Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) Di Rumah Tangga merupakan salah satu impt
ementasi datam mewujudkan hak asasi manusia yang patut dihargai dan diperjuangka
n oleh semua pihak. Oteh karena itu, menggerakkan dan memberdayakan keluarga unt
uk hidup bersih dan sehat menjadi tanggung jawab pemerintah kabupaten/kota beser
ta jajaran sektor terkait termasuk lembaga swadaya masyarakat, organisasi masyar
akat, swasta dan dunia usaha, untuk mewujudkan Rumah Tangga Ber¬PHBS.
Rumah Tangga Ber-PHBS berarti mampu menjaga, meningkatkan dan metindungi kesehat
an setiap anggota rumah tangga dari gangguan ancaman penyakit dan lingkungan yan
g kurang kondusif untuk hidup bersih dan sehat.
Satu hat yang sangat menggembirakan adatah bahwa pembinaan PHBS di Rumah Tangga
telah menjadi bagian dari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan dan dapat memberi kont
ribusi nyata terhadap percepatan pencapaian Rumah Tangga Ber-PHBS. Untuk itu, di
susuntah buku Panduan Pembinaan dan Penitaian PHBS di Rumah Tangga melalui Tim P
enggerak PKK (TP-PKK) yang dapat dijadikan acuan datam metakukan pembinaan dan p
enitaian PHBS di Rumah Tangga di desa/keturahan, kecamatan, kabupaten/ kota, pro
vinsi dan pusat.
Melatui Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan diadakan tomba untuk
empat kategori, yaitu Petaksana Terbaik Kesatuan Gerak PKK
KB-Kesehatan, Petaksana Terbaik Posyandu, Petaksana Terbaik
Lingkungan Bersih dan Sehat serta Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga.
Lomba Pelaksana terbaik PHBS di Rumah Tangga dimaksudkan untuk meningkatkan sema
ngat dan aksi nyata serta sekaligus sebagai bentuk pemberian penghargaan terhada
p para kader PKK di lapangan yang telah bekerja keras untuk membina PHBS di Ruma
h Tangga.
Buku Panduan Pembinaan dan Penilaian PHBS di Rumah Tangga ini merupakan revisi d
ari buku yang telah diterbitkan pada tahun 2006. Buku ini berisi tentang acuan p
embinaan dan penilaian mulai dari desa/kelurahan, kecamatan, kabupaten/kota, pro
vinsi dan pusat bagi TP-PKK untuk menentukan Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tan
gga. Buku ini merupakan wujud nyata dari kesepakatan antara Departemen Kesehatan
dengan Tim Penggerak PKK tahun 2004 tentang Pemberdayaan Keluarga dan Masyaraka
t dalam pembangunan kesehatan.
Pada kesempatan ini pula, saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang tin
ggi kepada Tim Penyusun panduan ini, baik dari Pusat Promosi Kesehatan maupun Ti
m Penggerak PKK Pusat. Semoga jerih payah yang telah dilakukan memberi manfaat b
agi banyak pihak. Semoga sukses dalam membina dan menilai PHBS di Rumah Tangga.
Jakarta, Se tennber 2009
Kepala sat mosi Kesehatan
Dep em Kesehatan RI
dr. Abidinsyah Siregar, DHSM, M.Kes
NIP 140163557
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN
Pembangunan di bidang kesehatan pada hakekatnya merupakan bagian integral dari u
paya untuk mencegah terjadinya peningkatan kasus penyakit. Upaya tersebut memerl
ukan penanganan yang serius, terorganisasi, terkoordinasi serta sinergis terhada
p masalah yang sangat kompleks. Pembangunan kesehatan adalah bagian dan pembangu
nan nasional yang dilakukan oleh bangsa Indonesia untuk mewujudkan cita-cita luh
ur, yakni terciptanya masyarakat yang adil, makmur, baik spiritual maupun materi
al.
Saat ini status kesehatan masyarakat Indonesia masih rendah, hal ini terlihat da
ri Angka Kematian Ibu dan Angka Kematian Bayi masih tinggi. Selain itu penyakit
infeksi yang tinggi dan penyakit tidak menular seperti penyakit Jantung, Diabete
s semakin meningkat dan tahun ke tahun. Kondisi tersebut dapat diminimalkan bila
masyarakat Indonesia ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) khususnya di Ru
mah Tangga. Rumah Tangga dan keluarga merupakan aset Pembangunan di masa depan y
ang perlu dijaga dan ditingkatkan kesehatannya dengan pemberdayaan PHBS.
