Anda di halaman 1dari 11

BADAN JASMANI

I. BADAN JASMANI TERDIRI DARI UNSUR MATERIAL DAN SPIRITUAL


1. Unsur material kasar badan jasmani terdiri dari 20 (dua puluh) unsur yang
ter-rinci sebagai berikut.

LIMA UNSUR MATERI LIMA INDRIYA LIMA INDRIYA


KASAR LIMA OBYEK INDRIYA PERSEPSI PEKERJA
(GROSS MATTER)

1. ETHER (AKASA) 1. SUARA (SABDA) 1. TELINGA (SROTAM) 1. KAKI (PADAM)


2. UDARA (VAYUH) 2. SENTUHAN (SPARSA) 2. KULIT (SPARSAM) 2. TANGAN (BAHU)
3. API (ANALAH) 3. WUJUD (RUPA) 3. MATA (CAKSUH) 3. MULUT (VAKTRA)
4. AIR (APAH) 4. RASA (RASA) 4. LIDAH (JIHVA) 4. ANUS ( )
5. TANAH (BHUMI) 5. AROMA (GANDHA) 5. HIDUNG (GHRANAM) 5. KEMALUAN (UPASTHA)

Ke 20 unsur materi kasar tersebut diatas membentuk badan material kasar


(gross material body) yang nampak dan terlihat oleh mata.
2. Unsur material halus badan jasmani terdiri dari 3 (tiga) unsur berikut.
1. EGO/KE-AKU-AN PALSU 2. PIKIRAN 3. KECERDASAN
(AHANKARA) (MANAH) (BUDDHI)
Ke-tiga unsur materi halus tersebut diatas membentuk badan halus (subtle
material body) yang tidak nampak dan tidak terlihat mata.
3. Tenaga material Tuhan YME

= Apara-prakrti, tenaga material Sri Krishna


Unsur materi kasar (Bg.7.5) atau tenaga luar (external energy)Nya.
Unsur materi halus

4. Unsur spiritual adalah jiva yang juga disebut atma, isvara, purusa, ksetrajna
dan brahman. Ia berada diluar jangkauan penglihatan dan pengamatan mate-
rial.
= Para-prakrti, tenaga marginal Sri Krishna
Unsur jiva spiritual abadi (Bg.7.5) yang menyebabkan badan jasmani hi
dup dan aktip berkegiatan.

5. Karena itu, Veda menyatakan (Bg.7.4 dan Katha Up.1.3.3-4):

BADAN JASMANI YANG HIDUP = Badan material + Jiva spiritual


DAN AKTIP BERKEGIATAN

Kombinasi unsur-
= unsur materi yang adalah KEBODOHAN
komplek
II. BADAN JASMANI ADALAH SUMBER DERITA
1. Badan jasmani yang berhakekat sementara mengalami 6 (enam) tahap per-
kembangan yaitu:
(a) Lahir. (b) Tumbuh dewasa. (c) Meng-
hasilkan keturunan (kawin). (d) Kondisi
nya merosot. (e) Menjadi tua, dan akhir
nya (f) Mati.

2. Dikatakan, “Asann api klesada asa dehah, badan jasmani yang sementara
ini adalah sumber segala derita (Bhag.5.5.4). Idam kalevaran asesa rujam,
badan jasmani adalah sarang beraneka-macam penyakit (Bhag.7.9.25)”

III. PERUMPAMAAN ANALOGIS


1. Badan jasmani di-ibaratkan sebagai baju sang jiva un-
tuk tinggal di alam material (Bg.2.22).
2. Badan jasmani di-ibaratkan sebagai kereta/kendaraan
(yantra) bagi sang jiva untukmenikmati dunia fana (Bg.
18.61 dan Katha Upanisad 13.3.3-4). Dikatakan:
- Badan + lima indriya persepsi = kereta
- Ke-lima indriya pekerja = lima kuda penarik
- Pikiran = tali-kendali
- Kecerdasan = sang kusir, dan
- Sang jiva yang diselimuti ego = penumpang kereta.
3. Badan jasmani di-ibaratkan pula sebagai kota yang memiliki 9 (sembi-
lan) gerbang (gapura) yaitu:
(a) Dua lobang mata.
(b) Dua lobang telinga.
(c) Dua lobang hidung
(d) Satu lobang mulut.
(e) Satu lobang anus, dan
(f) Satu lobang kemaluan.

