• Frekuensi observasi
nilainya didapat dari hasil percobaan (Oi)
• Frekuensi harapan
nilainya dapat dihitung secara teoritis (ei)
BENTUK CHI-KUADRAT
• Nilai χ² adalah nilai kuadrat karena itu nilai χ² selalu positif.
• Bentuk distribusi χ² tergantung dari derajat bebas(db) / degree of freedom
(d.f) dimana df = k - 1
(oi − ei ) 2 Dimana:
k
χ =∑
2 χ2 : distribusi Chi-Kuadrat
Oi : Frekuensi yang diobservasi
i=1 ei ei : Frekuensi yang diharapkan
i=1 ei
4. Membuat kesimpulan, apakah menerima H0 atau menolak H0
CONTOH KASUS
1. Sebuah uang logam dilemparkan sebanyak 100 kali, yang
menghasilkan sebanyak 58 kali muncul sisi muka dan sebanyak 42
kali sisi belakang. Ujilah hipotesis bahwa uang logam itu simetri
dengan menggunakan taraf signifikan α = 0,05 dan α = 0,01.
Jawab:
n = banyaknya lemparan = 100
p = probabilitas muncul sisi muka = ½ dan q = 1 – ½ = ½
Frekuensi harapan sisi muka (A1) = n.p dan sisi belakang (A2) = n.q
Kesimpulan:
Terima H0 pada α = 0,05 dan α = 0,01. Artinya uang logam tersebut simetri
CONTOH KASUS
2. Sebuah dadu dilemparkan 120 kali dengan hasil sebagai berikut:
Pelemparan dadu 1 2 3 4 5 6
Frekuensi (f) 20 22 17 18 19 24
Jawab:
n = banyaknya lemparan = 120
p = probabilitas muncul setiap mata dadu = 1/6
Frekuensi harapan mata dadu = n.p
Pelemparan dadu 1 2 3 4 5 6
Frekuensi Observasi (Oi) 20 22 17 18 19 24
Frekuensi Harapan (ei) 20 20 20 20 20 20
JAWABAN KASUS
1. Merumuskan Hipotesis H0 dan Ha
H0 : muka dadu setimbang (semua mata dadu) akan muncul = 20 kali
Ha : muka dadu tidak setimbang (semua mata dadu) akan muncul ≠ 20 kali
2. Menetapkan taraf signifikan (α) dan derajat kebebasan (dk)
α = 0,05
dk = k – 1 = 6 – 1 = 5 katagori muka dadu ada 6
Didapatkan χ²0,05 = 11,070
3. Statistik Uji:
k
(oi − ei )2 (o1 − e1)2 (o2 − e2 )2 (o3 − e3 )2 (o4 − e4 )2 (o5 − e5 )2 (o6 − e6 )2
χ =∑
2
= + + + + +
i=1 ei e1 e2 e3 e4 e5 e6
(20− 20)2 (22− 20)2 (17− 20)2 (18− 20)2 (19− 20)2 (24− 20)2
= + + + + +
20 20 20 20 20 20
=0,00+ 0,20+ 0,45+ 0,20+ 0,05+ 0,80 =1,70
JAWABAN KASUS
4. Merumuskan Kesimpulan:
Pada α = 0,05; nilai 1,70 < 11,0705
Kesimpulan:
Terima H0 pada α = 0,05. Artinya mata dadu tersebut setimbang atau pernyataan
dadu setimbang dapat diterima
UJI KEBEBASAN (INDEPENDENSI)
Uji Chi Kuadrat juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis mengenai ada
atau tidak adanya hubungan (asosiasi) atau kaitan anatara beberapa faktor.
Misalnya antara :
- Prestasi belajar mahasiswa dengan kondisi sosial ekonomi orang tuanya.
- Agama yang dipeluk dengan ketaatan beribadah
- Prestasi belajar mahasiswa pada mata kuliah matematika dengan prestasi
mahasiswa pada mata kuliah statistik
Jika tidak ada hubungan diantara beberapa faktor itu, maka dikatakan bahwa dua
faktor itu saling bebas atau independen secara statistik.
Prosedur uji Chi-kuadrat ini disebut dengan uji kebebasan (independensi) atau
sering juga disebut uji Kontingensi.
(oi −ei )
k 2
χ =∑
2
i=1 ei
5. Membuat kesimpulan, apakah menerima H0 atau menolak H0
CONTOH KASUS
1. Di Kota Serang, akan diuji apakah penghasilan masyarakat ada hubungannya
dengan tingkat pendidikan. Untuk itu diambil sebanyak n = 1.000 orang.
Penghasilan dianggap sebagai faktor 1 dan pendidikan dianggap sebagai faktor 2.