PHBS di Rumah Tangga adalah upaya untuk memberdayakan anggota Rumah Tangga agar
tahu, mau dan mampu mempraktikkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat serta berperan
aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga s
udah cukup lama dilaksanakan tetapi hasilnya belum optimal. Dan evaluasi yang di
lakukan pada tahun 2007 pencapaian Rumah Tangga Ber-PHBS baru 36,18 % masih di b
awah target yang ditentukan yaitu 44 %.
KATA PENGANTAR
SAMBUTAN MENTERI KESEHATAN
SAMBUTAN KETUA UMUM TIM PENGGERAK PKK DAFTAR ISI
I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang
1.2 Landasan Hukum
1.3 Tujuan
1.4 Sasaran
1.5 Manfaat
1.6 Pengertian
II. LANGKAH-LANGKAH PEMBINAAN PHBS DI RUMAH TANGGA
2.1 Di Pusat
2.2 Di Provinsi
2.3 Di Kabupaten/Kota
2.4 Di Kecamatan
2.5 Di Desa/Kelurahan
III. PENILAIAN PHBS DI RUMAH TANGGA
3.1 Mekanisme Lomba 3.2 Kelengkapan Data 3.3 lndikator PHBS di Rumah Tangga
3.4 Definisi Operasional 3.5 Pelaksana Penilaian 3.6 Waktu Penitaian
3.7 Pemberian Nilai 3.8 Pembobotan
3.9 Cara Perhitungan
IV. PENUTUP
DAFTAR ISI
iii vii
1
3
4
5
5
7
9
10
10
10
11
12
25
25
26
27 29 31 31 31 33 33
40
LAMPIRAN
1. Gambaran Desa Ber-PHBS
2. Kegiatan Inovatif Pembinaan PHBS di Rumah Tangga
3. Formulir/Kartu PHBS di Rumah Tangga
4. Pemenang Lomba Pelaksana Terbaik PHBS Di Rumah Tangga
DAFTAR PENYUSUN
Ayo! Lakukan
Hidup Bersih dan Sehat
Logo menggambarkan sebuah rumah dengan Iingkungan sekitar yang asri (hijau) dida
lamnya terdapat keluarga bahagia (tersenyum) yang terdiri dari bapak, ibu, dan a
nak. Setiap keluarga mengacungkan jarinya ke arah tulisan Kamah tangga Ber-PHBS
yang menunjukkan bahwa mereka adalah keluarga Ber-PHBS
Slogan : Ayo! Lakukan Hidup Bersih dan Sehat
Merupakan ajakan untuk setiap keluarga dalam mewujudkan perilaku dan Iingkungan
yang sehat. Karena di mulai dari keluarga yang merupakan bagian masyarakat terke
cil yang nantinya berkembang menjadi masyarakat luas.
I. PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Pembangunan kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemampuan dan kema
uan hidup sehat bagi setiap penduduk agar dapat mewujudkan derajat kesehatan yan
g setinggi-tingginya. Dengan perkataan lain bahwa masyarakat diharapkan mampu be
rperan sebagai pelaku pembangunan kesehatan dalam menjaga, memelihara dan mening
katkan derajat kesehatannya sendiri, serta berperan aktif dalam mewujudkan keseh
atan masyarakatnya.
Pemberdayaan masyarakat harus dimulai dari rumah tangga atau keluarga, karena ru
mah tangga yang sehat merupakan aset atau modal pembangunan di masa depan yang p
erlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Hal ini diperkuat dengan
seruan Presiden pada Hari Keluarga Nasional XII tahun 2005 bahwa "...kekuatan ba
ngsa dan negara terletak pada ketahanan masing-masing keluarga. Keluarga adalah
cermin kekuatan masyarakat, bangsa dan negara, oleh sebab itu patut dijaga, dipe
lihara dan ditingkatkan kualitasnya..."
