Anda di halaman 1dari 27

Migrasi

• Migrasi merupakan tahapan alternatif yang penting dalam pengolahan


data seismik, dan bertujuan memindahkan reflektor miring ke posisi
yang sebenarnya pada penampang seismik.
• Migrasi juga mampu menghilangkan efek difraksi, sehingga dapat
memperjelas gambaran struktur detil bawah permukaan.
• Migrasi dapat juga dipandang sebagai suatu proses yang dapat
meningkatkan resolusi spasial penampang seismik.
• Melalui migrasi didapat sejumlah parameter yang berbeda sebagai
koreksi yaitu, a. migrasi memperbesar sudut kemiringan, b.
memperpendek reflektor dan c. memindahkan reflektor ke arah up dip
serta d. memperbaiki resolusi lateral.
• Di dalam kegiatan ini, akan disampaikan prinsip migrasi klasik
(metode grafis) dan salah satu konsep migrasi modern (numerik),
khususnya metode migrasi dalam kawasan f-k yang diajukan oleh
Stolt, 1978.
Pengertian Migrasi
• Apabila terdapat suatu reflektor miring pada penampang
seismik yang berordinat kedalaman, maka posisi
sesungguhnya dari reflektor tersebut tidaklah berada di
tempat itu.
• Karena penggambaran penampang seismik tersebut
menggunakan asumsi/rumus perambatan gelombang
Snelius pada bidang datar.
• Dengan demikian untuk bidang miring perlu dilakukan
koreksi secukupnya, yaitu dengan cara migrasi. Migrasi
berarti mengembalikan titik-titik reflektor ke posisi
sebenarnya.
• Koreksi Migrasi a. memperbesar sudut kemiringan, b.
memperpendek reflektor dan c. memindahkan reflektor ke
arah up dip serta d. memperbaiki resolusi lateral.
Migrasi Grafis
Dengan kurva muka gelombang dan difraksi
Dalam Kawasan Waktu
Metode migrasi klasik
didasarkan pada
kurva-kurva muka
gelombang (waves
front) dan kurva-kurva
difraksi yang dikenal
sebagai migrasi grafis.
Kedua kurva diplot
dalam koordinat waktu
dan offset (t-x).
Migrasi grafis dengan kurva difraksi

1.      Pilih seperangkat kurva difraksi yang mempunyai skala


vertikal dan horizontal sama dengan skala penampang seismik
yang akan dimigrasi (gambar 8.3. ).
• 2.      Letakkan penampang yang akan dimigrasi (gambar 8.4.) di
atas kurva difraksi dengan menjaga garis datum kurva difraksi
selalu berimpit dengan datum penampang seismik.
• 3.      Pilih segmen reflektor yang akan dimigrasi dan geser ke arah
horizontal di atas kurva difraksi sampai salah satu kurvanya
merupakan tangen terhadap segmen reflektor (jangan diputar satu
sama lain atau digerakan ke atas/ke bawah dan datum harus tetap
berimpit).
• 4.      Bagian reflektor yang merupakan tangen terhadap hiperbola
difraksi dipindahkan ke puncak hiperbola, maka ia telah dimigrasi.
• 5.      Migrasikan bagian demi bagian reflektor lainnya dengan cara
yang sama (gambar 8.5.)
Migrasi gafis
Dalam kawasan kedalaman
• Model reflektor vertikal (a= 90o),
diasumsikan sumber seismik pada
titik A serta direkam pada titik yang
sama, maka dapat diketahui bahwa
hanya gelombang pantulan
horizontal saja yang bisa diterima
oleh geophone di A.
• Sementara yang menjalar tidak
horizontal akan dipantulkan ke
bawah. Apabila semua gelombang
yang terpantul dengan mengubah-
ubah posisi A dipetakan pada bidang
x-z, maka hasilnya seperti gambar
8.7b. Bila Panjang OA = OC, maka
kemiringannya 45o.
• Jadi untuk reflektor yang membentuk
sudut 90o terhadap permukaan akan
terekam sebagai garis refleksi
bersudut 45o terhadap permukaan.
• Langkah migrasi metode grafik diilustrasikan pada gambar 8.9. yang berdasarkan pada persamaan (8.1)
Untuk memigrasikan reflektor CD urutan prosedurnya sebagai berikut,
• 1.      Perpanjang garis CD sampai memotong permukaan. Titik perpotongan dengan
• permukaan ditandai sebagai titik O.
• 2.      Dari titik D gambar sebuah garis tegak lurus sampai ke permukaan, titik
• perpotongannya dinotasikan sebagai titik B.
• 3.      Gambar sebuah lingkaran dengan titik O sebagai pusat, berjari-jari OB.
• 4.      Dari titik D gambarkan garis horizontal sampai memotong lingkaran tersebut, titik
• potongnya dinamakan titik E.
• 5.      Untuk menetukan sudut migrasi (a), hubungkanlah pusat lingkaran O ke titik E.
• 6.     Tentukan titik D' dengan menggunakan hubungan ED = ED'. D' adalah titik hasil
• migrasi dari titik D. Sudut garis DD' adalah  = a/2. Dengan memproyeksikan
• garis CD dengan sudut  tersebut ke garis OE, maka proses migrasi telah selesai,
• yaitu hasilnya garis C'D'.
• Reflektor-reflektor di dalam segitiga ABO dimigrasi ke dalam sebuah
setengah lingkaran yang diameternya sama dengan OA. Konsep dasar
ini sangat membantu untuk pemahaman hubungan antara prosedur
migrasi dalam kawasan waktu dan prosedur yang sama dalam kawasan
frekuensi.
Migrasi Numerik
• 1.      Stack difraksi yang dikembangkan oleh Kirchhoff, sering disebut sebagai
metode sumasi Kirchhoff. Keuntungan utama dalam metode ini adalah mampu
memigrasi reflektor curam dengan baik apabila kualitas data bagus. Tetapi bila
data dengan S/N jelek, maka hasilnya akan rendah mutunya.
• 2.      Pendekatan numerik dengan metode beda hingga. Di sini persamaan
difrensial parsial gerak gelombang dipecahkan secara pendekatan numerik
berdasarkan teori beda hingga (finite difference). Keuntungan metode ini adalah
kenampakan yang baik walaupun data seismik mempunyai S/N rendah.
Kelemahannya ia memerlukan waktu lama dan mempunyai kesulitan bila terdapat
data dengan kemiringan yang cukup tajam.
• 3.      Metode transformasi ke kawasan f-k, dilakukan transformasi persamaan
gelombang dari koordinat ruang-waktu ke dalam koordinat frekuensi-bilangan
gelom-bang (f-k). Pencitraan selanjutnya dilakukan melalui interpolasi dan
ekstrapolasi atau melalui pergeseran phase. Kelebihan metode ini, prosesnya relatif
cepat, perfomance-nya masih baik walau S/N data rendah dan mampu memigrasi
kemiringan reflektor yang curam. Kekurangannya ialah, bila terdapat fungsi
kecepatan yang bervariasi.
• 4.      Migrasi reverse-time yang diajukan oleh Baysal 1983. Serupa dengan metode
3 di atas, hanya dalam metode ini, ekstrapolasi dilakukan dalam arah koordinat
waktu negatif, bukan sepanjang koordinat ruang seperti pada metode-metode
lainnya.
Metode Transformasi Fourier ke kawasan F-K
Gambar 8.12b. memperlihatkan TF dari event difraksi dan event migrasi titik D ke D' pada gambar
8.12a, diperlihatkan pula bahwa event difraksi OD dan event migrasi OD' akan dipetakan sepanjang Vb
dan Va sebagai vektor-vektor normal (gambar 8.12b).

