan keadaan psikologis anak. Hal ini
untuk menunjang keinginan anak-anak usia dini untuk berkunjung ke perpustakaan. Disini juga disediakan
taman bermain sederhana, sehingga anak-anak tidak hanya dapat mengembangkan pengetahuan secara
kognitif tapi juga psikomotorik. Ruang baca ini dibangun disekitar daerah perpustakaan terbuka sehingga bagi
orang tua yang ingin menjaga anak-anak mereka sewaktu di taman baca perpustakaan, mereka juga dapat
menikmati bacaan.
b. Ruang biro peminjaman buku
Ruang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang :
Ruang biro peminjaman masyarakat umum dan ruang biro peminjaman wisatawan. Kedua ruang ini diperlengkapi
dengan akses komputerisasi yang berfungsi untuk menyimpan data-data anggota aktif dan anggota pasif dari
perpustakaan terbuka. Ruangan ini juga diperlengkapi rak-rak buku yang berisi buku-buku yang siap dipinjam
kepada wisatawan yang akan meminjam buku ketika datang berkunjung pada perpustakaan terbuka.
c. Ruang biro pengembalian buku
Biro pengembalian buku masyarakat umum dan biro pengembalian buku wisatawan, diperlengkapi dengan
perangkat komputerisasi dan juga rak buku-buku yang telah selesai dipinjam.
Untuk proses peminjaman buku di perpustakaan terbuka tidak sulit. Adapun beberapa langkah peminjaman buku
dalam perpustakaan terbuka adalah sebagai berikut :
1. Peminjaman bagi masyarakat umum
Masyarakat terlebih dahulu mendata diri mereka dengan memberikan identitas diri berupa KTP ataupun SIM.
Untuk peran sertanya anggota aktif dapat memberikan sumbangsi dana mereka secara sukarela guna
pengembangan perpustakaan terbuka. Setelah data diri mereka telah dicatat secara manual dan komputerisasi,
masyarakat akan memiliki kartu anggota yang dapat digunakan sebagai alat tukar peminjaman buku di
perpustakaan terbuka perpariwisataan. Langkah peminjaman sama seperti peminjaman pada perpustakaan pada
umumnya.
2. Peminjaman bagi wisatawan
Keanggotaan bagi para wisatawan merupakan keanggotaan pasif yang dapat meminjam buku hanya pada jangka
waktu 1 hari, pendataan peminjaman buku bagi wisatawan dilakukan di ruang biro peminjaman dengan
menukarkan kartu identitas diri sebagai jaminan peminjaman buku.
Pemoteretan
Pemoteratan (dapat dengan menggunakan peralatan kamera sederhana dari komputer atau perangkat potret
lainnya) dilakukan untuk menjaga keamanan pengembalian buku dari buku yang dipinjamkan kepada wisatawan.
Data wisatawan dapat langsung dikirimkan ke komputer biro pengembalian baik yang terdapat dalam
perpustakaan maupun biro pengembalian yang terdapat di gerbang keluar perpariwisataan.
Dengan memanfaatkan media internet para pengunjung perpustakaan khususnya wisatawan dapat mengakses data
buku yang ingin mereka pinjam di perpustakaan itu langsung atau dengan mengakses lewat internet secara tidak
langsung, sesampainya mereka di perpustakaan mereka cukup mengambil buku pinjaman di biro peminjaman.
IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dan tinjauan teori kita dapat menyimpulkan dengan mendirikan
perpustakaan terbuka berbasis budaya, masyarakat akan lebih dikenalkan akan kebudayaan membaca. Dengan
ini masyarakat dapat lebih menggali kebudayaan yang ada di daerah perpariwisataan dan juga kebudayaan
Indonesia, sehingga ini akan dapat menjadi aset-aset berharga bagi sumber daya manusia perpariwisataan
Indonesia.
B. Saran
Beberapa saran yang saya sampaikan dalam pendirian perpustakaan terbuka ini adalah :
a. Perlunya kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat setempat dalam mendirikan perpustakaan
terbuka berbasis budaya, mengingat perpustakaan ini didirikan berdasarkan kerja sama pemerintah dan
masyarakat.
b. Karena perpustakaan merupakan aset bagi kita semua maka penting bagi berbagai pihak yang ingin
mendirikan perpustakaan terbuka untuk menyesuaikan ciri khas budaya dari pembangunan perpustakaan
terbuka ini.
V. DAFTAR PUSTAKA
Arlina, 2008. Pengertian dan sejarah perpustakaan. http://www.arlinah@petra.ac.id. Diakses 18 September 2009.
Waluyo, Budi. 2006. Fungsi dan Peranan Perpustakaan. http://www.karangturi.org. Diakses 18 September 2009.
Wikipedia, 2009. www.wikipedia.com. Diakses 19 September 2009.
Mahmudin. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Prosiding Seminar Pelatihan Singkat Pengelolaan Perpustakaan Di
Lingkungan. Universitas Pasundan, Bandung.
Nugroho, Lukito. 2008. Perpustakaan Terbuka. Yogyakarta : Universitas Gajahmada.
Rohanda. 2000. Fungsi dan Peranan Perpustakaan Sekolah. Prosiding Seminar Sehari Ikatan Pustakawan Indonesia.