Beberapa anggota rumah tangga mempunyai masa rawan terkena penyakit menular dan
penyakit tidak menular, oleh karena itu untuk mencegah penyakit tersebut, anggot
a rumah tangga perlu diberdayakan untuk melaksanakan Perilaku Hidup Bersih dan S
ehat (PHBS). Untuk peningkatan pemberdayaan keluarga dan masyarakat sudah ada ke
sepakatan bersama antara Departemen Kesehatan dengan Tim Penggerak Pem-berdayaan
dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) pada tanggal 26 Desember 2004 di kabupaten
Banyuasin, Sumatera Selatan guna mempercepat peningkatan pembangunan kesehatan,
salah satunya adalah peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat. Pembinaan PHBS
di Rumah Tangga juga ditujukan untuk mempercepat terwujudnya Rumah Tangga Ber-P
HBS sebagai salah satu indikator Desa Sehat, Kecamatan Sehat, Kabupaten/ Kota Se
hat, Provinsi Sehat dan Indonesia Sehat. Oleh karena itu, berbagai upaya pemberd
ayaan, bina suasana, advokasi dan penggalangan kemitraan dilakukan untuk memperc
epat tercapainya Rumah Tangga Ber-PHBS tahun 2010 minimal 65 %, sementara pencap
aian Rumah Tangga Ber-PHBS tahun 2007 sebesar 36,18%, masih di bawah target yang
ditentukan yaitu 44 %.
PHBS di Rumah Tangga telah menjadi salah satu Kewenangan Wajib Standar Pelayanan
Minimal bidang Kesehatan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota sesuai Peraturan Pemeri
ntah Nomor 65 Tahun 2005. Pembinaan PHBS di Rumah Tangga juga telah menjadi bagi
an dari Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan sejak tahun 2005. Hal tersebut merupakan
salah satu aksi nyata dari kesepakatan antara Departemen Kesehatan dengan Tim P
enggerak PKK Pusat tentang Peningkatan Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat dala
m Pembangunan Kesehatan.
Melalui Tim Penggerak PKK sebagai gerakan masyarakat yang memiliki kekuatan untu
k memberdayakan serta menggerakkan keluarga dan masyarakat Ber-PHBS, maka pembin
aan PHBS di Rumah Tangga dapat dilakukan secara terus menerus untuk mempercepat
terwujudnya Rumah Tangga Ber-PHBS. Agar pembinaan dilakukan terus menerus dengan
penuh semangat, maka pelaksanaan kegiatan Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan dilom
bakan setiap tahun, yaitu untuk memilih dan menentukan Pelaksana Terbaik Kesatua
n Gerak PKK-KB-Kesehatan, Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga, Pelaksana Terb
aik Ling¬kungan Bersih dan Sehat serta Pelaksana Terbaik Posyandu dari masing-masi
ng provinsi.
Agar pembinaan dan penilaian PHBS di Rumah Tangga dapat berjalan dengan baik, ma
ka disusun Panduan Pembinaan dan Penilaian PHBS di Rumah Tangga. Panduan ini dim
aksudkan untuk memberikan pemahaman yang jelas tentang Pembinaan dan Penilaian P
HBS di Rumah Tangga melalui Tim Penggerak PKK.
1.2. LANDASAN HUKUM
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga melalui kemitraan dengan Tim Penggerak PKK mempun
yai landasan hukum antara lain :
a. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1992 tentang Perkembang¬an Kependudukan dan P
emberdayaan Keluarga Sejahtera.
b. Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan.
c. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah.
d. Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah d
an Kewenangan Provinsi sebagai Daerah Otonom.
e. Peraturan Pemerintah Nomor 76 Tahun 2001 tentang Pedoman Umum Pengaturan
Mengenai Desa dan Kelurahan.
f. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Kewenangan Wajib Standa
r Pelayanan Minimal di Bidang Kesehatan.
g Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 411.4-401 Tahun 2005 tentang Hasil Rapat K
erja Nasional VI Tim Penggerak Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga.
h. Kesepakatan Bersama antara Departemen Kesehatan RI dengan Tim Penggerak Pembe
rdayaan dan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Nomor: 1295/ Menkes/ SKB/ XII/2004 d
an Nomor:02/SKB/PKK.PUSAT/X11/04 tentang Pember dayaan Keluarga dan Masyarakat
Dalam Pembangunan Kesehatan.
i. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 128/Menkes/SK/ 11/2004 tentang Kebijakan
Dasar Puskesmas.
Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1193/Menkes/SK/ X/2004 tentang Kebijakan Na
sional Promosi Kesehatan.
k. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1114/Menkes/SK/ VI11/2005 tentang Pedoma
n Pelaksanaan Promosi Kesehatan Di Daerah.
