Anda di halaman 1dari 3

0320

PENDIRIAN PERPUSTAKAAN TERBUKA BERBASIS KEBUDAYAAN DI DAERAH PERPARIWISATAAN


( PERPUSTAKAAN IDEAL)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masyarakat mana yang tidak pernah pergi berjalan-jalan di daerah perpariwisataan di dunia ini. Tidak perlu
jauh-jauh sebagai masyarakat Yogyakarta saja kita tentu sering pergi ke pantai, ke museum, dan tempat pariwisata
lainnya. Di tempat perpariwisataan tersebut kita lebih sering menemukan tempat makan ataupun tempat tinggal
sementara alias hotel atau wisma, namun sayangnya di tempat perpariwisataan kita tidak dapat menemukan
perpustakaan yang dapat dikunjungi baik oleh masyarakat ataupun oleh wisatawan.
Selaras dengan kemajuan zaman kita dapat mengetahui bahwa perpustakaan modern telah didefinisi sebagai
tempat untuk mengakses informasi dalam format apa pun, apakah informasi itu disimpan dalam gedung
perpustakaan tersebut atau tidak. (Wikipedia, 2009) dengan definisi ini kita dapat melihat betapa efisiennya
mendirikan perpustakaan di daerah perpariwisataan guna meningkatkan minat membaca masyarakat setempat
dan minat wisatawan untuk berkunjung didaerah perpariwisataan tertentu yang selama ini sepi pengunjung.

B. Masalah
a. Apa yang dimaksud perpustakaan ?
b. Bagaimana peraturan pemerintah dalam perpustakaan dan fungsi perpustakaan ?
c. Bagaimana konsep perpustakaan terbuka berbasis budaya di daerah perpariwisataan?
C. Tujuan
a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan perpustakaan.
b. Untuk mengetahui peraturan pemerintah dan fungsi perpustakaan.
c. Untuk mengetahui bagaimana konsep perpustakaan terbuka berbasis budaya di daerah perpariwisataan.

II. Landasan Teori


A. Definisi perpustakaan
Dalam perkembangannya perpustakaan memiliki berbagai definisi yaitu sebagai berikut :
a. Pengertian perpustakaan pada abad ke-19, ialah perpustakaan merupakan suatu gedung, ruangan atau
sejumlah ruangan yang berisi koleksi buku yanng dipelihara dengan baik, dapat digunakan oleh masyarakat
atau golongan masyarakat tertentu.
b. Pada tahun 1970, The American Library Association menggunakan istilah perpustakaan untuk suatu
pengertian yang luas yaitu termasuk pengertian pusat media, pusat belajar, pusat sumber pendidikan, pusat
informasi, pusat dokumenstasi dan pusat rujukan.
c. Keputusan Presiden RI nomor 11, disebutkan bahwa perpustakaan merupakan salah satu sarana pelestarian
bahan pustaka sebagai hasil budaya dan mempunyai fungsi sebagai sumber informasi ilmu pengetahuan,
teknologi dan kebudayaan dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan menunjang pelaksanaan
pembangunan nasional.
d. Sedangkan berdasarkan akar katanya perpustakaan adalah (Arlina, 2008) :
1. Perpustakaan (Indonesia): pustaka.
2. Library (Inggris) : liber, libri (Latin)-> librarius.
3. Bibliotheek ( Bld); bibliothek (Jrm); bibliotheque (Prc); bibliotheca ( Spy, Prtg), Bible : biblia ( Yunani).
e. Perpustakaan merupakan Gedung yang memiliki koleksi bahan pustaka (buku, majalah dan media lainnya)
yang ditata dengan cara tertentu agar mudah dimanfaatkan oleh pengguna secara cepat dan tepat.(Mahmudin,
2006)
f. Perpustakaan terbuka merupakan konsep “perpustakaan tanpa batas” (borderless library), terdapat pemisahan
antara layanan kepada pengguna dengan pengelolaan internal perpustakaan Pengguna tidak perlu tahu
sistem dan mekanisme pengelolaan internal perpustakaan.( Nugroho, 2008)

