GEOFISIKA RESERVOIR

2 SKS

By
SDM
Literature yang dianjurkan

1. Dake, L. P., “Fundamental of Reservoir

Engineering”, Elseiver Scientific Publishing
Company, New York, 1978.
2. Mian, M. A., “Petroleum Engineering Handbook
for The Practicing Engineer”. Vol 1, PennWell
Publishing Comp., Tulsa, Oklahoma, 1992.
3. Abdus Satter , Ganesh Takhur : “ Integrated
Petroleum Reservoir Management , A Team
Approach “ , Penn Well Books, Tulsa,
Oklahoma, 1994
4. Seba R.D : Economic of Woldwide Petroleum
Production, Oil &Gas Consultants International
Inc, Tulsa, Oklahoma, 1993
 MATERI KULIAH

 Pendahuluan
 Petroleum System
 Reservoir Hidrokarbon
 Sifat Fisik Batuan Reservoir
 Sifat Fisik Fluida Reservoir
 Reservoir Characterization
 Reservoir Management
Petroleum System

5
4
3

1
 Generation, Migration, and Trapping of
Hydrocarbons

Seal

Fault
Oil/water
(impermeable)
contact (OWC)

Migration route
Seal
Seal
Hydrocarbon Reservoir
accumulation rock
in the
reservoir rock
Top of maturity

Source rock
 Petroleum System
A Petroleum System requires timely
convergence of certain geologic factors and
geologic events.
These Include:
Trap
Seal
Reservoir rock
Migration
Mature source rock
 Petroleum System
• Source Rock : Batuan induk dimana material organiknya
melimpah dan mengandung Hidrokarbon
• Reservoir Rock : Batuan tempat minyak & gasbumi
berakumulasi
Porosity : ruang diantara butiran batuan dimana minyak/
gas berakumulasi
Permeability : suatu alur diantara pori batuan dimana
minyak/gas bisa bergerak
• Seal Rock : Batuan penyekat di mana minyak/ gas tdk dpt
bergerak dng efektif (mudstone & claystone)
• Migration Route : jalur tempat bergeraknya minyak/gas
dari batuan induk menuju perangkap
• Trap : tempat terakumulasinya minyak/gasbumi
Proses di dalam Petroleum System
• Generation –proses di mana bat induk mengalami
pemanasan & tekanan yg cukup untuk merubah material
organik menjadi hidrokarbon
• Migration –proses pergerakan/ perpindahan hidrokarbon
keluar dr bat induk menuju & masuk ke dalam suatu
perangkap
• Accumulation – proses berakumulasinya vol HC stlh
bermigrasi menuju perangkap

• Preservation – sisa hidrokarbon dlm reservoir & tdk

terubah oleh proses biodegradation
ataupun water- washing

• Timing – Perangkap terbentuk sebelum & selama HC

bermigrasi
 RESERVOIR HIDROKARBON

Bagian kerak bumi berupa sistem batuan

berpori– berpermeabilitas–berperangkap-
bertekanan-yang terbukti mengandung
sejumlah hidrokarbon (minyak dan atau
gasbumi) dan dapat diproduksi kan secara
ekonomis


 Reservoir Hidrokarbon

PERANGKAP
Komponen Reservoir : STRATIGRAFI LAPISAN
PENUTUP

- Batuan
- Fluida RES. HC

- Perangkap (trap) AQUIFER

- Tutupan (cap rock) PERANGKAP

STRUKTUR

- Kondisi Reservoir (P & T)

Pertanyaan yang selalu muncul !!!

 Seberapa besar jumlah minyak dan gasbumi

yang terkandung dalam Reservoir

 Seberapa besar produktivitas Reservoir

 Penentuan OOIP & OGIP
(VOLUMETRIK)

7758   Vb  ( 1  Sw )
N
Boi
43560   Vb   ( 1  Sw )
G
Bgi
dimana :
N : original oil in place (OOIP), STB.
G : original gas in place (OGIP), SCF
Vb : volume batuan mengandung hidrokarbon, acre-ft.
 : porositas batuan, fraksi.
Sw : saturasi air mula-mula, fraksi.
Boi : faktor volume formasi minyak mula-mula, bbl/STB.
Bgi : faktor volume formasi gas mula-mula, Cuft/SCF
7758 : konstanta faktor konversi satuan, bbl/acre-ft.
43560 : konstanta faktor konversi satuan , Cuft/acre-ft

Jumlah Minyak Mula-Mula Ditempat
(OOIP) secara VOLUMETRIK
Berdasarkan data yang diperoleh dari perusahaan:

-Volume Bulk = 12.742,57 Acre-ft.