1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 564/Menkes/SK/ VII/2006 tentang Pedoman
Pelaksanaan Pengembangan Desa Siaga.
m. Surat Keputusan Ketua Umum Tim Penggerak PKK tentang
Pelaksanaan Lomba Kesatuan Gerak PKK-KB-Kesehatan.
1.3. TUJUAN
Tujuan Umum
Meningkatnya Rumah Tangga Ber-PHBS di kabupaten/kota di seluruh Indonesia.
Tujuan Khusus
a. Memberdayakan keluarga untuk tahu, mau dan mampu melaksanakan PHBS dan b
erperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
b. Meningkatkan dukungan dan peran aktif Tim Penggerak PKK secara berjenjan
g dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
c. Meningkatkan kebijakan yang mendukung pelaksanaan pembinaan PHBS di Ruma
h Tangga.
d. Meningkatkan mutu penilaian Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Tingk
at Desa.
e. Memberikan penghargaan kepada Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Tin
gkat Desa.
1.4. SASARAN
a. Sasaran Pembinaan
Sasaran pembinaan PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh anggota rumah tangga, yait
u:
Pasangan Usia Subur.
Ibu hamil dan ibu menyusui.
Anak, remaja dan dewasa.
Usia lanjut.
Pengasuh anak.
b. Sasaran Penilaian
Sasaran penilaian PHBS di Rumah Tangga adalah seluruh desa/ kelurahan yang telah
melaksanakan kegiatan pembinaan PHBS di Rumah Tangga minimal satu tahun.
MAN FAAT
Dengan melaksanakan PHBS di Rumah Tangga akan diperoleh beberapa manfaat secara
langsung maupun tidak langsung sebagai berikut :
a. Bagi Rumah Tangga
Setiap anggota keluarga meningkat kesehatannya dan tidak mudah sakit.
Pertumbuhan dan perkembangan anak lebih baik.
Produktivitas kerja anggota keluarga meningkat.
Pengeluaran biaya rumah tangga yang semula untuk biaya lain yang tidak bermanfaa
t bagi kesehatan, dapat dialihkan untuk pemenuhan gizi keluarga, biaya pendidika
n, dan modal usaha untuk peningkatan pendapatan keluarga.
Mengurangi atau meniadakan biaya pengobatan dalam keluarga.
b. Bagi Masyarakat
Masyarakat mampu mengupayakan terciptanya lingkungan yang tertata rapi dan sehat
.
Masyarakat mampu mencegah dan mengatasi masalah kesehatan yang dihadapinya.
Masyarakat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada untuk penyembuhan penyakit
dan peningkatan kesehatan¬nya.
Masyarakat mampu mengembangkan Upaya Kesehatan Bersumber-daya Masyarakat (UKBM)
untuk pencapaian PHBS di Rumah Tangga, seperti penyelenggaraan Posyandu, Jaminan
Kesehatan Masyarakat, Tabungan Ibu Bersalin (Tabulin), Dana Sosial Ibu Bersalin
(Dasolin), ambulan desa, Kelompok Pemakai Air (Pokmair), dan arisan jamban.
c. Bagi Tim Penggerak PKK
Mempercepat tercapainya cakupan program-program kesehatan.
Meningkatkan kemampuan dan kinerja Tim Penggerak PKK dalam memberdayakan keluarg
a untuk mewujudkan Rumah Tangga Ber-PHBS.
d. Bagi Pemerintah Provinsi dan Kabupaten/Kota
Peningkatan persentase Rumah Tangga Ber-PHBS menunjukkan kinerja dan citra pemer
intah provinsi dan kabupaten/kota yang baik.
Biaya yang tadinya dialokasikan untuk menanggulangi masalah-masalah kesehatan da
pat dialihkan untuk pengembangan lingkungan yang tertata rapi dan sehat serta pe
nyediaan sarana pelayanan kesehatan yang bermutu, merata dan terjangkau.
