Anda di halaman 1dari 3

Tugas 3 Organisasi Internasional Oleh: Kurnia Sari

Nastiti
Tanggal pengumpulan: 11 Oktober 2010
070810531

ASEAN: Cikal Bakal Pembentukan Hingga Berdirinya di Tahun 1967

Secara garis besar, tulisan ini ingin mengangkat permasalahan-permasalahan yang mendasari
sejarah awal pembentukan Association of Southeast Asian Nations (ASEAN) sebagai sebuah
organisasi di wilayah regional Asia Tenggara dimulai dari cikal bakal pembentukannya di tahun
1900-an hingga benar-benar terbentuk pada tahun 1967. Lebih lanjut, pada kesempatan ini penulis
juga ingin menggali mengenai urgensi dasar yang melatarbelakangi terbentuknya organisasi ini.

ASEAN tidak serta merta terbentuk di tahun 1967, melainkan telah didahului dengan
dibentuknya sejumlah organisasi regional lain yang lebih terbatas ruang lingkup dan anggotanya
yang dikemudian hari dianggap sebagai cikal bakal ASEAN. Sejarah awal berdirinya organisasi-
organisasi tersebut dilatarbelakangi oleh situasi di Asia Tenggara yang begitu konfliktual di tahun
1900-an. Pada kurun waktu tersebut, hubungan antar negara di Asia Tenggara ditandai dengan
pergulatan perebutan kekuasaan baik di kawasan darat maupun maritim Asia Tenggara. Aktor
utama yang paling banyak terlibat dalam dinamika perebutan kekuasaan di wilayah Asia Tenggara
kala itu adalah kerajaan Vietnam, Siam (Thailand), Khmer (Kamboja), dan Burma (Myanmar).
Siam dan Vietnam merupakan kerajaan yang paling ekspansionis, sementara Laos dan Khmer
relatif tidak terlalu unggul dalam urusan peperangan. Adanya keinginan Siam dan Vietnam untuk
terus berekspansi membuat Laos dan Khmer merasa terancam, sehingga timbullah perang
perebutan wilayah di antara mereka. Namun, peperangan ini tertunda karena kehadiran negara-
negara kolonial Eropa pada sekitar tahun 1914 yang diawali dengan kedatangan Perancis dan
Inggris di kawasan tersebut hingga akhirnya Vietnam, Khmer, dan Laos jatuh ke tangan Perancis.
Kedatangan Perancis ini kemudian disusul oleh kedatangan negara kolonial lainnya seperti
Amerika Serikat,Uni Soviet, Jepang, dan Cina. Beragam koloni yang datang dari tempat berbeda-
beda untuk satu tujuan yang sama yakni menyebarkan pengaruh ini akhirnya menyulut terjadinya
persaingan baru yang melibatkan sejumlah negara kolonial seperti misalnya Perang Vietnam yang
merupakan akibat dari persaingan Amerika Serikat dan Soviet yang berakhir dengan kemenangan
Vietnam Utara di bawah dukungan komunis Soviet dan Cina. Menanggapi situasi ini, Amerika
Serikat sebagai pihak yang kalah melakukan upaya untuk membendung menyebarnya paham
komunis ke wilayah Asia Tenggara lainnya dengan membentuk sebuah organisasi keamanan
regional bernama SEATO (Southeast Asia Treaty Organization). SEATO ini lah yang merupakan

