Pengarus-Utamaan Gender
Eko Subhan
Dinamika Sosial dalam Kacamata Gerakan
Feminisme dan PUG
• Geliat Sosial secara horizontal melihat bahwa ada
ketidakadilan dan ada proses diskriminatif secara sosial
• Peradaban Manusia telah menjadi saksi adanya tekanan
yang luar biasa terhadap keseimbangan gender
• Feminisme mengajak untuk kenal dasar-dasar feminisme
serta memahami istilah seks (kodrat) dan gender.
• Pemahaman dasar mengenai perbedaan fungsi-fungsi
organ tubuh (seks) dengan pembagian peran (gender)
merupakan pemahaman fundamental.
Lingga-Yoni (Yin and Yang)
• Yoni berarti bagian/tempat (kandungan) untuk
melahirkan (atau sumber, asal, sarang, rumah, tempat
duduk, kandang, tempat istirahat, tempat penampungan
air, merupakan simbol dari alat kelamin wanita).
• Lingga singkatan Siwalingga adalah sebuah objek tegak,
tinggi melambangkan falus (penis) atau kemaluan
Batara Siwa. Objek ini merupakan lambang kesuburan.
Konteks Perbedaan Kelamin dan Pembagian
Peran dalam Masyarakat
• Sejak manusia diciptakan keseimbangan pembagian
peran sudah diciptakan dalam sebuah bangunan yang
setimbang
• Pencarian kesetimbangan terus berkembang terutama
saat tekanan terhadap kelompok perempuan menguat.
• Sejarah tentang Maria Magnalena, Fatimah Az-Zahra,
dan R.A Kartini;
semua menceritakan bagaimana kelompok perempuan
mengalami tekanan yang mendalam tatkala
kepercayaan diberikan padanya
Sejarah Munculnya Gerakan Feminisme
• Feminisme dipelopori oleh Lady Mary Wortley Montagu dan Marquis de
Condorcet; Revolusi Amerika & Prancis 1776 (1792)
• Gelombang 1: bertujuan mengakhiri masa pemasungan kebebasan
perempuan; dirugikan di semua bidang & dinomor duakan oleh laki-laki;
sosial, pekerjaan, pendidikan & politik. Fundamentalisme agama
memperburuk situasi.
• Tahun 1830-1840 hak2 perempuan mulai diperhatikan: perbaikan jam kerja
dan gaji perempuan , diberi kesempatan ikut pendidikan, serta hak pilih.
• Menjelang abad 19, feminisme lahir menjadi gerakan yang mendapatkan
perhatian , mereka memperjuangkan keterikatan universal (universal
sisterhood).
• Gelombang 2: Pada tahun 1960 (munculnya negara2 baru, awal perempuan
mendapat hak pilih & ikut ranah politik kenegaraan. Pelopori seperti
Helene Cixous dan Julia Kristeva.
• Gelombang 3: kelompok ini dalam posisi menekan dominasi pria dalam
setiap aspek kehidupan untuk mendapatkan kesetimbangan baru
Aliran dalam Feminisme
• Feminisme Liberal: perempuan yang memiliki kebebasan secara penuh
dan individual berakar pada rasionalitas dan pemisahan antara dunia
privat dan publik.
• Feminisme Post Kolonial: pengalaman perempuan negara dunia III berbeda dengan
perempuan berlatar belakang dunia maju; menanggung beban penindasan lebih
berat mengalami pendindasan berbasis gender, penindasan antar bangsa, suku, ras,
dan agama.
• Penguasaan lini media massa sebagai pasukan pemukul gerak cepat yang
efektif dan efisien