Anda di halaman 1dari 26

Endometriosis

Angga Primady
07-081

created by : Angga Primady


Definisi

Munculnya jaringan menyerupai endometrium


yang muncul selain di uterus, seringnya di area
pelvis, ovarium, kavum douglas, ligamentum
uterina, tuba fallopii dan septum rektovagina
Sebagian besar wanita dengan endometriosis
menjalani kehamilan dan persalinan tanpa
penyulit.

created by : Angga Primady


Endometriosis

Mengandung endometrium fungsional  mengalami


perdarahan berkala
Karena terjadi penimbunan darah  lesi biasanya
tampak sebagai nodus atau implan merah-biru
hingga kuning-cokelat.
Setiap lesi sering menyatu  lebih besar . Jika
terjadi di ovarium lesi membentuk kista besar berisi
darah disebut “kista cokelat”

created by : Angga Primady


Penyebab

3 teori:
1. Teori regurgitasi: terjadi aliran balik darah haid
melalui tuba fallopii dan imlantasi  bisa
berespon terhadap progesteron dan estrogen
2. Teori coelomic metaplasia: epitel coelom
mengalami diferensiasi endometrial, yang berasal
dari endometrium itu sendiri.
3. Teori penyebaran vaskular atau limf: menjelaskan
tertanamnya endometrium di luar panggul atau di
dalam KGB.

created by : Angga Primady


Klasifikasi Endometriosis

Menurut topografinya endometriosis dapat


digolongkan, yaitu sebagai berikut:
1. Endometriosis Interna, yaitu endometriosis di
dalam miometrium, lazim disebut Adenomiosis.
2. Endometriosis Eksterna, yaitu endometriosis di luar
uterus, lazim disebut ”true endometriosis”

created by : Angga Primady


Klasifikasi Endometriosis

Menurut letaknya endometriosis dapat digolongkan


menjadi 3 golongan, yaitu :
1. Endometriosis genetalia interna, yaitu
endometriosis yang letaknya di dalam uterus.
2. Endometriosis eksterna, yaitu endometriosis yang
letaknya di dinding belakang uterus, di bagian luar
tuba dan di ovarium.
3. Endometriosis genetalia eksterna, yaitu
endometriosis yang letaknya di pelvio peritonium
dan di kavum douglas, rekto sigmoid, kandung
kencing.

created by : Angga Primady


Gejala

 Dispareunea (nyeri ketika melakukan hubungan seksual), disebabkan


karena adanya endometriosis di kavum douglas.
 Disminorea (nyeri hebat di perut bagian bawah saat haid yang menganggu
aktifitas).
 Nyeri perut bagian bawah dan di daerah panggul progresif.
 Nyeri ketika buang air besar atau kecil (disuria), khususnya pada saat
menstruasi. Disebabkan karena adanya endometriosis pada dinding
rektosigmoid.
 Poli dan hipermenorea (siklus lebih pendek dari normal < 21 hari, darah
lebih banyak atau lama dari normal lebih dari 7 hari).
 Infertilitas (kemandulan), apabila mobilitas tuba terganggu karena
fibriosis dan karena perlekatan jaringan disekitarnya.
 Menstruasi yang tidak teratur (misalnya spoting sebelum menstruasi).
 Haid yang banyak (menorragia)

created by : Angga Primady


created by : Angga Primady
Stage

Ada 4 stage :
1. Lesi superficial  perlengketan di permukaan saja
2. Perlengketan sampai daerah posterior cul-de-sac
3. Seperti stage 2, tapi disertai endometrioma yang
kecil pada ovarium dan ada perlengketan
4. Seperti stage 3, tapi disertai endometrioma yang
besar dan perlengketan yang sangat luas

created by : Angga Primady


created by : Angga Primady
created by : Angga Primady
Diagnosis

Anamnesis
Pemeriksaan fisik: ditemukan nodul pada
ligamentum uterus. Atau bisa juga ditemukan nodul
di uterosacral
Penunjang:USG, CT-Scan, MRI, tumor marker CA-
125
Pemeriksaan pasti:Laparoskopi biopsi

