A. IDENTITAS PENDERITA
Nama : Indah Larasati
Umur : 10 tahun 8 bulan
Tanggal lahir : 9 April 2000
Jenis kelamin : Perempuan
Alamat : Jl. Kaliwiru gang IV no.415B, Candisari,Semarang
Pendidikan : SD kelas V
No. CM : 6493561
Tanggal Masuk : 17 Desember 2010
Tanggal Keluar : 22 Desember 2010
3
B. DATA DASAR
1. Anamnesis
Autoanamnesis dengan penderita, alloanamnesis dengan ibu penderita, dan melihat
catatan medik tanggal 18 Desember 2010, pukul 07.00 WIB di bangsal C1 lantai 2
RSUP dr. Kariadi Semarang
Keluhan Utama : Panas
4
b. Riwayat Penyakit Dahulu :
Penderita baru pertama kali sakit seperti ini
Riwayat pernah mimisan saat demam disangkal
DATA KHUSUS
a. Riwayat perinatal :
Prenatal : periksa di bidan > 4 x, suntik TT 2x, Riwayat trauma/penyakit
kehamilan disangkal, obat yang diminum selama hamil vitamin
dan tablet penambah darah.
Natal : lahir dari ibu G1P1A0, umur kandungan 9 bulan, lahir secara
spontan di tolong oleh bidan, berat badan lahir 4000 gram,
panjang lahir 48 cm.
Postnatal : periksa di bidan, anak dinyatakan sehat.
5
Nasi lumat dan : Saat anak usia 10 – 12 bulan, 3 x sehari,
sayur (sayur bening) masing-masing ½ piring kecil, habis
Nasi+lauk : Saat anak usia 1 tahun sampai sekarang, 3 x
keluarga(tahu,tempe,telur,sop) sehari, masing-masing 1 piring, habis.
Kesan : ASI tidak eksklusif
Kuantitas dan kualitas kurang
c. Riwayat Imunisasi
BCG 1x 0 bulan (scar +)
Campak 1x 9 bulan
6
2. Pemeriksaan Fisik
Tanggal 18 Desember 2010, pukul 07.30 WIB di bangsal anak C1 lantai 2 RSUP dr.
Kariadi .
Seorang anak perempuan, umur 10 tahun 8 bulan, Berat Badan: 24 kilogram, Tinggi
Badan: 133 cm
a. Keadaan umum : sadar, kurang aktif, tampak sakit, nafas spontan (+), terdapat
ptekiae di tangan (+), terpasang infus di tangan kanan.
b. Tanda vital
Heart Rate : 98 x / menit
Nadi : reguler, isi dan tegangan cukup
RR : 20 / menit
Suhu : 37,2°C (aksiler)
c. Status Internus
Kepala : Mesosefal, lingkar kepala 50 cm
UUB : Sudah menutup
Rambut : Hitam, tidak mudah dicabut
Mata : konjungtiva palpebra anemis -/-, sklera ikterik -/-, oedem
palpebra -/- , perdarahan subkonjungtiva -/-
Kulit : petechiae (+) di tangan
Telinga : discharge (-), nyeri tekan tragus (-)
Hidung : nafas cuping (-), discharge (-), epistaksis (-)
Bibir : kering (-), sianosis (-)
Mulut : perdarahan gusi (-)
Lidah : kotor (-), tepi hiperemis (-)
Gigi geligi : caries (-)
Tenggorok : T1-1, faring hiperemis (-), detritus (-), kripte melebar (-),
jaringan granulasi (-), pseudomembran (-)
Leher : Simetris, pembesaran nnll (-)
Dada
Paru
- Inspeksi : Simetris, retraksi (-)
- Palpasi : Stem fremitus kanan=kiri
7
- Perkusi : Sonor seluruh lapangan paru
- Auskultasi :Suara dasar vesikuler normal,
Suara tambahan hantaran (-), ronkhi (-), wheezing (-)
Vesikuler Vesikuler,
Vesikuler,
ST (-) ST (-)
ST (-)
depan belakang
Jantung
- Inspeksi : Iktus kordis tidak tampak.
