Anda di halaman 1dari 5

Klasifikasi Energi

Berdasarkan klasifikasi ketersediaan, energi terdiri atas:

1. Energi yang Tidak Dapat Diperbarui (non-renewable resource);


2. Energi yang Dapat Diperbarui (renewable resource);

Renewable Resource merupakan sumber daya yang dapat terus-menerus tersedia sebagai input
produksi dengan batas waktu tak terhingga, antara lain :

1. Panas Bumi
2. Tenaga Air
3. Tenaga Surya
4. Biofuel
5. dan lain-lain

Non-renewable resource merupakan sumber daya yang persediannya sebagai input produksi
sangat terbatas dalam jangka waktu tertentu, antara lain:

1. Minyak Bumi
2. Gas Bumi
3. Batubara
4. dan lain-lain

http://ermi-indonesia.org/2006/03/17/klasifikasi-energi/

@@@@@@@@@@
Ketika mendengar kata “energi”, apa yang terpikir oleh kita? Barangkali yang terbayangkan
adalah sesuatu yang bergerak, sesuatu yang menggerakkan, atau sesuatu yang memiliki
kemampuan untuk melakukan usaha. Secara harfiah “energi” artinya adalah “tenaga”. Kalau
menurut definisi dalam Undang-undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2007, energi
adalah kemampuan untuk melakukan kerja yang dapat berupa panas, cahaya, mekanika,
kimia, dan elektromagnetika.

Energi panas (kalori) hasil pembakaran bahan bakar minyak (BBM) mampu menggerakkan
poros mesin kendaraan. Selanjutnya lewat mekanisme tertentu energi putaran mesin ditransfer ke
roda-roda kendaraan. Akhirnya kendaraan tersebut melaju di jalan-jalan. Contoh lain adalah
energi yang terkandung pada air terjun. Karena menyimpan energi mekanik (potensial dan
kinetik), air terjun mampu menggerakkan turbin. Selanjutnya energi mekanik hasil putaran pada
turbin dikonversikan menjadi energi listrik. Tiba di rumah-rumah pemukiman atau perkantoran
listrik tersebut bisa menyalakan lampu, menyalakan pendingin ruangan, memanaskan alat-alat
listrik, dan mendinginkan lemari es.

Bicara tentang energi, mungkin di antara kita ada yang pernah mendengar istilah energi primer,
energi sekunder, sumber daya energi, dan sumber energi. Lalu ada lagi istilah energi fosil, energi
non fosil, energi terbarukan, dan energi tak terbarukan. Kita coba bahas secara singkat pengertian
istilah-istilah tersebut.

Klasifikasi Sumber Energi

Di dunia ini tersedia berbagai sumber daya alam; antara lain angin, air, batu bara, minyak bumi,
hutan, panas matahari, dan lain-lain. Di antara sumber daya alam tersebut ada yang bisa menjadi
sumber energi, sehingga disebut sumber daya energi. Berdasarkan definisi dalam Undang-
Undang Republik Indonesia No. 30 Tahun 2007 Bab I Pasal 1, sumber energi adalah sesuatu
yang dapat menghasilkan energi – baik secara langsung maupun melalui proses konversi.
Sedangkan sumber daya energi adalah sumber daya alam yang dapat dimanfaatkan baik sebagai
sumber energi maupun sebagai energi.

Berdasarkan ketersediaannya sumber daya alam ada yang sifatnya terbarukan (renewable
resource) dan ada yang tidak terbarukan (non renewable resource). Demikian pula hanya dengan
sumber energi, ada energi terbarukan (renewable energy) dan energi tak terbarukan (non
renewable energy). Pengklasifikasian seperti ini sangat dipengaruhi oleh peran variabel waktu.
Sumber daya alam yang dapat diperbarui merupakan sumber daya yang terus-menerus tersedia
sebagai input produksi dengan batas waktu tak terhingga. Termasuk sumber daya alam yang
dapat diperbarui adalah panas matahari, angin, panas bumi, dan air laut (ombak). Sedangkan
sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui adalah sumber daya yang yang persediannya
sebagai input produksi terbatas dalam jangka waktu tertentu. Termasuk disini adalah minyak
bumi, gas bumi, dan batubara.

