Anda di halaman 1dari 3

KANDUNGAN MENGKUDU

Buah dan daun mengkudu merupakan bahan pangan dengan kandungan gizi lengkap.
Selain berbagai vitamin, protein, dan mineral, mengkudu juga mengandung xeronine,
proxeronine, steroid alami, alizarin, lysin, sodium, asam kaprat, asam kaprilat, asam
kaproat, arginine, antraquinone, trace elements, fenilalanin, selenium, magnesium,
dan lain-lain.

Di antara zat-zat gizi tersebut terdapat zat antibakteri yang dapat membunuh
Pseudomonas aeruginosa, Protens morganii, Staphylococcus aureus, Bacillus
subtilis, dan Escherichia coli (penyebab diare), Salmonella montivideo, S.
scotmuelleri, S. typhii (penyebab tifus), dan Shigella dysenteriae, S. flexnerii, S.
pradysenteriae, serta Staphylococcus aureus.

Senyawa scopoletin yang banyak terdapat pada mengkudu selain bersifat antibakteri,
antiradang dan antialergi, juga dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh
(imunomodulator).

MENGKUDU SEBAGAI OBAT KANKER

Penggunaan mengkudu untuk pengobatan kanker akhir-akhir ini semakin populer


dengan semakin banyaknya penelitian mengenai manfaat mengkudu untuk kanker.

Tim peneliti Universitas Hawai yang dipimpin Annie Hirazumi mendapati bahwa jus
mengkudu meningkatkan kerja sistem kekebalan tubuh (terutama sel makrofag dan
limfosit) tikus putih yang diinduksi dengan sel kanker paru Lewis, sehingga mampu
bertahan hidup 50 hari lebih. Padahal tikus yang tidak diberi mengkudu hanya mampu
bertahan hidup antara 9-12 hari saja. Annie juga meneliti bahwa jus mengkudu
bermanfaat untuk mengatasi sarcoma.

Tim peneliti Universitas Negeri Lousiana, AS, yang dipimpin Conrad A. Hornick,
Ph.D menemukan bahwa jus mengkudu dalam kadar 10% dapat menghentikan
pembentukan pembuluh darah (anti angiogenesis) pada sel kanker payudara dan
merusak pembuluh darah kanker yang sudah ada, sehingga sel-sel kanker mati.

Sedang Maria Gabriela Manuele dan kawan-kawan berhasil membuktikan bahwa


scopoletin dapat mengaktifkan limfosit sekaligus membasmi sel kanker limfoma.
Tak mau kalah dengan kolega-koleganya,
Dr. Rangadhar Satapathy, MD menyatakan bahwa tanaman mengkudu memiliki 150
neutraceutical (zat gizi berkhasiat obat), lima di antaranya merupakan zat antikanker:

(1) Polisakarida yang banyak terdapat pada mengkudu mencegah menempelnya sel
yang rusak/bermutasi ke sel lain, sehingga dapat mencegah terjadinya metastase.

(2) Damnacanthal, sejenis anthraquinon, menghambat pertumbuhan sel ganas.


Alizarin, anthraquinon lain, menghentikan aliran darah ke jaringan tumor, sehingga
menghentikan perkembangannya.

(3) Epigollocatechin gallate (EGCg). Antioksidan golongan flavonoid polifenol yang


banyak terdapat dalam mengkudu ini mencegah mutasi sel dan menginduksi apoptosis
(bunuh diri) pada sel-sel abnormal.

(4) Terpenoid dalam mengkudu mencegah pembelahan sel ganas dan juga
menginduksi apoptosis. Salah satu terpenoidnya, limonen, terbukti efektif untuk
mengatasi kanker payudara, kanker liver, kanker paru, dan juga leukemia. Terpenoid
yang lain, betakaroten, membantu merangsang kelenjar thymus untuk memproduksi
lebih banyak sel Limfosit T yang dapat langsung menghancurkan sel kanker. Sedang
asam ursolat yang juga golongan triterpenoid dapat mencegah pertumbuhan sel
abnormal (kanker) sekaligus menyuruh sel abnormal yang sudah ada untuk bunuh diri
(apoptosis).

(5) Menurut hasil penelitian Dr. Heinicke, proxeronine sangat banyak terdapat dalam
mengkudu. Di dalam usus proxeronine diubah menjadi xeronine. Xeronine yang juga
diproduksi tubuh dalam jumlah terbatas ini dibutuhkan untuk mengaktifkan protein
sel sebelum digunakan dalam seluruh proses kimiawi tubuh. Xeronine juga
memperbaiki struktur dan menormalkan fungsi sel-sel tubuh yang rusak. Karena pada
dasarnya setiap sel mengandung protein, maka kecukupan xeronine dapat
memperbaiki segala jenis sel yang tidak normal. Dari sini diperoleh penjelasan,
mengapa efek xeronine berbeda pada tiap orang, namun umumnya menunjukkan
perbaikan kondisi sesuai penyakit masing-masing.

Namun di balik manfaat mengkudu yang begitu mengesankan ada satu hal yang
sering menjadi kendala dalam mengkonsumsi mengkudu, yaitu aromanya tidak enak.
Aroma khas ini cukup menyengat, disebabkan oleh asam kaproat dan asam kaprat
yang banyak terdapat pada buah mengkudu matang. Cara yang digunakan untuk
mengurangi aroma ini adalah dengan mencampurkan madu atau gula merah ke dalam
jus mengkudu, kemudian disimpan dalam gelas atau botol kaca selama 2-4 hari.

Dalam proses fermentasi ini asam kaproat dan asam kaprat akan terurai sehingga
baunya berkurang, sayangnya belum diperoleh kejelasan apakah proses fermentasi ini
mempengaruhi khasiatnya atau tidak. Menurut kesaksian penggunanya, buah
mengkudu tua yang belum masak (belum banyak mengandung asam kaproat dan
asam kaprat) ternyata kurang berkhasiat dibanding buah mengkudu yang benar-benar
sudah masak.

Efek samping mengkudu sejauh ini belum ditemukan. Hanya saja penderita gangguan
ginjal perlu berhati-hati mengkonsumsi karena kadar kalium mengkudu sangat tinggi.
(Titah Rahayu/rumahkanker.com)

Anda mungkin juga menyukai