(3.2) z
Vi
t
atau menurut rumusan Dix,
Vn2 t n Vn21 t n 1
i
2
• Kecepatan semu Va (apparent velocity),Vadalah laju
t n gelombang
t n 1 yang merambat sepanjang
bentang perekaman, dalam sistem lapisan miring (),
(3.3)
V1
Va ; c sudut kritis V1 kecepatan sebenarnya
sin( c )
1. Kecepatan rata-rata adalah perbandingan jarak vertikal zf terhadap waktu perambatan
gelombang tf yang menjalarV dari sumber ke kedalaman tersebut, ditulis
(3.4)
V
f
f t f z
f
f
V
2. Kecepatan RMS, adalah kecepatan total dari sistem
f perlapisan
tf f t f horizontal dalam bentuk
akar kuadrat pukul rata. Apabila waktu rambat vertikal t1, t2, ... tn dan kecepatan masing-
masing lapisan V1, V2, ... Vn, maka kecepatan rms-nya untuk n lapisan adalah,
(3.5) n
V k
2
.t k
Vrms n
k 1
(3.6)
4. Kecepatan migrasi (migration velocity), adalah nilai kecepatan empiris yang
memberikan hasil terbaik ketika digunakan dalam perhitungan migrasi.
Definisi Avg, RMS Velocity
Vel comaparation
Kegunaan Kecepatan
No Kecepatan Kegunaan Utama Ketelitian yang diperlukan
2. Kecepatan RMS estimasi kecepatan migrasi pada umumnya sedang
estimasi kecepatan interval tergantung pada situasi
estimasi kecepatan rerata tergantung pada situasi
3. Kecepatan interval studi-studi stratigraphi dan litologi
global tinggi sedang
sedang rendah
interpretasi umum
tinggi sedang
estimasi umur tergantung pada situasi
ray tracing, estimasi kecepatan sedang
rerata tergantung pada situasi
4. proses migrasi
konversi ke kedalaman
pada umumnya sedang
Kecepatan rerata
interpretasi umum sedang rendah
Keterangan :
tinggi = 0,1 1 % ; sedang = 1 5 %; rendah > 5 %
Estimasi Kecepatan
1/ 6
81E 2 P
• Pemodelan Model kubik Timoshenko, Goodier, 1951 Vcubic 2 2 3 3
(1 )
1/ 6
128E 2 gz
Model hexagonal Grassmann, 1951 Vhex 2 2
(1 )
2 2
• Empiris
• Faust, 1953 Vp = 900 (z R')1/6 (3.9)
• R' = Resistivitas
. Gardner = a V1/4 (3.10)
(gr/cm3), a = 0,31 untuk V (m/s) dan a = 0,23 untuk V (ft/s)
• 1 1 1
Persamaan waktu rata-rata (Time-average equations) (1 )
V Vf Vm
Pengukuran langsung insitu
Sonic Log
Check Shot
Well Velocity Survey
Dari pengukuran time-offset
• Metode X2 - T2 :
• Metode ini berdasarkan
persamaan t2 = (x2/V2) + to2
dengan memplot waktu rambat
t2 sebagai fungsi offset x2, jika
kecepatan V tetap maka akan
diperoleh garis lurus dengan
slope 1/V2 dan intercept time to2,
dari data tersebut dapat dihitung
kedalaman lapisan. Kecepatan
yang diperoleh dari cara tersebut
dapat digunakan untuk stacking
apabila data disusun dalam
CMP.
Metode T-t
Rumusnya berdasarkan waktu koreksi NMO, yaitu
x2
t
2V 2 t o
sehingga kecepatannya adalah,
x
V (3.16)
2 t o t n
Pada bentangan simetri, tn dapat dihitung dari waktu
rambat masing-masing event refleksi terhadap sumber (to)
pada jarak geophone x di kanan kirinya.
Best fit Approach
x2
Tx2 To2( optimum) 2
Voptimum
NMO equation
Steps to flatten Hyperbola
NMO Correction Method
• Diving waves: dari kurva
h
pV ( z )dz
x 2
0
{1 [ pV ( z )]2 }1/ 2
h
dz
t 2
0 V ( z ){1 [ pV ( z )] 2 1/ 2
}
Analisa Amplitudo refleksi
Amplitudo yang tersimpan di dalam rekaman, selama pemrosesan data, akustik
impedansinya (z) berubah secara proporsional terhadap amplitudo seismiknya
(A). Koefisien refleksi R dapat didekati dengan,
z i 1 z i 1 1
R (ln z ) kA
z i 1 z i 2 2 (3.19)
(ln z) adalah perubahan logaritmik akustik impedansi, dan k adalah faktor
pengali (scaler). Menurut aturan Gardner,
z = (V) V = a V5/4 (3.20)
Akhirnya fungsi kecepatannya dapat dituliskan sebagai
t
4k
V ( t ) V ( 0).exp[( ) A( t )dt ] (3.21)
5 0
NMO dan Kecepatan
Teknik Analisa Kecepatan
Plot koherence
Koheren Plot untuk estimasi Vel.
Konstan Kecepatan
Stack w/wo NMO
Shot Gather
Stretching effect
CMP Gather
Contoh estimasi NMO
DMO
DMO
Multiple horizon layers
Effect of dip
CMP Gather with dip
NMO in Dipping layer
Summary of NMO Velocities