-øavg = 24,5 %
-Swi avg = 18,5 %
-Boi = 1,05 Bbl/Stb
-7758 = Konversi dari Acre-ft ke Bbl

Vb x  avg x (1  Swi avg )

OOIP = 7758
Boi
(12.742,57 x 0,245 x (1  0,185))
= 7758
1,05
= 18.799.279,17 STB
= 18,79 MMSTB
Produktifitas Reservoir
Produktivitas reservoir adalah kemampuan dari suatu
reservoir untuk memproduksikan fluida reservoir ke
lubang sumur pada kondisi tekanan tertentu.
(dapat diprediksi dengan persamaan Darcy)

Persamaan Darcy untuk aliran Satu phasa, homogen ,

Isotropic, steady state untuk kasus aliran radial

0.00708kh  P r  P wf 
qo 
 re 3 

μ o B o  ln   S 
 rw 4 
Parameter yang menyatakan nilai produktivitas formasi adalah
Index Produktivitas (PI) dan Inflow Performance Relationship
(IPR).
Petroleum Exploration:
Geophysical Application
to Petroleum Geology
Petroleum Exploration-
Geophysical Methods

 Gravity methods
 Magnetic surveys
 Seismic surveys
 Principle of Gravity
Surveys
Uncorrected
Gravity

+1 Gravity
-1 Value (mgal)
Corrected Gravity -2
-3
(Bouguer Anomaly)

Meter

Salt
Clastics 2.1 gm/cm3
2.4 gm/cm3
Principle of Magnetic
Surveys

Sedimentary Basin

Basement

+
Magnetization
Measured
-
(from xxx, 19xx)
Marine Acquisition System
Boat
Sea Surface

Source
(Airguns) Cable with hydrophones

Incident
waves Reflected
waves

Sea bed

Sedimentary Layers
 Crossline 470 (East)
N S

Seal (unconformity)
Reservoirs

Source
 Seismic Section with Log Ties

Geophysical
Well Log

Modified from Weimer and Davis,1996

Fluid Level Boundaries
on 3-D Data
Not Interpreted Interpreted

Flat spot on seismic line indicates Fault

petroleum / water contact
Modified from Brown,
 Petroleum Exploitation:
Engineering Application to
Petroleum Production
Metode Produksi Sembur Alam
(Natural Flow)
Nodal system
 Metode Produksi Sembur Buatan
Injeksi Gas Alam (Gas Lift Method)
SURFACE PRESSURE PRODUCED FLUID

INJECTION GAS

WELL OUTFLOW
RELATIONSHIP
(VLP) or (TPC)

BOTTOM HOLE PRESSURE AS A FUNCTION OF FLOWRATE

PRODUCTION POTENTIAL AS A FUNCTION OF PRODUCTION RATE

SANDFACE WELL
RESERVOIR PRESSURE
PRESSURE BHFP INFLOW (IPR)
 Metode Produksi Sembur Buatan
Pemompaan (Pumping Lift Method)

PUMPING UNIT
Konstruksi dan Peralatan
 BATUAN RESERVOIR

Classification of Rocks
IGNEOU SEDIMENTARY METAMORPHIC
S
Rock-forming Source of

Rocks under high

material

Molten materials in Weathering and

temperatures
deep crust and erosion of rocks
and pressures in
upper mantle exposed at surface
deep crust

Recrystallization due to
process

Crystallization Sedimentation, burial

heat, pressure, or
(Solidification of melt) and lithification
chemically active fluids
 The Rock Cycle

