Anda di halaman 1dari 8

Tetanus

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas


Belum Diperiksa
Langsung ke: navigasi, cari
Tetanus
Klasifikasi dan bahan-bahan eksternal

Muscular spasms di pasien yang menderita tetanus. Gambar oleh Sir Charles Bell,
1809.
ICD-10 A33.-A35.
ICD-9 037, 771.3
DiseasesDB 2829
MedlinePlus 000615
eMedicine emerg/574 
MeSH D013742

Tetanus yang juga dikenal dengan lockjaw [1], merupakan penyakit yang disebakan oleh
tetanospasmin, yaitu sejenis neurotoksin yang diproduksi oleh Clostridium tetani yang
menginfeksi sistem urat saraf dan otot sehingga saraf dan otot menjadi kaku (rigid).[1]
Kitasato merupakan orang pertama yang berhasil mengisolasi organisme dari korban
manusia yang terkena tetanus dan juga melaporkan bahwa toksinnya dapat dinetralisasi
dengan antibodi yang spesifik.[1] Kata tetanus diambil dari bahasa Yunani yaitu tetanos
dari teinein yang berarti menegang.[2] Penyakit ini adalah penyakit infeksi di saat spasme
otot tonik dan hiperrefleksia menyebabkan trismus (lockjaw), spasme otot umum,
melengkungnya punggung (opistotonus), spasme glotal, kejang, dan paralisis pernapasan.
[3]

Daftar isi
[sembunyikan]
 1 Karakteristik Clostridium tetani
 2 Patogenesis dan Patofisiologi
 3 Pengobatan
 4 Prognosis
 5 Pencegahan
 6 Referensi
 7 Pranala luar

o 7.1 Media

[sunting] Karakteristik Clostridium tetani

Clostridium tetani

C. tetani termasuk dalam bakteri Gram positif, anaerob obligat, dapat membentuk spora,
dan berbentuk drumstick.[4] Spora yang dibentuk oleh C. tetani ini sangat resisten
terhadap panas dan antiseptik.[3] Ia dapat tahan walaupun telah diautoklaf (1210C, 10-15
menit) dan juga resisten terhadap fenol dan agen kimia lainnya.[3] Bakteri Clostridium
tetani ini banyak ditemukan di tanah, kotoran manusia dan hewan peliharaan dan di
daerah pertanian.[1][5] Umumnya, spora bakteri ini terdistribusi pada tanah dan saluran
penceranaan serta feses dari kuda, domba, anjing, kucing, tikus, babi, dan ayam.[3] Ketika
bakteri tersebut berada di dalam tubuh, ia akan menghasilkan neurotoksin (sejenis protein
yang bertindak sebagai racun yang menyerang bagian sistem saraf).[1] C. tetani
menghasilkan dua buah eksotoksin, yaitu tetanolysin dan tetanospasmin.[6] Fungsi dari
tetanoysin tidak diketahui dengan pasti, namun juga dapat mempengaruhi tetanus.[1]
Tetanospasmin merupakan toksin yang cukup kuat.[6]

[sunting] Patogenesis dan Patofisiologi


Tetanus disebabkan neurotoksin (tetanospasmin) dari bakteri Gram positif anaerob,
Clostridium tetani, dengan mula-mula 1 hingga 2 minggu setelah inokulasi bentuk spora
ke dalam darah tubuh yang mengalami cedera (periode inkubasi).[4][7] Penyakit ini
merupakan 1 dari 4 penyakit penting yang manifestasi klinis utamanya adalah hasil dari
pengaruh kekuatan eksotoksin (tetanus, gas ganggren, dipteri, botulisme).[2] Tempat
masuknya kuman penyakit ini bisa berupa luka yang dalam yang berhubungan dengan
kerusakan jaringan lokal, tertanamnya benda asing atau sepsis dengan kontaminasi tanah,
lecet yang dangkal dan kecil atau luka geser yang terkontaminasi tanah, trauma pada jari
tangan atau jari kaki yang berhubungan dengan patah tulang jari dan luka pada
pembedahan.[5]
Pada keadaan anaerobik, spora bakteri ini akan bergerminasi menjadi sel vegetatif.[3]
Selanjutnya, toksin akan diproduksi dan menyebar ke seluruh bagian tubuh melalui
peredaran darah dan sistem limpa.[3] Toksin tersebut akan beraktivitas pada tempat-
tempat tertentu seperti pusat sistem saraf termasuk otak.[3] Gejala klonis yang
ditimbulakan dari toksin tersebut adalah dengan memblok pelepasan dari neurotransmiter
sehingga terjadi kontraksi otot yang tidak terkontrol.[3] Akibat dari tetanus adalah rigid
paralysis (kehilangan kemampuan untuk bergerak) pada voluntary muscles (otot yang
geraknya dapat dikontrol), sering disebut lockjaw karena biasanya pertama kali muncul
pada otot rahang dan wajah.[8] Kematian biasanya disebabkan oleh kegagalan pernafasan
dan rasio kematian sangatlah tinggi.[3]

