Anda di halaman 1dari 35

Skenario 3:

Ya…Ya..O..Ya..?
KOMUNIKASI INTERPERSONAL
OLEH:
KELOMPOK B-02
I. IDENTIFIKASI ISTILAH DAN KONSEP
I.1 Identifikasi Istilah:
 Hipertensi

: tekanan darah arterial yang tetap tinggi (normal 120/80 mmHg) karena
penyempitan pembuluh darah.
 Sesak

: terjadi penyempitan saluran nafas akibat hiper aktivitas yang bisa bersifta
akut/kronis.
 Konsultasi

: komunikasi 2 arah/lebih untuk mengetahui penyebab penyakit dan


pengobatan.
 Poli umum

: poli yang melayani segala macam penyakit tanpa spesifikasi.


>>IDENTIFIKASI ISTILAH

 Puskesmas
: tempat pengobatan masyarakat yang levelnya di bawah RS
yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat
daerah yang terdapat di setiap kecamatan.
 Tensi
: pemeriksaan tekann darah arterial untuk mengetahui
tekanan sistol dan diastol. Sistol adalah tekanan darah pada
saat mengembang & diastol adalah tekanan darah pada saat
menyempit.
I.2 Identifikasi Konsep:
 Tidak maksimalnya komunikasi antara dokter dan

pasien.
II. IDENTIFIKASI MASALAH

Masalah inti:
1. Bagaimana cara komunikasi interpersonal yang
baik antara dokter dan pasien?
2. Apa tujuan dan manfaat komunikasi
interpersonal?
3. Apa yang dimaksud prioritas seorang dokter dan
bagaimana cara memprioritaskan pasien?
 Masalah pendukung
1. Berapa lama waktu yang diperlukan untuk konsultasi &
diagnosis yang optimal?
2. Bagaimana sikap profesionalisme seorang dokter?
3. Apakah tingkatan sosial mempengaruhi komunikasi
dokter dan pasien?
4. Jenis mendengar apa yang dipraktekkan dalam skenario?
5. Bagaimana cara menangani pasien hipertensi?
6. Bagaimana ciri-ciri orang yang terkena hipertensi?
III. ANALISIS MASALAH
1. Komunikasi Interpersonal; Cara, tujuan dan manfaat.
 Cara komunikasi interpersonal yang baik:

1. Tidak perlu memeriksa terlalu lama tetapi harus lebih sensitif


terhadap pasien.
2. Membina hubungan baik dengan pasien.

3. Menunjukkan sikap profesional dan berkomunikasiyang baik &


efektif.
4. Bersikap mendukung pasien.

5. Memberkan sikap positif kepada pasien.

6. Tidak memilih-milih pasien.

7. Memakai bahasa yang mudah dimengerti pasien.


>>1. KOMUNIKASI INTERPERSONAL; CARA, TUJUAN DAN MANFAAT.

8. Menumbuhkan kepercayaan pasien.


9. Bersikap terbuka kepada pasien.
10. Bersikap suportif dan mendukung pasien.
11. Penampilan seorang dokter harus selayaknya seorang dokter.
12. Sikap yang baik.
13. Melakukan basa –basi singkat sebelum menanyakan
penyakitnya.
14. Memeriksa dengan sopan.
15. Memandang wajah.
16. Memberikan penjelasan mengenai resep dengan rinci.
 Tujuan Komunikasi Interpersonal:
1. Agar tidak terjadi kesalahpahaman antara dokter-
pasien.
2. Agar dokter mengetahui keluhan-keluhan dari pasien.
 Cara menghadapi pasien yang tidak mau
berkomunikasi:
a) Kenali bahasa tubuh pasien.
b) Sapa dengan ramah.
c) Memancing dengan pertanyaan.
 Manfaat Komunikasi Interpersonal:
1. Mempermudah dokter dalam mendiagnosis pasien.
2. Menimbulkan hubungan baik antara dokter & pasien.
3. Mengendalikan emosi pasien.
4. Solusi dari penyembuhan pasien.
5. Komunikasi yang baik antara dokter & pasien dapat
memperjelas diagnosis sehingga
meminimalisir/mengurangi mal praktek.
2. Apa yang dimaksud prioritas seorang dokter?
o Memprioritaskan semua pasien tanpa membedakan

kasta.
o Hal yang harus diutamakan oleh seorang dokter.

o Cara memprioritaskan pasien:

a) Orang tua, anak kecil harus diutamakan dibandingkan


orang dewasa.
b) Fokus pada pasien.
c) Memperhatikan kondisi kesehatan.
3. Berapa lama waktu minimal untuk berkonsultasi dan diagnosis:
 Sekitar 30 s.d 60 menit.