created by : Angga Primady


Laparoscopy

created by : Angga Primady


Diagnosis histologik

Ditemukan:
1. Kelenjar endometrium
2. Stroma
3. Pigmen homosiderin

created by : Angga Primady


Diagnosis

created by : Angga Primady


Diagnosis
Berdasarkan klasifikasi AFS, endometriosis dibagi
menjadi 4 kelompok:
Stadium 1 (minimal) :1-5
Stadium 2 (ringan) :6-15
Stadium 3 (sedang) :16-40
Stadium 4 (berat) :>40

created by : Angga Primady


Diagnosa Banding
Tumor ovarium
Metastasis di kavum Douglas
Mioma multipel
Karsinoma rektum
Radang pelvis.

created by : Angga Primady


Penatalaksanaan
Bisa dilakukan:
1. Pemberian NSAID untuk mengurangi nyeri dan
perdarahan
2. Pemberian progesteron untuk ‘melawan’ aktifitas
estrogen dan mencegah penebalan endometrium
3. Menghindari segala bentuk bahan yang bersifat
estrogenik
4.Kontrasepsi oral untuk menekan LH dan FSH(efek
samping:nyeri kepala,mual,hipertensi)
created by : Angga Primady
Penatalaksanaan
5. Pemberian danazole(steroid) untuk menekan
pertumbuhan endometriosis(efek
samping:hirsutisme)
6. Lupron(GnRH agonis) untuk menekan LH dan
FSH(efek samping:osteoporosis)
7. Aromatase inhibitor untuk memblok produksi
estrogen

created by : Angga Primady


Bedah :
1. Konservatif : mengeksisi atau merusak seluruh
endometriosis dan memperbaiki keadaan pelvis
dengan cara neurektomi presakral atau ablasi ligamen
uterosakral
2. Definitif  histerektomi, salpingo-ooforektomi
bilateral,bilateral ooforektomi, dan eksisi tempat
endometriosis(diberikan terapi hormon pengganti)

created by : Angga Primady


created by : Angga Primady
Penatalaksanaan
Pembedahan konservatif dilakukan pada pasien
dengan infertilitas, dan sudah tua
Bedah  tidak jarang dengan cara histerektomi
(pengangkatan rahim dan kedua ovarium)

Tidak mungkin dilakukan bagi seseorang yang


masih menginginkan mempunyai anak

created by : Angga Primady


created by : Angga Primady
Komplikasi
Obstruksi ginjal dan penurunan fungsi ginjal krn
endometriosis dekat kolon atau ureter.
Torsi ovarium atau ruptur ovarium sehingga terjadi
peritonitis karena endometrioma.
Catamenial seizure atau pneumotoraks karena eksisi
endometriosis.

created by : Angga Primady


Prognosis
Pembedahan definitif  3% kambuh.
Pembedahan konservatif  10% kambuh pada 3
tahun pertama dan 35% pada 5 tahun pertama.
Pemeriksaan CA 125 secara serial mungkin berguna
untuk memperkirakan kemungkinan rekurensi setelah
terapi.

created by : Angga Primady


Sumber
 Patologi Kumar. Ed 7:vol.2
 Fisiologi guyton dan hall. Ed 9
 Obstetrik Williams. Ed 21:vol.2
 Kapita Selekta Kedokteran. Ed 3.jilid.1
 Adamson GD. Laparoscopic treatment of endometriosis. In: Adamson GD, Martin DC,
Eds. Endoscopic Management of Gynecologic Disease. Philadelphia, PA: Lippincott-
Raven Publishers; 1996:147-187.
 http://medicastore.com/artikel/272/index.html
 http://www.emedicinehealth.com/endometriosis/article_em.htm
 http://www.medicinenet.com/endometriosis/article.htm
 http://www.endometriosistherapy.com/whatisendometriosis.asp
 http://health.nytimes.com/health/guides/disease/endometriosis/hysterectomy.html
 http://www.healthcentral.com/sexual-health/h/laparoscopy-for-endometriosis.html
 http://www.medindia.net/patients/patientinfo/endometriosis.htm

created by : Angga Primady

Anda mungkin juga menyukai