4. Dikatakan bahwa sang jiva hidup aman dan tenang di dalam kota badan
jasmaninya bilamana ia menutup semua gerbang kotanya sehingga mu-
suh tidak bisa masuk.

IV. JENIS-JENIS BADAN JASMANI


1. Veda (Padma Purana) menyatakan bahwa di alam semesta material ini
ada 8.400.000 (delapan juta empat ratus ribu) jenis badan jasmani sesu-
ai dengan tingkat kesadaran (keinsyafan diri) sang makhluk hidup (jiva).
2. Badan-badan tersebut (sebagaimana telah dijelaskan diatas) disediakan
oleh Sri Krishna sebagai sarana (baju, kendaraan atau tempat ting-
gal) bagi sang makhluk hidup (jiva) untuk menikmati alam material da-
lam ikhtiarnya hidup bahagia secara terpisah dariNya.
3. Jutaan jenis badan jasmani dimaksud ter-rinci sebagai berikut.

400.000 Jenis badan seperti manusia.

3.000.000 Jenis badan binatang.


1.000 000 Jenis badan burung.

1.100.000 Jenis badan reptil dan serangga.

2.000.000 Jenis badan pohon dan tanaman.

900.000 Jenis badan akuatik.

4. Badan jasmani jenis manusia mencakup badan jasmani Deva (Sura), Asu-
ra, Gandharva, Apsara, Kinnara, Kimpurusa, Carana, Yaksa, Rakasasa, Pi-
saca dan berbagai makhluk halus seperti Vetala, Yatudhana dan ber ma-
cam-macam Bhuta.
5. Jenis badan jasmani diberikan kepada sang jiva sesuai dengan karma nya.

V. BADAN JASMANI MANUSIA PALING BERHARGA DAN SULIT DIPEROLEH


V. BADAN JASMANI MANUSIA PALING BERHARGA DAN SULIT DIPEROLEH
1. Veda menyatakan,”Durlabham manusam janma, kelahiran dengan badan
jasmani manusia amat sulit diperoleh (Bhag.7.6.1). Nrjanma akhila janma
sobhanam, lahir dengan badan jasmani manusia adalah paling berharga
dari semua jenis kelahiran (Bhag.5.13.21)”.
2. Badan jasmani manusia adalah bagaikan perahu yang sa-
ngat baik dan cocok untuk menyeberangi samudra kehi-
dupan material yang menyengsarakan. Sang guru keroha
nian = nakhoda andal, dan ajaran Veda = angin bagus ya-
ng men-dorong perahu ke tempat tujuan yaitu alam spiri-
tual Vaikunthaloka (perhatikan Bg.4.34 dan Bhag. ).
3. Bila seseorang tidak memanfaatkan badan jasmaninya se-
bagai manusia untuk melakukan kegiatan spiritual pelaya-
nan bhakti kepada Sri Krishna, maka praktis dia ber-kegiatan seperti
binatang yaitu hanya sibuk dalam urusan makan, tidur, berketurunan
dan bertahan diri. Akibatnya, dia tetp terjerat dalam linghkaran samsara.

VI. CERITRA ALLEGORIS TENTANG RAJA PURANJANA


1. Proses sang jiva menggunakan badan jasmani untuk menikmati kesena-
ngan material dunia fana, dijelaskan oleh Devarishi Narada kepada Raja
Pracinabarhisat dengan menuturkan ceritra allegoris tentang Raja Puran-
jana (Bhag. Canto 4 Bab 25-29).
2. Adapaun nama-nama allegoris (kiasan) setiap unsur badan jasmani dan
hal-hal lain yang terkait dengannya adalah sebagai berikut.

No. UNSUR BADAN NAMA ALLEGORIS


JASMANI

1. JIVA/ATMA RAJA PURANJANA (PURAM = BERADA DALAM BADAN JASMANI,


ANJANA = MAKHLUK HIDUP). PURANJANA = SANG MAKHLUK HI-
DUP YANG TINGGAL DALAM BADAN JASMANI.

