Anda di halaman 1dari 37

Orang kaya banyak berharta 

Ke Sumatra setiap tahun 


Bismillah saya membuka kata 
Berseni sastra membuat pantun 

Daun ilalang pucuknya mati 
Buah pisang berwarna hitam 
Pantun dikarang penghibur hati 
Turut kembangkan budaya Etam 

Daun ilalang taruh di topi 
Daun Kurma ditambah lagi 
Pantun kukarang di malam sepi 
Kala purnama telah meninggi 

Ambil paku di Kota Raja 
Di Kota Raja mendapat intan 
Wahai saudaraku di mana saja 
Pantun kukarang untuk kalian 

BUDAYA ETAM 
Jalan-jalan sekitar taman 
Jangan patahkan mawar berduri 
Wahai kawan sesama seniman 
Mari lestarikan budaya Etam 

Anak badak mencari makan 
Anak ketam di dalam tanah 
Kalau tidak dilestarikan 
Budaya Etam pastilah punah 

Minum susu memakai rantang 
Tumpah di bantal di atas tilam 
Anak cucu di masa datang 
Tidak kenal budaya Etam 

kalau tilam sudahlah basah 
Jemur sekarang di atas atap 
Budaya etam sangatlah indah 
Sungguh sayang, janganlah lenyap 

terbang rendah burung peragam 
Dari huma terbang ke hutan 
Budaya daerah beraneka ragam 
Mari bersama kita lestarikan 

main gasing janganlah rebah 
Memakai tali pelepah pisang 
Budaya asing sudah merambah 
Budaya asli janganlah hilang 

Mari menyanyi sambil menari 
Suara dua tinggi dan rendah 
Budaya negeri tetap lestari 
Negeri kita semakin indah 

Air terjun bertangga dua 
Tempat gadis mencuci kain 
Syair, pantun, serta mamanda 
Juga masih banyak yang lain 


Buah kelat waktu dirasa 
Meludah lagi kalau tak nyaman 
Wahai pejabat serta pengusaha 
Bantulah kami para seniman 

Pohon kurma sebesar paha 
Pohon Kemiri tidak berduri 
Mari bersama kita berusaha 
Mmembangun seni negeri sendiri 

Anak cecak mencari makan 
Bersembunyi di bawah papan 
Orang bijak pasti pikirkan 
Hari ini dan masa depan 

Ada ikan namanya tenggiri 
Ikan dibawa ke Muara Kaman 
Melestarikan budaya negeri 
Bukanlah hanya tugas seniman 

Pantun Jenaka - Pantun Jenaka adalah pantun yang bertujuan untuk


menghibur orang yang mendengar, terkadang dijadikan sebagai media untuk saling
menyindir dalam suasana yang penuh keakraban, sehingga tidak menimbulkan rasa
tersinggung, dan dengan pantun Jenaka diharapkan suasana akan menjadi semakin
riang.

Berikut adalah beberapa contoh Pantun Jenaka yang Karo Cyber Community
peroleh dari sumber wikipedia Bahasa Indonesia.

Dimana kuang hendak bertelur


Diatas lata dirongga batu
Dimana tuan hendak tidur
Diatas dada dirongga susu

Elok berjalan kota tua 


Kiri kanan berbatang sepat 
Elok berbini orang tua 
Perut kenyang ajaran dapat

Sakit kaki ditikam jeruju 


Jeruju ada didalam paya 
Sakit hati memandang susu 
Susu ada dalam kebaya

Naik kebukit membeli lada 


Lada sebiji dibelah tujuh 
Apanya sakit berbini janda
Anak tiri boleh disuruh

Orang Sasak pergi ke Bali 


Membawa pelita semuanya 
Berbisik pekak dengan tuli 
Tertawa si buta melihatnya

Jalan-jalan ke rawa-rawa 
Jika capai duduk di pohon palm 
Geli hati menahan tawa 
Melihat katak memakai helm

Limau purut di tepi rawa, 


buah dilanting belum masak 
Sakit perut sebab tertawa, 
melihat kucing duduk berbedak

PANTUN AGAMA

Sungguh indah pintu dipahat


    Burung puyuh di atas dahan
Kalau hidup hendak selamat
    Taat selalu perintah Tuhan

Belatuk di atas dahan       


    Terbang pergi ke lain pokok
Hidup mati ditangan Tuhan    
    Kepada Allah kita bermohon

Daun tetap di atas dulang    


    Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
    Perbuatan haram jangan dicuba 
    
Kulit lembu celup samak    
    Mari buat tapak kasut
Harta dunia janganlah tamak
    Kalau mati tidak diikut
Pak Kulup anak juragan 
   Mati diracun muntahkan darah
Hidup di dunia banyak dugaan
   Kepada Allah kita berserah

Sayang-sayang buah kepayang


    Buah kepayang hendak dimakan
Manusia hanya boleh merancang 
    Kuasa Allah menentukan

Pantun Agama
Banyak bulan perkara bulan 
Tidak semulia bulan puasa 
Banyak tuhan perkara tuhan 
Tidak semulia Tuhan Yang Esa

Daun terap diatas dulang


Anak udang mati dituba
Dalam kitab ada terlarang
Yang haram jangan dicoba

Bunga kenanga diatas kubur 


Pucuk sari pandan Jawa 
Apa guna sombong dan takabur 
Rusak hati badan binasa

Anak ayam turun sepuluh


Mati seekor tinggal sembilan
Bangun pagi sembahyang subuh
Minta ampun kepada Tuhan

Asam kandis asam gelugur 


Ketiga asam si riang-riang 
Menangis mayat dipintu kubur 
Teringat badan tidak sembahyang
.
PANTUN NASEHAT ADAT
Lapun-melapun ke Inderagiri
Singgah sebentar ke Betipuh
Ampun hamba tegak berdiri
judnya duduk dengan bersimpuh

Diradang-radang memasap
Tertangguk badar dan gulama
Dibilang-bilang meratap
Diurai si tambo lama

Tertangguk badar dan gulama


Tiga gurundang di hulunya
Diuraikan si tambo lama
iga undang dahulunya

Pertama undang silama-lama


Kedua undang sigemak-gemak
Ketiga undang simumbang jatuh
Itulah undang masa ketika

Dibelah-belah pertiga
Siraut pembelah rotan
Luhak dibaginya tiga
dat dibaginya delapan

Berek-berek turun ke semak


Dari semak turun ke padi
Dari nenek turun ke mamak
Dari mamak turun ke kami

Jahit berjahit tepi kasur


Suji-bersuji tepi bantal
Kalau raib di dalam usul
ilik saja pada yang asal

Rama-rama si kumbang janti


Hatib indah pulang berkuda
Patah tumbuh hilang berganti
Pusaka tinggal begitu juga

Dahulu rebab yang bertangkai


Kini kopi yang berbunga
Dahulu adat yang berpakai
ini rodi yang berguna

Sejak berduku, berkelapa


Pandan tidak panjang lagi
Sejak bersuku, berkepala
Badan nan tidak senang lagi

Yang merah hanya saga


Yang kurik hanya kundi
Yang indah hanya bahasa
ang baik hanya budi

Kilang tebu kilang tanak


Kilang sama diapikan
Dari nenek turun ke mamak
Pusaka jadi digantikan

Sengkono mudik ke hulu


Di mana tohor situ sekatkan
Pusaka nenek mamak yang terdahulu
da berbuhul berikatan

Orang Padang mencuci benang


Dilipat maka dipertiga
Kalau direntang hanya panjang
Elok singkatkan sekedar berguna
Pucuk ketaya akar cambai
Pucuk lempata orang patahkan
Bukannya saya cerdik pandai
unat pidato disembahkan

Bunga melati bunga di darat


Bunga seroja di tepi kali
Hina besi karena karat
Hina manusia tidak berbudi

Tingkap papan kayu persegi


Riga-riga di pulau Angsa
Indah tampan karena budi
inggi bangsa karena bahasa

Limau purut dan limau manis


Tumbuh sebatang di tepi rawa
Kalau menjemput dengan manis
Orang pun datang dengan tertawa

Yang merumput yang kan memagar


Yang tertanam yang menumbangkan
Yang menjemput yang kan mengantar
ang meminjam yang memulangkan

Kalau merumput dahan dikerat


Batang dipetik dengan seraga
Kalau menjemput dengan adat
Pulangkan balik dengan lembaga

Pabila meraut selodang buluh


Siapkan lidi buang miangnya.
Bila menjemput orang nan jauh
iapkan nasi dengan hidangnya

Putus gading karena kerat


Belum jatuh sudahlah retak
Putus runding karena mufakat
Hukum jatuh benar terletak
Kalau ranting sudah bertangkai
Janganlah dililit-lilit juga
Kalau berunding sudah selesai
angan diungkit-ungkit juga

Jangan patahkan atap mengkuang


Atap patah kumbangpun lalu
Jangan patahkan cakap orang
Cakap patah orangnya malu

Kalau puting sudah bertangkai


Retak tangkai disampul balik
Kalau berunding sesama pandai
elak berderai timbal balik

Kalau banyak bertanam puding


Di mana busut di sana seminai
Kalau bijak dalam berunding
Di mana kusut di sana selesai

Sebelum menggali buah bengkuang


Galilah dahulu buah ketari
Sebelum mencari kesalahan orang
arilah dahulu kesalahan sendiri

Jangan suka membuka dada


Dada terbuka lapuk bajunya
Jangan suka mengada-ada
Mengada-ada buruk lakunya

Mana yang laut dilautkan


Mana yang tasik ditasikkan
Mana yang patut dipatutkan
ana yang baik dibaikkan

Kalau terbakar rumpun padi


Eloklah terbang dibuat suluh
Kalaulah kabar belum pasti
Eloklah buang berjauh-jauh
Kalau dinding julai berjulai
Banyaklah semut yang menyeragai
Kalau berunding berlalai-lalai
anyaklah kusut yang tak selesai

Kerakap tumbuh di lantai


Pohon ijuk tumbuh berbanjar
Bercakap kami tak pandai
Mohon diberi tunjuk dan ajar

Yang kecil sigama-gama


Yang besar sijalar-jalar
Yang kecil disebut nama
ang besar dihimbau gelar

Seluk berseluk daunnya terap


Terap diampai menjadi benang
Eloklah elok dalam bercakap
Cakap sampai maksudnya terang

Jika batang padi yang rebah


Tegakkan tumang di ujung tanjung
Jika datang kan kami sembah
ang tak datang kan kami junjung

Kalau batang sudah condong


Buah yang lebat menjadi luruh
Kalau orang sudah tersinggung
Semua sahabat menjadi musuh

Kalau sekali-kali berderap


Lama-lama pastilah patah
Kalau sekali tersalah cakap
ama-lama jadi berbantah

Kalau rabuk ada serbuknya


Kalau campak ada pompatnya
Kalau duduk ada patutnya
Kalau tegak ada tempatnya
Jangan memalu-malu arang
Arang dipalu pecah berbelah
Jangan memalu-malukan orang
Orang malu kita pun susah

Banyak orang pandai berkitab


Sedikit saja pandai bersyair
Banyak orang pandai bercakap
Sedikit saja pandai berpikir

Kalau duduk tulis-menulis


Elok juga membaca kitab
Kalau duduk di dalam majelis
lok-elok kalau bercakap

Kalau berkitab membaca syair


Banyaklah orang datang mendengar
Kalau cakap tiada berpikir
Banyaklah orang yang bertengkar

Kalau berkitab sambil menulis


Jangan sampai dawat terbuang
Kalau bercakap di dalam majelis
angan sampai mengumpat orang

Kalau kita tidak bersuluh


Jangan takut berjalan malam
Kalau kita tidak bermusuh
Jangan takut makan setalam

Kalau kita tidak bergalah


Jangan takut membentang kajang
Kalau kita tidak bersalah
angan takut ditantang orang

Kalau rotan dipanjat benalu


Sekerat disimpan dalam bakul
Kalau beban sudah ke bahu
Berat ringan wajib dipikul
Kalau kacip sudah dibuka
Buah pinang yang ditunangnya
Kalau aib sudah ke muka
alah menang kan imbangnya

Kalau busut beranai-anai


Manakah buluh menjadi sirih
Kalau kusut tidak selesai
Manakah keruh menjadi jernih

Kalau dinding tidak berlantai


Apa gunanya kayu dipepat
Kalau runding tidak selesai
pa gunanya penghulu adat

Kalau tanduk menjadi gading


Ambillah sirih agak seganggang
Kalau duduk dalam berunding
Pikiran jernih dada pun lapang

Kalau busut cari bangkalnya


Bila buluh cari bukunya
Kalau kusut cari pangkalnya
ila keruh cari hulunya

Kalau payah mencari pukat


Carilah jaring yang di kuala
Kalau payah mencari mufakat
Carilah runding balik semula

Kalau sampai ke laut gading


Belokkan kolek mencari selat
Kalau bertikai dalam berunding
loklah balik kepada adat

Kalau salah meminjam pukat


Salah pula meminjam tengkalak
Kalau salah di dalam adat
Salah pula di dalam syarak
Kalau tak ada di dalam pukat
Cobalah cari di dalam tengkalak
Kalau tak ada di dalam adat
obalah cari di dalam syarak

Kalau belera sudah direbus


Takkan dapat dimakan mentah
Kalau perkara sudah diputus
Takkan dapat dirobah-robah

Kalau hendak merebus belera


Cencang dulu tampuk putiknya
Kalau hendak memutus perkara
imbanglah dulu buruk baiknya

Tembuk tabir membawa benang


Tembuk dinding dibawakan damar
Tertumbuk pikir bawa bertenang
Tertumbuk runding bawa bersabar

Kalau beratapkan daun nanas


Banyaklah hujan jatuh ke talam
Kelau bercakap berkeras-keras
anyaklah orang yang salah paham

Daripada menakuk rumpun buluh


Elok menetak bunga cendawan
Daripada duduk bersama musuh
Eloklah tegak bersama kawan

Hari panas jangan ke laut


Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
alau diturut akal pun hilang

Jangan mengipas-ngipas arang


Kalau dikipas banyak baranya
Jangan memanas-manaskan orang
Kalau panas banyak maranya
Kalau buluh tinggal di tanah
Batang sorek dicelis-celis
Kalau bodoh tinggal di rumah
ang cerdik masuk ke majelis

Jangan menetak urat bawang


Urat bawang ada gambutnya
Jangan menolak niat orang
Niat orang ada maksudnya

Jangan menampi-nampi kacang


Kalau ditampi busuk buahnya
Jangan mengapi-apikan orang
alau berapi buruk padanya

Kalau keladi sudah ditanam


Janganlah lagi meminta talas
Kalau budi sudah ditanam
Janganlah lagi meminta balas

Kalau memagar rumpun bawang


Pagar dahulu lapis berlapis
Kalau mendengar pengaduan orang
engarkan dulu habis-habis

Jangan suka mencabut padi


Kalau dicabut hilang buahnya
Jangan suka menyebut budi
Kalau disebut hilang tuahnya

Kalau makan keladi muyang


Jangan lupa pada bungkalnya
Kalau termakan ke budi orang
anganlah lupa pada asalnya

Apalah tanda batang tebu


Batang tebu halus uratnya
Apalah tanda orang berilmu
Orang berilmu halus sifatnya
Apalah tanda batang padi
Tumbuh di ladang lebat buahnya
Apalah tanda orang berbudi
lok dipandang baik bahasanya

Apalah tanda batang bengkal


Batang bengkal banyak bukunya
Apalah tanda orang berakal
Orang berakal bijak lakunya

Apalah tanda batang kulim


Batang kulim rindang dahannya
Apalah tanda orang alim
rang alim lapang dadanya

Apalah tanda batang putat


Batang putat bersegi buahnya
Apalah tanda orang beradat
Orang beradat tinggi marwahnya

Apalah tanda batang betik


Batang betik panjang pangkalnya
Apalah tanda orang yang cerdik
rang cerdik panjang akalnya

Apalah tanda pisang tanaman


Pisang tanaman banyak akarnya
Apakah tanda orang beriman
Orang beriman banyak sabarnya

Apalah tanda batang keladi


Batang keladi di tanah isinya
Apalah tanda orang berbudi
rang berbudi rendah hatinya

Kalau paku batang berduri


Duri mencabik-cabik baju
Elok baju orang tak iri
Irinya menengok baik laku
Apalah tanda padi berbuah
Lebatlah tangkai daunnya subur
Apalah tanda negeri bertuah
akyatnya damai hidupnya makmur

Anak rusa cepat berlari


Diikat kaki terlompat-lompat
Banyak harta dapat dicari
Sahabat sejati payah didapat

Anak kuda berlari-lari


Berlarilah dengan tali-talinya
Banyak harta orang tak iri
ri orang menengok budinya

Banyak orang mandi berenang


Tidak peduli kapalnya karam
Banyak orang mencari senang
Tidak peduli halal dan haram

Banyak orang mendaki bukit


Bukit didaki bergesa-gesa
Banyak orang mencari duit
uit dicari badan binasa

Banyak orang menjerat rusa


Sudah terlupa meniup api
Banyak orang berbuat dosa
Sudah lupa hidup kan mati

Banyak orang mencari katung


Tidak peduli bulannya terang
Banyak orang mencari untung
idak peduli merugikan orang

Kalau menangguk-nangguk udang


Tangguk dianyam rapat-rapat
Kalau duduk di tempat orang
Duduklah dengan duduk bersifat
Berkait-kait akan beluru
Berkelok-kelok lilit rotan
Berpahit-pahit kita dahulu
arulah elok di hari kemudian

Kalau berkayuh menyusur batang


Tandanya sampan akan ke darat
Kalau mengeluh pagi dan petang
Tandanya badan kian melarat

Kalau bergalah jangan bergayuh


Kalau berkayuh bertambah basah
Kalau bersusah jangan mengeluh
alau mengeluh bertambah susah

Sudah banyak orang bergalah


Yang berenang hanya sedikit
Sudah banyak orang yang kalah
Yang menang hanya sedikit

Dalam meniup ingatlah api


Dalam makan ingatlah tulang
Dalam hidup ingatlah mati
alam berjalan ingatlah pulang

Ingat-ingat mencari kerang


Mencari kerang ada tempatnya
Ingat-ingat di negeri orang
Negeri orang ada adatnya

Ingat-ingat merendam kain


Kain itu ada kapasnya
Ingat-ingat dalam bermain
ermain itu ada batasnya

Kalau sudah cukup berenang


Cepat-cepatlah naik ke darat
Kalau sudah hidupnya senang
Ingat-ingatlah orang melarat
Kalau sudah biasa berenang
Ingat-ingat pada basahnya
Kalau sudah merasa senang
ngat-ingat ke masa susahnya

Kain dicelup berwarna biru


Celup sekali dilipat-lipat
Pakaian hidup aib dan malu
Pakaian mati amal ibadat

Banyak orang renang berenang


Sudah terlupa ke jalan darat
Banyak orang bersenang lenang
udah terlupa jalan akhirat

Sungguh elok berbatang lebat


Redup rindang tiada basahnya
Sungguh elok orang bertobat
Hidup senang hilang dosanya

Banyak-banyak membuat jermal


Jermal dibuat di air dangkal
Banyak-banyaklah berbuat amal
mal dibuat menjadi bekal

Batang betik batang bertarah


Batang keladi manisnya ada
Orang cerdik penyambung lidah
Orang berani pelapis dada

Sungguh elok berbatang lebar


Tidak nampak basah kuyupnya
Sungguh elok orang penyabar
idak nampak susah hidupnya

Retak buah sigama-gama


Retak tanduk liku berliku
Minta petuah kepada ulama
Minta petunjuk pada yang tahu
Retak urat ada bercanggah
Retak bara ada tengarang
Minta kuat kepada gajah
inta suara kepada enggang

Belum jatuh sudah berdetak


Detak mengirai balik berbalik
Hukum jatuh benar terletak
Gelak berderai timbal balik

Kalau elang tari menari


Kalau pipit loncat meloncat
Kalau hilang cari mencari
alau sakit obat mengobat

Kalau menebang sama mengerat


Kalau membakar sama menyuluh
Kalau menimbang sama berat
Kalau menakar samalah penuh

Kalau memukat sama menimba


Kalau melenggang sama pergi
Kalau mendapat sama berlaba
alau hilang sama merugi

Yang padat bernama besi


Yang berongga tanda beruang
Yang adat sama diisi
Yang lembaga sama dituang

Yang perahu beruang timba


Yang sauh tambang terpaut
Yang berbau buang ke rimba
ang keruh buang ke laut

Mana galah digalahkan juga


Kalau layar dilayarkan pula
Mana salah disalahkan juga
Kalau benar dibenarkan pula
Kalaulah tahu patah akarnya
Tebanglah pohon sekecil-kecilnya
Kalaulah tahu salah benarnya
imbanglah hukum seadil-adilnya

Patah kecil kita tampunkan


Patah besar kita tumbangkan
Salah kecil kita ampunkan
Salah besar kita timbangkan

Galah besar bergalah kecil


Galah kecil kita lapisi
Salah besar kita perkecil
alah kecil kita habisi

Kalau memandang jangan merentus


Kalau melendan jangan melanyah
Kalau mencencang jangan memutus
Kalau makan jangan memunah

Memanggang sepat bersela-sela


Menjamur pukat berkering-kering
Tegang adat berjela-jela
endur adat berdenting-denting

Yang melentur yang berat


Yang bertangkai yang dituai
Yang seukur yang dikerat
Yang sesuai yang akan dipakai

Yang berdering yang mematah


Yang berabu yang kan membakar
Yang bertaring yang mengerkah
ang berkuku yang kan mencakar

Alim nampak kepada rupa


Alim dijunjung sampai tua
Yatim anak tiada berbapa
Yatim kampung tiada bertua
Kalau berbuah ada ranumnya
Bila cendawan ada kelatnya
Kalau menyanggah ada hukumnya
ila melawan ada adatnya

Jangan menetakkan parang patah


Buat hulunya sebatang ruyung
Jangan menegakkan benang basah
Membuat malu orang sekampung

Kalau sudah duduk beramai


Untuk apa duduk seorang
Kalau sudah duduk berdamai
ntuk apa mengajak perang

Kalau sudah menebuk gading


Tebuk menjadi ukiran tepat
Kalau sudah duduk berunding
Eloklah cari jalan mufakat

Kalau lepat sudah dikukus


Jerang ketupat dalam kuali
Kalau mufakat sudah putus
egang erat sampai ke mati

Anak itik terlompat-lompat


Anak beruk termangu-mangu
Niat baik kita percepat
Niat yang buruk ditunggu dulu

Terbang tempua membumbung tinggi


Anak garuda layang melayang
Orang tua-tua dijunjung tinggi
nak muda-muda dikasih sayang

Anak ular mati terpukul


Anak tapah selam menyelam
Yang benar pastilah timbul
Yang salah akan tenggelam
Kalau redup pasanglah kandil
Bila sepi pasanglah pukat
Kalau hidup peganglah wakil
ila mati peganglah amanat

Pisau peraut baru bertuang


Beri bertali dengan rotan saga
Rantau diturut dengan udang
Negeri dihuni dengan lembaga

Yang semah ada helatnya


Yang bidan ada bangsanya
Yang rumah ada adatnya
ang tepian ada bahasanya

imau purut limau manis


Tumbuh sebatang di tepi rawa
alau menjemput orang nan jauh
Siapkan nasi dengan hidangya

angan patahkan atap mengkuang


Atap patah kumbangpun lalu
angan patahkan cakap orang
akap patah orangnya malu

Hari panas jangan ke laut


Kalau ke laut kapal tergalang
Hati panas jangan diturut
Kalau diturut akalpun hilang

Banyak orang mandi berenang


Tidak peduli kapalnya karam
anyak orang mencari untung
Tidak peduli merugikan orang

Ditulis dalam pantun nasehat | Tinggalkan sebuah komentar »


PANTUN NASEHAT AGAMA
Juli 28, 2008

Orang Bayang pergi mengaji


Ke Cubadak jalan ke Panti
Meninggalkan sembahyang jadi berani
Seperti badan tak akan mati

Pangkal dibelit di pohon jarak


Jarak nan tumbuh tepi serambi
Jangan dibuat yang dilarang syarak
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi

Jarak nan tumbuh tepi serambi


Pohon kerekot bunganya sama
Itulah perbuatan yang dibenci Nabi
Petuah diikut segala ulama

Pohon kerekot bunganya sama


Buahnya boleh dibuat colok
Petuah diikut semua ulama
Jangan dibawa berolok-olok

Rusa banyak dalam rimba


Kera pun banyak tengah berhimpun
Dosa banyak dalam dunia
Segeralah kita minta ampun

Kera banyak tengah berhimpun


Sandarkan galah pada pohon
Segeralah kita meminta ampun
Kepada Allah tempat bermohon

Tuman dipegang jatuh ke laut


Disambar yu jerung tenggiri
Imanpun tetap sehingga maut
Di situ baru tahukan diri
Disambar yu jerung tenggiri
Sutan Amat mandi bersimbur
Di situlah baru tahukan diri
Malaikat memalu dalam kubur

Kait-kait di padang temu


Terap ditimbun di ujung galah
Baik-baik berpegang pada ilmu
Harapkan ampun pada Allah

Temu itu banyak warnanya


Ada yang putih ada yang biru
Ilmu itu banyak gunanya
Tiada boleh orang menggaru

Pecah cawan di atas peti


Cawan minum Sutan Amat
Tuhan Allah yang mahasuci
Jangan dilupakan setiap saat

Banyaklah hari antara hari


Tidak semulia hari Jumat
Banyaklah nabi antara nabi
Tidak semulia Nabi Muhammad

Delima batu dipenggal-penggal


Bawa galah ke tanah merah
Lima waktu kalau ditinggal
Ibu bapak pasti marah

Buah ini buah berangan


Masak dibungkus sapu tangan
Dunia ini pinjam-pinjaman
Akhirat kelak kampung halaman

Belah buluh bersegi-segi


Buat mari serampang ikan
Kuasa Allah berbagi-bagi
Lebih laut dan juga daratan
Asam rumbia dibelah-belah
Buah separuh di dalam raga
Dunia ikut firman Allah
Akhirat dapat masuk surga

Ambil galah kupaskan jantung


Orang Arab bergoreng kicap
Kepada Allah tempat bergantung
Kepada Nabi tempat mengucap

Asam kandis asam gelugur


Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Asam kandis asam gelugur


Ketiga asam riang-riang
Menangis di pintu kubur
Teringat badan tidak sembahyang

Kemumu di dalam semak


Jatuh melayang selaranya
Meski ilmu setinggi tegak
Tidak sembahyang apa gunanya

Ditulis dalam pantun nasehat | Tinggalkan sebuah komentar »

KUMPULAN PANTUN NASEHAT
Juli 28, 2008

Banyak sayur dijual di pasar


Banyak juga menjual ikan
Kalau kamu sudah lapar
cepat cepatlah pergi makan

Kalau harimau sedang mengaum


Bunyinya sangat berirama
Kalau ada ulangan umum
Marilah kita belajar bersama

Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

Manis jangan lekas ditelan


Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa


Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Di tepi kali saya menyinggah


Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu


Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding

Pinang muda dibelah dua


Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

Anak ayam turun sepuluh


Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan
Anak ayam turun sembilan
Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan


Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Ada ubi ada talas


Ada budi ada balas
Sebab pulut santan binasa
Sebab mulut badan merana

Jalan kelam disangka terang


Hati kelam disangka suci
Akal pendek banyak dipandang
Janganlah hati kita dikunci

Bunga mawar bunga melati


Kala dicium harum baunya
Banyak cara sembuhkan hati
Baca Quran paham maknanya

Ilmu insan setitik embun


Tiada umat sepandai Nabi
Kala nyawa tinggal diubun
Turutlah ilmu insan nan mati

Ke hulu membuat pagar,


Jangan terpotong batang durian;
Cari guru tempat belajar,
Supaya jangan sesal kemudian.

Tiap nafas tiadalah kekal


Siapkan bekal menjelang wafat
Turutlah Nabi siapkan bekal
Dengan sebar ilmu manfaat
Hati-hati menyeberang
Jangan sampai titian patah
Hati-hati di rantau orang
Jangan sampai berbuat salah

Manis jangan lekas ditelan


Pahit jangan lekas dimuntahkan
Mati semut karena manisan
Manis itu bahaya makanan.

Buah berangan dari Jawa


Kain terjemur disampaian
Jangan diri dapat kecewa
Lihat contoh kiri dan kanan

Anak ayam turun sepuluh


Mati satu tinggal sembilan
Tuntutlah ilmu dengan sungguh-sungguh
Supaya engkau tidak ketinggalan

Anak ayam turun sembilan


Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Anak ayam turun delapan


Mati satu tinggal lah tujuh
Hidup harus penuh harapan
Jadikan itu jalan yang dituju

Di tepi kali saya menyinggah


Menghilang penat menahan jerat
Orang tua jangan disanggah
Agar selamat dunia akhirat

Tumbuh merata pohon tebu


Pergi ke pasar membeli daging
Banyak harta miskin ilmu
Bagai rumah tidak berdinding
Pinang muda dibelah dua
Anak burung mati diranggah
Dari muda sampai ke tua
Ajaran baik jangan diubah

asam kendis asam gelugur


ke 3 asam riang riang
badan menangis di dlm kubur
teringat badan tak pernah sembahyang

Kemumu di tengah pekan


Di hembus angina jatuh ke bawah
Ilmu yang tak pernah di amalkan
Bagai pohon tak berbuah