Magma
Co
g So oling
in (Cr lidi
ys fic a

t
el
tal at

nd
M
iza

i o n)
n
ti o
Metamorphic Heat and Pressure Igneous
Rock Rock
We
ath
rphism)

eri

And De
Transportaitng,
an ng, T
ure
And

Weat her
d D ran
ep
osi sport
Press
tamo

tion atio
Heat

p
n,

os ition
ion
e

Weathering,
(M

Transportation
Sedimentary and Deposition
Rock Sediment
Cem
entation and
Compaction
(Lithification)
 Clastic Sedimentary
Rocks
Breccia Conglomerate

Examples

Sandstone Shale
 The Four Major Components
 Framework
– Sand (and Silt) Size Detrital Grains
 Matrix
– Clay Size Detrital Material
 Cement
– Material precipitated post depositionally,
during burial. Cements fill pores and
replace framework grains
 Pores
– Voids between above components
Sandstone Composition Framework Grains

KF = Potassium
Feldspar

PRF = Plutonic Rock

Fragment
PRF KF P = Pore
CEMENT Potassium Feldspar is
Stained Yellow With a
Chemical Dye
P
Pores are Impregnated
With Blue-Dyed Epoxy
Norphlet Sandstone, Offshore Alabama, USA
Grains are About =< 0.25 mm in Diameter/Length
 BATUAN RESERVOIR
Syarat batuan Reservoir : POROUS & PERMEABLE

Batuan Pasir (Sand Stone) :

• Orthoquartzite :
Dominan mineral kwarsa (± 90 %).
Bersih, bebas dari shale dan clay.
Semen dari unsur silika dan karbonat.
• Greywacke :
Mineral kwarsa & feldspar ±70-80 %
Berbutir besar, kadang fragmen batuan
Semen dari unsur clay dan karbonat
• Arkose :
Mineral arkose feldspar > mineral kwarsa
Kaya akan Alumina, lime, potash dan soda
 Batuan Karbonat (Carbonate Rock) :
Lime stone : Calsium Carbonate dan
Magnesium > 80 %
Dolomite : Lime stone yang terdolomitisasi
CaCO3 + MgCl2 CaMg(CO3)2 + CaCl2

 Batuan Serpih (Shale Stone) :

• Unsur utama : Clay minerals dengan :
± 58 % SiO2, 15 % Al2O3, 6 % FeO dan Fe2O3,
5 % CaO dan MgO dsb
• Memiliki Porositas dan Permeabilitas kecil,
• Baik sebagai lapisan penutup reservoir
• Berfungsi sebagai batuan induk (source rock)
Sifat Fisik Batuan Reservoir

1. Porositas
2. Saturasi Fluida
3. Permeabilitas
4. Wettabilitas
5. Tekanan Kapiler
6. Kompresibilitas


SIFAT FISIK BATUAN RESERVOIR
 POROSITAS (Ø) :
Fraksi atau Prosen volume ruang pori-pori
terhadap total volume batuan

 
V b  Vs  Vp
 


Vb  Vb 
dimana : Vb = Total volume batuan,
Vs = Total volume padatan,
Vp = Total volume pori.
 Klasifikasi Porositas

 Porositas Absolut
Perbandingan antara volume pori total terhadap
volume pori batuan total

 Porositas Efektif
Perbandingan antara volume pori yang saling
berhubungan terhadap volume pori batuan total


Perbandingan Porositas
 Klasifikasi Porositas berdasarkan Waktu
Terjadinya
 Porositas Primer
Terbentuk bersamaan proses pengendapan
 Porositas Sekunder
Terbentuk setelah proses pengendapan
- porositas larutan
- porositas kekar, celah
- dolomitisasi


 Besar kecilnya porositas terutama
dipengaruhi oleh :

• Besar butir dan tingkat keseragamannya (Sortasi)

• Kemasannya (Packing)
• Faktor eksternal (Compression)

Pori Saling Berhubungan

(Porositas Efektif)

Aliran Fluida
Fluida Terjebak
pd Pori yang Tak
Berhubungan
SAT

PERM

COMP
 Pengaruh Susunan Butir

Cubic
(Porosity 47,6%)

