IDENTITAS
Nama : Fakhriya Hakim
NIM : 07210021
Semester : VII
Jurusan : Al-Ahwal Al-Syakhshiyyah
Dosen Wali : Drs. M. Nur Yasin, M. Ag.
Alamat : Jl. Batujajar II/14 Malang
HP : 085 649 692 024
JUDUL
- ASAS PERADILAN SEDERHANA CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM
PERMA NO. 01 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI
PENGADILAN
JUDUL:
ASAS PERADILAN SEDERHANA CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM
PERMA NO. 01 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI
PENGADILAN
1
Bagir Manan, Memulihkan Peradilan Yang Berwibawa Dan Dihormati-Pokok-Pokok Pikiran Bagir
Manan Dalam Rakernas, Jakarta Pusat: Ikatan Hakim Indonesia, 2008, hal. 5.
antara pihak-pihak. Upaya perdamaian bukan hanya formalitas, tetapi harus
dilakukan dengan sungguh-sungguh.2
Mediasi sebenarnya bukanlah hal yang baru dalam khasanah hukum
beracara di peradilan, sebelum secara spesifik diatur dalam Peraturan Mahkamah
Agung Republik Indonesia (Perma) Nomor 01 Tahun 2008 tentang Prosedur
Mediasi di Pengadilan, Hal ini diatur dalam pasal 130 HIR/154 RBg. Di dalam
pasal 130 ayat (1) HIR (Herziene Indonesisch Reglement) disebutkan bahwa:
“Jika pada hari yang ditentukan itu, kedua belah pihak datang, maka Pengadilan
Negeri dengan pertolongan ketua mencoba akan memperdamaikan mereka.” 3
Dalam kaitannya yang mana menurut Perma ini Apabila tidak menempuh
prosedur mediasi merupakan pelanggaran terhadap Pasal 130 HIR dan atau Pasal
154 Rbg. yang mengakibatkan putusan batal demi hukum. Artinya, semua perkara
yang masuk ke pengadilan tingkat pertama tidak mungkin melewatkan acara
mediasi. Karena apabila hal ini terjadi resikonya akan fatal.
Dalam tataran prinsip pelaksanaan hukum beracara di peradilan dikenal
adanya Azas sederhana, cepat dan biaya ringan. Pada dasarnya asas ini bermuara
dari ketentuan pasal 4 ayat 2 UUU No.14 Tahun 1970. Kemudian makna yang
lebih luas dari asas ini, diutarakan dalam penjelasan umum dan penjelasan pasal 4
ayat 2 itu sendiri.4 Adapun yang dimaksud dengan Azas sederhana, cepat dan
biaya ringan adalah:
1. Sederhana, acara yang jelas, mudah dipahami dan tidak berbelit-belit. Atau
dengan kata lain suatu proses pemeriksaan yang relatif tidak memakan
waktu jangka waktu lama sampai bertahun-tahun sesuai dengan
kesederhanaan hukum acara itu sendiri.
2. Cepat, menunjuk kepada jalannya peradilan dalam pemeriksaan dimuka
sidang, cepat penyelesaian berita acaranya sampai penandatanganan
putusan dan pelaksanaan putusannya itu.
3. Biaya ringan, biaya perkara pada pengadilan dapat dijangkau dan dipikul
oleh masyarakat pencari keadilan.
2
Siddiki, http://www.badilag.net/data/ARTIKEL/mediasi%20pengadilan%20dan%20asas%20peradilan.pdf,
diakses pada tanggal 03 November 2010 pada pukul 23.25.
3
Ropaun Rambe, Hukum Acara Perdata Lengkap, Jakarta: Sinar Grafika, 2006, halaman 245.
4
Yahya Harahap, Kedudukan Kewenangan dan Hukum Acara Peradilan Agama (Cet. II; Jakarta: PT Garuda
Metro Politan Press, 1993), hal. 53
Sungguhpun Perma Nomor 01 Tahun 2008 merupakan langkah genius
dalam praktek peradilan di Indonesia guna meningkatkan kualitas penegakan
hukum, namun masih ada beberapa persoalan yang butuh jawaban yang berkenaan
dengan praktek pelaksanaan mediasi itu sendiri. Minimal sebagai bahan renungan
apabila suatu saat nanti ada revisi kembali terhadap Perma ini.
Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah berhubungan dengan asas
peradilan dilakukan dengan sederhana, cepat dan biaya ringan. Banyak yang
mempertanyakannya, baik dari kalangan akademisi, praktisi hukum maupun pihak
lain terkait apakah pelaksanaan mediasi nantinya dalam setiap perkara yang
masuk ke pengadilan tidak akan mengganggu asas peradilan dilaksanakan dengan
sederhana, cepat dan biaya ringan. Memang untuk pelaksanaan mediasi butuh
waktu, butuh biaya yang akhirnya menjadi tidak sederhana. Sehingga apabila
diperhatikan secara sepintas, maka proses mediasi akan mengganggu proses
peradilan yang harus dilakukan secara sederhana, cepat dan biaya ringan.
Berdasarkan uraian atas permasalahan pada judul dan latar belakang
diatas, maka dalam penulisan hukum ini penulis merasa tertarik akan suatu hal
yang kiranya patut diangkat menjadi sebuah penelitian dengan judul ASAS
PERADILAN SEDERHANA CEPAT DAN BIAYA RINGAN DALAM PERMA
NO. 01 TAHUN 2008 TENTANG PROSEDUR MEDIASI DI PENGADILAN
RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana aspek Hukum serta prosedur Mediasi di Pengadilan menurut
Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun 2008?
2. Bagaimana korelasi antara Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun 2008
dengan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan?
TUJUAN PENELITIAN
1. Untuk memaparkan aspek Hukum serta prosedur Mediasi di Pengadilan
menurut Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun 2008
2. Sebagai tela’ah korelasi antara Peraturan Mahkamah Agung No. 01 Tahun
2008 dengan asas peradilan sederhana, cepat dan biaya ringan
DAFTAR ISI/TABLE OF CONTENTS
Cover/Tittle Page
Lembar Persetujuan
Lembar Pengesahan
Lembar Persembahan
Surat Pernyataan
Motto
Kata Pengantar
Daftar Isi
Daftar Tabel
Abstrak
BAB I: PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
D. Kegunaan Penelitian
E. Batasan Penelitian
F. Definisi Operasional
G. Sistematika Pembahasan
BAB V: PEMBAHASAN
A. Analisa Hukum terkait korelasi PERMA No. 01 Tahun 2008 dengan Asas
Peradilan Sederhana, Cepat dan Biaya Ringan
Daftar Pustaka
Lampiran
METODE PENELITIAN
PENELITIAN TERDAHULU