B. Peran pemerintah dalam pendirian perpustakaan


a. Perundangan pemerintahan
Dalam pasal undang-undang Sisdiknas no.2 tahun 1989, ditegaskan bahwa perpustakaan merupakan
salah satu sumber belajar yang sangat penting. Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan
bertujuan untuk meningkatkan kecerdasan kehidupan bangsa melalui pengembangan dan pendayagunaan
perpustakaan sebagai sumber informasi berupa karya tulis, karya cetak, dan karya rekam.
Salah satu usaha untuk mendorong berkembangnya perpustakaan adalah dibentuknya dewan
sebagaimana diatur dalam pasal 44, pasal 45, pasal 46, dan pasal 47 Undang-Undang Nomor 47 Tahun 2007
tentang Perpustakaan. Dewan perpustakaan provinsi adalah Lembaga Non Struktural yang dibentuk
pemerintah untuk menggali pemikiran dan pandangan dari pihak-pihak yang berkepentingan dengan
perkembangan.
b. Fungsi perpustakaan
Setiap jenis perpustakaan memiliki fungsi yang berbeda. Dalam artikel ini hanya akan dibahas dua jenis
fungsi perpustakaan yaitu :
1. Perpustakaan Nasional RI, menurut Keputusan Presiden nomor 11 tahun 1989, pasal 3, perpustakaan
berfungsi dalam membantu Presiden untuk merumuskan kebijaksanaan mengenai pengembangan,
pembinaan dan pendayagunaan perpustakaan. ( Rohana, 2006)
2. Fungsi Perpustakaan Umum ( Waluyo, 2006)
Perpustakaan Umum baik yang berada di Daerah Tingkat II (Ibukota Kabupaten/Kotamadya), di ibukota
kecamatan maupun yang berada di desa, menurut Keputusan Menteri Dalam Negeri nomor 9 tahun 1988
dan Instruksi Menteri Dalam Negeri nomor 21 tahun 1988, mempunyai fungsi untuk menghimpun,
mengolah, memelihara, melestarikan, mengatur dan memberdayakan bahan pustaka. Serta sebagai pusat
kegiatan belajar, pelayanan informasi, dan penelitian bagi seluruh lapisan masyarakat.

III. PEMBAHASAN
Sesuai dengan tinjauan fungsi perpustakaan umum, perpustakaan terbuka berbasis kebudayaan yang di bangun
pada daerah perpariwisataan memiliki tujuan yang sama dalam menciptakan kehidupan perpustakaan yang efektif,
efisien, fleksibel, modern dan terbuka untuk siapapun. Adapun pembangunan ruang yang disarankan adalah sebagai
berikut :
a. Ruang baca
Ruang baca perpustakaan terbuka berbasis kebudayaan dibagi menjadi tiga jenis ruang yang masing-masing
diperlengkapi rak buku-buku yang siap dibaca pengunjung, yaitu :
1. Ruang baca tertutup atau ruang baca modern, ruang baca ini dirancang seperti pada perpustakaan formal
lainnya sehingga para pembaca atau pengujung dapat merasakan suasana yang tenang dan modern dalam
menikmati bacaaan mereka. Dalam ruangan ini terdapat rak-rak buku yang berisi buku-buku refrensi.
2. Ruang baca terbuka atau ruang baca alami, ruang baca ini dirancang secara alami ataupun tradisional seperti
arsitektur ruang daerah perpariwisataan setempat. Di dalam ruangan ini pengunjung bebas melakukan apapun
baik itu bersantai, makan ataupun minum dalam menikmati bacaan mereka.
3. Ruang baca anak, ruang baca ini didesain sedemikian rupa sesuai dengan keadaan psikologis anak. Hal ini
untuk menunjang keinginan anak-anak usia dini untuk berkunjung ke perpustakaan. Disini juga disediakan
taman bermain sederhana, sehingga anak-anak tidak hanya dapat mengembangkan pengetahuan secara
kognitif tapi juga psikomotorik. Ruang baca ini dibangun disekitar daerah perpustakaan terbuka sehingga bagi
orang tua yang ingin menjaga anak-anak mereka sewaktu di taman baca perpustakaan, mereka juga dapat
menikmati bacaan.
b. Ruang biro peminjaman buku
Ruang ini dibagi menjadi dua bagian yaitu ruang :
Ruang biro peminjaman masyarakat umum dan ruang biro peminjaman wisatawan. Kedua ruang ini diperlengkapi
dengan akses komputerisasi yang berfungsi untuk menyimpan data-data anggota aktif dan anggota pasif dari
perpustakaan terbuka. Ruangan ini juga diperlengkapi rak-rak buku yang berisi buku-buku yang siap dipinjam
kepada wisatawan yang akan meminjam buku ketika datang berkunjung pada perpustakaan terbuka.
c. Ruang biro pengembalian buku
Biro pengembalian buku masyarakat umum dan biro pengembalian buku wisatawan, diperlengkapi dengan
perangkat komputerisasi dan juga rak buku-buku yang telah selesai dipinjam.
Untuk proses peminjaman buku di perpustakaan terbuka tidak sulit. Adapun beberapa langkah peminjaman buku
dalam perpustakaan terbuka adalah sebagai berikut :
1. Peminjaman bagi masyarakat umum
Masyarakat terlebih dahulu mendata diri mereka dengan memberikan identitas diri berupa KTP ataupun SIM.
Untuk peran sertanya anggota aktif dapat memberikan sumbangsi dana mereka secara sukarela guna
pengembangan perpustakaan terbuka. Setelah data diri mereka telah dicatat secara manual dan komputerisasi,
masyarakat akan memiliki kartu anggota yang dapat digunakan sebagai alat tukar peminjaman buku di
perpustakaan terbuka perpariwisataan. Langkah peminjaman sama seperti peminjaman pada perpustakaan pada
umumnya.
2. Peminjaman bagi wisatawan
Keanggotaan bagi para wisatawan merupakan keanggotaan pasif yang dapat meminjam buku hanya pada jangka
waktu 1 hari, pendataan peminjaman buku bagi wisatawan dilakukan di ruang biro peminjaman dengan
menukarkan kartu identitas diri sebagai jaminan peminjaman buku.