Rhombohedral
(Porosity 25,96%)
 Contoh Soal Porositas
 Diketahui:
Data inti batuan (core) sebagai berikut :
volume batuan total (Vb), cc = 100
volume padatan batuan total (Vs), cc = 75
volume pori berhubungan Vp ef f = 50% Vp
 Hitunglah:
1. Volume ruang pori-pori total batuan (Vp)
2. Volume ruang pori yang berhubungan (Vp ef)
3. Porositas total ()
4. Porositas efektif (ef)


Jawaban Contoh Soal Porositas

1. Vp = Vb – Vs
= (100 – 75) cc
= 25 cc
2. Vp ef = 50 % x 25 cc
= 12,5 cc
3. 4. 12.5
25  eff   100%
 100
% 100
100
25
%  eff  12.5%


 Tugas:

Diketahui:
Data inti batuan (core) sebagai berikut:
volume batuan total (Vb), cc = 1250
volume padatan batuan total (Vs), cc = 983
volume pori berhubungan Vpef = 43%Vp
Hitunglah:
1. Volume ruang pori-pori total batuan (Vp)
2. Volume ruang pori yang berhubungan (Vpef)
3. Porositas total ()
4. Porositas efektif (ef)

PTP III-10
 Jawaban

1. Vp = Vb – Vs
= (1250 – 983) cc
= 267 cc

2. Vpef = 0,43 x 267 cc

= 114,81 cc

3. 4.
267 114 ,81
 100
%  eff   100 %
1250 1250
21
,36
%  eff  9 ,1848 %


PERMEABILITAS (k):
Ukuran kemampuan batuan untuk mengalirkan
fluida tanpa merusak kondisi reservoir semula,
yang dipengaruhi oleh tingkat hubungan antar pori
batuan

Henry Darcy (1856) mengemukakan hubungan

empiris aliran fluida dalam media berpori dalam
bentuk persamaan differential untuk kasus aliran
linier

Hukum (Persamaan) Darcy (1856)

q k P
v   
A  L

q = Laju aliran fluida, cc/sec

A = Luas media penampang media berpori, cm2
v = Kecepatan aliran fluida, cm/sec
k = Permeabilitas, Darcy
U = viskositas fluida, cp
P/L = Gradien tekanan dalam arah aliran, atm/cm

k
( 
dar
)
Q
(3
cm
/
sec)
.(
cy
centi
)
.
L(cm
) 
A(
sq
.
cm
).
(P
1
P
2)
(
atm
)


Anggapan/idealisasi persamaan Darcy :
Formasi (media berpori) homogen dan isotropik
Fluida mengalir satu fasa dan incompressible
Aliran mantab (steady state)
Aliran fluida linier

Persamaan Darcy untuk aliran Satu phasa, homogen ,

Isotropic, steady state untuk kasus aliran radial
0.00708kh  P r  P wf 
qo 
 re 3 

μ o B o  ln   S 
 rw 4 

POR
Permeabilitas dibedakan menjadi tiga, yaitu :
K-absolut (k) : bila yang mengalir satu fasa
K-efektif (ke) : bila yang mengalir > satu fasa
K-relatif (kr) : ratio permeabilitas efektif
terhadap permeabilitas absolut

ko kg kw
kro  , krg  , krw  ,
k k k
Aplikasi persamaan Darcy untuk Engineering :

kA (P1  P2 )
Q  V .A  
 L
QL
k ( darcy ) 
A( P1  P2 )
 Contoh Soal Permeabilitas

 Sebuah core dengan panjang (L) 1 cm, luas

penampang (A) 1 cm2, dijenuhi air (Sw) 100%,
beda tekanan (P1 – P2) 1 atm, menghasilkan
laju produksi air (Qw) sebesar 1 cc/det, dengan
viskositas air (w) 1 cp.

 Pertanyaan:
Berapakah permeabilitas absolut core tersebut?

PTP III-21
 Jawaban :

Qw .  w . L
kw 
A . ( P1  P2 )
1 cc/det x 1 cp x 1 cm
kw 
1 cm 2 x1 psi
kw  1 Darcy

 Karena core dijenuhi 100% air, maka kw = K.

Jadi harga permeabilitas absolut-nya = 1 darcy.

PTP III-22
 Soal Permeabilitas
 Sebuah core dengan panjang (L) 2,3 cm,
diameter (d) 3,75 cm, dijenuhi air (Sw) 100%,
beda tekanan (P1 – P2) 0,5 atm, menghasilkan
laju produksi air (Qw) sebesar 52 cc/det,
dengan viskositas air (w) 0,01845 cp.
 Pertanyaan:
Berapakah permeabilitas absolut core
tersebut?


Jawaban :
 A = 1/4 x  x d2
 = 1/4 x 3,14 x 3,752
 = 11,04 cm2

Qw .  w . L
kw 
A . ( P1  P2 )
52 x 0,01845 x 2,3
kw 
11,04 x 0,5
k w  0,39975 Darcy

PTP III-24
SATURASI FLUIDA :
Perbandingan antara volume pori yang ditempati
suatu fluida tertentu terhadap volume pori total

 V p  Vol pori diisi fluida x  

S flx   
 Vp 

(Sg)

Water in Oil
Emulsion

(So)
Dissolved
Gas

(Sw)
Irreducible POR
Water Sat.
(Swir) Oil & Gas in
Wtr Emulsion
k-Sw
 volume pori  pori yang diisi oleh min yak
So 
volume pori  pori total

volume pori  pori yang diisi oleh air

Sw 
volume pori  pori total

volume pori  pori yang diisi oleh gas

Sg 
volume pori  pori total


 So + Sg + Sw = 1

Volume fluida hidrokarbon dalam pori

batuan :
So.Ø.Vb + Sg.Ø.Vb = (1-Sw).Ø.Vb

Didalam reservoir, Saturasi fluida

besarnya bervariasi yang dipengaruhi
oleh tegangan permukaan antar fasa,
kapilaritas batuan, viskositas dan
densitas fluida, driving force dsb.
 Contoh Soal Saturasi
 Diketahui volume pori-pori batuan yang
terisi minyak 400 cm3, volume pori-pori
yang terisi gas sebanyak 75 cm3,
sedangkan volume total pori-pori adalah 500
cm3.
 Pertanyaan :
Hitung saturasi masing-masing fluida


Jawaban :

400
So   0 ,8
500
75
Sg   0 ,15
500
 Sg + So + Sw = 1
Jadi 1 – So – Sg = Sw
1 – 0,8 – 0,15 = 0,05
 Jadi So = 0,8
Sg = 0,15
Sw = 0,05

 Soal :

 Diketahui volume pori-pori batuan yang

terisi minyak 176 cm3, volume pori-pori
yang terisi air sebanyak 57 cm3, sedangkan
volume total pori-pori adalah 250 cm3.
 Pertanyaan :
Hitung saturasi masing-masing fluida


Jawaban Soal Saturasi

176
So   0 ,704
250
57
Sw   0 ,228
250
 Sg + So + Sw = 1
Jadi 1 – So – Sw = Sg
1 – 0,704 – 0,228 = 0,068
 Jadi So = 0,704
Sg = 0,068
Sw = 0,228

Parameter yang berpengaruh
terhadap Permeabilitas

 Porositas
 Saturasi

 Geometri Aliran (tebal dan

panjang)


Hubungan Porositas dan Permeabilitas


 Hubungan Saturasi Fluida terhadap
Permeabilitas :

1,0 1,0

GAS
GAS

AIR
krg MINYAK
krg

krw kro

Swc Sgr 0,0 Swir+Sor Sgr 0,0

0,0 1,0 0,0 1,0
Sw Sliq
Geometri Aliran Lapisan Paralel


j 1
k j hj
k  n

 j 1
hj

Geometri Aliran Lapisan Seri

L
k  n Lj

j 1 K j

Contoh Soal Permeabilitas
Rata-rata
 Diketahui tiga lapisan dengan data sebagai
berikut :
Lapisan I : k : 200 mD dan tebal 75 ft
Lapisan II : k : 100 mD dan tebal 50 ft
Lapisan III : k : 150 mD dan tebal 100 ft
 Pertanyaan :
Hitunglah permeabilitas rata-rata apabila lapisan
paralel dan seri?