Bicara mengenai rentang waktu, laju pemakaian (produksi), serta pembentukan kembali
(generation), pada akhirnya sumber daya yang terbarukan bisa berubah menjadi sumber daya tak
terbarukan. Air sungai, misalnya, jika laju pemakaiannya jauh lebih besar dari debit dan kualitas
air dari arah hulu atau dari sumber mata airnya, maka lama-kelamaan sungai tersebut akan
mengalami kekeringan sampai airnya habis. Begitu juga dengan hutan. Dibutuhkan waktu paling
tidak 10-20 tahun untuk membesarkan pepohonan yang memiliki nilai ekonomi. Jika laju
produksi hutan (penebangan kayu) lebih besar dari laju pertumbuhan kembali pepohonan, maka
sumber daya hutan tersebut akan habis.

Sumber daya alam seperti minyak bumi, gas bumi, dan batubara membtuhkan waktu jutaan
tahun untuk proses pembentukannya. Dengan jumlah ketersediaan yang terbatas di alam –
artinya bisa dikuantifisir – dan dengan laju produksi yang besar serta skala waktu produksinya
harian (jauh lebih kecil dari skala waktu jutaan tahun), maka tentu saja sumber daya alam ini
makin lama makin tipis persediaannya hingga akhirnya habis.

Pada akhirnya klasifikasi sumber daya alam terbarukan dan tak terbarukan akan sangat
tergantung juga pada manajemen pemanfaatannya, yaitu sejauh mana besarnya laju produksi
dibandingkan dengan laju pembentukan kembali. Sumber daya akan menjadi tak bebarukan
apabila laju produksi (production rate) lebih besar dari laju pembentukan kembali (generation
rate) di alam.

Berdasarkan asal-muasalnya sumber daya energi bisa diklasifikasikan sebagai fosil dan non fosil.
Minyak bumi, gas bumi, dan batubara disebut sebagai sumber energi fosil karena, menurut teori
yang berlaku hingga saat ini, berasal dari jasad-jasad organik (makhluk hidup) yang mengalami
proses sedimentasi selama jutaan tahun. Sedangkan energi non fosil adalah sumber energi yang
pembentukannya bukan berasal dari jasad organik. Termasuk sumber energi non fosil adalah
sinar matahari, air, angin, dan panas bumi.

Dari segi pemakaian sumber energi terdiri atas energi primer dan energi sekunder. Energi yang
langsung diberikan oleh alam dalam wujud aslinya dan belum mengalami perubahan (konversi)
disebut sebagai energi primer. Sementara energi sekunder adalah energi primer yang telah
mengalami proses lebih lanjut.

Minyak bumi jika baru digali (baru diproduksikan ke permukaan), gas bumi, batu bara, uranium
(nuklir), tenaga air, biomassa, panas bumi, radiasi panas matahari (solar), tenaga angin, dan
tenaga air laut dalam wujud aslinya disebut sebagai energi primer. Hasil olahan minyak bumi
seperti bahan bakar minyak dan LPG disebut sebagai energi sekunder. Air terjun apabila belum
diolah masuk klasifikasi energi primer. Apabila sudah dipasang pembangkit tenaga listrik maka
hasil olahannya, yaitu energi listrik, disebut sebagai energi sekunder. Pada dasarnya energi
sekunder berasal dari olahan energi primer.

Bila dilihat dari nilai komersial, sumber energi bisa diklasifikasikan sebagai komersial, non
komersial, dan energi baru. Energi komersial adalah energi yang sudah dapat dipakai dan
diperdagangkan dalam skala ekonomis. Energi non komersial adalah energi yang sudah dapat
dipakai dan dapat diperdagangkan tetapi belum mencapai skala eknomis. Sedangkan energi baru
adalah energi yang pemanfaatannya masih sangat terbatas dan sedang dalam tahap
pengembangan (pilot project). Energi ini belum dapat diperdagangkan karena belum mencapai
skala ekonomis. Klasifikasi berdasarkan nilai ekonomi ini bisa berbeda-beda berdasarkan waktu
dan tempat. Energi non komersial atau energi baru bisa saja suatu saat menjadi energi komersial.
Atau energi non komersial di suatu tempat bisa saja menjadi energi komersial di tempat lain.
Secara ringkas klasifikasi sumber energi ditunjukkan pada Tabel di atas.

http://gamil-opinion.blogspot.com/2009/11/klasifikasi-sumber-energi.html

@@@@@@@@

Anda mungkin juga menyukai