Provinsi dan kabupaten/kota dapat dijadikan pusat pembela jaran bagi daerah lai
n dalam pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
1.6. PENGERTIAN
a. Rumah Tangga
Rumah tangga adalah wahana atau wadah yang terdiri dari bapak, ibu dan anak-anak
nya serta anggota keluarga lainnya dalam melaksanakan kehidupannya sehari-hari.
b. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah sekumpulan perilaku yang dilakukan atas d
asar kesadaran sebagai hasil pembelajaran yang menjadikan seseorang atau keluarg
a dapat menolong diri sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam mewuj
udkan kesehatan masyarakatnya. PHBS mencakup berbagai perilaku, tidak hanya seba
tas 10 indikator PHBS di Rumah Tangga, antara lain perilaku keluarga sadar gizi,
seperti ; makan beraneka ragam makanan, minum Tablet Tambah Darah, mengkonsumsi
Garam Beryodium, memberi bayi dan balita Kapsul Vitamin A; perilaku menyehatkan
lingkungan seperti membuang sampah pada tempatnya, membersihkan lingkungan; per
ilaku kebersihan perorangan seperti: mandi dengan air bersih dan menggunakan sab
un, menyikat gigi, menggunting kuku dan perilaku lainnya yang mendukung kesehata
n.
c. Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Program Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman
belajar bagi perorangan, kelompok dan masyarakat dengan cara membuka jalur komu
nikasi, memberikan informasi dan melakukan edukasi guna meningkatkan pengetahuan
, sikap dan perilaku melalui pendekatan advokasi, bina suasana dan melakukan ger
akan pemberdayaan masyarakat sehingga dapat menerapkan cara hidup bersih dan seh
at dalam rangka menjaga, memetihara, metindungi dan meningkatkan kesehatannya.
d. PHBS di Rumah Tangga
Adalah upaya untuk memberdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu m
etakukan peritaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif dalam gerakan kese
hatan di masyarakat.
e. Rumah Tangga Ber-PHBS
Adalah rumah tangga yang tetah memenuhi 10 indikator PHBS di Rumah Tangga, yaitu
:
1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan.
2) Memberi bayi ASI Eksklusif.
3) Menimbang balita setiap butan.
4) Menggunakan air bersih.
5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
6) Menggunakan jamban sehat.
7) Memberantas jentik di rumah sekali seminggu.
8) Makan sayur dan buah setiap hari.
9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari.
Tidak merokok di dalam rumah.
h. Memberikan penghargaan terhadap Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Tingka
t Nasional.
2.2. DI PROVINSI
a. Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Rumah Tangga yang ditindakta
njuti oteh Tim Penggerak PKK di seluruh kabupaten/kota.
b. Sosialisasi pembinaan PHBS di Rumah Tangga kepada Tim Penggerak PKK Kabupaten
/Kota.
c. Dinas Kesehatan Provinsi bersama lintas sektor terkait dan Tim Penggerak PKK
Provinsi mengadvokasi Bupati/Watikota/ DPRD/TP-PKK Kabupaten/Kota untuk memperot
eh dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di Rumah Tangga.
d. Melatih Tim Penggerak PKK Kabupaten tentang pembinaan PHBS di Rumah Tangga da
n penyelenggaraan Lomba Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga secara berjenjang
.
e. Memantau kemajuan pelaksanaan pembinaan PHBS di Rumah Tangga dan pencapaian R
umah Tangga Ber-PHBS di seturuh kabupaten/kota.
f. Melaksanakan penitaian Lomba Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Tingkat P
rovinsi.
g. Memberikan penghargaan terhadap Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Tingka
t Provinsi.
2.3. DI KABUPATEN/KOTA
a. Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Rumah Tangga yang ditin
daktanjuti oteh Tim Penggerak PKK di seluruh kecamatan dan desa/keturahan.
b. Sosialisasi pembinaan PHBS di Rumah Tangga kepada Tim Penggerak PKK Keca
matan.
c. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama lintas sektor
terkait clan Tim Penggerak PKK Kabupaten/Kota meng¬advokasi Bupati/Walikota/DPRD u
ntuk memperoleh dukungan kebijakan dan dana bagi pembinaan PHBS di Rumah Tangga
di seluruh kecamatan dan desa/keturahan.
. Melatih Tim Penggerak PKK Kecamatan tentang pembinaan PHBS di Rumah Tang
ga dan penyelenggaraan Lomba Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga secara berje
njang.
a. Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota bersama lintas sektor terkait dan Tim Pen
ggerak PKK Kabupaten/Kota memantau kemajuan pelaksanaan pembinaan PHBS di Rumah
Tangga dan pencapaian Rumah Tangga Ber-PHBS di seturuh kecamatan.
b. Metaksanakan penitaian Lomba Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Ting
kat Kabupaten/Kota.
c. Memberikan penghargaan terhadap Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga T
ingkat Kabupaten/Kota.