 Jawaban :

Aliran Paralel


j 1
k j hj
k  n

 j 1
hj


k
 
75 

200 
50 

100 
100
150

75
50
100

=155,56 mD


 Jawaban :
Aliran Seri :

L
k n Lj
K
j 1 j

225
k
75 50 100 = 145,95mD
 
200 100 150


Soal Permeabilitas Rata-rata
 Diketahui tiga lapisan dengan data sebagai
berikut :
Lapisan I : k : 135 mD dan tebal 46 ft
Lapisan II : k : 121 mD dan tebal 101 ft
Lapisan III : k : 109 mD dan tebal 72 ft
 Pertanyaan :
Hitunglah permeabilitas rata-rata apabila lapisan
paralel dan seri?


 Jawaban :
Aliran Paralel

j 1
k j hj
k  n

 j 1
hj

k 
 46  135   101  121  72  109 
46  101  72

=119,99 mD


 Jawaban:
Aliran Seri

L
k n Lj
K
j 1 j

219
k
46 101 72 = 119,255 mD
 
135 121 109


 WETABILITAS :
Bila dua fluida bersinggungan dengan benda padat,maka
salah satu fluida akan bersifat membasahi permukaan
benda padat tersebut

Dalam system hidrokarbon-air dengan benda padat,

gaya adhesi (AT) menyebabkan air membasahi batuan

AT   SO  SW   WO .Cos  WO

σwo
  Hidrokarbon
Cos   so sw
 Minyak / Gas
wo

θwo Air

σso σsw θ < 90o, water wet

dimana : θ > 90o, Oil wet
σso = Tegangan permukaan HC-batuan, dyne/cm
GRAPH
σsw = Tegangan permukaan air-batuan, dyne/cm
σwo = Tegangan permukaan HC-air, dyne/cm Pc
θwo = Sudut kontak HC-AIR
Surface Tension
Wettability
TEKANAN KAPILER (Pc) :

Perbedaan tekanan antara dua fluida tak

tercampur, akibat terjadinya pertemuan antar
permukaan yang terpisah.
Pc  Pnw  Pw   nw  w  g.h
Pc    f . g .h
Dalam batuan berpori, Pc tergantung pada ukuran
pori, permeabilitas dan macam fluidanya
2 .Cos 
Pc     f . g .h
r
σ = Tegangan permukaan antar dua fluida, dyne/cm
Cos θ = Sudut kontak dua fluida
r = Jari-jari lengkung kapiler
∆f = Beda densitas dua fluida, gr/cc
g = Percepatan gravitasi, cm/dt2
h = Tinggi cairan dalam kapiler, cm
Capillary Pressure
Effect of Diameter of Capillary
Transition Zone and Density Difference
 2 .Cos 
Pc     f . g .h
r

Pc
Zona height
Pc Non-Wetting Zona
height Non-Wetting

P90
h = Pc / ∆f .g
P90
h = Pc / ∆f .g
Zona
P50 Transisi
Zona
P50 Transisi

P10 P10 Free Water Level

Free Water Level
0,20 Sw 1,00 0,20 Sw 1,00
KOMPRESIBILITAS BATUAN (C) :
Konsep kompresibilitas menurut Geerstma (1957) :
o Kompresibilitas matriks batuan, yaitu fraksi
perubahan volume material padatan terhadap
satuan perubahan tekanan.
o Kompresibilitas pori batuan, yaitu fraksi
perubahan volume pori terhadap satuan
perubahan tekanan.
o Kompresibilitas bulk batuan, yaitu fraksi
perubahan volume bulk batuan terhadap satuan
perubahan tekanan.
1 dV p 1 dV r
C p , ( psi 1
) C r , ( psi 1 ) 
V p dP V r dP
Pada kenyataannya batuan reservoir menderita
gaya tekan yang berasal dari :

 Tekanan hidrostatik dari aquifer dan

pengembangan gas
 External Stress dari beban batuan dan
fluida diatasnya (overburden)

EXTERNAL
STRESS

POR

RES