Anda di halaman 1dari 2

Karina SN I1A009047

Klopidogrel

Klopidogrel adalah salah satu obat antitrombotik yang digunakan sebagai profilaksis
tromboemboli pada penyakit-penyakit kardiovaskular. Kombinasi antitrombotik seperti aspirin
dan klopidogrel telah direkomendasikan sebagai obat preventif dari pada kejadian aterotrombotik
pada pasien dengan infark miokard akut. Walaupun demikian iskemia pada pasien masih sering
terjadi, terkait hasil klinis yang kurang memuaskan pada pasien sindrom koroner akut, terutama
mereka yang melakukan PCI (percutaneous coronary intervention). Klopidogrel dimetabolisme
di hati menjadi bentuk aktif (15% dari dosis) setelah proses absorpsi. Bentuk aktif dari
klopidogrel lalu bekerja pada membran platelet dan menghambat reseptor ADP sehingga
agregasi dari platelet yang diinduksi oleh ADP dapat dicegah.
Proses absorpsi dan aktivasi klopidogrel di hati diduga berpengaruh pada efektivitas klopidogrel,
gen yang berperan dalam proses tersebut: gen ABCB1, gen yang mengatur absorpsi klopidogrel,
CYP3A5 dan CYP2C19 berperan dalam aktivasi metabolit dan P2RY12 dan ITGB3 berperan
dalam aktivasi biologis dalam menghambat reseptor yang ada pada membran platelet. Pasien
dengan disfungsi kedua alel pada gen CYP2C19 menunjukkan perburukan hasil klinis dengan
terapi klopidogrel setelah infark miokard akut, terutama pada pasien dengan PCI.
Sangat kontras jika dibandingkan dengan pasien yang hanya memiliki satu varian disfungsi alel
atau bahkan tidak memiliki variasi alel gen CYP2C19 sama sekali. Pada pasien kelas ini tidak
didapati peningkatan resiko aterotrombotik, resiko tersebut bahkan menurun. Sedangkan gen
CYP3A5, P2RY12 dan ITGB3 ternyata terbukti tidak berpengaruh pada resiko kematian, infark
miokard atau stroke dalam terapi klopidogrel. Sedangkan pada variasi gen ABCB1 dengan
genotipe CT atau TT memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan gen ABCB1 dengan
genotip CC untuk terjadinya aterotrombotik berulang.
Akan tetapi penelitian mengenai gen tersebut belum dapat memastikan apakah gen tersebut
berpengaruh langsung terhadap timbulnya aterotrombotik atau gen-gen tersebut lebih berperan
dalam pengaturan mekanisme kerja klopidogrel yang akhirnya berakibat pada aterotrombotik.
Aktivitas antiplatelet daripada klopidogrel menurun ketika pasien diterapi dengan omeprazole,
inhibitor CYP2C19 atau proton-pump inhibitor lain. Akan tetapi studi terbaru menyebutkan
bahwa kombinasi klopidogrel bersama antagonis vit. K dapat mengurangi efek samping dari
pemakaian kombinasi aspirin dan klopidogrel yang paling ditakutkan yaitu perdarahan pada
saluran cerna serta perdarahan intrakranial pada pasien fibrilasi atrium, karena tentunya
kombinasi aspirin dan klopidogrel memberi efek yang signifikan dalam menurunkan agregasi
trombosit. Aktivitas koagulasi serta pembentukan trombin meningkat pada kasus fibrilasi atrium
dan kedua proses tersebut ditekan dengan penggunaan antagonis vit. K.
Meski demikian kombinasi klopidogrel dan inhibitor vit. K tidak memberikan efek yang
memuaskan dalam mengurangi resiko stroke serta resiko aterotrombotik lainnya seperti pada
penggunaan aspirin bersama klopidogrel atau pada penggunaan aspirin saja.
Kesimpulannya, menurunnya efektivitas klopidogrel mungkin dipengaruhi oleh variasi genetik
yang mengatur farmakokinetik serta farmakodinamik klopidogrel yang berbeda pada setiap
individu serta efek samping klopidogrel yang paling ditakutkan, yaitu perdarahan baik
ekstrakranial maupun intrakranial pada terapi kombinasi antitrombotik dua obat bersama aspirin.

Anda mungkin juga menyukai

  • Proposal
    Proposal
    Dokumen2 halaman
    Proposal
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Metode Penelitian
    Metode Penelitian
    Dokumen9 halaman
    Metode Penelitian
    Fiqri
    Belum ada peringkat
  • Metodologi Penelitian
    Metodologi Penelitian
    Dokumen8 halaman
    Metodologi Penelitian
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Metodologi Penelitian
    Metodologi Penelitian
    Dokumen8 halaman
    Metodologi Penelitian
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Kasus Thorak
    Kasus Thorak
    Dokumen23 halaman
    Kasus Thorak
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Metodologi Penelitian
    Metodologi Penelitian
    Dokumen8 halaman
    Metodologi Penelitian
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Laporan Kasus DVT
    Laporan Kasus DVT
    Dokumen60 halaman
    Laporan Kasus DVT
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen2 halaman
    Bab I
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen33 halaman
    Bab Ii
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • HNP2
    HNP2
    Dokumen23 halaman
    HNP2
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Lapsus Jiwa FIX Jadi
    Lapsus Jiwa FIX Jadi
    Dokumen26 halaman
    Lapsus Jiwa FIX Jadi
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Spinal Cord Compression
    Spinal Cord Compression
    Dokumen37 halaman
    Spinal Cord Compression
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Anak Laki2 5 Tahun - 1st Scene, 1st Tutorial
    Anak Laki2 5 Tahun - 1st Scene, 1st Tutorial
    Dokumen3 halaman
    Anak Laki2 5 Tahun - 1st Scene, 1st Tutorial
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat
  • Efek Klopidogrel
    Efek Klopidogrel
    Dokumen2 halaman
    Efek Klopidogrel
    Karina Solikha Nurmalita
    Belum ada peringkat