Anda di halaman 1dari 8

VII Perencanaan Partisipatif

emang lebih efektif?

Eko Subhan
Munculnya Ide Perencanaan Partisipatif
• Pembangunan daerah adl prasyarat untuk
mempercepat peningkatan kesejahteraan
masyarakat.
• Akselerasinya tidak hanya oleh pemerintah
daerah, melainkan juga melalui partisipasi
masyarakat.
• Dibutuhkan untuk meminimalisasi konflik dan
menghindari dari pembangunan yang tidak
dibutuhkan masyarakat.
…………..Munculnya Ide Perencanaan Partisipatif

• Konsep Perencanaan Partisipatif sudah dikenal sejak akhir


tahun 1970-an dan di Indonesia ide ini mengemuka pada
medio 1980-an
• Secara resmi dimunculkan melalui:
– UU 22/1999 dilanjutkan dengan UU 32/2004 tentang
Pemerintahan Daerah
– UU 25/2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional
– UU, PP, Peraturan Presiden dan Menteri yang berkaitan dengan
pembangunan
• 5 pendekatan perencanaan pembangunan:
– Politik- Top down
– Teknokratik - Bottom up
– partisipatif
• Plan for People slogan yang mendorong
perencana bekerja lebih fokus kepada
masyarakat.
• Rencana Tata Ruang adalah media mencapai
kesejahteraan masyarakat tersebut.
• Perencana harus bekerja dengan masyarakat
dan mendorong kegiatan perencanaan
menjadi proses partisipatif.
Konsep Umum
• J.Habermas: dalam demokrasi, jumlah participation
penting, tapi kualitas diskursus jauh lebih; substansi
partisipasi publik lebih penting dan mendasar.
• Chambers (1997) dan Arnstein (1969): keterlibatan
masyarakat penting dalam perencanaan karena
masyarakat memiliki pengetahuan, sbg aktor
pelaksanaan, pengawasan, dan evaluasi rencana.
• Perencanaan partisipatif memberi peluang untuk
terciptanya pemanfaatan ruang yang terpadu dan
sinergis, proses partisipatif dalam tahapan perencanaan
tata ruang saja, beserta apa peran dan kontribusi yang
dapat dilakukan oleh para perencana.
Ada 4 Tahap Yang Harus Diperhatikan
1. Tahapan Pengkondisian, situasi & kondisi daerah yang akan direncanakan harus
mencerminkan suasana yang menceritakan agenda kegiatan perencanaan tata
ruang di kota/wilayah mereka – penetrasi sosial

2. Tahapan Pembentukan Forum Stakeholder, Politisi dan Pemerintah, Dunia


Usaha, dan Ormas; Perencana harus menguraikan tugas/fungsi perwakilan
stakeholder.

3. Tahapan Pemilihan Media Partisipasi, Amerasinghe, Farrell, Jin, Shin, and


Stelljes (2008), ada 7 instrument partisipasi: pengumuman terbuka, dengar-
pendapat publik, diskusi kelompok terfokus, workshop partisipatif, konsultasi
penasehat, perundingan juri, & pemilihan langsung.
Pemilihan instrumen tergantung pada karakteristik & pengetahuan masyarakat,
waktu, kemampuan pemerintah & perencana.

4. Tahapan Pembentukan Forum Pakar (Expert’s Choice), untuk memberikan


pilihan yang bervariatif, obyektif, dan tepat sasaran, dibutuhkan pendapat pakar.
Nasihat untuk Perencana
• Perencana harus mengawinkan kemampuan analitis & sintesis
agar dapat menjadi seorang fasilitator tata ruang yang tepat.
• Kendala masyarakat memahami konsep masa depan yang
ditawarkan perencana dan sebaliknya, padahal penting
adanya konsesus perencanaan.
• Para perencana harus mampu memetakan (setting),
mengarahkan (steering), dan mendorong (accelerating)
proses perencanaan menjadi lebih efektif, efisien, dan tepat
sasaran.
• Oleh karena itu, mental kuat dan kesabaran tinggi juga mutlak
diperlukan oleh para perencana untuk dapat mewujudkan
rencana tata ruang yang partisipatif.
Penerapan Perencanaan Partisipatif
• Bagaimana konteks Perencanaan Partisipatif dalam dunia desentralisasi di
Indonesia?

• Apakan perencanaan partisipatif itu lebih murah daripada perencanaan non


partisipatif?

• Apakah perencanaan partisiatif itu lebih singkat waktunya dibandingkan yang


non partisipatif?

• Apakah perencanaan partisipatif itu cukup dengan hanya melibatkan


masyarakat?

• Jadi, kerugian utama dalam proses perencanaan yang partisipatif itu apa saja?

Anda mungkin juga menyukai