Sementara itu, penghasilan dibedakan menjadi dua kategori, penghasilan rendah
dan penghasilan tinggi. Sedangkan pendidikan dibagi menjadi tiga tingkatan, SMU
kebawah, Diploma dan Sarjana (termasuk pascasarjana). Datanya sebagai berikut:
Pendidikan
Penghasilan Total Baris
SMU Diploma Sarjana
Rendah 182 213 203 598
Tinggi 154 138 110 402
Total Kolom 336 351 313 1.000
(598)(336) (402)(336)
Frekuensi harapan Sel 1 (e1 ) : = 200,9 Frekuensi harapan Sel 4 (e4 ) : = 135,1
1000 1000
(598)(351) ( 402 )( 351)
Frekuensi harapan Sel 2 (e2 ) : = 209,9 Frekuensi harapan Sel 5 ( e5 ) : = 141,1
1000 1000
(598 )(313 ) ( 402 )(313 )
Frekuensi harapan Sel 3 (e3 ) : = 187 , 2 Frekuensi harapan Sel 6 (e6 ) : = 125 ,8
1000 1000
JAWABAN KASUS
Pendidikan
Penghasilan Total Baris
SMU Diploma Sarjana
Rendah 182 (200,9) 213 (209,9) 203 (187,2) 598
Tinggi 154 (135,1) 138 (141,1) 110 (125,8) 402
Total Kolom 336 351 313 1.000
4. Statistik Uji:
k
(oi − ei ) 2 (o1 − e1 ) 2 (o2 − e2 ) 2 (o3 − e3 ) 2 (o4 − e4 ) 2 (o5 − e5 ) 2 (o6 − e6 ) 2
χ =∑
2
= + + + + +
i =1 ei e1 e2 e3 e4 e5 e6
(182 − 200,9) 2 ( 213 − 209,9) 2 (203 − 187,2) 2 (154 − 135,1) 2 (138 − 141,1) 2 (110 − 125,8) 2
= + + + + +
200,9 209,9 187,2 135,1 141,1 125,8
= 1,7780 + 0,0458 + 1,3335 + 2,6440 + 0,0681 + 1,9844 = 7,854
JAWABAN KASUS
5. Merumuskan Kesimpulan:
Pada α = 0,05; nilai 7,854 > 5,991, maka χ²hitung lebih besar dari χ²0,05
Kesimpulan:
Tolak H0 pada α = 0,05. Artinya antara penghasilan dan pendidikan masyarakat
tidak saling bebas. Dengan kata lain, ada hubungan antara penghasilan dengan
tingkat pendidikan masyarakat di Kota Serang.
UJI PROPORSI
Uji Chi Kuadrat juga dapat digunakan untuk menguji hipotesis perbedaan
proporsi antara beberapa faktor.
Misalnya antara :
- perbedaan proporsi penayangan beberapa jenis film di beberapa stasiun televisi.
- Perbedaan proporsi beberapa partai dalam memberikan pendapat atas suatu
peraturan perundangan.
- Perbedaan proporsi dari ahasiswa yang lulus mata kuliah tertentu
Jika tidak ada perbedaan proporsi diantara beberapa faktor itu, maka dikatakan
bahwa beberapa faktor itu memiliki proporsi yang sama secara statistik.
Prosedur uji Chi-kuadrat ini disebut dengan uji proporsi. Adapun prosedur dan
penghitungannya hampir sama dengan metode pengujian independensi.
4. Statistik Uji:
k
(oi − ei )2 (o1 − e1)2 (o2 − e2 )2 (o3 − e3 )2 (o4 − e4 )2 (o5 − e5 )2 (o6 − e6 )2 (o7 − e7 )2 (o8 − e8 )2 (o9 − e9 )2
χ =∑
2
= + + + + + + + +
i=1 ei e1 e2 e3 e4 e5 e6 e7 e8 e9
(4 − 4,17)2 (4 − 2,92)2 (2 − 2,92)2 (3 − 3,75)2 (2 − 2,63)2 (4 − 2,63)2 (3 − 2,08)2 (1−1,46)2 (1−1,46)2
= + + + + + + + +
4,17 2,92 2,92 3,75 2,63 2,63 2,08 2,46 1,46
=0,0067+ 0,4024+ 0,2881+ 0,1500+ 0,1488+ 0,7202+ 0,4033+ 0,1440+ 0,1440= 2,4070
JAWABAN KASUS
5. Merumuskan Kesimpulan:
Pada α = 0,025; nilai 2,4076 < 11,1433, maka χ²hitung lebih kecil dari χ²0,025
Kesimpulan:
Terima H0 pada α = 0,025. Artinya proporsi pemutaran ketiga jenis film, di ketiga
Statiun TV adalah sama.
LATIHAN DI RUMAH
1. Tiga Uang logam dilemparkan sekaligus sebanyak 240 kali. Frekuensi yang
diobservasi dan yang diharapkan dari munculnya 0 muka, 1 muka, 2 muka dan 3
muka disajikan sebagai berikut:
Pelemparan Uang Logam 0 muka 1 muka 2 muka 3 muka
Frekuensi Observasi (Oi) 24 108 95 23
Frekuensi Harapan (ei) 30 80 80 30
Ujilah hipotesis bahwa uang logam tersebut simetri. Gunakan α = 0,05 dan 0,01