2. PARAMATMA AVIJNATA (= IA YANG TIDAK DIKENAL).

3. BADAN JASMANI KOTA BER-GAPURA 9 (SEMBILAN) YAITU 2 LOBANG TELINGA, 2 LO-


BANG MATA, 2 LOBANG HIDUNG, 1 LOBANG MULUT, 1 LOBANG KE-
MALUAN DAN 1 LOBANG ANUS.
- 5 GAPURA (2 LOBANG MATA, 2 LOBANG HIDUNG DAN 1 MULUT)
MENGHADAP KE TIMUR.
- 1 GAPURA ( TELINGA KANAN) MENGHADAP KE SELATAN.
- 1 GAPURA (TELINGA KIRI) MENHADAP KE UTARA.
- 2 GAPURA (ANUS DAN KEMALUAN) MENGHADAP KE BARAT.
SELANJUTNYA DIKATAKAN:
- 7 GAPURA (2 LOBANG MATA, 2 LOBANG HIDUNG, 2 LOBANG TELI-
NGA DAN 1 MULUT) BERADA DI PERMUKAAN KOTA.
- 2 GAPURA (ANUS DAN KEMALUAN) BERADA DIBAWAH KOTA,

a. KULIT TEMBOK KOTA


b. BULU BADAN TAMAN KOTA
c. BAGIAN TUBUH
MENONJOL (HI- MENARA KOTA
DUNG, TELINGA)
d. KERIPUT KULIT SALURAN AIR
DAN BEKAS LUKA
e. MATA, HIDUNG DAN TELINGA. JENDELA DAN LOBANG ANGIN.
f. HATI GEDUNG TEMPAT SIDANG/PERTEMUAN.
g. UDARA YANG MENGALIR DALAM JALAN, PERTIGAAN DAN PEREMPATAN.
TUBUH
h. TELAPAK TANGAN DAN KAKI BENDERA, DAUN DAN BUNGA.
i. KEMALUAN DANAU/TELAGA.
j. BULU KEMALUAN TANAMAN DAN PEPOHONAN.
k. NAFAS HIDUP (TERDIRI DARI 5
MACAM UDARA: PRANA, SAMA- ULAR BERKEPALA LIMA.
NA, UDANA, VYANA DAN APANA)
l. KECERDASAN (BUDDHI) GADIS NAN CANTIK.
m. 11 INDRIYA JASMANI (TERMA-
SUK PIKIRAN) 11 PELAYAN/PENGAWAL SI GADIS.
n. BERANEKA MACAM KEINGINAN RATUSAN ISTRI PARA PELAYAN/PENGAWAL.
INDRIYAWI

4. SIFAT SATTVAM, RAJAS DAN TA- HIASAN EMAS, PERAK DAN BESI PARA RUMAH/
MAS KUBAH/BANGUNAN.
5. BERANEKA-MACAM KEINGINAN RUMAH-RUMAH BERCAHAYA BERKILAUAN.
6. BERBAGAI RENCANA MENGEJAR AKIK, CRISTAL, INTAN, PERMATA DAN BEBATUAN
KESENANGAN DUNIAWI MULIAN LAIN.
7. BERBAGAI OBYEK KENIKMATAN RESTORAN, RUMAH JUDI, PASAR, RUMAH PERISTI-
INDRIYA RAHATAN, TEMPAT PELACURAN, DSB.
8. GAIRAH SEKSUAL KICAUAN BURUNG DAN DENGUNGAN LEBAH MADU.
9. RUPA HUBUNGAN BADAN (SEX) AIR TERJUN.
10. RASA HUBUNGAN BADAN (SEX) TITIK-TITIK AIR NAN HALUS DARI AIR TERJUN.
11. SENTUHAN DALAM HUBUNGAN BA- ANGIN SEPOI.
DAN (SEX)
12. BAU NAN ENAK MUSIM SEMI.
13. SUARA BUNYI AIR TERJUN.
14. SUASANA BAHAGIA KELUARGA HUTAN INDAH, DAMAI DAN MENYENANGKAN.
15. PUTRA-PUTRI YANG LAHIR DALAM BINATANG-BINATANG HUTAN
KELUARGA
16. SUARA RIBUT ANAK DAN ISTRI YA- JERITAN BURUNG MERAK.
NG MENYENANGKAN
3. Proses sang jiva memanfaatkan fasilitas badan jasmani untuk menikma-
mati dunia fana, dijelaskan secara allegoris sebagai berikut.

NO. NAMA GAPURA PEMANDU OBYEK KENIKMATAN

1. KHADYOTA (SERANGGA BERCAHA-


YA) - MATA KIRI. DYUMAN (MATAHARI) KOTA VIBRAJITA (WUJUD)
AVIRMUKHI (OBOR) - MATA KANAN.