2.4. DI KECAMATAN
a. Mengeluarkan kebijakan tentang pembinaan PHBS di Rumah Tangga yang ditin
daktanjuti oteh Tim Penggerak PKK di seturuh desa/keturahan.
b. Sosialisasi pembinaan PHBS di Rumah Tangga kepada Tim Penggerak PKK Desa
/Keturahan.
c. Puskesmas bersama lintas sektor terkait dan Tim Penggerak PKK Kecamatan
mengadvokasi Camat dan lintas sektor terkait untuk nnemperoleh dukungan kebijaka
n dan dana bagi pembinaan PHBS di Rumah Tangga di seturuh desa/ keturahan.
d. Menyusun rencana dan metaksanakan kegiatan pembinaan PHBS di Rumah Tangg
a berdasarkan prioritas masatah PHBS yang ada di desa/keturahan.
Melatih TP-PKK Desa/Keturahan datam metaksanakan pembinaaan PHBS di Rumah Tangga
tentang :
Cara pengumpulan, pengolahan dan pemetaan data PHBS.
Cara melaksanakan promosi kesehatan melalui penyuluh¬an perorangan, penyuluhan kel
ompok, penyuluhan massa dan pengorganisasian masyarakat.
Cara pencatatan kegiatan pembinaan PHBS Di Rumah Tangga
f. Puskesmas bersama lintas sektor terkait dan TP-PKK Kecamatan memantau ke
majuan pelaksanaan pembinaan PHBS di Rumah Tangga dan pencapaian Rumah Tangga Be
r- PHBS di seluruh desa.
g. Puskesmas bersama TP-PKK Puskesmas mengirimkan hasil pengumpulan data PH
BS di seluruh desa/kelurahan ke Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota untuk diolah lebi
h lanjut melalui Sistim Informasi Manajemen PHBS (SIM-PHBS).
h. Melaksanakan penilaian Lomba Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga Ting
kat Desa/Kelurahan.
i. Memberikan penghargaan terhadap Pelaksana Terbaik PHBS di Rumah Tangga T
ingkat Desa/Kelurahan.
2.5. DI DESA/KELURAHAN
a. Sosialisasi PHBS di Rumah Tangga
Metakukan sosiatisasi di desa kepada kader PKK Dusun dan ketompok Dasawisma, sed
angkan di keturahan kepada kader PKK RW dan kader PKK RT.
b. Pengumpulan data PHBS di Rumah Tangga
Pembinaan PHBS di Rumah Tangga diawati dengan kegiatan pengumpulan data oteh kad
er PKK Desa/Keturahan pada saat pertemuan butanan di ketompok masing-masing deng
an cara :
Menyiapkan tenaga pengumpul data, disarankan mengguna¬kan ketua kelompok Dasawisma
atau Kader PKK Desa/ Keturahan yang telah ditatih PHBS di Rumah Tangga. Mendata
jumlah rumah tangga yang ada di desa/kelurahan. Menyiapkan Fornnutir/Kartu PHBS
di Rumah Tangga sesuai jumlah rumah tangga yang ada.
Memberikan penjelasan singkat bagi para ketua kelompok Dasawisma atau Kader PKK
Desa/Keturahan yang telah ditatih PHBS di Rumah Tangga tentang cara pengumpulan
data di rumah tangga.
Ketua Kelonnpok Dasawisma atau Kader PKK Desa/Keturahan yang telah dilatih PHBS
di Rumah Tangga, mengumpulkan data Rumah Tangga Ber-PHBS berdasarkan 10 indikato
r PHBS di masing-masing rumah tangga yang ada di desa/kelurahan dengan menggunak
an Formulir/Kartu PHBS di Rumah Tangga.
Dalam melaksanakan pengumpulan data, sebaiknya perhatikan cara berkomunikasi yan
g baik dan benar, seperti :
Sampaikan salam .
Jelaskan maksud dan tujuan pengumpulan data PHBS,
yaitu untuk mengetahui seberapa jauh pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga sebagai ba
han pembinaan selanjutnya.
Ciptakan suasana yang menyenangkan.
§ Gunakan bahasa yang mudah dimengerti keluarga
o Hindari kesan terburu-buru, menggurui dan sikap kurang menghargai.
Sampaikan ucapan terima kasih atas kesediaan keluarga diwawancarai.