Kartu identitas Biro peminjaman Buku dapat


diri (KTP/SIM) (komputerisasi) dipinjamkan

Pemoteretan

Pemoteratan (dapat dengan menggunakan peralatan kamera sederhana dari komputer atau perangkat potret
lainnya) dilakukan untuk menjaga keamanan pengembalian buku dari buku yang dipinjamkan kepada wisatawan.
Data wisatawan dapat langsung dikirimkan ke komputer biro pengembalian baik yang terdapat dalam
perpustakaan maupun biro pengembalian yang terdapat di gerbang keluar perpariwisataan.
Dengan memanfaatkan media internet para pengunjung perpustakaan khususnya wisatawan dapat mengakses data
buku yang ingin mereka pinjam di perpustakaan itu langsung atau dengan mengakses lewat internet secara tidak
langsung, sesampainya mereka di perpustakaan mereka cukup mengambil buku pinjaman di biro peminjaman.

IV. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan di atas dan tinjauan teori kita dapat menyimpulkan dengan mendirikan
perpustakaan terbuka berbasis budaya, masyarakat akan lebih dikenalkan akan kebudayaan membaca. Dengan
ini masyarakat dapat lebih menggali kebudayaan yang ada di daerah perpariwisataan dan juga kebudayaan
Indonesia, sehingga ini akan dapat menjadi aset-aset berharga bagi sumber daya manusia perpariwisataan
Indonesia.

B. Saran
Beberapa saran yang saya sampaikan dalam pendirian perpustakaan terbuka ini adalah :
a. Perlunya kerjasama antara pihak pemerintah dan masyarakat setempat dalam mendirikan perpustakaan
terbuka berbasis budaya, mengingat perpustakaan ini didirikan berdasarkan kerja sama pemerintah dan
masyarakat.
b. Karena perpustakaan merupakan aset bagi kita semua maka penting bagi berbagai pihak yang ingin
mendirikan perpustakaan terbuka untuk menyesuaikan ciri khas budaya dari pembangunan perpustakaan
terbuka ini.

V. DAFTAR PUSTAKA
Arlina, 2008. Pengertian dan sejarah perpustakaan. http://www.arlinah@petra.ac.id. Diakses 18 September 2009.
Waluyo, Budi. 2006. Fungsi dan Peranan Perpustakaan. http://www.karangturi.org. Diakses 18 September 2009.
Wikipedia, 2009. www.wikipedia.com. Diakses 19 September 2009.
Mahmudin. 2006. Pengantar Ilmu Perpustakaan. Prosiding Seminar Pelatihan Singkat Pengelolaan Perpustakaan Di
Lingkungan. Universitas Pasundan, Bandung.
Nugroho, Lukito. 2008. Perpustakaan Terbuka. Yogyakarta : Universitas Gajahmada.
Rohanda. 2000. Fungsi dan Peranan Perpustakaan Sekolah. Prosiding Seminar Sehari Ikatan Pustakawan Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai