Anda di halaman 1dari 6

No.

Experimen: 04 Nama : Erwin Heldy G


DIAGNOSA WAN SPANNING TREE PROTOCOL Kelas : 3 TKJ A
3 COMP n NET Instruktur : Rudi Haryadi

I. TUJUAN
 Mengetahui konsep Spanning Tree protocol
 Mengkonfigurasi Spanning Tree Protocol pada Cisco Switch

II. PENDAHULUAN
Spanning Tree protocol adalah protokol yang berada di jaringan switch yang
memungkinkan semua perangkat untuk berkomunikasi antara satu sama lain agar dapat
mendeteksi dan mengelola redundant link dalam jaringan.

STP menggunakan 3 kriteria untuk meletakkan port pada status forwarding :


 STP memilih root switch. STP menempatkan semua port aktif pada root switch dalam
status Forwarding.
 Semua switch non-root menentukan salah satu port-nya sebagai port yang memiliki
ongkos (cost) paling kecil untuk mencapai root switch. Port tersebut yang kemudian
disebut sebagai root port (RP) switch tersebut akan ditempatkan pada status forwarding
oleh STP.
 Dalam satu segment Ethernet yang sama mungkin saja ter-attach lebih dari satu switch.
Diantara switch-switch tersebut, switch dengan cost paling sedikit untuk mencapai root
switch disebut designated bridge, port milik designated bridge yang terhubung dengan
segment tadi dinamakan designated port (DP). Designated port juga berada dalam
status forwarding.

Kelebihan STP dapat menyediakan system jalur backup & juga mencegah loop yang tidak
diinginkan pada jaringan yang memiliki beberapa jalur menuju ke satu tujuan dari satu host.

Loop terjadi bila ada route/jalur alternative diantara host-host. Untuk menyiapkan jalur back up,
STP membuat status jalur back up menjadi stand by atau diblock. STP hanya membolehkan satu
jalur yang active (fungsi pencegahan loop) diantara dua host namun menyiapkan jalur back up
bila jalur utama terputus.

Bila "cost" STP berubah atau ada jalur yang terputus, algoritma spanning tree merubah topology
spanning tree dan mengaktifkan jalur yang sebelumnya stand by.

Tanpa spanning tree pun sebenarnya memungkinkan koneksi antara dua host melewati
beberapa jalur sekaligus namun dapat juga membuat looping yang tidak pernah akan selesai di
dalam jaringan anda. Yang pasti akan menghabiskan kapasitas jalur yang ada hanya untuk
melewatkan packet data yang sama secara berulang dan berlipat ganda.

III. ALAT DAN BAHAN


 PC / Laptop
 Aplikasi Packet Tracert
IV. LANGKAH KERJA
 Buka aplikasi Packet Tracert lalu buat topologi seperti berikut

 Skenario dari topologi tersebut adalah ketika PC2 berkomunikasi dengan PC7 akan
menggunakan jalur melalui SW2 --> SW3 --> SW4 --> SW5 --> SW7
 Berikan masing-masing host konfigurasi ip address dan netmask
 Konfigurasikan masing-masing switch yang akan dilalui
 KONFIGURASI PADA SWITCH2

 KONFIGURASI PADA SWITCH3


 KONFIGURASI PADA SWITCH4
 KONFIGURASI PADA SWITCH5

 KONFIGURASI PADA SWITCH7


V. HASIL
Hasil pengujian praktikum

VI. KESIMPULAN
Dari hasil kegiatan ini, pada dasarnya konsep Spanning Tree Protocol digunakan untuk
membuat jalur cadangan pada suatu topologi, dan juga dapat di gunakan sebagai penentuan
jalur bagaimana suatu paket dapat sampai ke tujuan melalui jalur tertentu.

Anda mungkin juga menyukai