1. Gambar sebuah lingkaran dengan jari-jari OA (A adalah sembarang titik pada sumbu k z), dan O
pusat lingkaran.
2. Gambar grs horizontal dari A sampai berpotongan dengan garis Vb, titik potongnya namai titik B.
3. Gambar grs vertikal dari titik B sampai berpotongan dengan lingkaran, titik potongnya namai titik C.
4. Gambarkan sebuah garis yang melalui pusat O dan titik C, hasilnya garis Va.

Dengan demikian garis Va merupakan garis hasil migrasi dari garis Vb. Letak titik B pada garis Vb
kalau mengikuti prosedur sebelumnya akan dipetakan pada titik C' pada garis Va. Sedangkan dalam
kawasan frekuensi titik B dipetakan langsung menjadi titik C. Dengan demikian prosedur migrasi
dalam kawasan frekuensi merupakan pemetaan vertikal, dan prosedur migrasi dalam kawasan
kedalaman merupakan proyeksi dengan sudut a/2.
Migrasi Stolt
• Menurut eksperimen teoritis, geophone diletakkan di permukaan dan
sumber seismik berada di sepanjang reflektor (di subsurface). Semua
sumber meledak pada waktu yang bersamaan, sehingga yang terjadi
(diambil) hanyalah gelombang yang ke atas saja, dengan mengabaikan
gelombang lainnya. Dengan demikian waktu rambatnya hanya sekali
jalan (one way time), sementara pada penampang seismik waktu
rambatnya dua kali jalan, maka perlu dibagi dua.
• Masalah migrasi sekarang adalah mengambil pengukuran gelombang
yang ke atas saja, kemudian menelusuri rambatan waktunya ke arah
mundur (t  0) sampai ke posisi reflektor disebut sebagai
depropagate.
Tahapan Migrasi Stolt
1. Hitung dulu transformasi Fourier F(kx, ) dari penampang rekaman
U(x,0,t) dengan persamaan,
 
F (k x ,  )  

dx  U ( x,0, t ) e i ( k x x  t ) dt


2. Hitung A(kx, ky) dari F(kx, ) dengan persamaan,


k x2 c
A( k x , k y )   F ( k x , ck y 1 2 ) .
ky k x2
1
k y2

3. Hitung penampang reflektor yang dicari U(x,y,0) dengan transformasi


Fourier balik dari A(kx, ky), melalui persamaan,
 
1
 dk x  A( k x , k y ) e
i ( kx x  k y y )
U ( x , y ,0)  dk y
4 2  
Stolt Migration
Contoh before and after
Migration
Fautl delinetion
Time and Depth Migration

Anda mungkin juga menyukai