Medan, (tvOne).
Setiap mata pelajaran yang diajarkan kepada siswa di Singapura diasuh oleh tiga orang
guru yang masing-masing terdiri atas satu guru kepala dan dua asistennya. "Dengan
sistem ini proses penyampaian ilmu dari guru kepada siswa akan lebih mudah," kata
Executive Director Jamiyah Business School Singapura, DR Isa Hassan, di Medan,
Sabtu, (8/5).
Seorang anak di Singapura menjalani pendidikan dasar selama enam tahun, yakni empat
tahun tahap dasar pertama sekolah dasar kelas satu sampai empat dan tahap orientasi
tahun kedua sekolah dasar kelas lima sampai kelas enam.
Pada tahap dasar, kurikulum inti terdiri atas pengajaran bahasa Inggris, bahasa ibu dan
Matematika dengan mata pelajaran tambahan seperti musik, kesenian, kerajinan tangan,
pendidikan fisik dan pembelajaran sosial. Untuk memaksimalkan potensinya, siswa
diarahkan menurut kemampuan belajar mereka sebelum menguasai masa orientasi.
Pada akhir kelas enam SD, siswa diwajibkan mengikuti ujian kelulusan seperti halnya
siswa kelas enam SD di Indonesia yang harus menjalani ujian akhir seperti Ujian Akhir
Sekolah Berstandar Nasional (UASBN).
Ketua Dewan Pendidikan Kota Medan, Matsyuhito Solin dalam kesempatan yang sama
mengatakan, pola pembelajaran di Singapura dapat menjadi contoh yang baik bagi proses
pembelajaran di Indonesia. "Dalam ketersediaan guru misalnya, satu bidang studi diasuh
oleh tiga orang guru. Di Indonesia, jangankan satu mata pelajaran diasuh tiga guru,
terkadang satu guru justru mengajar tiga kelas sekaligus," katanya.
at
Share