 Minimal 3.3 menit atau 7 menit (untuk mencegah dugaan


malpraktik) (pubmed.com)
 Tergantung diagnosis dokter (sesuai kebutuhan pasien).

 Di Singapura, pasien dilayani + 1 jam.

 Di Indonesia, pasien harus dilayani mencakup:

a) Komunikasi yang baik.


b) Diagnostik yang tepat.
c) Memberikan feed back positif.
4. Komunikasi dokter-pasien dipengaruhi kasta?
 Secara konteks kedokteran, dokter tidak boleh
membedakan pasien (tetapi kenyataannya secara
tidak sadar kita melakukannya)
 Kenyataan sekarang, materi mempengaruhi
pelayanan.
5. Jenis mendengar yang dipraktekkan dokter dalam
skenario:
 Mendengar pasien dengan pasif (memeriksa pasien ala

kadarnya)
 Lebih mementingkan hal lain (surat yang dibaca)

dibanding pasien.
Jenis mendengar:
 Aktif: mendengar memakai bahasa verbal dan nonverbal.

 Pasif: mendengar secara sepotong-potong.


6. Ciri-ciri yang menderita hipertensi:
 Cepat marah. - Cepat lelah.

 Mudah tersinggung. - Sering gelisah.

 Pusing/sakit kepala.

 Cara menangani hipertensi:

a) Harus menjaga sikap agar pasien tidak marah.


b) Memastikan bahwa pasien benar-benar hipertensi.
c) Hindari makanan/minuman yang dapat menaikkan tekanan darah
d) Diet dan olahraga
e) Mengkonsumsi obat-obatan.
IV. STRUKTURISASI Komunikasi Antara Dokter & Pasien

Tata Cara Komunikasi yang


Gangguan Komunikasi
Baik

Upaya Mengatasi
V. IDENTIFIKASI TUJUAN BELAJAR (LEARNING OBJECTIVES)

1. Apa saja tipe-tipe pasien?


2. Apa saja hambatan dalam komunikasi dokter-pasien?
3. Apa indikator dokter telah melakukan komunikasi yang baik?
4. Bagaimana cara berkomunikasi dan memberikan feedback yang
baik?
5. Berapa lamakah waktu yang efektif memeriksa pasien?
6. Bagaimana menjadi dokter yang memprioritaskan pasien?
7. Cara mengobati hipertensi?
8. Gejala penyakit hipertensi?
9. Apa faktor penyebab hipertensi?
10. Makanan apa saja yang bisa menurunkan hipertensi?
VI. PRESENTASI HASIL BELAJAR MANDIRI
1. Cara Komunikasi yang Baik:
a) Salam
b) Ajak bicara pasien
c) Jelaskan apa yang perlu diketahui pasien
d) Ingatkan pasien
e) Membina hubungan baik
f) Bersikap profesional
g) Keterampiln komunikasi interpersonal
h) Mengendalikan pasien
>>1.CARA KOMUNIKASI YANG BAIK:

i) Pasien mendominasi
j) Meringkas penjelasan pasien
k) Tanyakan kekhawatiran pasien
l) Bahasa yang mudah dimengerti
m) Sebelum memberikan berita buruk disertai pendahuluan.
n) Jangan mengancam
o) Berikan diagnosa
p) Keepakatan bersama
q) Saling percaya, suportif, terbuka.
 Cara memberikan feed back:
> Jelas > Segera
> Jujur > Patut
> Tegas
2. Waktu efektif memeriksa pasien:
Tergantung komunikasi dokter & pasien &
jangan sampai mengikuti emosi pasien.
Tergantung dari 3 hal yaitu: biarkan pasien
mendominasi, diagnosa, terjadi kesepakatan.
30-45 menit.
Tergantung kondisi kesehatan.
Tidak mempunyai patokan yang terdiri:
Internal: kondisi fisik pasien.
External: jumlah pasien yang harus ditangani.
Harus bisa meminimalisir waktu tetapi
memperhatikan kenyamanan pasien.
3. Gangguan Komunikasi Dokter & Pasien:
Pasien susah diajak komunikasi
Perbedaan bahasa
Adanya penyaringan yang tidak tepat
Adanya gangguan emosional atau fisik
Bahasa yang sulit dipahami antara dokter & pasien.
Tidak memprioritaskan pasien
Dokter yang kurang ramah dan tidak percaya diri.
4. Menjadi dokter yang memprioritaskan pasien:
Mengutamakan pasien dibandingkan kepentingan
pribadi
Kognitif dokter >> kemampuan dokter untuk
mengetahui kebutuhan pasien
sensitif dokter >> kepekaan dokter terhadap pasien
empati >> merasakan apa yang dirasakan pasien
>>4. MENJADI DOKTER YANG MEMPRIORITASKAN PASIEN:

Dengan tidak menduakan pasien


Yakinkan diri bahwa pasien adalah ‘dunia kita’
Perlakukan pasien sebagai subjek
Orientasi pusat dokter >> dokter harus mengerti
tugasnya
Orientasi pusat pasien>> dokter harus mengerti
tujuan kedatangan pasien
5. Tipe-tipe Pasien:
Pasien yang susah diajak bicara
Pasien yang memerlukan penjelasan dari dokter
Pasien yang kurang memerlukan penjelasan
dokter
Pasien yang emosional
Pasien yang merasa tahu
Pasien pencari obat
>>5. TIPE-TIPE PASIEN:

Pasien sangat memikat


Pasien yang paranoid
Pasien yang tidak pernah puas
Pasien inferior (yang menyerahkan seluruh
hatinya)
Pasien yang menipu dokter (manipulatif) karena
sindrom Muchesen
Pasien yang berprofesi sebagai dokter.
6. Indikator Komunikasi yang Baik:
 Pasien merasa lebih baik

 Pasien lebih ‘betah; konsultasi dengan dokter tersebut

 Pasien merasa puas

 Memiliki banyak pasien

 Memberikan diagnosa dan obat yang tepat

 Pasien merasa dilindungi oleh dokter

 Pasien bersedia bekerjasama dengan dokter

 Tercapainya pelayanan medis yang optimal

 Pasien tidak merasa canggung

 Mengurangi kesalahpahaman sehingga mengurangi kemungkinan malpraktik


7. Gejala Hipertensi:
Pusing
Sakit kepala
Mimisan
Jantung sering berdebar
Gelisah kepanjangan
Tengkuk terasa pegal
Penglihatan kurang jelas
>>7. GEJALA HIPERTENSI:

Wajah memerah
Kerusakan mata, jantung dan ginjal
Leher terasa kaku
Mudah tersinggung
Sukar tidur
Sesak
Mual & muntah
8. Faktor Hipertensi:
 Keturunan

 Sodium yang berlebihan

 Obesitas

 Stress

 Umur

 Kurang olahraga

 Kelainan pembuluh darah


>>8. FAKTOR HIPERTENSI:

 Komplikasi kehamilan
 Mengkonsumsi kafein, lemak jenuh & kolesterol

 Pola makan yang tidak teratur


 Kurangnya kalsium

 Melakukan hal yang memacu adrenalin


 Gangguan kelenjar tiroid
9. Cara Mengobati Hipertensi:
 Periksa ke dokter secara rutin dan rutin minum obat

 Pengobatan tanpa obat: Meditasi, yoga, olahraga

 Dengan obat: sesuai resep dokter

 >> hidrok lorotiazid, metil dopa, metoproda

 Obat Tradisional:

 >>daun sambiloto, seledri, timun 3x sehari ambil

airnya, air kelapa muda


VII. SINTESIS

1. Mengetahui cara komunikasi interpersonal


dokter-pasien
2. Mengetahui cara dokter memprioritaskan pasien
3. Mengenali tipe-tipe pasien
4. Mengantisipasi hambatan-hambatan dalam
berkomunikasi
5. Memahami penyakit hipertensi.
Demikianlah presentasi kami. Atas perhatian
saudara/i kami ucapkan terima kasih.

RUANG F2, 24 September 2010


Kelompok B-02

Anda mungkin juga menyukai