Ketua Kelompok Dasawisma atau Kader PKK Desa/
Kelurahan yang telah dilatih PHBS di Rumah Tangga juga melakukan pengamatan di s
ekitar lingkungan rumah pada saat pengumpulan data untuk mendukung kebenaran jaw
aban masing-masing rumah tangga. Ketua Kelompok Dasawisma atau Kader PKK Desa/ K
elurahan yang telah dilatih PHBS di Rumah Tangga hendaknya dapat menggali inform
asi lebih dalam tentang kebiasaan, kepercayaan, sikap, norma, budaya, hambatan d
an potensi yang ada untuk melaksanakan PHBS di Rumah Tangga melatui diskusi deng
an anggota Dasawisma.
Ketua Kelompok Dasawisma menginformasikan hasil pengumpulan data PHBS kepada Ket
ua Kelompok PKK RT dengan cara memperlihatkan catatannya yang selanjutnya dicata
t oleh Ketua Kelompok PKK RT dan diteruskan secara berjenjang kepada kelompok PK
K RW, dusun/lingkungan dan kepada Ketua TP-PKK Desa/ Kelurahan.
c. Pengolahan Data dan Pemetaan PHBS
Hasil pengumpulan data dari kelompok-kelompok PKK, selanjutnya diolah secara man
ual oleh TP- PKK Desa/ Kelurahan.
Setiap rumah tangga akan dikelompokkan menjadi Rumah Tangga Ber-PHBS atau Rumah
Tangga Tidak Ber-PHBS.
Kelompok Rumah Tangga ber-PHBS, apabila rumah tangga telah memenuhi 10 indikator
PHBS. Namun, bila dalam rumah tangga tidak ada ibu yang melahirkan, tidak ada
bayi dan tidak ada balita, maka pengertian Rumah Tangga Ber-PHBS adalah Rumah Ta
ngga yang memenuhi hanya 7 indikator.
Untuk menghitung persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di desa/kelurahan digunakan ru
mus sebagai berikut
Jumlah rumah tangga yang dikelompokkan Ber-PHBS dibagi dengan seluruh jumlah rum
ah tangga yang ada di desa/kelurahan dikali dengan 100%
Atau
Jumlah rumah tangga yang dikelompokkan Ber-PHBS
x 100%
Seluruh rumah tangga yang ada di desa/kelurahan
Hasil persentase yang diperoleh merupakan hasil pemetaan Rumah Tangga Ber-PHBS d
i desa/kelurahan. Contoh Perhitungan :
Jumlah rumah tangga di satu desa sebesar 200 rumah tangga.
Jumlah rumah tangga yang masuk dalam kelompok Rumah Tangga Ber-PHBS sebesar 153
rumah tangga, maka persentase Rumah Tangga Ber-PHBS di desa tersebut adalah :
% Rumah Tangga Ber-PHBS = 153 x 100% = 76,5 %
200
Dari data yang dikumpulkan juga dapat diketahui persentase dari tiap-tiap indika
tor PHBS, sehingga dapat digunakan sebagai data dasar untuk melakukan intervensi
pembinaan pada indikator PHBS yang persentasenya masih rendah.
Untuk mendapatkan persentase dari masing-masing indikator PHBS dapat digunakan d
engan cara menghitung jumlah rumah tangga yang memenuhi salah satu indikator PHB
S dibagi dengan jumlah rumah tangga yang ada di desa/kelurahan dari setiap indik
ator dikali 100%.
Contoh Perhitungan :
Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan :
Jumlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan sebesar 30 orang pada tahu
n tertentu dibagi dengan jumlah seluruh persalinan yang ada pada tahun yang sama
di desa/ kelurahan sebesar 50 persalinan dikali 100% atau
Persalinan ditolong . 30
oleh tenaga kesehatan ' 50 x 100% = 60%
Memberi Bayi ASI Eksklusif
Jumlah bayi usia 0-6 bulan yang mendapat ASI saja sebesar 60 bayi pada tahun ter
tentu dibagi dengan jumlah seluruh bayi usia 0-6 bulan pada tahun yang sama di d
esa/kelurahan sebesar 100 bayi dikali 100% atau :
ASI Eksklusif : 00 x 100% = 60%
0
Menggunakan Jamban Sehat
Jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sebesar 40 rumah tangga dibagi denga
n jumlah seluruh rumah tangga di desa/kelurahan sebesar 100 rumah tangga dikali
100% atau :
Menggunakan . 40
Jamban Sehat 100 x 100% = 40%
Cara perhitungan indikator menggunakan air bersih, mem¬berantas jentik di rumah, d
an lainnya dapat menggunakan rumus yang sama sesuai contoh.
d. Perencanaan
Perencanaan meliputi penentuan prioritas masalah, tujuan, kegiatan intervensi da
n jadwal kegiatan yang akan dilaksanakan.