[sunting] Pengobatan
Untuk menetralisir racun, diberikan immunoglobulin tetanus.[7] Antibiotik tetrasiklin dan
penisilin diberikan untuk mencegah pembentukan racun lebih lanjut, supaya raccun yang
ada mati.[7]

Obat lainnya bisa diberikan untuk menenangkan penderita, mengendalikan kejang dan
mengendurkan otot-otot.[7] Penderita biasanya dirawat di rumah sakit dan ditempatkan
dalam ruangan yang tenang.[7] Untuk infeksi menengah sampai berat, mungkin perlu
dipasang ventilator untuk membantu pernafasan.[7]

Makanan diberikan melalui infus atau selang nasogastrik.[9] Untuk membuang kotoran,
dipasang kateter.[9] Penderita sebaiknya berbaring bergantian miring ke kiri atau ke kanan
dan dipaksa untuk batuk guna mencegah terjadinya pneumonia.[9]

Untuk mengurangi nyeri diberikan kodein.[9] Obat lainnya bisa diberikan untuk
mengendalikan tekanan darah dan denyut jantung. Setelah sembuh, harus diberikan
vaksinasi lengkap karena infeksi tetanus tidak memberikan kekebalan terhadap infeksi
berikutnya.

[sunting] Prognosis
Tetanus memiliki angka kematian sampai 50%.[2] Kematian biasanya terjadi pada
penderita yang sangat muda, sangat tua dan pemakai obat suntik.[2] Jika gejalanya
memburuk dengan segera atau jika pengobatan tertunda maka prognosisnya akan menjadi
buruk.[2]

[sunting] Pencegahan
Mencegah tetanus melalui vaksinasi adalah jauh lebih baik daripada mengobatinya.[10]
Pada anak-anak, vaksin tetanus diberikan sebagai bagian dari vaksin DPT (difteri,
pertusis, tetanus).[10] Bagi yang sudah dewasa sebaiknya menerima booster.[10]

Pada seseorang yang memiliki luka, jika[10]:


1. Telah menerima booster tetanus dalam waktu 5 tahun terakhir, tidak perlu
menjalani vaksinasi lebih lanjut
2. Belum pernah menerima booster dalam waktu 5 tahun terakhir, segera diberikan
vaksinasi
3. Belum pernah menjalani vaksinasi atau vaksinasinya tidak lengkap, diberikan
suntikan immunoglobulin tetanus dan suntikan pertama dari vaksinasi 3 bulanan.

Setiap luka (terutama luka tusukan yang dalam) harus dibersihkan secara seksama karena
kotoran dan jaringan mati akan mempermudah pertumbuhan bakteri Clostridium tetani.
[10]