|1
Tugas 3 Organisasi Internasional Oleh: Kurnia Sari
Nastiti
Tanggal pengumpulan: 11 Oktober 2010
070810531
cikal bakal pertama lahirnya organisasi regional di kawasan Asia Tenggara.1 Namun, SEATO
bukanlah organisasi regional pertama yang dibentuk atas prakarsa negara-negara Asia Tenggara
sendiri, melainkan Association of Southeast Asia (ASA) lah yang sepenuhnya dibentuk atas ide
negara-negara Asia Tenggara sendiri yakni Malaysia, Filipina, dan Thailand di tahun 1961.
Sayangnya, ASA tidak bertahan lama karena adanya konflik Filipina dengan Malaysia atas daerah
Sabah. Sebagai gantinya, untuk menyelesaikan konflik tersebut dibentuklah Maphilindo yang
beranggotakan Malaysia, Filipina, dan Thailand. Namun, lagi-lagi organisasi ini juga gagal karena
adanya politik konfrontasi yang dilancarkan Soekarno terhadap Malaysia. Seiring dengan
berakhirnya konfrontasi antara Indonesia-Malaysia di tahun 1966, negara-negara Asia Tenggara
semakin menyadari adanya kebutuhan akan sebuah organisasi regional yang memiliki landasan
dasar yang jelas untuk menghindari munculnya konflik serupa di kemudian hari di kawasan Asia
Tenggara. Untuk itu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina dan Thailand memprakarsai
pembentukan sebuah organisasi regional yang kita kenal dengan nama Association of Southeast
Asian Nations (ASEAN) yang secara resmi beroperasi di tahun 1967 dengan ditandatanganinya
ASEAN charter.

Dengan demikian, dari penjelasan di atas jelas terlihat bahwa sesuai dengan pendekatan neo-
fungsionalis, suatu organisasi internasional dibentuk atas dasar dasar urgensi kebutuhan dan
fungsi tertentu, yang mana dalam hal ini ASEAN sebagai suatu organisasi internasional di lingkup
regional Asia Tenggara dibentuk atas dasar urgensi kebutuhan negara-negara Asia Tenggara akan
sebuah organisasi regional dengan fungsi dan peranan tertentu yakni menjaga perdamaian dan
meminimalisir terjadinya konflik di Asia Tenggara di kemudian hari. Amitav Acharya,
sebagaimana dikutip oleh Cipto Bambang (2006), melihat ASEAN sebagai suatu bentuk security
community yang bertujuan untuk menghindari sejauh dan selama mungkin rospek peperangan di
antara anggotanya.2

Jadi, secara garis besar jika dilihat dari kurun waktu tahun 1900-an hingga tahun 1967
ketika ASEAN resmi berdiri, tujuan didirikannya organisasi internasional di kawasan Asia
Tenggara adalah utamanya untuk urgensi politik yakni mencegah terjadinya perang dan menjaga
perdamaian kawasan. Barulah di tahun-tahun berikutnya, ASEAN mulai mengembangkan

1
Cipto Bambang. Hubungan Internasional Di Asia Tenggara: Teropong Terhadap Dinamika, Realitas Dan
Masa Depan (Pustaka Pelajar: Yogyakarta, 2006), hlm.12
2
Ibid,hlm.8.
|2
Tugas 3 Organisasi Internasional Oleh: Kurnia Sari
Nastiti
Tanggal pengumpulan: 11 Oktober 2010
070810531
sayapnya ke arah kerjasama ekonomi, budaya, dan keamanan melalui ASEAN community yang
selengkapnya tidak akan dibahas pada kesempatan ini.

Kesimpulan dan Opini:

Sebagaimana telah penulis jelaskan di atas, ASEAN tidak serta merta terbentuk di tahun
1967 melainkan sebelumnya telah diawali dengan pembentukan organisasi-organisasi lain seperti
SEATO, ASA, dan Maphilindo yang merupakan cikal bakal ASEAN. Menurut analisa penulis,
ASEAN dan organisasi-organisasi sebelumnya terbentuk lebih utamanya karena urgensi politik
seperti menghindari terjadinya perang, menentang perlombaan senjata dan kekerasan, dan jangka
panjangnya adalah menjaga perdamaian. Salah satu bukti urgensi ASEAN dalam hal politik
misalnya dibuktikan melalui keikutsertaan ASEAN dalam menengahi konflik Vietnam dan
Kamboja. Barulah di kemudian haritahun 1968,dst.ASEAN mulai berkembang ke ranah
urgensi kerjasama ekonomi, budaya, dan keamanan bersama.

*****

Word Count: 752 kata

Referensi:

Cipto, Bambang. 2006. Hubungan Internasional Di Asia Tenggara: Teropong Terhadap


Dinamika, Realitas Dan Masa Depan.Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Evans,Graham. 1998. Dictionary of International Relations. Oxford: Penguin Group.

|3

Anda mungkin juga menyukai