Menentukan prioritas masalah
Berdasarkan masalah yang ada, disusun rencana kegiatan intervensi. Caranya denga
n memberikan jawaban terhadap pertanyaan-pertanyaan berikut ini :
- Dari masalah yang ada, mana yang dapat diselesaikan
dengan mudah ?
- Mengapa terjadi demikian ?
- Bagaimana cara mengatasinya ?
- Apa bentuk kegiatannya ?
- Berapa dana yang dibutuhkan ?
- Bagaimana jadwal kegiatan pelaksanaannya ?
- Siapa yang akan mengerjakannya ?
- Berapa lama waktu mengerjakannya ?
Menentukan tujuan
Berdasarkan hasil pengumpulan data PHBS, maka dapat ditentukan masalah perilaku
kesehatan masyarakat. Selanjutnya berdasarkan masalah yang ditemui dan ketersedi
aan sumber daya, maka ditentukan tujuan yang akan dicapai untuk mengatasi masala
h yang ditemukan, seperti contoh berikut :
Meningkatnya persentase pemberian ASI Eksklusif pada bayi dari 60 % menjadi 70 %
di Desa Kemuning dalam 1 tahun.
Meningkatnya jumlah rumah tangga yang menggunakan jamban sehat dari 40 % menjadi
50 % di Desa Kemuning dalam 1 tahun
Menentukan kegiatan
Setelah tujuan ditetapkan, selanjutnya ditentukan kegiatan yang akan dilakukan.
Caranya adalah membuat beberapa alternatif kegiatan, kemudian dipilih kegiatan y
ang dapat dilakukan dikaitkan dengan ketersediaan sumber daya, misalnya :
No Masalah PHBS Kegiatan
1. Rendahnya persentase Persatinan ditolong oteh tenaga
kesehatan (9
®
,,, Menemukan kehamilan secara dini di ketompok Dasawisma. Penyuluhan pentin
gnya pemeriksaan kehamilan. Penyuluhan pentingnya persatinan ditolong °Leh tenaga
kesehatan.
Menggatakkan Stikerisasi Perencanaan Persalinan dan Pencegahan Perdarahan serta
Komptikasi (P4K).
2. Betum semua Bayi diberi ASI Eksktusif ,,
s,
,, Melibatkan ketuarga ibu
menyusui misalnya ; nenek sebagai orang yang dituakan/ didengar sebagai tenaga p
enyutuh di rumah dengan cara nnetatih nenek tentang pentingnya memberi ASI Ekskl
usif.
Penyuluhan/kunjungan rumah tentang manfaat ASI Eksktusif, cara memberikan ASI ya
ng baik dan benar.
Perawatan payudara setama kehamilan.
3. Betum semua Batita ditimbang setiap bulan e Penyuluh
an tentang pentingnya penimbangan balita secara teratur ke Posyandu atau ke pela
yanan kesehatan lainnya. j
No Masalah PHBS Kegiatan
4, Menggerakkan ketuarga batita
hadir pada saat hari buka Posyandu.
4. Masih ada
rumah tangga yang betum menggunakan air bersih Penyuluhan pentingnya menggunaka
n air bersih, syarat-syarat air bersih. Membentuk Kelompok
Pemakai Air (Pokmair). Pengorganisasian masyarakat
untuk menyediakan sumber air bersih.
5. Betum semua rumah tangga menerapkan cuci tangan dengan air
bersih dan
sabun Penyuluhan manfaat mencuci tangan dengan air bersih dan sabun.
Menggerakkan masyarakat untuk mencuci tangan dengan sabun secara massat dan meny
ediakan sarana cuci tangan di rumah masing
masing secara swadaya atau gotong royong.
6. Masih ada
rumah tangga yang betum menggunakan jamban sehat Penyuluhan manfaat jamba
n, syarat jamban sehat, dan cara memetihara jamban
sehat.
Pengorganisasian masyarakat
untuk membuat jamban
umum atau memitiki jamban keluarga.
a Arisan jamban.