[sunting] Referensi
1. ^ a b c d e f (en) Klein J. 2007. Infections tetanus. [terhubung berkala].
http://www.kidshealth.org/parent/infections/bacterial_viral/tetanus.html [31 Mei
2008].
2. ^ a b c d e (en) Farrar JJ, Yen LM, Cook T, Fairweather N, Binh N, Parry J, Parry
CM. 2009. Tetamus. J Neurol, Neurosurg, and Psychia 69 (3): 292–301
3. ^ a b c d e f g h i (en) Madigan MT, Martinko JM. 2006. Brock Biology of
Microorganisms 11th ed. New Jersey : Pearson Education.Hal. 233-245
4. ^ a b Brennen U. 2008. Clostridium tetani. [terhubung berkala]
http://bioweb.uwlax.edu/bio203/s2008/unrein_bren/ [12 Mei 2010].
5. ^ a b (en) [CDC]. 2002. Clostridium tetani (tetanus). [terhubung berkala]
http://microbes.historique.net/tetani.html [13 Mei 2010].
6. ^ a b (en) [CDC]. 2008. Tetanus. [terhubung berkala]
http://www.cdc.gov/vaccines/pubs/pinkbook/downloads/tetanus.pdf [31 Mei
2008].
7. ^ a b c d e f (en) Perlstein D. 2010. Tetanus (Lockjaw & Tetanus Vaccinations).
[terhubung berkala] http://www.medicinenet.com/tetanus/article.htm [13 Mei
2010].
8. ^ (en) Schiavo G, Benfenati F, Poulain B, Rossetto O, Polverino DLP,
DasGupta BR, Montecucco C. 1992. Tetanus and botulinum-B neurotoxins block
neurotransmitter release by proteolytic cleavage of synaptobrevin. Nature 359
(6398): 832–5.
9. ^ a b c d (en) Hopkins A. 1991. Diphtheria, tetanus, and pertussis:
recommendations for vaccine use and other preventive measures.
Recommendations of the Immunization Practices Advisory committee (ACIP).
MMWR Recomm Rep 40 (10): 1–28
10. ^ a b c d e (en) [WHO]. 1996. The “high-risk” approach: the WHO-recommended
strategy to accelerate elimination of neonatal tetanus. Wlky Epidemiol Rec 71:33–
36.

[sunting] Pranala luar


Wikimedia Commons memiliki galeri mengenai:
Tetanus
 (id) Tetanus - medicastore.com
 (en) Tetanus di Medline Plus
 Tetanus Surveillance -- United States, 1998-2000 (Data and Analysis)
 Tetanus Symptoms

[sunting] Media

 Video: Generalized tetanus pada wanita 70 tahun (Neurology)


 Video: Tetanus pada dogs

Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Tetanus"


Kategori: Penyakit bakterial

Peralatan pribadi

 Fitur baru
 Masuk log / buat akun

Ruang nama

 Halaman
 Pembicaraan

Varian

Tampilan

 Baca
 Sunting
 Versi terdahulu

Tindakan

 ↑

Cari

Navigasi

 Halaman Utama
 Perubahan terbaru
 Peristiwa terkini
 Halaman sembarang

Komunitas

 Warung Kopi
 Portal komunitas
 Bantuan

Wikipedia

 Tentang Wikipedia
 Pancapilar
 Kebijakan
 Menyumbang

Cetak/ekspor

 Buat buku
 Unduh sebagai PDF
 Versi cetak

Kotak peralatan

 Pranala balik
 Perubahan terkait
 Halaman istimewa
 Pranala permanen
 Kutip halaman ini

Bahasa lain

 ‫العربية‬
 Български
 বাংলা
 བོད་ཡིག
 Bosanski
 Català
 Česky
 Cymraeg
 Dansk
 Deutsch
 ް‫ދިވެހިބަސ‬
 Ελληνικά
 English
 Esperanto
 Español
 Eesti
 Euskara
 ‫فارسی‬
 Suomi
 Français
 Gaeilge
 Galego
 Avañe'ẽ
 ‫עברית‬
 हिन्दी
 Hrvatski
 Íslenska
 Italiano
 日本語
 ქართული
 Қазақша
 한국어
 Kurdî
 Latina
 Lietuvių
 മലയാളം
 Bahasa Melayu
 Nederlands
 Norsk (bokmål)
 Polski
 Português
 Русский
 Srpskohrvatski / Српскохрватски
 Shqip
 Српски / Srpski
 Svenska
 తెలుగు
 ไทย
 Türkçe
 Українська
 Tiếng Việt
 Walon
 中文

 Halaman ini terakhir diubah pada 11:56, 14 September 2010.


 Teks tersedia di bawah Lisensi Atribusi/Berbagi Serupa Creative Commons;
ketentuan tambahan mungkin berlaku. Lihat Ketentuan Penggunaan untuk lebih
jelasnya.

 Kebijakan privasi
 Tentang Wikipedia
 Penyangkalan

Anda mungkin juga menyukai