- Palpasi : Iktus kordis teraba di SIC V linea midclavicularis sinistra,
tidak kuat angkat, tidak melebar.
- Perkusi : Batas kiri: SIC V, 2 cm medial Linea Midclavicularis
sinistra
Batas atas: SIC II Linea Parasternalis sinistra
Batas kanan: SIC IV Linea Parasternalis dekstra
- Auskultasi : BJ I-II normal, frekuensi jantung 98x/menit, reguler,
bising (-), gallop (-). M1>M2, A1<A2, P1<P2
Abdomen
- Inspeksi : Datar
- Auskultasi : Bising usus (+) normal
- Perkusi : Timpani, pekak sisi (+) normal, pekak alih (-)
- Palpasi : Supel, turgor kulit kembali cepat
Hepar: tak teraba, tajam, kenyal, rata.
Lien : S0
Nyeri tekan epigastrium (+)
Kelenjar getah bening : pembesaran nnll (-)
Genitalia : perempuan, labia mayora sudah menutupi labia minora.
Ekstremitas : superior inferior
Sianosis -/- -/-
Akral dingin –/– –/–
Edema -/- –/–
8
Capillary refill < 2 ”/< 2” < 2”/< 2”
Petechiae +/+ -/-
Refleks :
Refleks Fisiologis +N/+N +N/+N
Refleks Patologis -/-
Status Antropometri
Anak perempuan, umur 10 tahun 8 bulan (128 bulan), BB = 24 kg, TB = 133 cm
Menurut WHO anthro plus:
HAZ = -1,55
9
Berat Badan Ideal : 29 kg
Status gizi berdasarkan kurva CDC: 82,75 %
Kesan : Status gizi kurang
Pemeriksaan laboratorium
10
Darah rutin (17 Desember 2010) Serologi (17 Desember 2010)
Hb : 11,90 g/dl Salmonella typhi O : negatif
Ht : 36,00 % Salmonella typhi H : pos 1/80
Eritrosit : 4,00 juta/ul Salmonella paratyphi A-H : pos 1/80
MCV : 79,00 fl Salmonella paratyphi B-H : pos 1/80
MCH : 27,00 pg Salmonella paratyphi C-H : negatif
MCHC : 34,00 g/dl Salmonella paratyphi A-O : negatif
Leukosit : 3,50 ribu/ul Salmonella parathypi B-O : negatif
Trombosit : 79,00 ribu/ul Salmonella parathypi C-O : negatif
Eosinofil : 2,00 %
Basofil : 0,00
Batang : 3,00
Segment : 39,00 %
Limfosit : 47,00 %
Monosit :9%
Darah rutin (18 Desember 2010 jam Darah (18 Desember jam 10.38)
06.49) Hitung jenis dan darah tepi
Hb : 13,10 gr% Eosinofil :3%
Ht : 37,3 gr% Basofil :0%
Eritrosit : 4,75 juta/ml Batang :0%
MCH : 27,60 pg Segmen : 28 %
MCV : 78,50 fl Limfosit : 62 %
MCHC : 35,20 gr/dl Monosit :6%
Leukosit : 4,20 ribu/ml AMC : 1 % , eritrosit berinti 6/100
Trombosit : 42,00 ribu/ml lekosit, LPB 12/100 leukosit
Normositik
Poikilositosis ringan (ovalosit, burr
sell)
Eritrosit muda +
Trombosit : jumlah menurun, bentuk
normal.