2. NALINI (LOBANG HIDUNG KIRI) AVADHUTA (UDARA) KOTA SAURABHA (ARO-


NAALINI (LOBANG HIDUNG KANAN). MA)

3. MUKHYA (MULUT). RASAJNA (PENGECAP) KOTA BAHUDANA (RASA)


VIPANA (BICARA)

4. PITRHU (TELINGA KANAN) SRUTADHARA (PENDE KOTA DAKSINA-PANCALA


DEVAHU (TELINGA KIRI). NGARAN) (SUARA TENTANG HAL-
HAL MATERIAL)
KOTA UTTARA-PANCALA
(SUARA TENTANG HAL-
HAL SPIRITUAL)

5. ASURI (KEMALUAN) DURMADA (KETIDAK- KOTA GRAMYAKA (SENTU-


TAHUAN) HAN)

6. NIRRTI (DUBUR) LUBDHAKA (KETAMA- VAISASA (RASA SAKIT)


KAN MAKAN)

4. Sang jiva menikmati obyek-obyek indriya (wujud, aroma, rasa, suara dan
sentuhan) yang memberinya kebahagiaan material dengan selalu ditema-
ni oleh dua pelayan/pengawal buta yaitu Nirvak (tangan) dan Pesakrt (kaki).
4. Setelah menikmati kesenangan material melimpah selama hampir 100 tahun
proses sang jiva meninggalkan badan jasmaninya secara terpaksa, dijelas-
kan secara allegoris sebagai berikut.

UNSUR NAMA
NO. PENGHANCUR ALLEGORIS URAIAN
BADAN JASMANI

1. WAKTU RAJA GANDHARVA, a. ULAR BERKEPALA LIMA (NAFAS HIDUP) YA-


CHANDAVEGA NG MEMPERTAHANKAN KOTA PANCALA AK-
HIRNYA KALAH MELAWAN PARA SERDADU
2. HARI SIANG DAN 720 SERDADU GAN- GANDHARVA YANG DIPIMPIN OLEH CHANDA-
MALAM (DALAM SE DHARVA VEGA.
TAHUN)
b. RAJA PURANJANA TIDAK BERDAYA DIPELUK
3. USIA TUA/KULIT KE DURBHAGA DEVI/ OLEH KALAKANYA. LALU DIA DI SERANG
RIPUT DEVI KALAKANYA, OLEH PRAJVARA DAN PARA SERDADU YA-
PUTRI SANG WAK- VANA DAN AKHIRNYA DITANGKAP OLEH BHA-
TU YA, RAJA YAVANA.

4. RASA TAKUT RAJA YAVANA, c. DALAM KEADAAN MENDERITA SEPERTI ITU,


BHAYA RAJA PURANJANA, KARENA DIBINGUNGKAN
OLEH KEMELEKATAN PADA ISTRI, ANAK DAN
5. DEMAM PRAJVARA, SAUDA- KELUARGA, TIDAK INGAT KEPADA SAHABAT
RA BHAYA NYA YANG PALING BAIK AVIJNATA.

6. BERANEKA JENIS PARA SERDADU


PENYAKIT YAVANA
5. Oleh karena pada saat ajal Raja Puranjana hanya ingat kepada istri ter-
cinta, maka dia (sebagai jiva rohani-abadi), setelah menjalani hukuman
di neraka selama ribuan tahun karena dosa membunuh banyak binata-
ng, kemudian lahir sebagai putri Raja Vidarbha dengan nama putri Vai-
darbhi.
6. Karma bajik yang diperbuat selama hidup sebagai Raja Puran-
jana, menyebabkan putri Vaidarbhi mendapatkan suami saleh,
seorang bhakta, bernama Malayadhvaja. Karena kegiatan pela-
yanan bhakti kepada Sri Krishna yang dilakukannya bersa-
ma sang suami, akhirnya Vaidarbhi mendapatkan pencerahan
spiritual dari Beliau dalam aspekNya sebagai Paramatma. Dia
menjadi insyaf diri.

VII. LAIN-LAIN
1. Memahami/mengerti/menyadari/menginsyafi perbedaan antara badan
jasmani yang material dan sementara dengan sang jiva (roh) yang spi-
ritual abadi disebut pengetahuan (Bg.13.3).
2. Karena itu, hanya mereka yang insyaf diri dan berkegiatan spiritual bo-
leh dikatakan orang-orang berpengetahuan.

Anda mungkin juga menyukai