Buah semangka buah labu


Buah di atas enak rsanya
Berbondonglah kamu menuntut ilmu
Karena wajib hukumnya

Naik pesawat ke pakistan


Sampainya pasti cepat
Belajarlah dari kesalahan
Kelak kebahagiaan akan di dapat

Gambar yang mendukung

Pantun agama

Anda mungkin juga menyukai

  • Suluh Damar: Opera Pantun, #2
    Suluh Damar: Opera Pantun, #2
    Dari Everand
    Suluh Damar: Opera Pantun, #2
    Belum ada peringkat
  • Pantun
    Pantun
    Dokumen11 halaman
    Pantun
    ratu andriany
    Belum ada peringkat
  • Pantun Slenco: Opera Pantun, #6
    Pantun Slenco: Opera Pantun, #6
    Dari Everand
    Pantun Slenco: Opera Pantun, #6
    Belum ada peringkat
  • Pantun Budi
    Pantun Budi
    Dokumen28 halaman
    Pantun Budi
    Shuwaibah Rasidi
    Belum ada peringkat
  • Jenis2 Pntun
    Jenis2 Pntun
    Dokumen12 halaman
    Jenis2 Pntun
    Fauziyyah Gian Sita
    Belum ada peringkat
  • Pantun Adat
    Pantun Adat
    Dokumen5 halaman
    Pantun Adat
    -Fadli Mas'oed-
    Belum ada peringkat
  • Pantun Melayu
    Pantun Melayu
    Dokumen8 halaman
    Pantun Melayu
    Zarinah Kamaldeen
    0% (1)
  • Koleksi Pantun
    Koleksi Pantun
    Dokumen24 halaman
    Koleksi Pantun
    KHADIJAH BINTI MOHD NOPIAH Moe
    Belum ada peringkat
  • Kliping Pantun - Dunia Maya
    Kliping Pantun - Dunia Maya
    Dokumen8 halaman
    Kliping Pantun - Dunia Maya
    Washa S. Nasution
    Belum ada peringkat
  • Aaaaa
    Aaaaa
    Dokumen16 halaman
    Aaaaa
    sasa crt
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pantun
    Kumpulan Pantun
    Dokumen5 halaman
    Kumpulan Pantun
    Aditya Cahyadi
    Belum ada peringkat
  • Buat Baik Berpada Pada
    Buat Baik Berpada Pada
    Dokumen19 halaman
    Buat Baik Berpada Pada
    WanEzhaCliQuers
    Belum ada peringkat
  • Pantun Lapan Kerat
    Pantun Lapan Kerat
    Dokumen7 halaman
    Pantun Lapan Kerat
    محمد فيززوان
    Belum ada peringkat
  • Tugas Tiara Pantun Nasehat DLL
    Tugas Tiara Pantun Nasehat DLL
    Dokumen8 halaman
    Tugas Tiara Pantun Nasehat DLL
    Aeniezz Zulfadhli
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen40 halaman
    PANTUN
    shanisah bt samsuri
    Belum ada peringkat
  • BM Sastera
    BM Sastera
    Dokumen4 halaman
    BM Sastera
    Masturina Manap
    Belum ada peringkat
  • Bahasa Istana Baru
    Bahasa Istana Baru
    Dokumen20 halaman
    Bahasa Istana Baru
    zulkiflimh
    Belum ada peringkat
  • Koleksi Pantun Dalam
    Koleksi Pantun Dalam
    Dokumen23 halaman
    Koleksi Pantun Dalam
    Jafri Yusuf
    Belum ada peringkat
  • Dongeng Adalah Cerita Khayalan Atau Cerita Yang Tidak Benar
    Dongeng Adalah Cerita Khayalan Atau Cerita Yang Tidak Benar
    Dokumen22 halaman
    Dongeng Adalah Cerita Khayalan Atau Cerita Yang Tidak Benar
    Amin Nuril Huda
    Belum ada peringkat
  • Pantun Nasihat
    Pantun Nasihat
    Dokumen17 halaman
    Pantun Nasihat
    cokhanza
    Belum ada peringkat
  • Pantun 2
    Pantun 2
    Dokumen7 halaman
    Pantun 2
    Andre Net
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen19 halaman
    PANTUN
    Mohd Zawavi Bidin
    100% (1)
  • Pantun Jenaka - Pantun Lucu
    Pantun Jenaka - Pantun Lucu
    Dokumen6 halaman
    Pantun Jenaka - Pantun Lucu
    zes
    Belum ada peringkat
  • Pantun Jenaka
    Pantun Jenaka
    Dokumen18 halaman
    Pantun Jenaka
    Taufik Takagi
    Belum ada peringkat
  • Koleksi Pantun
    Koleksi Pantun
    Dokumen13 halaman
    Koleksi Pantun
    hidayatulisma
    Belum ada peringkat
  • Pengertian Pantun
    Pengertian Pantun
    Dokumen11 halaman
    Pengertian Pantun
    Nirmala Yuliasari
    100% (2)
  • Pantun
    Pantun
    Dokumen10 halaman
    Pantun
    anon_442996196
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pantun
    Kumpulan Pantun
    Dokumen48 halaman
    Kumpulan Pantun
    Semuel Sem Muhaling