Leukosit : jumlah tampak menurun,
limfosit teraktivasi +
11
Urin (18 Desember 2010 Urin lengkap (18 Desember 2010
jam 10.38) jam 10.38)
Kristal : 0,00 /uL Warna : kuning jernih
Silinder hyalin : 0,00/uL Berat jenis : 1,010
Silinder pathologi: 0,00/uL pH : 8,00
Granula kasar : negatif/LPK Protein : negatif
Granula halus : negatif/LPK Reduksi : negatif
Epitel : negatif/LPK Urobilinogen : negatif
Eritrosit : negatif/LPK Bilirubin : negatif
Leukosit : negatif/LPK Aseton : negatif
Mucus : 0,00/uL Nitrit : negatif
Yeast cell : 0,00/uL Lekositesterase : negatif
Epitel tubulus : 1,5/uL Blood : 50/uL
Bakteri : 3,5/uL Sedimen : epitel : 1,7/uL
Sperma : 0,0/uL leukosit : 0,9/uL
Kepekatan : 3,6 ms/cm eritrosit : 1,3/uL
C. DIAGNOSIS
1. Diagnosis Banding
12
I. Tersangka infeksi virus Dengue
DD : Morbili
Demam tipoid
Infeksi Saluran nafas
Demam chikungunya
Demam dengue
DHF grade II
II. Gizi kurang
DD : Infeksi
Intake nutrisi kurang
2. Diagnosis Sementara
I. DHF grade II
II. Gizi Kurang
D. DAFTAR MASALAH
E. INITIAL PLANS
1. DHF grade II
Initial Dx : Subjektif :-
Objektif : darah rutin serial tiap 12 jam, preperat darah
hapus, diff count, gambaran darah tepi.
Ig G, Ig M, dengue blot
Initial Tx : infus RL 5cc/kgBB/jam 30 tpm
Peroral: Paracetamol 4-6 x 250 mg
Vitamin B complex 3x1 tab
Diet : 3 x nasi
3 x 200 cc susu
1 x snack modisco
13
Initial Mx : Evaluasi keadaan umum, tanda vital, tanda-tanda perdarahan
spontan, tanda-tanda syok, darah rutin tiap 12 jam.
Initial Ex :
menjelaskan kepada keluarga bahwa kemungkinan penyakit yang diderita
anaknya adalah Demam Berdarah Dengue Grade II dan akan dilakukan
pemeriksaan darah rutin serial untuk mengetahui perkembangan
penyakitnya.
Terapi yang diberikan hanya bersifat suportif dengan mengganti cairan
tubuh yang hilang dan pemberian vitamin, sehingga diharapkan orang tua
dapat memotivasi anaknya untuk banyak minum.
Memberikan kompres dingin di dahi, daerah ketiak dan lipat paha bila
panas.
Menjelaskan manfaat nutrisi dan makanan bagi pasien dan memotivasi
pasien untuk menghabiskan makanannya
Segera lapor pada dokter jika timbul gejala nyeri perut hebat, perdarahan,
kencing berkurang, kaki tangan dingin, muntah-muntah, penurunan
kesadaran
Menganjurkan kepada keluarga penderita untuk melakukan gerakan 3M
plus serta menjaga kebersihan rumah dan lingkungan
2. Gizi Kurang
Initial Dx : Subjektif :-
Objektif :-
Initial Rx : Diet : 3 x nasi
3 x 200 cc susu
1 x snack modisco
Initial Ex :
Menjelaskan kepada orang tua tentang keadaan gizi anak dan pentingnya
peranan gizi untuk pertahanan tubuh terhadap penyakit dan pertumbuhan
14
anak.
Menjelaskan kepada orang tua agar memotivasi anak untuk menghabiskan
diet dari RS dan memberi pengertian kepada keluarga penderita tentang
pentingnya diet padat gizi bagi penderita.
Menjelaskan kepada orang tua untuk memberikan makanan dengan kualitas
dan kuantitas yang cukup sesuai dengan umur anak, terutama pada masa
setelah penyembuhan penyakitnya ini.
Menjelaskan kepada ibu untuk memantau anak agar menghabiskan
makanannya.
Jika anak susah makan, menjelaskan kepada ibu mengenai pemberian
makan dengan porsi sedikit tetapi frekuensi sering dan padat gizi.
Menjelaskan kepada ibu untuk memberikan lauk yang bervariasi kepada
anak.
Menjelaskan kepada ibu untuk menambahkan minyak pada makanan anak
atau lebih sering memberikan makanan yang mengandung santan.
15