BAB I
PENDAHULUAN
Garis – Garis Besar Besar Haluan Negara (GBHN) sebagai ketetapan MPR
pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 (UUD) diarahkan untuk kecerdasan dan
Untuk mencapai tujuan pendidikan ada beberapa hal yang dapat dipengaruhinya,
yakni faktor lingkungan, kemampuan ekonomi, kontrol orang tua, dan perhatian
orang tua, dan perhatian orang tua. Faktor ekonomi merupakan salah satu dari pemicu
Hal senada telah diungkapkan oleh HM.Arifin bahwa “ Keadaan orang tua,
kemampuan ekonomi, kontrol orang tua mempunyai pengaruh yang sangat besar atau
Keluarga sebagai lingkungan yang pertama dikenal anak dituntut pula untuk
1
HM. Arifin, Hubungan Timbal Balik Pendidikan Agama Islam Di Lingkungan Sekolah dan
Keluarga, Jakarta:t.np, 1978, hlm.103
1
2
formal, selain itu ada pula pendidikan lainnya seperti kursus-kursus dan penataran-
penataran dan sebagainya yang disebut sebagai pendidikan non formal. Berkenaan
dengan kemampuan orang tua dalam membiayai pendidikan yang ada dewasa ini,
Dari pendapat tersebut maksudnya yaitu faktor ekonomi orang tua merupakan
salah satu faktor vital bagi keberhasilan anak dalam menyelesaikan pendidikannya
perlakuan orang tua terhadap anaknya hendaknya menjamin segala kebutuhan anak
baik fisik maupun psikis dan sosial sehingga si anak aman dan hidup tenang…”.4
keluarga dapat dipengaruhi oleh keadaan ekonomi orang tua tersebut, yang pada
2
Martin Sardy, Identitas Pendidikan , Alumni Bandung, 1984. hlm.69-70
3
C.E. Beeby, Pendidikan di Indonesia, Alih Bahasa, BP3K, YIIS, LP3ES, Jakarta
4
Zakiah Deradjat, Pendidikan Islam Dalam Keluarga dan Sekolah, Bandung: Rosda Karya,
1994, hlm.21
3
suatu keluarga dalam mencukupi kebutuhan sehari-hari. Dalam hal ini Bapak
sebagai berikut :
daya pengaruh yang besar terhadap jiwa anak secara menyeluruh. Aspek kehidupan
keluarga termasuk didalamnya, tingkat ekonomi orang tua yang dapat mempengaruhi
prestasi belajar Mata Pelajaran Aqidah Akhlak yang diraih oleh anaknya.
Dengan demikian tinggi rendahnya keadaan tingkat ekonomi orang tua akan
mempengaruhi prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak terhadap peserta didik,
hal ini merupakan kelengkapan pembelajaran yang memadai. Bagi ekonomi keluarga
yang tinggi akan memudahkan para pembelajaran anaknya untuk mencapai prestasi
ynag diharapkan. Sedangkan orang tua yang tingkat ekonominya rendah akan
5
Wagiman,Wawancara KASI Kependudukan Kantor Statistik Kota Metro Tanggal 10
Desember 2002
4
Dari kutipan diatas, jelaslah bahwa tingkat ekonomi orang tua dengan hasil
belajar (prestasi) belajar anak erat hubungannya, karena dalam belajar diperlukan
Melihat latar belakang hidup seseorang miskin yang serba terbatas dan masih
berorientasi pada masalah bagaimana memperoleh sesuap nasi, layaknya jika anak-
anak merasa kurang berminat pada masalah pendidikan dan agamanya sehingga
orang tuanya kurang berminat dalam menyekolahkan anaknya sampai pada
kehidupan yang mapan.7
Ditegaskan oleh pendapat Oemar Hamalik sebagai berikut :
6
Martin Sardy, Mencari Identitas Pendidikan, Bandung, Alumni, 1981, hlm.53
7
Ibid, hlm.63
5
dapat memberikan motivasi pembelajaran yang yang lebih tinggi pula, sehingga akan
terhadap prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak. Dan yang tingkat ekonominya
rendah
8
Oemar Hamalik, Metode Belajar dan Kesulitan Belajar, Bandung, Tarsito, 1983, hlm.17
6
wawancara kepada masing-masing wali murid serta kepada guru mata pelajaran
TABEL I
DATA HASIL PRASURVEI TENTANG TINGKAT EKONOMI
KELUARGA DAN PRESTASI BELAJAR MATA PELAJARAN AQIDAH
AKHLAK SISWA MADRASAH ALIYAH DARUL A’MAL KELAS II TAHUN
2007/2008
Tingkat Prestasi Aqidah
No Nama Orang Tua Nama Siswa
Ekonomi Akhlak
1. Tumijan Rendah Aris susilo Baik
2. Samidi Rendah Ardiman Baik
3. Ibrahim Tinggi Aminudin Cukup
4. Hamid Sayadi Sedang Saiful hadi Cukup
5. Sudianto Sedang Barno Baik
6. Mahmud Tinggi Awiyah Rendah
7. Mursidi Rendah Baharudin Cukup
8. Naryo Rendah Budi Baik
9. Jamzuri Sedang Didi Rendah
10. Dawam Sedang Tastiyah Baik
Keterangan
perbulan.
Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa dari 10 sampel terdapat empat (4)
siswa yang tingkat ekonomi keluarganya rendah, dari keempat siswa tersebut ternyata
ada tiga (3) siswa yang memiliki prestasi baik, dan satu (1) prestasi belajarnya cukup.
Kemudian ada lima (4) siswa yang tingkat ekonomi keluarganya sedang, dari
keempat siswa tersebut dua diantaranya memiliki prestasi yang baik. Dan dua (2)
siswa memiliki tingkat ekonomi keluarga yang tinggi, 1 namun prestasi cukup.
A. IDENTIFIKASI MASALAH
belum baik !
belajarnya tinggi !
belajarnya rendah !
B. PEMBATASAN MASALAH
8
Kelas II
September 2002
C. PERUMUSAN MASALAH
darul A’mal
9
prestasinya baik?
belajarnya rendah ?
maka sebagai rumusan masalah dalam penelitian ini ialah apakah ada hubungan
antara tingkat ekonomi orang tua dengan prestasi belajar pada mata pelajaran aqidah
1. Tujuan Penelitian
dengan prestasi belajar mata pelajaran aqidah akhlak siswa Madrasah Aliyah
2003.
2. Kegunaan Penelitian
10
Adapun kegunaan yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
akhlak..