    Belum ada peringkat
  • Pantun Gurindam Jiwa
    Pantun Gurindam Jiwa
    Dokumen4 halaman
    Pantun Gurindam Jiwa
    Iex Igniz
    Belum ada peringkat
  • Pantun 2
    Pantun 2
    Dokumen11 halaman
    Pantun 2
    syahrulm1979
    Belum ada peringkat
  • Data Pantun
    Data Pantun
    Dokumen71 halaman
    Data Pantun
    Juvito Do Rosario
    Belum ada peringkat
  • Pantun Nasihat
    Pantun Nasihat
    Dokumen28 halaman
    Pantun Nasihat
    KARPAGAM A/P NAGAPPAN Moe
    Belum ada peringkat
  • Pantu Malayu 888
    Pantu Malayu 888
    Dokumen9 halaman
    Pantu Malayu 888
    Looi Kok Hua
    Belum ada peringkat
  • Jenis-Jenis Pantun
    Jenis-Jenis Pantun
    Dokumen5 halaman
    Jenis-Jenis Pantun
    Azka Nasrullah
    Belum ada peringkat
  • Pantun Nasihat
    Pantun Nasihat
    Dokumen13 halaman
    Pantun Nasihat
    Mahfuz Turman
    Belum ada peringkat
  • PANTUN Jamuan Tahun 6
    PANTUN Jamuan Tahun 6
    Dokumen2 halaman
    PANTUN Jamuan Tahun 6
    ck2009
    Belum ada peringkat
  • Bahan Sastera
    Bahan Sastera
    Dokumen11 halaman
    Bahan Sastera
    NineZero Posmen Berjaya
    Belum ada peringkat
  • Pantun Dan Syair
    Pantun Dan Syair
    Dokumen7 halaman
    Pantun Dan Syair
    Atsna Wahyudin
    Belum ada peringkat
  • Pantun Anak-Anak
    Pantun Anak-Anak
    Dokumen12 halaman
    Pantun Anak-Anak
    Sherly Oktavianti
    Belum ada peringkat
  • Pantun Melayu
    Pantun Melayu
    Dokumen13 halaman
    Pantun Melayu
    mohd_nasrun_1
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen12 halaman
    PANTUN
    Nizat Dochi Dorkzilla
    Belum ada peringkat
  • Pantun
    Pantun
    Dokumen20 halaman
    Pantun
    Yoga Erlangga
    Belum ada peringkat
  • Pantun Jenaka
    Pantun Jenaka
    Dokumen17 halaman
    Pantun Jenaka
    Joebaili Muhammad
    Belum ada peringkat
  • Pantun
    Pantun
    Dokumen30 halaman
    Pantun
    Thomas Carter
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pantun
    Kumpulan Pantun
    Dokumen9 halaman
    Kumpulan Pantun
    Binar
    Belum ada peringkat
  • Pantun 8 Kerat
    Pantun 8 Kerat
    Dokumen8 halaman
    Pantun 8 Kerat
    Sii Jomblo Ting Ting
    100% (1)
  • Pantun Dua Kerat
    Pantun Dua Kerat
    Dokumen7 halaman
    Pantun Dua Kerat
    kamarulariff0111
    Belum ada peringkat
  • Per I Bahasa
    Per I Bahasa
    Dokumen6 halaman
    Per I Bahasa
    Aina Nadhirah
    Belum ada peringkat
  • Kumpulan Pantun
    Kumpulan Pantun
    Dokumen53 halaman
    Kumpulan Pantun
    Hairon Dhiyaulhaq
    100% (1)
  • Koleksi Pantun Rona
    Koleksi Pantun Rona
    Dokumen21 halaman
    Koleksi Pantun Rona
    Ryandika Bestari Prabowo Kamil
    Belum ada peringkat
  • Pantun 2
    Pantun 2
    Dokumen11 halaman
    Pantun 2
    Balqis Sulaiman
    Belum ada peringkat
  • PANTUN
    PANTUN
    Dokumen6 halaman
    PANTUN
    Ade Kurniawan
    Belum ada peringkat
  • Pantun Kanak-Kanak
    Pantun Kanak-Kanak
    Dokumen13 halaman
    Pantun Kanak-Kanak
    Mohd Hasmadil Mohd Tahir
    Belum ada peringkat
  • Pantun Perpisahan
    Pantun Perpisahan
    Dokumen7 halaman
    Pantun Perpisahan
    aziah
    Belum ada peringkat
  • Pan Tun
    Pan Tun
    Dokumen15 halaman
    Pan Tun
    Glenn Armstrong
    Belum ada peringkat
  • Pantun Pendidikan
    Pantun Pendidikan
    Dokumen6 halaman
    Pantun Pendidikan
    Veronica Afrianda Sari Putri
    Belum ada peringkat
  • PANTUN Dah
    PANTUN Dah
    Dokumen4 halaman
    PANTUN Dah
    mak asrar baik
    Belum ada peringkat
  • Pantun 2
    Pantun 2
    Dokumen29 halaman
    Pantun 2
    Aaron Hernandez
    100% (3)
  • Pantun kLASIK
    Pantun kLASIK
    Dokumen38 halaman
    Pantun kLASIK
    ABDUL HALIM BIN AHMAD
    Belum ada peringkat
  • Bentuk Dan Jenis Pantun
    Bentuk Dan Jenis Pantun
    Dokumen13 halaman
    Bentuk Dan Jenis Pantun
    seniman
    Belum ada peringkat